Anda di halaman 1dari 14

MATERI KULIAH HARI KE - 1

MANAJEMEN KONFLIK

Oleh :
Frans Arwimbar, A.Md.,SE.,M.Si
PENGERTIAN KONFLIK
Defenisi Konflik :
Konflik berasal dari kata kerja Latin, confligere, yang
berarti “saling berbenturan atau semua bentuk
benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, ketidakserasian,
pertentangan, perkelahian, oposisi dan interaksi-
interaksi yang antagonistis atau saling bertentangan”
(Kartono, 2012: 245).

Kamus Bahasa Indonesia (1997), konflik : “percekcokan,


pertentangan, atau perselisihan”. Konflik juga berarti
adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-
orang atau kelompok-kelompok.
Pengertian Konflik Menurut Ahli
Pendapat Ahli :
- Johnson (Supratiknya, 1995) konflik adalah situasi
dimana tindakan salah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan
pihak lain.
- Soetopo (2012: 267) Konflik adalah suatu pertentangan
dan ketidaksesuaian kepentingan, tujuan, dan kebutuhan
dalam situasi formal, social, dan psikologis, sehingga menjadi
antagonis, ambivalen dan emosional.
- Winardi (2012: 384) konflik sebagai situasi dimana
terdapat adanya tujuan-tujuan, kognisi-kognisi atau emosi-
emosi yang tidak sesuai satu sama lain, pada diri individu-
individu atau antara individu-individu yang kemungkinan
menyebabkan timbulnya pertentangan atau interaksi yang
bersifat antagonistik.
Kartini Kartono (2013245), membagi Konflik dalam tiga
kelompok yaitu :
1. Konflik yg Negatif, yaitu konflik yang dikatkan dengan
sifat-sifat yg bebau dengan animalistik,yg didalamnya
terkandung adanya : kebuasan, kekasaran, kekerasan,
barbarisme, pengrusakan, penghancuran, destruktif,
irasional, tanpa kontrol dll.
2. Konflik yg Positif, dikaitkan dengan hal-hal kostruktif
yaitu adanya petualangan, pembaharuan, inovasi, kreasi,
pertumbuhan, rasionalisasi dan lainnya.
3. Konflik yg Netral, konflik yg disebablan oleh adanya
perbedaan yg disebabkan karena percedaan perilaku,
perbedaan latar belakang, perbedaan pendidikan,
kebiasaan, adat istiadat maupun perbedaan tujuan.
PENGERTIAN KONFLIK
“Secara umum Konflik sebagai masalah internal dan
eksternal terjadi sebagai akibat dari perbedaan
pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari 2
orang/lebih”

“Konflik dapat didefenisikan sebagai sebuah proses


yg dimulai ketika suatu pihak memilki persepsi
bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara
negatif”.
ASUMSI DASAR KONFLIK

Ø Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat


dihindari dalam organisasi
Ø Konflik dapat menyebabkan efek
positif/Negatif.
Ø Ditangani dengan baik: meningkatkan kinerja
dan kompetisi
Ø Tidak ditangani dengan baik: Disintegrasi dan
permusuhan
Penyebab Konflik

Faktor Penyebab Konflik


Robins dalam Umam (2012:267), konflik muncul karena
ada kondisi yang melatarbelakanginya (antecedens
condition).
Kondisi tersebut yang juga disebut sumber terjadinya
konflik, terdiri atas tiga kategori, yaitu: komunikasi,
struktur, dan variabel pribadi.
Faktor Penyebab Konflik

Faktor Penyebab Konflik :


1. Perbedaaan Individu
2. Perbedaan Latar Belalang Budaya
3. Perbedaan Kepentingan antara Individu &
Kelompok
4. Perubahan-perubahan nilai yg cepat dalam
masyarakat
Pengertian Mjmen Konflik
- Menurut Ross (1993) dalam William (2001: 247),
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil
para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian
konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan
ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.

- Wirawan (2010: 129) manajemen konflik sebagai proses


pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun
strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan
konflik agar menghasilkan resolusi yang di inginkan.
Pengertian Mjmen Konflik
Wirawan (2010: 129) manajemen konflik sebagai proses
pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun
strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan
konflik agar menghasilkan resolusi yang di inginkan.
KESIMPULAN MANAJEMEN KONFLIK :
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa manajemen konflik adalah penerapan
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
terlibat konflik maupun pihak lain yang tidak terlibat, dalam
menghadapi/mengendalikan suatu konflik yang timbul dalam
suatu organisasi dalam rangka mengarahkan perselisihan untuk
menghasilkan resolusi yang diinginkan sehingga tercapai tujuan
organisasi.
KESIMPULAN MANAJEMEN KONFLIK
“Manajemen konflik merupakan proses penyususunan
strategi konflik sebagai rencana untuk memanajemi
konflik, Menghadapi/mengendalikan konflik”.

Tujuan Mjmen Konflik


Walton, R.E. 1987:79; Owens,R.G.,1991dalam Wahab (2011:
356), mengemukakan :
Tujuan manajemen konflik untuk mencapai kinerja yang
optimal dengan cara memelihara konflik tetap fungsional
dan meminimalkan akibat konflik yang merugikan.
Tujuan Mjmen Konflik

Wirawan (2010:132) menyatakan,

1. Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk


memfokuskan diri pada visi,misi dan tujuan
organisasi.Organisasi yang mapan memiliki visi, misi, dan
tujuan yang strategis
2. Memahami orang lain dan menghormati keberagaman
3. Meningkatkan kreativitas
4. Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan
berdasarkan pemikiran berbagai informasi dan sudut
pandang.
5. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta,
pemahaman bersama, dan kerja sama.
6. Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian
konflik.
FUNGSI Mjmen
Rahim (2011) dalam Setabasri Konflik
(2011) merumuskan fungsi
konflik adalah sebagai berikut :

1. Konflik merangsang inovasi, kreativitas, dan perubahan


2. Proses pembuatan keputusan dalam organisasi akan
terimprovisasi
3. Solusi alternatif atas satu masalah akan ditemukan
4. Konflik membawa solusi sinergis bagi masalah bersama
5. Kinerja individu dan kelompok akan lebih kuat
6. Individu dan kelompok dipaksa untuk mencari pendekatan
baru atas masalah
7. Individu dan kelompok perlu lebih mengartikulasi dan
menjelaskan posisi mereka.
Tujuan Pengelolaan Konflik

Fisher (2000) dalam Thontowi,


Pengelolaan konflik bertujuan untuk mengembangkan
dan memberikan serangkaian pendekatan, alternatif
untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan
mendorong perubahan perilaku yang positif bagi
pihak-pihak yang terlibat

Anda mungkin juga menyukai