Anda di halaman 1dari 17

REGULASI DAN PERATURAN

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Binti Roshada 220607305 7. Puspa Dila Anjarsari 220607340


2. Dessy Oktaviana 220607306 8. Tiurma Sitorus 220607357
3. Elisa Kurnia 220607311 9. Toyibah 220607358
4. Fitria 220607316 10. Tri Susanti 220607359
5. Nyai Sulastri 220607324 11. Wida Rosmala 220607469
6. Maghfiroh 220607332 12. Fitri Ummu R 220607471
Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi ibu dan anak merupakan hak
dasar sebagaimana termaktub dalam Pasal 28 H Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, menentukan bahwa setiap orang hidup sejahtera lahir dan
batin bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Pengertian Regulasi

Regulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


pengaturan. Regulasi di Indonesia diartikan sebagai sumber
hukum formil berupa peraturan perundang-undangan yang
memiliki beberapa unsur, yaitu merupakan suatu keputusan yang
tertulis, dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang, dan mengikat umum.
Pengertian Aturan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aturan adalah


hasil dari sebuah perbuatan mengatur, tindakan atau perbuatan
yang mesti dijalankan, adat sopan santun, ketertiban, dan cara
yang sudah ditetapkan supaya dituruti
Perbedaan dan Persamaan Regulasi dan Aturan

 Aturan berkaitan dengan norma yang mewajibkan serta


memandu sebuah tindakan di dalamnya
 Sedangkan regulasi digunakan untuk menunjukkan
seperangkat aturan yang sangat erat kaitannya dengan hukum.
Berdasarkan Karakteristik

 Aturan digunakan dalam hal membatasi prosedur


regulasi digunakan dalam hal mengontrol prosedur
tertentu
Berdasarkan Sifat

 Aturan bersifat tidak terlalu ketat


 regulasi sifatnya sangat ketat karena diatur oleh hukum
sehingga digunakan secara resmi
Persamaan Regulasi dan Aturan

 Kesamaan Antara Regulasi dengan Aturan Bagian dari konstitusi.

 Harus diikuti oleh semua masyarakat.

 Bagi yang melanggar akan mendapatkan sanksi.

 Dibuat demi kebaikan seluruh rakyat.


Landasan Hukum Praktik Pelayanan Kebidanan

Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahum 1992 kewajiban tenaga


kesehatan adalah mematuhi standar profesi tenaga kesehatan, menghormati hak pasien,
menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien, memberikan informasi dan meminta
persetujuan (Informed consent), dan membuat serta memelihara rekam medik
Undang-Undang ini telah dilakukan revisi atau perubahan menjadi Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Dan mengalami revisi kembali menjadi
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan yang telah resmi berlaku
mulai Tanggal 8 Agustus 2023.
Undang-undang ini mencakup hal-hal seperti upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tujuannya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlindungan bagi
masyarakat, serta mengatur kewenangan dan tanggung jawab
tenaga kesehatan.
Kep Menkes RI Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dan system pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregrister) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi, dan rujukan.

Standar profesi Bidan terdiri atas:

a. standar kompetensi; dan

b. kode etik profesi.


Peraturan Menkes RI Nomor HK. 02. 02/Menkes/149/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Pada BAB I yaitu tentang Ketentuan Umum pada pasal 1 ayat 3 yang
berbunyi Surat Izin Praktek Bidan yang selanjutnya disingkat SIPB adalah
bukti tertulis yang diberikan kepada Bidan yang sudah memenuhi
persyaratan untuk menjalankan praktik kebidanan
Peraturan ini telah dicabut dan digantikan dengan Permenkes Nomor 28
Tahun 2017 Tentan Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Berikut Isi dari
Peraturan tersebut:

Definisi Bidan :
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bidan Wajib Memiliki :

 STRB adalah singkatan dari Surat  SIPB adalah singkatan dari Surat Izin
Tanda Registrasi Bidan. STRB adalah bukti Praktik Bidan. SIPB adalah bukti tertulis yang
tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
Bidan yang telah memiliki sertifikat kompetensi kepada Bidan sebagai pemberian kewenangan untuk
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- menjalankan praktik kebidanan.
undangan.

 Setiap Bidan harus memiliki STRB untuk dapat


melakukan praktik keprofesiannya
Hak dan Kewajiban Bidan

 Dalam melaksanakan praktik kebidanannya, Bidan memiliki hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan pelayanannya sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional;
memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan/atau keluarganya; melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan; dan menerima imbalan jasa profesi.
 Dalam melaksanakan praktik kebidanannya, Bidan berkewajiban untuk menghormati hak pasien; memberikan
informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan; merujuk kasus yang bukan
kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu; meminta persetujuan tindakan yang akan
dilakukan; menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan; melakukan
pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang diberikan secara sistematis; mematuhi standar profesi,
standar pelayanan, dan standar prosedur operasional; melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan
Praktik Kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian; pemberian surat rujukan dan surat keterangan
kelahiran; dan meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.
Praktik Mandiri Bidan

Praktik Mandiri Bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan


pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh Bidan secara perorangan. Bidan
yang menyelenggarakan Praktik Mandiri Bidan harus memenuhi
persyaratan, selain ketentuan persyaratan memperoleh SIPB. Persyaratan
Praktik Mandiri Bidan meliputi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan, serta obat dan bahan habis pakai.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai