Anda di halaman 1dari 22

INFEKSI ORGAN

GENETELIA PEREMPUAN

Oleh :
Listiawati
Defenisi Infeksi
Infeksi adalah serangan dan perbanyakan diri yang dilakukan
oleh Mikroorganisme (virus, bakteri, dan fungi) pada
tubuh mahkluk hidup

Infeksi Organ Genetalia Perempuan :


 Bartholinitis
 Herpes Genital
 Kondiloma akuminata
 Trikomoniasis
 Bakterial Vaginosis
 Candida Vaginalis
BARTHOLINITIS

Infeksi pada kelenjar bartholin, menimbulkan bengkak


pada alat kelamin wanita

Etiologi:
 Chlamydia
 Gonorrhea
Gejala Klinis
 Vulva : perubahan warna kulit, bengkak, timbunan
nanah dalam kelenjar, nyeri tekan
 Kelenjar bartolin membengkak, terasa nyeri sekali
bila penderia berjalan atau duduk, juga dapat
disertai demam
 Keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan,
rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di
sekitar alat kelamin
 Terdapat abses pada daerah kelamin
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid
berbau dan bercampur dengan darah
Patofisiologi
Lama kelamaan cairan memenuhi kantong
kelenjar sehingga disebut sebagai kista(kantong
berisi cairan).

Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium

2. Vullva

3. In speculo
Herpes Genitalis

 Penyakit infeksi menular seksual, disebakan oleh


virus herpes simpleks tipe 1 atau 2

HSV 1  didaerah mulut (herpes oral)


HSV 2  herpes genital
Gejala Klinis

 Pada penyakit akan tampak: vesikel di labia minora,


labia mayora dan prepusium.
 Terasa panas dan gatal  digaruk  infeksi
sekunder
 Tampak ulkus-ulkus kecil yang dangkal
Patofisiologi
Transmisi infeksi HSV seringkali berlangsung lewat kontak
erat dengan pasien yang dapat menularkan virus lewat
permukaan mukosa. HSV-2 biasanya ditularkan secara
seksual. Penularan hampir selalu melalui hubungan seksul
baik genito genital, ano genital maupun oro genital. Infeksi
dengan HSV dimulai dari kontak virus dengan mukosa atau
kulit yang abrasi. Replikasi virus dalam sel epidermis dan
dermis menyebabkan destruksi seluler dan keradangan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Deteksi DNA HSV

2. Pap Smear

3. Uji antibodi fluoresen


Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata juga dikenal sebagai
anogenital warts terdiri dari epidermis dan papula
atau nodul dermal pada perineum, genitalia, lipatan
crural, dan anus. Mereka bervariasi dalam ukuran
dan dapat membentuk besar, exophytic, massa seperti
kembang kol
Etiologi :
Human papilloma virus (hPV)

Gejala Klinis :
Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat,
gambaran bunga kol
Berbau busuk
Pada wanita condiloma akuminata menyerang
daerah yang lembab dari labia minora dan vagina.
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila
berkumpul sampai berdiameter 10, 2 cm dan
bertangkai
Patofisiologi
Virus ini menyebabkan lokal infeksi dan muncul sebagai lesi kondiloma
papilomatous. Infeksi HPV menular melalui aktivitas seksual. Sebagian besar
kondiloma genital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau HPV-11.

Pemeriksaan Penunjang
Kondiloma Akuminata Pada kasus yang meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang, antara lain :
1. Tes asam asetat

2. Kolposkopi

3. Pemeriksaan histopatologi.

4. Pemeriksaan dermoskopi
Trikomoniasis
 Infeksi oleh protozoa Trichomonas vaginalis yang
ditularkan secara seksual

Gejala klinis:
Leukore  berbuih, berbau tidak enak, dan banyak
Keluhan rasa gatal dan perih pada vulva
Gambaran strawberry cervix
Diagnosis Trikomoniasis
Diagnosis trikomoniasis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala klinis serta pemeriksaan
laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukannya T. vaginalis pada sediaan langsung
(sediaan basah) atau pada biakan duh tubuh penderita.
Bakterial Vaginosis

Vaginosis Bakterial
 Penyebab vaginitis paling biasa disebabkan
pergeseran komposisi flora normal vagina dengan
peningkatan bakteri anerobik

Gejala Klinis:
Leukore  warna putih abu-abu, dan bau amis
Infeksi dapat menyebabkan gatal dan rasa terbakar
Patogenesis
Bakterial vaginosis adalah hasil dari penggantian flora normal vagina, di
mana terjadi pergantian flora normal Lactobacillus sp. Sebagai penghasil
H2O2 (hidrogen peroksida) di vagina, dengan bakteri anaerob (misalnya;
Bactroides sp.,Mobiluncus sp., Prevotella sp., Gardnerella vaginalis,
Mycoplasma hominis) yang menyebabkan peningkatan pH dengan nilai
<4,5 menjadi 7,0.

Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis VB harus dilakukan hapusan vagina yang
selanjutnya diperiksa mengenai :
1. Bau khas “fishy odor” pada preparat basah

2. Hilangnya keasaman vagina

3. Adanya clue cells


Kandidiasis Vaginalis
Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan
oleh jamur, yang terjadi disekitar vagina

Etiologi
Candida albicans

Gejala Klinis
o Mengenai mukosa vulva (labia minora) dan vagina,
o Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti
susu
o Gatal hebat
Patogenesis
Infeksi Kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik
endoger maupun eksogen.
1. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur dan imonologi.
2. Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan kelembaban,
kebersihan kulit.

Diagnosis
Secret encer, berwara kuning keabu-abuan, berbau amis yang melekat
pada daerah vagina. Selain itu diagnisis dapat dlitegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan mikroscopis menggunakan sediaan apus dari secret
yang dihasilkan vagina.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai