Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN

NIFAS

By. Anggarani P
Konsep dasar masa nifas

Lama masa nifas yaitu


Masa nifas
Definisi (puerperium) adalah
masa pemulihan
6-8 minggu. Masa nifas
(puerperium) dimulai
setelah kelahiran
masa kembali, mulai dari
persalinan selesai
plasenta dan berakhir
ketika alat-alat
sampai alat-alat
nifas kandungan kembali
seperti pra hamil
kandungan kembali
seperti keadaan
sebelum hamil

Dalam Permenkes tersebut peraturan Menteri


pelayanan kesehatan masa kesehatan RI No 97 tahun
sesudah melahirkan
merupakan setiap kegiatan
2014 tentang pelayanan
masa sebelum kehamilan,
1.Kebijakan
dan atau serangkain
kegiatan yang dilakukan,
masa hamil, persalinan
dan masa sesudah
Program
ditujukan pada ibu selama
masa nfias dan pelayanan
melahirkan,
penyelenggaraan
Nasional
yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai
pelayanan kontrasepsi,
serta pelayanan kesehatan
Masa nifas
berusia dua tahun seksual.
Tahapan masa
nifas di bagi Puerperium Remote
Puerperium Dini
menjadi tiga, intermedial puerperium
yaitu :

Pendekatan 1.Kunjungan 1.Pelayanan


Pelayanan Pelayanan Nifas di Masa
Masa nifas Masa Nifas Pandemi

Masa nifas merupakan masa pemulihan kembali, mulai dari


persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra hamil, yang berlangsung selama 6 minggu. Dasar hukum
pelaksanaan masa nifas tercantum dalam Permenkes RI No.97
Tahun 2014. Pelayanan masa nifas dilaksanakan pada 6 jam
sampai dengan 42 hari pasca salin yang dilakukan setidaknya
tiga kali kali. pelayanan masa nifas di masa pandemic tetap
dilakukan dengan menyesuaikan kondisi pendemi
PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MASA NIFAS

1.System 1.System 1.System


1.Musculoskeletal
reproduksi pencernaan perkemihan

1.Endokrin 1.Kardiovaskular Hematologi


1.Perubahan System 1.Perubahan Sistem 1.Perubahan Sistem
Reproduksi 2. Pencernaan Perkemihan

Ibu nifas akan mengalami beberapa


 Involusi rahim derajat tingkat diastatis recti, yaitu Kandung kencing dalam masa
terpisahnya dua parallel otot nifas kurang sensitif dan
abdomen, kondisi ini akibat kapasitasnya akan bertambah
 Involusi tempat peregangan otot abdomen selama hingga 3000 ml per hari pada
plasenta kehamilan 2 – 5 hari post partum
 Perubahan
pembuluh darah Pada saat postpartum nafsu
Dilatasi ureter dan pyelum
rahim makan ibu bertambah. Ibu dapat
mengalami obstipasi karena waktu normal kembali pada akhir
 Perubahan pada melahirkan alat pencernaan postpartum minggu ke
serviks dan vagina mendapat tekanan, pengeluaran empat. Sekitar 40% wanita
cairan yg berlebih, kurang makan, postpartum akan mempunyai
haemoroid, laserasi jalan lahir, proteinuria nonpatologis
 Perubahan pada pembengkakan perineal yg sejak pasca salin hingga hari
cairan vagina (lochia) disebabkan episiotomi kedua postpartum
1.Musculoskleletal 1.Endokrin 1.Kardiovaskuler

Hormon Plasenta menurun setelah


Otot – otot uterus berkontraksi persalinan, HCG menurun dan menetap
segera setelah partus. sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke Pada hari postpartum, kadar
Pembuluh-pembuluh darah yang tujuh sebagai omset pemenuhan fibrinogen dan plasma akan sedikit
berada diantara anyaman- mamae pada hari ke- 3 post partum. menurun dan faktor pembekuan
anyaman otot-otot uterus akan Pada hormon pituitary prolaktin darah meningkat
terjepit. Proses ini akan meningkat, pada wanita tidak menyusui
menghentikan perdarahan menurun dalam waktu 2 minggu. FSH
setelah plasenta keluar dan LH meningkat pada minggu ke- 3.
Pada keadaan setelah melahirkan
perubahan volume darah
Lamanya seorang wanita mendapatkan bergantung beberapa faktor,
Pada wanita dihari pertama setelah menstruasi juga dapat dipengerahui oleh misalnya kehilangan darah, curah
melahirkan, abdomennya akan menonjol factor menyusui. Sering kali menstruasi jantung meningkat serta perubahan
dan membuat wanita tersebut tampak
seperti masih hamil. Dalam 2 minggu
pertama ini bersifat anovulasi karena hematologi yaitu fibrinogen dan
setelah melahirkan, dinding abdomen rendahnya kadar estrogen dan progesterone. plasma agak menurun dan Selama
wanita itu akan rileks. Diperlukan sekitar Setelah persalinan terjadi penurunan minggu-minggu kehamilan, kadar
6 minggu untuk dinding abdomen kadar estrogen yang bermakna sehingga fibrinogen dan plasma, leukositosis
kembali ke keadaan sebelum hamil. Kulit aktifitas prolactin juga sedang meningkat serta faktor- faktor pembekuan
memperoleh kambali elastisitasnya, dapat mempengaruhi kelenjar mammae darah meningkat
tetapi sejumlah kecil stria menetap. dalam menghasilkan ASI.
1.Hematologi

Secara anatomis dan


Leokositoisis, jumlah sel darah fisiologis tubuh
yang putih meningkat hingga beradaptasi untuk kembali
15.000 selama proses seperti masa sebelum
persalinan, tetap meningkat hamil, yaitu ; system
pada hari pertama postpartum reproduksi, pencernaan,
perkemihan,
Musculoskeletal, Endokrin,
Total volume darah kembali Kardiovaskular, dan
hematologi.
normal setelah 3 minggu
postpartum. Jumlah hemoglobin
normal akan kembali pada 4-6
minggu postpartum
PERUBAHAN PSIKOLOGI MASA NIFAS
1. Proses adaptasi
psikologi masa nifas,
menurut Reva Rubin 1. Taking In 2. Taking Hold 3. Letting Go
terdiri dari 3 fase
sebagai berikut :

1.Psikososial dan
budaya yang 4.Kesedihan dan Duka
1.Post Partum Blues
memengaruhi masa Cita
nifas

Masa nifas merupakan periode kritis bagi


seorang ibu, itulah mengapa ibu sebagian
besar ibu dapat mengalami postpartum
blues, bahkan jika tidak tertangani
berisiko terjadi depresi pada ibu nifas. ibu
memerlukan dukungan untuk melewati
masa kritis ini, terlebih dari suami,
dukungan keluarga, lingkungan dan juga
tenaga kesehatan
Kebutuhan ibu dalam masa nifas
diantaranya adalah kesiapannya
menajdi ibu, yang tentu saja harus
PERSIAPAN MENJADI ORANGTUA disiapkan lebih dini sejak masa
kehamilan. Persiapan ini akan
banyak membantu ibu untuk
melewati masa kritis ini.

transisi menjadi orang


tua adalah periode
orang-orang yang
berperan penting pada
1.Proses
perkembangan penting
bagi orang tua untuk
masa transisi ini yaitu
suami, orang tua,
transisi
hubungan bayi-orang
tua dan perkembangan
teman dan kolega,
kesehatan dan
menjadi
bayi itu sendiri. kelompok
antenatal/postnatal
orangtua

Perubahan sikap dan Sibling rivalry adalah


perilaku dengan kompitisi antara saudara
kehadiran Sibling rivalry
yang dapat ditunjukan
kandung untuk
mendapatkan cinta
1.Kesiapan
oleh anak antara lain:
memukul bayi dari
kasih, afeksi dan
perhatian dari satu
akan
pangkuan ibu,
menjauhkan putting susu
dari mulut bayi, secara
kedua orang tuanya,
atau untuk
Sibling
herbal menginginkan bayi
kembali keperut ibu,
mendapatkan
pengakuan atau suatu Rivalry
ngompol lagi,. yang lebih.
KEBUTUHAN FISIK MASA NIFAS
Kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada masa nifas
diantaranya sebagai berikut:
Nutrisi dan cairan

Mobilisasi

Kondisi masa nifas yang baik sangat penting dalam


Eliminasi pemulihan kesehatan ibu. Hal ini didukung dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar pada ibu nifas. Asuhan
yang komperhensif harus mampu memenuhi
Personal Hygiene kebutuhan fisik meliputi, nutrisi dan cairan;
mobilisasi; eliminasi; personal hygiene; istirahat;
aktivitas seksual. Berbagai kebiasaan atau budaya
Istirahat mungkin saja dijumpai dalam proses asuhan yang
mempengaruhi ketidaktercapaian kebutuhan ini.
Strategi dalam intervensi asuhan yang diberikan harus
mampu berjalan beriringan dengan kebiasaan atau
Seksual kebudayaan yang ada, dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan ibu dalam masa nifas.

Senam nifas
KONSEP DASAR ASI DAN MENYUSUI

ASI

ASI Eksklusif
Anatomi Payudara
Fisiologi laktasi

ASI merupakan
zat hidup yang
khusus diciptakan
untuk bayi
dengan
kandungan nutrisi
Dua refleks pada Pemberian ASI yang lengkap.
ibu menyusui dapat diberikan Anatomi dan
yang sangat Komposisi ASI :
Laktasi atau Perubahan ASI dengan dua cara fisiologi payudara
penting dalam Lemak,
menyusui sesuai kebutuhan beberapa cara pada mas nifas
proses laktasi, Karbohidrat,
mempunyai dua bayi : Kolostrum, yaitu dengan telah bersiap
refleks prolactin Protein, mineral,
pengertian, yaitu ASI Transisi, ASI menyusui untuk dapat
dan refleks aliran Laktobasilus
produksi dan Mature, Foremilk langsung dan memproduksi ASI
timbul akibat Bifidus,
pengeluaran ASI – Hindmilk tidak langsung bagi bayi. Agar
pernagsangan Laktoferin,
dengan pemberian ASI
putting susu oleh Lisozim, Antibodi.
pemberian ASI ekslusif berhasil
hisapan bayi. perah diberikan ibu
harus
memerhatikan
Teknik pemberian
ASI yang baik dan
benar.
DUKUNGAN KEBERHASILAN MENYUSUI

Sebagai upaya untuk dapat melindungi,


mempromosikan dan mendukung ibu menyusui,
ASI eksklusif tidak bisa berhasil begitu saja, ibu
WHO membagi tiga poin dalam menerapkan
memerlukan dukungan dari berbagai pihak; suami,
sepuluh langkah menuju keberhasilan ASI di
keluarga, tenaga kesehatan, masyarakat, tempat
pelayanan kesehatan, yaitu: Dukungan langsung
bekerja hingga negara. Dukungan suami memberi
untuk memulai dan mempertahankan menyusui,
dampak positif untuk psikologis ibu, hingga
Praktik makan dan kebutuhan tambahan bayi,
berdampak pada keberhasilan menyusui
Membentuk lingkungan yang mendukung ibu agar
tetap menyusui

1. peraturan yang terkait dengan pemberian ASI:


2. Peraturan pemerintah RI NO.33/2012
Diperlukan dukungan berbagai pihak untuk
3. Permenkes No.15 Tahun 2013
mencapai keberhasilan menyusui, tiap bagian
4.Peraturan bersama menteri negara pemberdayaan memiliki peran masing-masing untuk
perempuan, menteri tenaga kerja dan transmigrasi, melindungi ibu dan bayi, hingga mencapai
dan menteri kesehatan no.48 tahun 2008 kesehatan ibu dan bayi
5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI No 03, 2010
Pemeriksaan fisik nifas :

Keadaan umum
PEMERIKSAAN FISIK NIFAS

Tanda – Tanda Vital

Pemeriksaan fisik nifas


Payudara adalah tindakan yang
dilakukan untuk
Auskultasi pemeriksaan fisik nifas.
Pemeriksaan fisik nifas
Abdomen bertujuan untuk dapat
memberikan asuhan
Uterus kebidanan dengan baik dan
mengetahui sedini mungkin
Kandung Kemih bila ada kejanggalan pada
saat pemeriksaan.
Genetalia

Perineum

Ekstremitas Bawah

Perubahan Psikologis
PENDOKUMENTASIAN MASA NIFAS

1. Mengumpulkan
data dasar masa 1.2. Melakukan
nifas, yang mencakup interpretasi data 1. 3. Mengindentifikasi
riwayat kesehatan, berdasarkan data akan adanya masalah Asuhan masa nifas
pemeriksaan fisik masa nifas yang telah potensial berdasar dilakukan berdasar
dan data penunjang. didapatkan pada hasil interpretasi data. manajemen asuhan
Langkah satu kebidanan dengan
runut dan
komprehensif.
1. 4. Mengidentifikasi Setelah asuhan
1. 6. kebutuhan yang dilaksanakan
Melaksanakan memerlukan tindakan selanjutnya bidan
perencanaan segera berdasar
asuhan
mendokumentasikan
masalah potensial yang dengan
mungkin terjadi. pendokumentasian
Asuhan masa nifas SOAP
diberikan dengan
menerapkan langkah 1. 5. 1. 7. Melakukan
manajemen asuhan Merencanakan evaluasi asuhan
kebidanan, yaitu: asuhan yang yang telah
menyeluruh. dilakukan
EVIDANCE BASED DALAM ASUHAN IBU PASCA PERSALINAN

Pengertian evidance based practice dalam asuhan ibu


nifas : Evidance Based Midwifery Practice dalam asuhan
ibu nifas dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
pada ibu nifas berdasarkan bukti penelitian yang telah
teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis

 Manfaat evidance based practice dalam asuhan ibu nifas


Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah
Meningkatkan kompetensi (kognitif).
Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam
memberikan asuhan yang bermutu
Memenuhi kepuasan pasien yang mana dalam asuhan kebidanan,
pasien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan
teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas dengan Memanfaatkan Evidance
Based Practice
Woman centered : memungkinkan ibu untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan mengenai perawatan mereka sendiri dan
 Etika Pemanfaatan Evidance Based Practice pada bayinya.
Asuhan Ibu Nifas Perawatan nifas dilakukan dengan team
Peraturan moral yang paling utama adalah jujur Pelayanan kesehatan akan memfasilitasi akses yang tepat dan adil
sehingga bidan harus menjelaskan kondisi kliennya saat ini sehingga ibu dapat mengakses layanan yang terdekat
dan komplikasi yang dapat terjadi padanya.
Perawatan nifas akan sesuai dengan budaya yang aman
Kejujuran ini penting agar dapat membangun rasa saling
Perawatan nifas bersifat holistik terhadap: masalah, kebutuhan
percaya dan hubungan yang baik antara mereka.
beragam, latar belakang budaya dan bahasa
Bidan perlu menjelaskan plus minus dari tindakan
Kolaboratif dan terkoordinasi dalam pelayanan kesehatan dan untuk
berbasis EBP yang diberikan pada ibu nifas. Hal lain yang
harus diperhatikan bidan adalah prinsip otonomi. mengoptimalkan asuhan dan outcomes.
Otonomi bersifat umum, tetapi berlaku juga dalam Memastikan perempuan memiliki akses yang tepat dan konsisten
asuhan kebidanan, dimana bidan harus dapat menghargai untuk layanan diseluruh tatanan layanan kesehatan sesuai dengan
pilihan kliennya. kebutuhan
Pelayanan kesehatan akan meningkatkan hasil yang aman dan
berkualitas tinggi bagi perempuan dan keluarga
iPencatatan dan pelaporan data yang akurat tentang akses perempuan
terhadap perawatan postnatal
deteksi dini penyulit atau komplikasi dalam nifas dan menyesui

Perdarahan Postpartum
(Atonia uteri DEMAM, MUNTAH, TROMBOFLEBITIS
 Perlukaan jalan lahir BENGKAK PADA WAJAH RASA SAKIT WAKTU (Pelviotromboflebitis/tr
 Retensio plasenta dan EKSTREMITAS BERKEMIH (INFEKSI ombosis vena dalam,
(Eklampsi, Syndrom SALURAN KEMIH : Tromboflebitis
 Sisa plasenta Nefrotik) SISTITIS dan Superfisial/Trombosis
 Ruptura uteri PIELONEFRITIS) Vena Dalam)
Inversio uteri)

Pada masa nifas sering terjadi komplikasi diantaranya adalah


eklamsi postpartum, infeksi saluran kemih, dan
tromboflebitis. Peran bidan dalam penatalaksanaan kasus
komplikasi tersebut diantaranya melakukan deteksi dini
dengan melihat tanda dan gejala kemudian melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi masalah tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai