Anda di halaman 1dari 41

Kekuasaan dan Kebijakan dalam

Pelayanan Kebidanan
1. Pasien sebagai konsumen dalam pelayanan kebidanan

2. Partnership Bidan dalam Pelayanan Kebidanan

3. Peran Bidan Dalam Implementasi Women Centered Care

Dini Eka P, S.ST., M.Keb


1. Pasien sebagai konsumen dalam
pelayanan kebidanan
DEFINISI
Pasien dapat dikategorikan sebagai konsumen,
Yaitu konsumen jasa pelayanan kesehatan (medis),
Karena unsur-unsur pengertian konsumen, yaitu seseorang yang menggunakan
produk, telah terpenuhi dalam pengertian pasien.

Apabila dikaitkan dengan jasa pelayanan medis, dapat diartikan sebagai layanan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan disediakan bagi masyarakat untuk
dimanfaatkan pasien sebagai konsumen

Dengan kata lain bahwa pengertian pasien sebagai konsumen jasa pelayanan medis
adalah setiap orang pemakai jasa layanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis
(dokter, bidan, perawat, dsb) dan disediakan bagi masyarakat.
1. Hak atas informasi
2. Hak untuk memberikan persetujuan
3. Hak untuk memilih tenaga medis
4. Hak untuk memilih sarana kesehatan

5. Hak atas rahasia medis


6. Hak untuk menolak pengobatan/ pelayanan/
HAK PASIEN perawatan tertentu
7. Hak untuk menghentikan pengobatan/
perawatan
8. Hak untuk memperoleh pendapat kedua
9. Hak untuk melihat rekam medis
Hubungan Tenaga Medis dan Pasien

◆ Transaksi terapeutik hubungan tenaga medis (bidan) dan pasien berawal saat pasien
datang ke bidan untuk meminta pertolongan atas permasalahannya di bidang
kebidanan,
◆ Sehingga dengan adanya hal tersebut sudah terdapat suatu kontrak atau perjanjian
antara bidan-pasien yang disebut dengan kontrak/transaksi terapeutik.

◆ Transaksi terapeutik adalah perjanjian antara bidan dan pasien berupa hubungan
yang melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak.
◆ Transaksi terapeutik ini BERBEDA dengan perjanjian pada umumnya. Perbedaan
terletak pada obyek perjanjiannya, dimana bukan hasil yang menjadi tujuan utama
suatu perjanjian, melainkan terletak pada upaya yang dilakukan untuk kesembuhan
pasien.
Lanjutan…

Hal ini terjadi karena bahwa seorang pasien mempunyai karakteristik


berbeda-beda dengan pasien lainnya, sehingga tidak akan ada dua
kasus yang sama, dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhinya,
antara lain :
Tingkat keseriusan penyakit, usia, imunitas, komplikasi, kemampuan
bidan, peralatan medis, dsb
1. Kepentingan Fisik
Kepentingan • Artinya kepentingan badani konsumen yang
Pasien / berhubungan dengan keamanan dan keselamatan
tubuh dan atau jiwa dalam penggunaan barang atau
Konsumen jasa konsumen
• Disini dalam setiap perolehan barang atau jasa
konsume haruslah barang/jasa itu memenuhi
keutuhan hidup dari konsumen tersebut dan
memberikan manfaat baginya (tubuh dan jiwanya),
serta tidak menimbulkan kerugian berupa gangguan
kesehatan badan atau ancaman pada keselamatan
jiwanya
2. Kepentingan Sosial Ekonomi
Kepentingan
• Dimaksudkan agar setiap konsumen dapat
Pasien / memperoleh hasil optimal dari penggunaan
Konsumen sumber-sumber dalam mendapatkan barang
atau jasa guna memenuhi kebutuhan hidup.
• Hasil optimal ini hanya dapat dicapai apabila
konsumen dalam pembelian kebutuhan
hidupnya memperoleh barang atau jasa
senilai dengan harga yang harus dibayarnya
untuk itu
1. Konsumen mendapat informasi yang benar dan
bertanggungjawab
2. Konsumen memperoleh pendidikan relevan untuk
mengerti informasi produk
SYARAT 3. Tersedianya upaya jaminan pengganti kerugian
TERJAMIN NYA yang efektif, apabila konsumen dirugikan
KEPENTINGAN 4. Adanya kebebeasan untuk membentuk organisasi

SOSIAL atau kelompok yang diikutsertakan dalam setiap


proses pengambilan keputusan tentang segala
EKONOMI sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan
KONSUMEN konsumen
3. Kepentingan Perlingungan Hukum
Kepentingan • Kepentingan hukum bagi konsumen merupakan suatu

Pasien / kepentingan dan kebutuhan yang sah. Suat hal yang tidak
adil bagi konsumen bila kepentingan mereka tidak
Konsumen seimbang dan tidak dihargai
• Perlunya perlindungan konsumen meliputi adanya
jaminan perlindungan baik yang bersifat pencegahan atau
tindakan terhadap (kemungkinan) perbuatan produsen,
distributor, barang atau penyedia jasa yang bertentangan
dengan kesusilaan, keyakinan, kebiasaan atau hukum
yang merugikan konsumen sebagai pemakai barang atau
jasa tersebut.
2. Partnership Bidan dalam
Pelayanan Kebidanan
Pendahuluan
Partnership bersinonim dengan
istilah kemitraan, persekutuan, dan
kolaborasi.

Perempuan merupakan makhluk


bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual
yang utuh dan unik, mempunyai
kebutuhan dasar yang bermacam-
macam sehubungan dengan hak,
kebutuhan dan harapan sesuai
dengan fase kehidupannya.
Lanjutan...
Bidan mempunyai tugas penting dalam
konseling dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat, khususnya untuk
komunitas perempuan.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggungjawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan
untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa
persalinan dan masa nifas.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,
promosi, deteksi dini komplikasi, dan juga
kolaborasi/ partnership
Partnership
Bidan

Pelayanan Pemberdayaan
Perempuan Perempuan

Woman Continuity of
centered care care
Karakteristik Dasar dari Midwifery Continuity of Care (MCOC)

ANTENATAL CARE

ANTENATAL SUPPORT
AND INFORMATION SHARING

PERENCANAAN KELAHIRAN DAN


PERIODE POST PARTUM

PERSALINAN DAN ASUHAN


BAYI BARU LAHIR

POST PARTUM AND NEWBORN CARE

REFERRAL AND CONSULTATION


Faktor yang Mempengaruhi MCOC

Sistem penggajian/ pembayaran bidan

Politik pemerintah dan pelayanan kesehatan

Support dari sejawat bidan, dokter umum, spesialis obgin, manager yang bekerja di RS

Kemampuan SDM bidan

Otonomi bidan

Budaya organisasi
Kualitas Manajer MCOC
❖Komitmen
❖Paham dengan MCOC
❖Dapat memecahkan kesulitan
❖Kemampuan komunikasi yang efektif
❖Mampu memberi masukan dan pengarahan
❖Mampu mencegah konflik
❖Memahami beban kerja
❖Akses informasi
MCOC DI INDONESIA
Permenkes 14464/2010
Kewenangan Bidan terdiri dari :

• Pelayanan kesehatan ibu


• Pelayanan kesehatan anak
• Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB
BIDAN DAN SUBYEK PELAYANAN

Perempuan
Bayi baru lahir
Bidan
Anak
Keluarga, komunitas

Bidan Perempuan
Remaja
Pranikah
Antenatal
Intranatal 🡪 BBL
Postnatal
Masa interval 🡪 KB
Lansia
Bidan Komunitas
•Pemberdayaan perempuan (menjadi anggota
masyarakat)
•Bersama masyarakat membangun Posyandu
•Pelayanan kesehatan
•Pendidikan kesehatan (RT,RW, Kelurahan, pendidikan
formal)

Bidan Keluarga
• Pembinaan keluarga
• Pendidikan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
Tatanan Pelayanan Kebidanan
RS. Rujukan
RS. Swasta
Kelas B. A

RS. Daerah
RS. Swasta
Kelas C. D

Puskesmas Poned/
Non Poned

Puskesmas/
BPS TBA
Polindes

Masyarakat
Kader PKK
PELAYANAN / PRAKTEK KEBIDANAN

MCOC
KUALITAS ASUHAN
PELANGGAN YG
LOYAL

KOMUNIKASI PARTNERSHIP
INYTERPERSONAL
3. Peran Bidan Dalam Implementasi
Women Centered Care
Target RPJMN 2024:
Angka kematian ibu di Angka kematian bayi di
Indonesia:
AKI 183/100.000 Indonesia:

305/100.000 kelahiran hidup


24/1000
kelahiran hidup (SUPAS 2015) AKB 16/1000 kelahiran hidup (SDKI)
kelahiran hidup

Penyebab kematian ibu (SRS Litbang 2016)

Lain-lain Gangguan
Infeksi
5% pada
kehamilan hipertensi
Komplikasi 6%
34%
obstetrik

83% kematian
lainnya
12%

Dapat dicegah dengan asuhan kebidanan – termasuk


Keluarga Berencana
Komplikasi non-
Perdarahan (Lancet Series on Midwifery, Juni 2014)
obstetrik
16% obstetri
27%
Gizi (anemia, pola makan)

Fertilitas (kehamilan remaja, infertilitas)

Pernikahan Anak

Abortus/Keguguran

Kesehatan Jiwa dan Reproduksi

Remaja Kekerasan

Peny Menular & Tidak Menular (Ca payudara, HIV, hipertensi)


Apa itu Asuhan Yang Berpusat
Pada Perempuan di Kebidanan
Definisi Kebidanan (Midwifery) – ICM 2017
Sebuah pendekatan asuhan untuk perempuan dan
bayi baru lahirnya, dimana bidan:
• Mengoptimalkan proses normal biologis,
psikologis, social, dan budaya dari
proses persalinan dan awal kehidupan
Siklus Hidup bayi
• Bekerja sebagai mitra dengan perempuan –
menghormati latar belakang dan situasi serta
pandangan dari setiap perempuan
• Mempromosikan agar perempuan memiliki
kapasitas untuk merawat dirinya dan keluarganya
• Berkolaborasi dengan bidan dan profesi
kesehatan lainnya untuk layanan holistic yang
diperlukan oleh perempuan
masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan,
pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi,
balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sesuai dengan tugas
(UU Kebidanan, 2019)
Midwives, defender of woman’s rights
- Bidan, pembela hak perempuan
• Bidan menghormati dan melindungi hak
perempuan, setiap hari
• Bidan perlu lingkungan kerja yang aman dan
mendukung
• Perempuan dan Remaja Perempuan punya
hak untuk bebas dari bahaya, kekerasan &
abuse, diskrimnasi
• Perempuan dan remaja perempuan
memiliki hak untuk mengakses layanan
kesehatan seksual dan Reproduksi

International Day of the Midwife 2019, Advocacy resource pack


Hak Perempuan – ICM 2017

• Hak untuk dapatkan layanan persalinan dari bidan yang terampil dan kompeten
• Hak Bayi untuk memiliki Ibu yang sehat dan teredukasi baik
• Hak untuk dihormati sebagai manusia
• Hak atas keselamatan tubuhnya
• Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi
• Hak untuk mendapatkan informasi kesehatan terkini
• Hak untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan keputusan atas layanan kesehatan yang
dan
ditermenawarkan informed consent
• Hak untuk kerahasiaan
• Hak untuk memilih tempat dimana dia akan bersalin
Hak Bidan – ICM 2017

Hak untuk mendapatkan Pendidikan kebidanan yang dapat memampukan


dirinya untuk membangun dan mempertahankan kompetensi sebagai bidan

Hak untuk praktek sesuai dengan tanggungjawab yang sudah disepakati oleh
ICM/organisasi profesi bidan

Hak untuk diakui, dihargai dan didukung sebagai professional kesehatan

Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat
berkontribusi pada kebijakan dan asuhan kebidanan dan maternitas
ditingkat nasional
Definisi Asuhan yang Berpusat
Pada Perempuan
(Women Centered Care)

• Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara


sadar dipilih dalam pengelolaan asuhan pada
perempuan usia Reproduksi
• Hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan
• Dibangun melalui interaksi yang baik dan saling terbuka
• Mengakui keahlian dan saling menghormati
kekuatan/kelebihan masing-masing
• Memiliki fokus yang seimbang antara ‘pengalaman
perempuan’ dan juga kesehatan/kesejahteraan dari ibu
dan bayinya

(Patient Centered Care)

Fontein-Kuipers Y, et al., 2018, Women Centered Care 2.0: Bringing the concept into
Prinsip Asuhan yang Berpusat Pada
Perempuan (Women Centered
Care)
• Jika dan Kapan akan hamil
• Prosedur yang akan dilakukan,
• Kontrasepsi,
Pilihan
• Pemberi layanan dan fasilitas kesehatan
yang ingin digunakan
Layanan yang mudah diakses, maksudnya:

• Dapat terjangkau (harga/pembiayaan)


• Dilakukan dalam jangka waktu yang
sesuai
Akses • Bisa diakses dengan mudah oleh
masyarakat setempat
• Menghargai dan kerahasiaan dijamin
• Berikan informasi dan konseling untuk
mendukung pilihan yang berdasarkan
kesadaran penuh
• Berikan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan individu dan situasi sosialnya
termasuk untuk perempuan muda dan
Kualitas yang belum menikah
• Gunakan metode dan protocol asuhan
kebidanan yang direkomendasikan (atau
yang sudah terstandard)
• Berikan metode dan layanan kontrasepsi
yang diinginkan
• Tawarkan layanan kesehatan Reproduksi
lain yang terkait
• Pastikan kerahasiaan/konfidesialitas,
privasi dan interaksi yang menghormati
Kualitas - • Menjamin layanan yang bebas stigma,
bebas diskriminatif dan non-judgmental

Lanjutan • Menjamin rasa nyaman, aman dan


menghargai (respectful)
• Layanan diberikan secara komprehensif
dan menggunakan teknologi tepat guna
Apa yang bisa dilakukan?
Bidan mendukung perempuan untuk
membuat pilihan-pilihan untuk dirinya dengan
cara :
• Berikan informasi yang lengkap dan
Dukungan akurat;

untuk • Tawarkan pasien untuk ajukan


pertanyaan dan menyampaikan
kekhawatiran;
Perempuan • Akui hak pasien perempuan untuk membuat

membuat pilihan, tanpa melihat umur, status pernikahan


ataupun karakteristik lainnya.
Pilihan
• Miliki rasa empati dan hormat untuk
semua perempuan, tanpa melihat umur
Dukungan ataupun status pernikahan
• Pertahankan interaksi dan komunikasi
Pemenuhan
yang positif
hak • Hormati privasi dan kerahasiaan
pasien/perem • Patuh pada proses yang suka rela dan
puan berbasiskan konsent/ijin
• Memberikan asuhan sesuai dengan
kompetensi, kode etik, standar profesi,
standar pelayanan dan SOP yang ada
• Sikap dan Kepercayaan
pemberi layanan kesehatan
akan mempengaruhi kualitas
Sikap dan layanan yang diberikan
Kepercayaan
Pemberi • Klarifikasi nilai
Layanan direkomendasikan untuk
membantu pemberi layanan
Kesehatan memisahkan bias personal
dari sikap dan perilaku
professional mereka
Wherever the art of medicine is loved, there is also a love of
humanity
Hipocrates

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai