KEGAGALAN ANALISIS STU

DI KELAYAKAN BISNIS
 PENYEBAB KEGAGALAN ANALISIS STUDI
KELAYAKAN
KESALAHAN YANG DITIMBULKAN KESALAHAN YANG DITIMBULKAN
OLEH SI PERSONAL/CLIENT : OLEH LEMBAGA KONSULTAN :

• TIDAK JUJUR MEMBERIKAN DATA

• TIDAK JUJUR DALAM MENGOLAH DATA YANG ADA
• TIDAK SERIUS MEMBERI INFORMASI TERKAIT
• TIDAK SERIUS DALAM MENGGALI DATA YANG ADA DI
• MENUNTUT UNTUK CEPAT SELESAI LAPANGAN
• TIDAK OBJEKTIF DALAM MENGOLAH DAN
MENGOBSERVASI DATA YANG DITEMUKAN
• TIDAK KRITIS MENANGGAPI SEGALA KEMUNGKINAN
PROBLEMA YANG BISA SAJA TERJADI DIMASA DEKAT
SETELAH USAHA BERJALAN
• DEADLINE YANG TAK TERKENDALI SEBAB DESAKAN
CLIENT YANG INGIN CEPAT SELESAI
 CIRI-CIRI KEGAGALAN ANALISIS KELAYAKAN
BISNIS
• 1. KESIMPULAN ANALISIS TERLALU MENCOLOK
• ANALISIS YANG TERLALU MENCOLOK DI SINI MAKSUDNYA IALAH HASIL ANALISIS YANG MENUNJUKKAN KESIMPULAN YANG SANGAT
EKSTRIM, BAIK POSITIF MAUPUN NEGATIF.

• 2. PENJELASAN TAK JELAS

• ADA PENJELASAN YANG MUNGIN DIANGGAP TAK SESUAI DENGAN DATA YANG ADA ATAU DENGAN YANG DIINGINKAN. ATAU BISA SAJA
SEMUA SUDAH SESUAI HANYA SAJA PENJELASAN TAK DIRINCIKAN SECARA DETAIL, SEHINGGA MEMBUAT PEMBACA ATAU PENGGUNA
ANALISIS TERSEBUT SALAH MENGARTIKAN DAN SALAH LANGKAH DALAM MENTERJEMAHKAN SETIAP KONDISI YANG TERTUANG.

• 3. OPINI PRIBADI
• HAL INI SANGAT MERUGIKAN SEBAB MELETAKKAN SATU SAJA OPINI PRIBADI TERKADANG MEBUAT DATA MENJADI TIDAK OBJEKTIF,
APALAGI JIKA MELETAKKAN OPINI PRIBADI DENGAN TIDAK DIIMBANGI OLEH SEMUA DATA YANG DIDAPATKAN, SEHINGGA MEMBUAT
KESIMPULAN ANALISIS MENJADI TIDAK TEPAT. SUNGGUH TAK LAYAK DIJADIKAN SEBAGAI ANALISIS, APALAGI UNTUK LINGKUP YANG
BESAR SEPERTI STUDI KELAYAKAN BISNIS.

• 4. DAFTAR RESIKO TAK DIPAPARKAN

• SELAYAKNYA STUDI KELAYAKAN BISNIS YANG BENAR IALAH TIDAK HANYA MEMAPARKAN MENGENAI KONDISI AWAL DAN PERENCANAAN
UNTUK USAHA SAJA. NAMUN, JUGA DIIMBANGI DENGAN BEBERAPA ESTIMASI YANG DIBUAT DALAM BENTUK DAFTAR MENGENAI RESIKO-
RESIKO ATAU MASALAH-MASALAH YANG DIMUNGKINKAN BISA SAJA TERJADI DI MASA YANG AKAN DATANG, DAN JUGA LENGKAP
MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT BILA MENGHADAPAINYA DI MASA YANG AKAN DATANG. APABILA POINT INI DIABAIKAN BEGITU SAJA,
MAKA SUDAH DIPASTIKAN BAHWA ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS YANG DI BUAT AKAN MENGALAMI KEGAGALAN.
 BAHAYA KEGAGALAN ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

• USAHA YANG TELAH DIBUKA SANGAT SULIT UNTUK BERKEMBANG

• USAHA YANG TELAH DIBUKA RENTAN PADA KEGAGALAN SHINGGA AKHIRNYA
TUTUP ATAU GULUNG TIKAR
• PENGELOLA ATAU OWNER USAHA TIDAK MEMILIKI KESIAPAN MENGENAI
BERBAGAI TANTANGAN DAN RINTANGAN YANG ADA PADA SAAT USAHA ATAU
BISNIS SEDANG BERLANGSUNG
• PENGELOLA ATAU OWNER USAHA TIDAK MEMILIKI KESIAPAN UNTUK
MENANGKAP PELUANG-PELUANG BARU SEBAGAI TINGKAT INOVASI UNTUK
LEBIH MENGEMBANAGKAN USAHA ATAU BISNIS SEDANG BERLANGSUNG
6 FAKTOR PENYEBAB GAGALNYA RENCANA
USAHA
1, PASAR TIDAK JELAS
• MENENTUKAN SEGMENTASI PASAR ADALAH POINT MENDASAR YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SANG OWNER SEBAB DI SANALAH
IA BISA MENENTUKAN TARGET KEPADA SIAPA PRODUK TERSEBUT AKAN DITAWARKAN. DAN DARI PENENTUAN PASAR PULALAH
BISA MENGETAHUI DAN MENENTUKAN BERBAGAI MACAM CARA DAN STRATEGI UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN DI DUNIA
BISNIS SESUNGGUHNYA
2. SCHEDULE PERENCANAAN TAK JELAS
• SCHEDULE ATAU JADWAL PERENCANAAN TIDAK JELAS SEHINGGA SULIT UNTUK MENCAPAI BERBAGAI SASARAN. SETIDAKNYA
OWNER PUNYA JURUS DAN STRATEGI JITU TERSENDIRI UNTUK MEMENANGKAN PASAR. MISALNYA TELAH TERJADWAL UNTUK
MELAKUKAN PROMOSI SEHINGGA MEMPERMUDAH PRODUK YANG DITAWARKAN MENJADI DIKENAL KONSUMEN DAN BERBAGAI
HAL LAINNYA YANG BISA DIJADWALKAN SENDIRI DENGAN BERBAGAI PERTIMBANGAN PERENCANAANNYA.
3. TIDAK MEMILIKI PRIORITAS USAHA
• MAKSUD DARI PRIORITAS DI SINI IALAH BISA MELIHAT PRODUK MANA YANG LEBIH DOMINAN DIMINATI OLEH KONSUMEN,
SEHINGGA NANTINYA BISA DIPRIORITASKAN SEBAGAI PRODUK UTAMA
 LANJUTAN
4. TIDAK MENUNJUKKAN KOMPETENSI
• OWNER TIDAK MEMILIKI JIWA KEPEMIMPINAN, DAN JIWA KOMPETISI UNTUK MEMIMPIN
PARA KARYAWAN MENCAPAI TUJUAN-TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA.
5. SUKA MENUNDA HAL-HAL PENTING
• MENUNDA-NUNDA SESUATU HAL BUKANLAH HAL BAIK DALAM SEGALA ASPEK, TAK
HANYA PADA USAHA SAJA. SEPERTI MEMBUAT JADWAL KEPADA PARA INVESTOR UNTUK
MELEBARKAN SAYAP DAN MODAL DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN BISNIS YANG
ADA.
6. TAKUT MENGAMBIL RESIKO
• INI ADALAH POINT YANG SERINGKALI MENJADI KESALAHAN TERBESAR PARA PENGUSAHA
DALAM MENJALANKAN BISNISNYA. RESIKO ITU SUDAH PASTI ADA DALAM BERBAGAI
ASPEK TAK HANYA DI DUNIA BISNIS, HANYA SAJA BAGAIMANA CARANYA SEBAGAI
PENGUSAHA MEMINIMALISIR RESIKO TERSEBUT.
 ETIKA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

1. ETIKA PENELITI TERHADAP RESPONDEN

• PENELITI BISA MENJAMIN SEGALA BENTUK KERAHASIAAN RESPONDEN TERKAIT, BAIK DARI SEGI PRIVASI
MAUPUN DATA YANG TELAH DIBERIKAN. SELAIN ITU, DATA YANG DIBERIKAN PUN TIDAK MENGANDUNG UNSUR
YANG DAPAT MERUGIKAN RESPONDEN ITU SENDIRI.

2. ETIKA PENELITI PADA CLIENT

• ADA BANYAK PERTIMBANGAN DALAM HAL MENJAGA ETIKA PENELITI PADA CLIENT SEBAB SANG CLIENT PUNYA
HAK YANG SANGAT BESAR UNTUK HASIL PENELITIAN. OLEH SEBAB ITU, SANG PENELITI SUDAH SEWAJARNYA
MEMPERHATIKAN ETIKA YANG HARUS DIPATUHI AGAR MAMPU MENJAGA HAK-HAK CLIENT TERSEBUT.

3. ETIKA PENELITI PADA ASISTEN

• DALAM MENELITI SUATU KELAYAKAN BISNIS BIASANYA DIBENTUK DALAM SATU TEAM UNTUK MELAKUKAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS. OLEH SEBAB ITU, TERKADANG ADA ASISTEN YANG DIPERCAYA UNTUK MENANGANI
BEBERAPA KASUS YANG DIPERLUKAN DALAM STUDI KELAYAKAN YANG DIMINTA SANG CLIENT. NAMUN, ADA
BEBERAPA HAL YANG TIDAK BISA DILAKUKAN OLEH SANG ASISTEN. CONTOHNYA MEMBERIKAN TUGAS
WAWANCARA DENGAN TOPIK YANG CUKUP BERAT UNTUK DITANGANI SANG ASISTEN, MAKA INI AKAN MENJADI
TIDAK ETIS. SEBAB NANTI SANG ASISTEN DINILAI TAK KOMPETEN DAN DIRAGUKAN PADA SAAT
MELAKSANAKAN TUGASNYA TERSEBUT.
 LANJUTAN

4. ETIKA SANG CLIENT

• JIKA SEBELUMNYA DIBAHAS MENGENAI ETIKA DARI SUDUT SANG PENELITI SEMUA, MAKA
ETIKA INI JUGA BERLAKU BAGI SANG CLIENT. APALAGI APABILA TELAH KELUAR HASIL DARI
STUDI KELAYAKAN USAHA, MISAL MEMAKSA UNTUK MENGGANTI DATA HASIL PENELITIAN
SESUAI DENGAN APA YANG DIINGINKAN SANG CLIENT. HAL DEMIKIAN AKAN MERUGIKAN SI
PENELITI SEBAB AKAN MEMBUAT NAMA BAIK SANG PENELITI MENJADI BURUK DAN
TERLIHAT TIDAK KOMPETEN, SERTA DIPERTANYAKAN PROFESIONALITASNYA.

• DARI BEBERAPA POINT DI ATAS, DAPAT DISIMPULKAN BAHWA ADA ETIKA-ETIKA YANG
HARUS DIJAGA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS SEPERTI MENJAGA PRIVASI SI
CLIENT MAUPUN RESPONDEN, MENJAGA NILAI KOMPETEN SI PENELITI, SERTA JANGAN
LUPA MENYUSUN HASIL STUDI KELAYAKAN TERSEBUT DENGAN HASIL YANG TERBAIK
DAN SI CLIENT MEMBERIKAN HAK BERUPA FEE ATAS HASIL STUDI KELAYAKAN
TERSEBUT.