Anda di halaman 1dari 7

ambulance

• Undang-undang Nomor 22 tahun 2009


tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Penggunaan lampu isyarat disertai sirine
sesuai pasal 134 dan 135, boleh dipasang pada
kendaraan yang mendapatkan hak utama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami Lagi Soal Aturan Penggunaan Rotator dan Sirine",
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/22/092200615/pahami-lagi-soal-aturan-penggunaan-rotator-dan-sirine .
Penulis : Aditya Maulana
Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan
urutan berikut:
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yang menjadi tamu negara.
f. Iring-iringan pengantar jenazah.
g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut
pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami Lagi Soal Aturan Penggunaan Rotator dan Sirine",
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/22/092200615/pahami-lagi-soal-aturan-penggunaan-rotator-dan-sirine .
Penulis : Aditya Maulana
Pasal 59 ayat 5 masih di UULLAJ nomor 22 tahun 2009, dan berikut bunyinya.
a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk kendaraan
bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan
bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia,
pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.
c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk
kendaraan bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, perawatan dan
pembersihan fasilitas umum, menderek kendaraan, dan angkutan
barang khusus
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami Lagi Soal Aturan Penggunaan Rotator dan Sirine",
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/22/092200615/pahami-lagi-soal-aturan-penggunaan-rotator-dan-sirine.
Penulis : Aditya Maulana
PEMINDAHAN PASIEN KE AMBULANS
RUJUKAN
No. Dok
No. Revisi 0
SOP
Tgl. Terbit 7 Januari 2019
Halaman 2
UPTD
dr. Nur Wahyuni
PUSKESMAS
NIP. 19850429 201101 2 011
TEGALREJO

1. Pengertian Pemindahan pasien ke kendaraan yang akan digunakan untuk


merujuk dari puskesmas ke Rumah Sakit Rujukan.
2. Tujuan Memastikan pemindahan pasien berjalan dengan baik dan aman
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tegalrejo
Nomor SK/UKP/01/A0/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Tegalrejo
4. Referensi Pinphoint-shcock.bbgspot.co.1d/2011/02 Prosedur Tetap
transportasi pasien ke rumah sakit bag.1
5. Langkah- a. Melakukan pemeriksaan menyeluruh, dipastikan bahwa pasien
langkah yang sadar bisa bernafas tanpa kesulitan , jika pasien tidak sadar
dan menggunakan alat bantu jalan nafas(airway)dipastikan bahwa
pasien mendapat pertukaran aliran yang cukup saat diletakkan di
atas usungan.
b. Tandu pasien dilenkapi dengan alat pengunci yang mencegah roda
usungan bergerak saat ambulan melaju .
c. Posisikan dan amankan pasien .
d. Pastikan pasien terikat dengan baik dengan tandu.
e. Mempersiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung,
jika kondisi pasien cenderung berkembang kearah henti jantung,
letakkan spinal board pendek atau papan RJP di bawah matras
sebelum ambulans dijalankan.
f. Melonggarkan pakain yang ketat, sebelum melakukan tindakan
apapun,dijelaskan dahulu apa yang akan kita lakukan dan
alasanya termasuk memperbaiki pakain pasien.
g. Memeriksa peralatan yang terpasang pada pasien.
h. Menaikkankelurga atau teman dekat yang harus menemani pasien
i. Menaikkan barang-barang pribadi pasien jika dompet,koper,atau
barang pribadi pasien lainnya dibawa sertapastikan
barangtersebut aman di dalam ambulan
j. Menenangkan pasien
k. Pastikan obat dan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan
6. Unit Terkait a. Ruang Tindakan
b. ambulance
7. Dokumen Form monitoring rujukan
Terkait

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Tgl.mulai
diberlakukan
1
2
3
Bunyi sirine dan artinya
Ambulans umumnya dilengkapi dengan 5 jenis suara sirine, yaitu yelp,
wail, phaser, hi-lo dan horn. Fungsi dari jenis suara ini pun berbeda-
beda.
a. Wail digunakan ketika kendaraan berjalan di jalur yang lurus,
b. yelp digunakan ketika kendaraan berada di persimpangan,
c. hi-lo digunakan sebagai kombinasi untuk mendapatkan perhatian
yang lebih efektif, dan
d. horn digunakan seperti klakson untuk memberikan peringatan lebih
jika suara-suara lainnya tidak mendapat perhatian pengguna jalan
lain.
| Bunyi Horn | | Bunyi Hi-lo | | Bunyi Phaser | | Bunyi Yelp | |
Bunyi Wail |

Anda mungkin juga menyukai