Anda di halaman 1dari 8

Periodisasi Sastra

Masa
Kelahiran
Reguler F
2023
Pembagian Masa Kelahiran Menurut
Para Ahli
Atikah Wasilah &
Yudiono K.S Sarkonah,S.Pd Achmad Yudhi

(Pengantar Sejarah Sastra


(Periodisasi Puisi:2-14) (Teori dan Sejarah Sastra: 18-22)
Indonesia:44) dalam bukunya ia
mengatakan bahwa masa mengatakan bahwa periodisasi
mengemukakan bahwa periode awal
kebangkitan terbagi menjadi tiga, sastra terbagi menjadi dua yaitu
mencakup waktu 1900-1945 yang di
yaitu angkatan balai pustaka masa kelahiran atau kebangkitan
dalamnya terbagi lagi menjadi
(periode 1920) dan Angkatan tahun 1900-1945, dan masa
beberapa periode yaitu, periode awal
Pujangga Baru (Periode 1933) dan perkembangan periode 1945-1953,
(1900-19330 lalu dilanjutkan dengan
angkatan 45 (periode 1942) 1953-1961, 1961-1968.
periode 1933-1942.
Pembagian Masa Kelahiran
Menurut Para Ahli
Yan Mujiyanto & Yan Mujiyanto &
Ajip Rosidi
Amir Fuadi Amir Fuadi

(Sejarah Sastra Indonesia:5) mentakan (Sejarah Sastra Indonesia: 42-44


bahwa dalam sejrah sastra indonesia mpada bukunya periodisasi sastra (KItab Sejarah Sastra Indonesia: 58-63)
kita mengenal angkatan kesussastraan masa kelahiran terbagi tiga, terdapat mengatakan bahwa satra kelahiran
periode awal yakni: angakatan balai Angkatan Jepang namun terdapat terbagi menjadi 3 yaitu, angkatan balai
pustaka (1920-1933), Angkatan problematika antara Jepang, pustaka (1920-1933), Angkatan
Pujangga baru (1933-1942) dan Indonesia, dan Belanda. Hal ini tidak Pujangga Baru (1933-1942), Angkatan
Angkatan Masa Jepang (1942-1945) selaras dengan yang ada di rps. masa Jepang (1942-1945)
Angkatan Balai
Pustaka (1900-
1933)
Angkatan ini berkisar pada tahun 1900-1933. Nama
Balai Pustaka sendiri berasal dari penerbit pada saat itu.
Pada saaat itu balai pustaka dimanfaatkan oleh para
pengarang untuk meneribtkan karyanya. Para
pengarang pada saaat itu banyak yang berpaham kiri.
Sehingga banyak menciptakan bacaan “liar” sehingga
pengarang pada masa ini disebut sebagai pengarang
“liar”
Tokoh-Tokoh
Angkatan Balai
Pustaka
Tokoh-tokoh pada masa ini:

Armijin Pane, dengan karya Cerpen Kisah antara


Manusia

M. Kasim, dengan karya Novel Muda Teruna

Nur Sutan Iskandar, dengan karya Apa Dayaku karena


Aku Perempuan

Marah Rusli, dengan karya Siti Nurbaya

Merari Siregar, Azab dan Sengsara


Angkatan
Pujangga Baru
(1933-1942)
Pujangga Baru merupakan sebuah majalah yang didirikan oleh
Amir Hamzah, Armijn Pane, dan Sultan takdir Alisjahbana pada
tahun 1933.

Kelahiran majalah Pujangga baru banyak melontarkan gagasan


baru bahwasanya “Bahasa Indonesia bukanlah Bahasa Melayu.

Hal ini menimbulkan polemik kepada para tokoh bahasa yang


erat berpegang teguh pada bahasa Melayu seperti H Agoes
Salim, Sultan Moh Zain, dkk.
Tokoh-Tokoh
Angkatan
Pujangga Baru
Tokoh-tokoh pada masa ini:

Sultan Takdir Alisjahbana, dengan karya Anak Perawan


di Sarang Penjamun

Armijn Pane, dengan karya Roman Belenggu

Amir Hamzah, dengan puisi Njanjie Soenji

J.E Tatengkeng, dengan karya Antologi Sajak Rindu


Dendam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai