Anda di halaman 1dari 16

HUKUM

DAGANG

Dosen Matkul : An’im Fattah, S.HI.,M.HI


NAMA KELOMPOK :
1. Eka Susilawati (072010034)
2. Iin Faridhotus Salama (072010038)
3. Khusnia Amalia Putri (072010040)
4. Lina Ispawanti (072010043)
5. Nadia Salsabila (072010050)
01
SEJARAH HUKUM
DAGANG
Hukum Dagang erat kaitannya dengan sejarah hukum dagang Belanda.
Perkembangan pesat Hukum Dagang
sebenarnya telah dimulai sejak abad pertengahan di
Eropa, kira-kira dari tahun 1000 sampai tahun 1500. Asal mula
perkembangan hukum ini dapat dihubungkan
dengan tumbuh dan berkembangnya kotakota dagang di Eropa Barat. Pada
zaman itu di Italia dan Perancis
Selatan telah lahir kotakota sebagai pusat
perdagangan, Hukum yang baru dan berdiri sendiri ini berlaku
hanya bagi pedagang dan hubungan-hubungan
perdagangan, sehingga lebih populer ia disebut “Hukum
Pedagang”
1. Perancis
Pada abad ke 17 di Perancis, Masa pemerintahan raja Louis ini memiliki
seorang perdana menteri bernama colber yang memiliki minat yang sangat
tinggi dengan perkembangan hukum. Ada 2 kodifikasi yang menjadi sumber
bagi pengkodifikasian hukum dagang baru :
- Kodifikasi hukum I ; Berisi tentang pedagang, bank dan pedagang
perantara(makelar), badan usaha,surat berharga .dll
- Kodifikasi hukum II : Berisi tentang peraturan yang mengenai kapal dan
perlengkannya, nahkoda, serta perjanjian perdagangan di laut.
2. Belanda
Sebagai negara bekas jajahan Perancis, kondisinya agak berbeda, dimana
telah terjadi pluralisme (keanekaragaman) hukum di bidang hukum
perdata.Van Kant beranggapan bahwa hukum dagang itu merupakan hukum
tambahan daripada hukum perdata, yaitu suatu tambahan yang mengatur hal-
hal yang khusus. Konsekuensinya hanya para pedagang saja yang bisa
melakukan kegiatan dagang. Bagi non pedagang, hanya dibolehkan
mendirikan badan usaha lain seperti maatschap yang diatur dalam
KUHPerdata. Tetapi, tidak disetujui karena adanya diskriminasi hukum yang
menyebabkan dicabutnya pasal 2 s/d 5 KUHD. Sedangkan di Belanda,
pencabutan pasal-pasal tersebut sudah lebih dulu dilakukan.
3. Indonesia
Ada 2 pendapat ketika Indonesia berkeinginan untuk memberlakukan
Hukum Belanda di Indonesia :
-Pendapat I : Berkeinginan tetap memberlakukan hukum belanada di
Indonesia agar penjajahan Belanda tetap langgeng
- Pendapat II : tidak setuju sebab di masyarakat Indonesia sudah ada hukum
yang hidup dan mengatur perikehidupan masyarakatnya yang lebih dikenal
dengan sebutan hukum adat.

Akhirnya, berdasarkan asas konkordansi kedua kodifikasi itu juga


diberlakukan di Indonesia (dahulu Hindia Belanda) dengan nama Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD).
PENGERTIN
HUKUM
02 DAGANG
Hukum
HukumDagang
Dagangmerupakan
merupakansebuah
sebuahaturan
aturan–aturan
–aturanhukum
hukumyang
yangmengatur
mengatur
hubungan
hubunganorang
orangyang
yangsatu
satudengan
denganyang
yanglainnya.
lainnya.Khususnya
Khususnyadalam
dalam
perniagaan.
perniagaan.Namun,
Namun,menurut
menurutsoesilo
soesiloprajogo,
prajogo,Hukum
HukumDagang
Dagangadalah
adalahpada
pada
hakekatnya
hakekatnyasama
samadengan
denganhukum
hukumperdata
perdatahanya
hanyasaja
sajadalam
dalamhukum
hukumdagang
dagang
yang
yangmenjadi
menjadiobjek
objekadalah
adalahperusahaan
perusahaandengan
denganlatar
latarbelakang
belakangdagang.
dagang.

Contoh
Contoh::Wesel,
Wesel,cek,
cek,pengangkutan,
pengangkutan,dan
danasuransi
asuransi
SUMBER -SUMBER
DARI HUKUM 03
DAGANG
Sumber-sumber hukum dagang ialah tempat dimana bisa didapatkan
peraturan-peraturan mengenai Hukum Dagang. Beberapa sumber
Hukum Dagang yakni sebagai berikut:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHD).
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
3. UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, UU No 1 Tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas (PT), UU No 7 Tahun 1987 tentang
Hak Cipta
4. Hukum Kebiasaan
5. Perjanjian yang dibuat para pihak Berdasarkan pasal 1338 KUH
Perdata
6. Perjanjian Internasional
04
RUANG LINGKUP
HUKUM DAGANG
Unsur-unsur yang terdapat dalam hukum dagang meliputi ketentuan hukum,
subjek hukum, perikatan dan kegiatan untuk mendapatkan keuntungan. Hukum dagang biasa
juga disebut dengan istilah hukum perniagaan, hukum perusahaan dan hukum bisnis, walaupu
sebenarnya hukum bisnis memiliki cakupan yang lebih luas.
Ruang lingkup dalam hukum dagang sangat luas diantaranya perjanjian jual beli
yang merupakan perjanjian terpenting dalam bidang perdagangan, tidak ditetapkan dalam
KUHD tetapi diatur dalam KUHPerdata. Ada juga perdagangan dan pedagang, Bentuk-bentuk
Perusahaan, Jaminan Hutang, Bisnis Internasional, Surat Berharga, dll
05
KEDUDUKAN
HUKUM DAGANG
Dengan demikian pesatnya perkembangan hukum dagang yang
kian meningkat tersebut memicu berbagai pihak untuk
menciptakan sebuah pengaturan yang tepat supaya dapat
mengikuti perkembangan dagang yang sangat dinamis hingga pada
akhirnya terciptalah Undang-Undang Hukum Dagang.
Tapi terdapat pihak yang berpendapat bahwa sekarang ini KUH
Dagang dan KUH Sipil sudah tidak tepat pada tempatnya. Hal
tersebut disebabkan karena hukum dagang relatif sama dengan
hukum perdata. Terlebih lagi bila ditelisik lebih dalam, dagang
bukanlah suatu pengertian hukum melainkan pengertian yang
berasal dari perekonomian.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai