Anda di halaman 1dari 1

PEMASARAN KOSMETIK SHARE IN JAR

Maraknya produk kosmetik dalam konsep share in jar terjadi agar konsumen dapat
membeli dan mencoba produk sesuai keinginan tanpa harus membeli produk asli yang ukuran
dan harganya lebih besar, sehingga dapat membarikan keuntungan besar bagi penjual produk-
produk kosmetik share in jar. Saya tidak setuju dengan pemasaran dalam konsep tersebut.

Konsumen pastinya mengiginkan produk yang kualitasnya terjamin, tapi dengan


membagi isi produk kebeberapa tempat yang lebih kecil dapat terjadi proses yang tidak steril
sehingga merusak bahan-bahan alami dalam pruduk yang dijual. Kosmetik merupakan
campuran beragam senyawa kimia dan beberapa bahan alami seperti kojic acid, licorice,
bearberry, arbutin, paper mulberry, coconut oil, estential oil lemon yang umumnya ada di
kosmetik pencerah, bahan-bahan alami dalam produk kosmetik dapat berubah fungsi karna
terpapar polusi udara dan juga bakteri pada penyimpanan yang tidak higienis. Demi
mendapatkan keuntungan, pedagang yang tidak bertanggung jawab tanpa memikirkan
efeksamping mencapurkan bahan kimia berbahanya di dalam kosmetik seperti Mercury,
Hydrokino, Asam Retinoat, Zat Warna Merah dan jingga. Bahan tersebut termasuk logam
berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun, efek samping yang
ditimbulkan antara lain iritasi kulit, kulit jadi merah, terasa terbakar, hingga gangguan pada
susunan saraf, otak dan ginjal.

Memperjual belikan produk share in jar termasuk melanggar peraturan perundang-


undangan yang berlaku, yang berati produk kosmetik share in jar produk yang illegal.
Mengacu pada Peraturan Kepala Badan POM RI Tahun 2011 pasal 1, kosmetik share in jar
termasuk dalam kategori produksi karna telah mengemas atau mengubah bentuk sediaan
kosmetik. Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa sediaan
farmasi dalam hal ini Kosmetik hanya dapat di edarkan setelah mendapat izin edar. Izin edar
diterbitkan apabila produsan sudah menerapkan Cara Produksi Kosmetik yang Baik (CPKB)
dalam proses produksinya, aspek yang dinilai meliputi bahan baku, personalia, sarana dan
fasilitas bagunan, peralatan, proses produksi, hasil uji jadi, serta desain label dan kemasan.

Produk kosmetik share in jar tidak diperbolehkan karna memiliki banyak resiko
untuk kesehatan dan juga melanggar peraturan perundang-undangan yang telah berlaku.

Reveferensi:

1. TribunJogja.com (BBPOM Yogyakarta : Hati-hati Memilih dan Membeli Produk


Kosmetik)
2. Kumparan.com (Hati-Hati, Kosmetik Ilegal Marak Beredar di Palu)
3. Pos-Kupang.com (Daftar Kosmetik Cewek Dilarang BPOM karna Berbahaya)
4. Jurnal ilmia (Analisis Merkuri dalam sediaan krim “A” dan “B” (tidak terdaftar) yang
dibeli melalui internet (secara online)).

Anda mungkin juga menyukai