LAPORAN

KEUANGAN
OPZ
Anggota Kelompok 6:

1. Desy Nisa Hidayati (205221288)

2. Arif Elsa Mahendra (205221304)

Topik yang akan dibahas

Tujuan laporan Keterbatasan Laporan

Kebijakan Akuntansi
keuangan OPZ Keuangan

Pengguna laporan Penyajian laporan Perbeda laporan

keuangan OPZ keuangan keuangan entitas zakat
dan laporan keuangan
Tanggungjawab atas komersial syariah
Materialitas dan agregasi
Laporan Keuangan

Komponen Laporan
Periode Pelaporan Jurnal Studi Kasus
Keuangan

Mata Uang Pelaporan Informasi Komparatif

Back Next
Tujuan laporan keuangan OPZ
Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja
keuangan dan perubahan posisi keuangan serta infromasi
lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan
dalam rangka membuat keputusan.

Menunjukkan pertanggungjawaban manajemen OPZ atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
manajemen

Meningkatkan kepatuhan terhadap pemenuhan prinsip

syariah dalam semua kegiatan OPZ
 Penggunaan Laporan Tanggungjawab atas Laporan
Keuangan Keuangan

 Manajemen internal
 Pembayar zakat dan
Manajemen OPZ
infak/sedekah
 Penerima zakat dan bertanggungjawab atas
infak/sedekah penyusunan dan penyajian
 Otoritas pengawas laporan keuangan
 Pemerintah
 Lembaga mitra
 Karyawan (amil)
 Masyarakat

Back Next
Komponen Laporan Keuangan

Laporan Posisi Laporan Laporan Perubahan

01 Keuangan
02 Perubahan Dana
03 Aset Kelolaan

Catatan atas Laporan

04 05
Laporan Arus Kas Keuangan
 Mata Uang Pelaporan
Mata uang pelaporan adalah
Rupiah
Keuntuangan atau kerugian dalam periode
berjalan yang terkait dengan transaksi
dalam mata uang asing dinilai dengan
menggunakan kurs laporan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia
Kebijakan Akuntansi
Mencerminkan prinsip kehati-hatian dan
mencakup semua hal yangmaterial dan
sesuai dengan ketentuan dalam standar
akuntansi keuangan yang berlaku
Manajemen harus menetapkan kebijakan
untuk memastikan bahwa laporan keuangan
menyajikan informasi yang relevan dan dapat
diandalkan
 Penyajian laporan keuangan

1. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisis keuangan dan perubahan posisi
keuangan disertai dengan pengungkapan yang diharuskan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Aset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas dan kewajiban disajikan
menurut urutan jatuh temponya
3. Laporan perubahan dana menggambarkan penerimaan dan penyaluaran dana zakat infak dan
sedekah, serta dana Amil
4. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai
komponen utamanya
5. Dalam catatan atas laporan keuangan tidak diperkenankan menggunakan ekspresi kualitatif
6. Pada setiap lembar laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, laporan perubahan aset
kelolaan, dan laporan arus kas harus diberi pernyataan bahwa “catatan atas laporan keuangan
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”

Back Activities Next

 Materialitas dan
agregasi
 Penyajian laporan keuangan
didasarkan pada konsep
materialitas
 Informasi dianggap material
apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi
keputusan yang diambil.
Back
Periode Pelaporan
 Laporan keuangan wajib disajikan
secara tahunan berdasarkan tahun
takwin
 Dalam hal OPZ baru berdiri,
laporan keuangan dapat disajikan
untuk periode yang lebih pendek
dari satu tahun takwin
Next
 Informasi Komparatif

 Laporan keuangan tahunan harus disajikan secara

komparatif dengan periode sebelumnya.
 Informasi komparatif yang bersifat naratif dan
deskriptif dari laporan keuangan periode
sebelumnya wajib diungkapkan kembali

Back Next
Keterbatasan Laporan Keuangan

Bersifat historis

Bersifat umum

Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran

Back Next
 Perbedaan laporan keuangan entitas zakat
dengan laporan keuangan komersial
syariah

Perbedaan utama dari kedua laporan ini adalah lembaga

zakat adalah lembaga yang tidak bertuuan mencari laba,
dan juga pelaksanaan kegiatan dari entitas ini juga harus
sesuai dengan hadist dan juga al quran. Dalam laporan
entitas zakat juga tidak terdapat akun modal, berbeda
dengan lembaga keuangan komersial syariah yang
didalamnya terdapat modal.

Back Next
 Jurnal

1. Judul artikel : Memaknai Transparansi

Internet Financilal Reporting
Lembaga Amil Zakat Melalui Konsep
Amanah dan Tabligh.
2. Nama penulis : Nur Amalia Aziza dan Nur
Afiani.
3. Nama jurnal : Jurnal Akuntansi dan
Governance.
4. Tahun :2022
5. Tujuan penelitian : Mengungkap Makna
Transparansi Melalui Internet
Financial Reporting Next
Memakai Konsep Amanah dan Tabligh.
6. Metode penelitian
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan mewawancarai pegelola dan arsip laporan keuangan
publikasian di website LAZ Dompet Dhuafa Republika.
7. Kasus
Transparansi keuangan sangat penting terutama bagi organisasi yang
sumber pendanaanya dari masyarakat. Ini terjadi karena transparansi akan
mempengaruhi perkembangan dari organisasi tersebut. Transparansi juga
dapat menjadi daya tarik bagi organisasi tersebut. Meski sudah ada UU yan
mengatur mengenai transparansi tapi transparansi organisasi zakat masih
sangat rendah. Walau sudah ditunjang dengan teknologi, namun organisasi
zakat masih minim dalam melakukan transparansi karena masih kurangnya
kompetensi dari organisasi zakat tersebut.
8. Hasil dan Pembahasan
Dalam salah LAZ Dompet Duafa yang menjadi sampel transparansi telah
ditetapkan dan tidak hanya terbataas dalam laporan kegiatan namun juga disediakan
melalui website dan juga media lainnya, meski ada hambatan namun hambatan tersebut
bersifat teknis yang artinya kompetensi dari cabang yang berbeda dan menjadi
berpengarh bagi penyediaan informasi. Tranparansi dalam organisasi in juga dimaknai
sebagai tanggung jawab dalam mengatasi hambatan yang ada.
Hambatan yang dilalui oleh LAZ tersebut terus menerus diatasi sebagai bentuk
tanggung jawab untuk menyampaikan laporan keuangan, sistem keuangan pun juga
terus menerus dipantau serta dikelola untuk meminimalisisir hambatan yang dialami.
Transparansi dari organisasi LAZ DD pun juga terus menerus diperbaharui. Sejak
berdirinya, organisasi ini mengetahui bahwa sangat penting untuk melaporkan dana
yang mereka gunakan ke publik karena mereka mengelola dan publik, maupun kinerja
yang telah mereka lakukan