Anda di halaman 1dari 19

Waspada Asam

Jengkolat
*Kenapa, sih, buah jengkol itu
berbau? Dan, adakah nutrisi
dari makan jengkol? Apa benar
terlalu banyak makan jengkol
bisa sebabkan gagal ginjal,
mitos / fakta?
*Mengungkap kandungan
nutrisi buah jengkol
* Alternatif makanan rendah lemak dan karbohidrat
* Kandungan karbohidrat mentah sekitar 26 persen, relatif lebih rendah
dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya, seperti kacang
tunggak (cowpea), kacang merah, dan kacang polong yang rata-rata
mengandung sekitar 60-70% karbohidrat.
* Jengkol hanya mengandung 1,8 gram lemak, dan juga diperkaya oleh
vitamin A dan B, serta pangan, fosfor, kalsium, dan zat besi.
* Terdapat zat antioksidan untuk menangkal radikal bebas seperti vitamin C,
flavonoid dan asam jengkolat
* Alternatif protein nabati yang cukup baik.
* Kandungan protein kasar dalam 100 gram buah jengkol diperkirakan
sekitar 23,3 gram — lebih tinggi daripada sereal umum seperti gandum
(13,7 gram) atau beras putih (6,6 gram) — mengungguli kandungan protein
dalam tempe (18,3 gram) dan tahu (11 gram) per 100 gram bahan.
*Apakah makan jengkol
bermanfaat untuk pengobatan?
*Sampai saat ini, penelitian seputar manfaat
nyata buah jengkol untuk pengobatan masih
sangat terbatas, namun dilansir dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan, jengkol umum
digunakan dalam pengobatan alternatif. Kulit
batang tanaman jengkol dipercaya ampuh
mengobati sakit gigi, sedangkan daunnya
digunakan untuk mengobati luka dan kudis.
Buah jengkol juga diyakini dapat membantu
pasien diabetes dan tekanan darah tinggi.
*Ada kaitan antara buah jengkol
dengan risiko gagal ginjal
* Jengkol mengandung sebuah senyawa aktif yang berisiko
menimbulkan keracunan bagi penikmatnya, yaitu asam jengkolat.
* Asam jengkolat merupakan senyawa sejenis asam amino non-
protein yang mengandung unsur sulfur.
* Peran unsur sulfur inilah yang membuat jengkol memiliki bau
khas tajam tak sedap.
* Kandungan asam jengkolat dalam biji jengkol akan banyak
bergantung pada varietas dan usia bijinya. Biji jengkol muda
mengandung asam jengkolat yang relatif lebih sedikit daripada
yang lebih tua. Biji jengkol tua mengandung 1-2% asam jengkolat
dari total berat bijinya, sedangkan biji mentahnya (dengan berat
15 gram) dapat mengandung sekitar 0,15–0,30 gram asam
jengkolat.
*Struktur Asam Jengkolat
Asam jengkol atau asam jengkolat (internasional: jengkolic acid) yaitu
asam amino yang mempunyai atom belerang. Senyawa ini tersusun dari
dua asam amino sistein yang diikat oleh satu gugus metil pada atom
belerangnya.[1] Nama IUPAC-nya yaitu asam (2R)-2-amino-3-(2R)-2-
amino-3-hidroksi-3-oksopropilsulfanilmetilsulfanilpropanoat. Asam
jengkol terkandung pada biji jering (jengkol) yang biasa dimakan
secara mentah atau setelah direbus.
*Penemuan & Sintesis
Asam jengkolat pertama kali diisolasi oleh
Van Veen dan Hyman dari urin orang yang
berasal dari Jawa yang suka makan biji
jengkol dan menderita keracunan ini. Mereka
kemudian berhasil mengisolasi kristal asam
jengkolat dari biji jengkol yang diolah
dengan Ba(OH)2pada 30°C untuk jangka
waktu yang diperpanjang.
*Asam jengkolat bersifat amfoter yang larut dalam
suasana asam maupun basa
*Berbentuk kristal putih dan tidak memiliki bau
*Kristal asam jengkolat kurang larut dalam air dan
pada pH isoelektrik 5,5 mengendap dalam bentuk
kristal asam jengkolat
*Asam jengkolat akan diabsorpsi oleh usus halus dan
akan ditemukan dalam urin setelah 2-3 jam kemudian
dalam bentuk aslinya dan dalam jumlah besar
(menunjukkan bahwa asam jengkolat tidak mengalami
metabolisme yang berarti dalam hati)
*Termasuk asam lemah dan memberikan pH 5 -5,5 pada
urin orang yang mengkonsumsinya
*Keracunan asam jengkolat adalah sebuah
kondisi langka, tapi merupakan faktor
penyebab penting dari gagal ginjal akut.
*Di pedalaman Kalimantan, berdasarkan
laporan studi dari Nur C. Bunawan dkk
tahun 2014, dilansir dari NCBI, ada 96 kasus
keracunan jengkol yang dilaporkan —
mayoritas pasien sembuh dengan
pengobatan rawat jalan, namun empat
orang dinyatakan meninggal dunia akibat
gagal ginjal akut.
*Keracunan asam jengkolat dapat terjadi
setelah makan jengkol yang bijinya masih
mentah atau setengah matang. Hal ini
disebabkan oleh senyawa asam jengkolatnya
yang masih dalam bentuk utuh dan aktif.
*Tidak semua penikmat jengkol akan pasti
mengalami keracunan ini, karena tingkat
sensitivitas seseorang terhadap asam
jengkolat akan bergantung pada kondisi asam
lambungnya, seberapa banyak jengkol yang
dimakan, atau cara memasaknya.
*Anda penikmat jengkol yang memiliki kondisi
asam lambung tinggi akan lebih berisiko
mengalami keracunan. Alasannya, asam
jengkolat yang memiliki sifat sukar larut
dalam air akan mengkristal dalam konsentrasi
asam lambung yang tinggi. Kristal ini dapat
menyebabkan penyumbatan pada saluran
kencing dan juga dalam ginjal, sehingga pada
kasus tertentu yang parah, terlalu banyak
makan jengkol dapat menyebabkan kerusakan
ginjal. Oleh karena itu, asam jengkolat
dikatakan bersifat racun untuk ginjal.
*Apa gejala keracunan
makan jengkol?
* Keluhan gejala akibat keracunan umumnya timbul 5-
12 jam setelah mengonsumsi jengkol.
* Gejala yang timbul dapat berupa mual-muntah, nyeri
pinggang, nyeri perut yang kadang-kadang disertai
muntah, serangan kolik dan nyeri saat berkemih,
disuria (gangguan berkemih), dan hematuria (darah di
dalam urin). Adanya darah dalam urin disebabkan oleh
adanya luka pada lambung, saluran kemih, bahkan
pada ginjal akibat tergores oleh kristal asam jengkolat
yang tajam.
*Jika gejala berlanjut, keracunan asam jengkolat dapat
menyebabkan gagal ginjal akut yang ditandai dengan
fase oliguri-anuria (pengeluaran urin yang sangat
sedikit hingga tidak dapat keluar), yang kemudian
diikuti dengan fase poliuria (jumlah urin sangat
banyak dalam periode tertentu).
*Tes urin di laboratorium dapat menunjukkan
penampakan molekul asam jengkolat berupa jarum
runcing yang kadang bergumpal menjadi ikatan.
Berdasarkan reaksi kimianya, gagal ginjal akut akibat
keracunan asam jengkolat dapat disandingkan dengan
nefropati asam urat akut.
*Bagaimana cara mengobati
keracunan asam jengkolat?
*Keracunan asam jengkolat ringan (nyeri pinggang
dan nyeri kolik perut) umumnya dapat dikelola
dengan memperbanyak minum air serta pemberian
natrium bikarbonat 2 gram sebanyak 4 kali sehari
secara oral hingga gejala berangsur mereda.
Sedangkan pada kasus keracunan berat (oliguria,
hematuria, anuria, atau tidak dapat minum), pasien
perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan
medis lebih lanjut.
* Apa yang harus dilakukan untuk
mencegah keracunan ginjal akibat
makan jengkol?
*Untuk Anda penikmat jengkol, sebaiknya
hindari makan jengkol saat perut benar-benar
kosong, dan jangan disertai
makanan/minuman lain yang juga bersifat
asam. Hindari juga makan jengkol dalam
keadaan mentah. Masak jengkol hingga
matang sepenuhnya agar kandungan asam
jengkolat memecah dan berkurang
konsentrasinya.
*Daftar Pustaka
*Web. Hello Sehat.com
*Pengaruh Ekstrak Biji Jengkol Terhadap
Kadar MDA Hati dari Sprague Dawley yang
diberikan CCl4; Junal Penelitian Oktrian FK
UI 2013
*pusat-pengetahuan-umum-q.program-
reguler.co.id, id.wikipedia.org, diskusi.biz,

Anda mungkin juga menyukai