Anda di halaman 1dari 31

TERAPI CAIRAN PADA PASIEN VULNUS ICTUM

YANG DILAKUKAN LAPAROTOMI

Oleh:
Reza Aditya
N 111 14 033
Pembimbing Klinik :
dr. Taufik Imran, Sp.An
Pendahuluan
• Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara,
mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis
dengan cairan infus kristaloid (elektrolit) atau koloid
(plasma ekspander) secara intervena.
• Tujuan utama terapi cairan perioperatif adalah
untuk mengganti defisit pra bedah, selama
pembedahan dan pasca bedah dimana saluran
pencernaan belum berfungsi secara optimal
disamping untuk pemenuhan kebutuhan normal
harian.
Landasan Teori
• Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia,
persentasenya dapat berubah tergantung pada umur, jenis
kelamin dan derajat obesitas seseorang.
• Seluruh cairan tubuh didistribusikan ke dalam kompartemen
intraselular dan kompartemen ekstraselular. Selanjutnya
kompartemen ekstraselular dibagi menjadi cairan
intravaskular dan intersisial.
Tubuh (100%)

Jaringan (40%)

Cairan Tubuh (60%) 100

Cairan Intraselular (40%) 60

Cairan Ekstraselular (20%) 40

Plasma darah
(5 %) 10

Cairan Interstitial (15 %) 30


• Cairan ekstra sel terutama mengandung ion natrium,
bikarbonat, dan klorida. Sedangkan cairan intrasel
terutama mengandung ion kalium, kalsium dan
magnesium.
• Pada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata
sebanyak 2000-2500 ml per hari, dalam bentuk cairan
maupun makanan padat dengan kehilangan cairan rata-rata
250 ml dari feses, 800-1500 ml dari urin, dan hampir 600 ml
kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss)
dari kulit dan paru-paru.
• Perubahan cairan tubuh dapat dikategorikan menjadi
3, yaitu :
• Perubahan Volume
– Defisit Volume
– Kelebihan Volume
Kelebihan volume cairan ekstraselular merupakan suatu
kondisi akibat iatrogenik (pemberian cairan intravena
seperti NaCl yang menyebabkan kelebihan air dan NaCl
ataupun pemberian cairan intravena glukosa yang
menyebabkan kelebihan air) ataupun dapat sekunder
akibat insufisiensi renal (gangguan pada GFR), sirosis,
ataupun gagal jantung kongestif
– Perubahan Konsentrasi
• Hiponatremia (Jika < 120 mg/L)
• Hipernatremia (> 160 mg/L)
• Hipokalemia (< 3 mEq/L)
• Hiperkalemia (> 5 mEq/L)

Anda mungkin juga menyukai