Bab 2
Bab 2
(PMKP)
Gambaran Umum
Program Peningkatan Mutu & Keselamatan
Pasien
Pemilik, penanggung jawab dan seluruh staf dan bagian terlibat
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Dijalankan secara komprehensif sesuai kebutuhan dan tingkat kompleksitas pelayanan yang
diberikan
STANDAR PMKP
1
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan 5 EP
Pasien
PMKP 1
STANDAR
Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, maka klinik mempunyai
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang menjangkau seluruh
bagian dan seluruh tenaga yang bekerja di klinik.
PMKP 1
ELEMEN PENILAIAN
1. Penanggung Jawab Klinik menetapkan Penanggung Jawab atau Tim Mutu (R).
2. Ditetapkan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien meliputi poin a s.d
c pada Maksud dan Tujuan (R).
3. Ada indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, dianalisis dan ditindaklanjuti
serta dilaporkan kepada Penanggung Jawab Klinik dan pemilik (R, D, W).
4. Insiden keselamatan pasien dilaporkan dan dilakukan investigasi sesuai dengan
ketentuan (D, W).
5. Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun (D).
6. Ada bukti klinik telah melakukan dan menindaklanjuti failure mode and effect
analysis setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan (D, W).
PEMILIK KLINIK
TIM
PENANGGUNG JAWAB
MUTU
MUTU
dapat dibantu
Koordinator Koordinator
Koordinator Koordinator Koordinator
Keselamatan Manajemen
Mutu PPI K3
Pasien Risiko
Pengukuran Indikator Mutu
di Klinik
Q INDIKATOR MUTU
PRIORITAS
Berdasarkan masalah
utama di klinik
INDIKATOR MUTU
UNIT PELAYANAN
Berdasarkan masalah atau
potensi pengembangan di
unit pelayanan klinik.
PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data, analisis situasi.
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe),
berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated).
2. Setiap indicator mewakili 1 atau 3 dimensi mutu.
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan
Tipe Indikator Input: untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk memberikan pelayanan.
Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaanya.
Output: untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan waktu.
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Sumber Data Asal data yang diukur, contoh rekam medis dan formular observasi
Jenis sumber data ; Data Primer dan Data Sekunder
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum: Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya tiap bulan.
Periode analisis dan pelaporan data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data , contoh:
setiap bulan dan setiap triwulan.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang
ditetapkan.
Jenis Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Laporan Pimpinan
Internal
Pelaporan setiap
Fasyankes
SENTINEL/KNC/KTD/KTC/KPC yang
Laporan KP menimpa pasien
Fasyankes
Laporan KNKP
Eksternal
Pelaporan secara elektronik setiap Sentinel dan KTD
yang menimpa pasien dan telah dilakukan analisa
penyebab, rekomendasi dan solusinya
4
3 PEMILIK KLINIK Dinas Kesehatan Daerah
Diberitahukan Kabupaten/Kota
kurang 1 jam
PENANGGUNG
4 5
JAWAB KLINIK
Komite Nasional
3 Sentinel Keselamatan Pasien
Selain dilaporkan, sentinel
2 juga diberitahukan secara KTD (KNKP)
lisan dalam waktu <1 jam.
*) Laporan eksternal adalah laporan
Penanggung Jawab yang sudah selesai diinvestigasi di
Klinik. Investigasi komprehensif RCA
atau Tim Mutu dilakukan maksimal 45 hari. Laporan
1 eksternal dilakukan dalam
Aplikasi Laporan kesempatan pertama sesudah
2 IKP di Klinik selesai investigasi.
Diberitahukan
kurang 1 jam
Koordinator Pelayanan
Laporan internal
1
Dilaporkan paling ALUR PELAPORAN
lambat 2x24 jam
Laporan eksternal INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI KLINIK
KTD KTC
Sentinel
KNC KPC
Alur pelaporan
Alur pemberitahuan sentinel
3
Penanggung
PJ atau Tim Mutu
Investigasi Jawab Klinik re-
perlu melakukan
Komprehensif grading
*) Tim (adhoc) RCA pada setiap
dapat dibentuk
RCA *) IKP yang
sesuai kebutuhan telah
dan ditetapkan
PENANGGUNG JAWAB oleh Penanggungdiinvestigasi
Jawab Klinik untuk
melaksanakan Investigasi
sederhana
atau TIM MUTU Grading Ulang **) Komprehensif RCA
PMKP 2
STANDAR
Klinik menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) dalam
pelayanan dan asuhan pasien.
PMKP 2
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
meliputi poin 1 s.d 6 yang ada di Maksud dan Tujuan (R).
2. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intervensi kepada pasien sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (O, W).
3. Tersedia bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di rekam
medis pasien (D).
4. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat yang perlu diwaspadai (O).
5. Tersedia bukti penandaan sisi operasi/tindakan invasif dan pelaksanaan Surgical
Safety Checklist yang didokumentasikan di rekam medis pasien (D, W).
6. Staf klinik mampu menjelaskan lima momen dan mempraktikkan langkah
kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO (O, W, S).
7. Ada bukti penerapan pencegahan pasien jatuh (D, O, W).
H T IF
TO FE K
N
CO ASI E
N IK
M U
KO
STANDAR PMKP 3
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
STANDAR
Klinik melakukan
Penerapan Pencegahan
dan Pengendalian
Infeksi (PPI) untuk
meminimalkan infeksi
pada pelayanan
kesehatan
MAKSUD DAN TUJUAN
PPI Faktor Penting Dalam Mendukung Upaya
Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien Klinik
Penanggung jawab mutu bersama koordinator PPI
menetapkan pedoman PPI dan Koordinator PPI bersama
TIM mutu melaksanakan program PPI meliputi
Kewaspadan Isolasi (Kewaspadaan Standar Dan
Transmisi), Bundles, Surveilans, Pemakaian
Penggunaan Antibiotik Yang Bijaksana, Pendidikan dan
Pelatihan.
Koordinator PPI minimal telah mendapatkan pelatihan
PPI dasar
Dalam pelaksanaan program PPI Koordinator PPI
mengusulkan indikator PPI yang akan dilakukan
pengukuran dan ditetapkan oleh penanggung jawab
klini serta dilakukan evaluasi dan dilaporkan secara
berkala
ELEMEN PENILAIAN
1. Kebijakan dan prosedur kewaspadaan standar dan kewaspadaan
transmisi di Klinik (D)
2. Staf memahami standar dan kewaspadaan standar & transmisi. (W, S)
3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab PPI di klinik
(D,W)
4. Pelaksanaan kepatuhan cuci tangan (D,O,W)
5. Pelaksanaan Kepatuhan Penggunaan APD sesuai standar PPI (D,O)
6. Tersedia bukti pelaksanaan Dekontaminasi dan sterilisasi peralatan
perawatan pasien sesuai standar PPI (D,O)
Klinik menetapkan kebijakan dan
prosedur PPI (R, D)
TERSEDIA
PANDUAN,KEB
IJAKAN PPI
TERSEDIA
SOP PPI
Terdapat bukti pelaksanaan
KEWASPADAAN STANDAR
kewaspadaaan standar (D,O,W)
Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan
Kebersihan
pernafasan/etika batuk
Penempatan pasien
Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas
IMPLEMENTASI
KONTAK
D
DROPLET
O
UDARA
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI PPI DI KLINIK
PJ MUTU
Koodinator PPI
Saat melakukan praktek kebersihan tangan
Kejadian dua indikasi
CONTO
H
ALUR DEKONTAMINASI
TERIMA KASIH