Anda di halaman 1dari 20

PERAN APOTEKER DALAM

PENGENDALIAN KOSMETIK
ILEGAL DI ERA DIGITAL

Agus Wahyudi, S.Si., Apt.


Koordinator Penindakan Balai Pom di Tarakan
01 PENDAHULUAN

02 ISI

03 PENUTUP
KOSMETIK ILEGAL??
DEFINISI KOSMETIK ILEGAL

PERMENKES 1176/MENKES/PER/VIII/2010
TENTANG NOTIFIKASI KOSMETIKA

UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG


KESEHATAN
APA SANKSI MENJUAL KOSMETIK
ILEGAL??
SANKSI MEMPRODUKSI/MENGEDARKAN KOSMETIK ILEGAL
(ADMINISTRATIF)

UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG PP 72 TAHUN 1998 TENTANG


KESEHATAN PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN
SANKSI MEMPRODUKSI/MENGEDARKAN KOSMETIK ILEGAL
(PIDANA)

UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


PASAL 196 JO PASAL 98 AYAT (2) DAN (3)
PASAL 197 JO PASAL 106 AYAT (1)
KOSMETIK ILEGAL DI ERA
DIGITAL
TEMUAN KOSMETIK
ILLEGAL DI
KALIMANTAN UTARA
PERIODE JANUARI –
OKTOBER 2022
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA: TRETINOIN MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA: TRETINOIN
DAN HIDROQUINON DAN MERKURI
TANTANGAN PENGAWASAN KOSMETIK ILEGAL DI
ERA DIGITAL

Pengawasan semakin sulit:


1. Semakin mudah diakses oleh masyarakat, bisa diakses dari mana saja.
2. Identitas penjual fiktif, menyulitkan petugas melakukan pelacakan, pembinaan dan
pemeriksaan
3. Persyaratan dan proses pembuatan toko/lapak di E-Commerce sangat mudah tidak ada NIB,
identitas bisa fiktif, produk yang dijual tidak dievaluasi legalitasnya.
4. Diblokir satu tumbuh seribu.
APA PERAN APOTEKER DALAM
PENGENDALIAN KOSMETIK
ILEGAL DI ERA DIGITAL?
SELAKU PENANGGUNGJAWAB/
PELAKU USAHA
KEWAJIBAN APOTEKER UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG
DALAM KESEHATAN
PP 72 TAHUN 1998 TENTANG PENGAMANAN
PENGENDALIAN SECARA SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
(APOTEKER WAJIB MEMPRODUKSI
KOSMETIK ILEGAL HUKUM DAN/ATAU MENGEDARKAN KOSMETIKA
YANG MEMILIKI IZIN EDAR, AMAN,
BERMUTU DAN BERKHASIAT)

SECARA KODE ETIK APOTEKER INDONESIA


2015 PASAL 7 DAN 8:
ETIK (APOTEKER MEMBERI EDUKASI
KEPADA MASYARAKAT,
MELAKUKAN PEKERJAAN
KEFARMASIAN SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN)
SELAKU PROFESI DAN AHLI
PERAN APOTEKER DALAM PENGENDALIAN KOSMETIK ILEGAL

PP 72 TAHUN 1998
TENTANG PENGAMANAN
SEDIAAN FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN
PERAN APOTEKER DALAM PENGENDALIAN KOSMETIK ILEGAL

1. Selaku penanggungjawab, Apoteker memastikan sediaan farmasi yang ia


Kelola/edarkan memiliki izin edar, aman, bermutu dan berkhasiat 
screening, membuat SPO, mengikuti standar pelayanan kefarmasian.
2. Selaku Professional dan Ahli (berpengetahuan), Apoteker dapat
mengedukasi masyarakat terkait bahaya penggunaan kosmetik illegal, cara
membedakan kosmetik yang aman dengan yang tidak aman, dsb.
3. Selaku whistleblower, Apoteker dapat melaporkan kepada instansi
pemerintah berwenang terkait adanya peredaran kosmetik illegal. Misal
kepada BPOM Tarakan dengan cara:
Datang langsung ke Kantor BPOM Tarakan, Jl. Jend. Sudirman No. 16;
WA 0811 5323 636, Instagram @bpom.tarakan, Facebook Balai POM di
Tarakan
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pengendalian peredaran kosmetik illegal di era digital menjadi tantangan


tersendiri bagi pemerintah, dibutuhkan effort lebih.
2. Perlu adanya peningkatan Kerjasama dalam pengawasan peredaran
Kosmetik Illegal antar lintas sector terkait (BPOM-Kepolisian-TNI-BC-dll),
termasuk juga dengan Organisasi Profesi: IAI.
3. Apoteker memiliki peran yang sangat besar dalam pengendalian peredaran
kosmetik illegal, sehubungan dengan posisi dan keahliannya (selaku
penanggung jawab sarana, ahli-professional, whistleblower).
4. Contoh Kerjasama BPOM-IAI yang dapat dilakukan: Peningkatan
kompetensi Apoteker oleh BPOM terkait peraturan perundangan,
pengawasan dan peredaran Obat dan Makanan illegal, dsb; Penyuluhan
dan edukasi bersama kepada masyarakat; dll.

Anda mungkin juga menyukai