Anda di halaman 1dari 30

Hendaya, disabilitas , dan kecacatan

• Hendaya
– Kehilangan atau ketidaknormalan kondisi psikologis ,fisiologis, atau
struktur anatomi atau fungsi.
– 1997>>kehilangan atau abnormalitas struktur tubuh atau fungsi
fisiologis atau psikologis
• Disabilitas
– Segala keterbatasan atau kekurangan kemampuan untuk melakukan
aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang diakibatkan oleh
hendaya .
• Kecacatan
– Hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh hendaya dan
disabilitas , yang membatasi atau pemenuhan peran wajar
seseorang sesuai dengan faktor umur ,seks , sosial dan budaya.
Batasan Aktifitas dan Partisipasi
• Aktivitas : Sifat dan Rentang Fungsi pada
tingkat Individu
• Partisipasi : Sifat dan sejauh mana keterlibatan
seseorang dalam hidup sehubungan dengan
hendaya, aktivitas, kondisi kesehatan dan
faktor-faktor kontekstual.
Difabel
• Difabel : orang yang memiliki keterbatasan
fungsional
• Penyandang Cacat :
– Penyandang cacat fisik
– P.C.Mental
– P.C F dan mental
• Cacat Fisik
• Cacat mental
• Cacat fisik dan mental
Ruang Lingkup berdasarkan Terminologi ICF
Terminologi Positif/NetralTerminologi yang Contoh
berhubungan
Fungsi Tubuh : fungsi Hendaya : Gangguan pada Hendaya : paralisis,
fisiologis sistem tubuh fungsi tubuh, seperti gangguan fungsi sensoris,
tubuh (termasuk fungsi deviasi yang bermakna tonus otot yang abnormal,
psikologi) atau hilangnya fungsi atau kontraktur sendi, nyeri,
struktur depresi, dekondisi
Struktur Tubuh : anatomi kardiopulmoner
tubuh , seperti organ ,
anggota gerak, beserta
komponennya
Aktivitas : Pelakasana tugas Keterbatasan aktivitas : Keterbatasan aktivitas :
atau tindakan seseorang kesulitan yang dapat Keterbatasan dalam
dihadapi oleh seseorang pelaksanaan suatu
dalam melakukan suatu tindakan, seperti berjalan,
tindakan . memanjat, meraih sesuatu,
berpindah tempat, atau
Penentu kualifikasi : pekerjaan fisik lainnya ,
Kapasitas : kemampuan seperti menggunakan
seseorang dalam transportasi umum
melukakan tindakan.
Pelaksanaan yang optimal Kapasitas : kemampuan
merupakan suatu keadaan dan tingkat kesulitan saat
yang netral, tanpa bantuan berguling dari posisi
orang lain maupun terlentang ke posisi miring
penggunaan alat apapun . di atas tempat tidur
standar tanpa bantuan alat
Pelaksanaan : yang ataupun orang lain, atau
dilakukan oleh seseorang berjalan di atas lantai
pada saat itu . tanpa ortosis, alat bantu ,
Pelaksanaan aktual dalam atau bantuan dari orang
konteks keseluruhan laian
masyarakat, termasuk
Filosofi kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

• Konsep dasar :
– Fungsi ,disbilitas, dan kesehatan
– Model Individual
– Model Sosial
– Model Integrasi

• Layanan Kedokteran Konvensional Vs Rehabilitatif


• Layanan KFR bersifat Komprehensif dan
interdisipliner
Konsep Dasar : Fungsi ,disablitas , dan
kesehatan
• Falsafah kedokteran fisik meningkatkan
kemampuan fungsional seseorang sesuai
dengan potensi yang dimiliki atau
meningkatkan kualitas hidup dengan cara
mencegah hendaya,disabilitas dan Kecacatan.
• Manusia merupakan makhluk aktif
Diagnosis dalam Kedokteran
• Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
• Penegakan Diagnosa
Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
• Diagnosis kapasital fungsional menjadi dasar perencanaan program
penatalaksanaan terapeutik dan tujuan fungsional yang dapat dicapai .

• Diagnosis KFR memerlukan evaluasi klinis seperti kekuatan otot , ,lingkup


gerak sendi , fungsi saraf , fungsi kardiovaskular dan respirasi ,serta fungsi
luhur .

• Pemeriksaan ini meliputi tanda-tanda vital , uji fungsi kognisi, uji fungsi
komunikasi, uji fungsi menelan , uji fungsi kardiorespirasi, uji sensibilitas ,
uji integrasi sensori motor, uji fleksibilitas dan lingkup gerak sendi , uji
keseimbangan statis dan dinamis , uji kontrol postur, uji fungsi eksekusi
gerak, uji kekuatan otot , uji motorik halus , uji fungsi lokomotor, uji pola
jalan , uji dekondisi, uji kemampuan fungsional dan perawatan diri, uji
fungsi berkemih , uji fungsi defekasi, evaluasi ortosis, evaluasi protesis
• Pemeriksaan kemampuan fungsional pasien dinilai
dengan instrumen baku sesuai dengan fungsi yang
ingin kita nilai .
– Menilai aktivitas sehari-hari Barthel Index .
– Fungsional Independence measurement .
• Ada sejumlah skala pengukuran yang digunakan untuk
menilai aktivas individu dalam bentuk kuisioner .
• Parameter sosioekonomi digunakan untuk
mengevaluasi masalah partipasi sosial atau pekerjaan .
Penegakkan diagnosis
• Evaluasi dan pemeriksaan fisik yang dibantu pemeriksaan
penunjang menghasilkan diagnosis KFR dalam bentuk identifikasi
adanya hendaya , disabilitas, atau kecacatan dan kemampuan
aktivitas serta partisipasi .

• Fungsi dan keterbatasan fungsi merupakan hal penting dalam


perawatan akut , subakut, dan kronis jangka panjang pasien dengan
kondisi disabilitas dan/atau penyakit kronik.

• 2001>international clasification function , disability and health
ICF : untuk menyatakan kondisi fungsi dan disabilitas secara
menyeluruh yang meliputi taksonomi fungsi manusia ,aktivitas dan
partisipasi , serta faktor-faktor kontekstual .
Tabel IV
Daftar Kategori Karakter Fungsional Manusia berdasarkan model
ICF

TUBUH
Fungsi Struktur
1. Fungsi Mental 1. Struktur sistem saraf Mata, Telinga
2. Fungsi sensoris dan Nyeri dan Struktur yang terkait .
3. Fungsi Suara dan Wicara 2. Struktur terlibat dan Suara dan Wicara
4. Fungsi Kardiovaskular , Hematologis, 3. Struktur Kardiovaskular, Imunologis
Imunologis dan Sistem Respirasi dan Respirasi
5. Fungsi sistem digestif ,metabolik dan 4. Struktur digestif ,metabolik dan
endokrin endokrin
6. Sistem Genitourinaria dan reproduksi 5. Genitourinaria dan Reproduksi
7. Sistem neuromuskuloskletal dan 6. Kulit dan struktur terkait
Gerak
8. Fungsi kulit dan Struktur terkait
Aktivitas dan Partisipasi Faktor-Faktor Lingkungan
1. Belajar dan Menerapkan Pengetahuan 1. Produk dan teknologi
2. Tugas-tugas dan Kebutuhan Umum 2. Lingkungan Alam dan Perubahan
3. Komunikasi lingkungan yang dibuat manusia
4. Mobilitas 3. Dukungan dan Hubungan
5. Perawatan Diri 4. Sikap
6. Kehidupan di Rumah 5. Layanan, sistem dan kebijakan
7. Interaksi dan Hubungan Antar
Manusia
8. Wilayah kehidupan Utama
9. Kehidupan Masyarakat , sosial , dan
sipil
Berbagai macam penyakit dan kondisi dalam
lingkup layanan rehabilitasi medik
• Trauma : cedera otak , cedera medula spinalis , cedera saraf tepi
• Penyakit sistem saraf non-traumatik : stroke , penyakit degenaratif,
• Nyeri akut atau kronik : amputasi , perawatan pasca bedah
• Kondisi kompleks : tirah baring
• Penyakit non traumatik sistem muskuloskletal : Chronic Fatigue
syndrome
• Penyakit kardiovaskular
• Limfatik
• Respirasi
• Endokrin
• Ganguaan tumbuh kembang
Penatalaksanaan Dan Intervensi
• A. Prinsip dasar : Menetapkan Tujuan Optimal
– Layanan Rehabilitasi medik adalah suatu proses yang bertujuan
mengoptimalkan kemampuan individu untuk mempertahankan dan
mencapai tingkat fungsi fisik, mental , emosional, sosial , dan
spritual untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik .
– Ukuran terbaik atas nilai suatu layanan kedokteran adalah hasil
yang dapat diukur melalui peningkatan perbaikan fungsi dan
kualitas hidup seorang pasien .
– Hasil rehabilitasi harus diuukur dari parameter kinerja pasien
( patient performance) sepanjang sisa hidupnya .
– Anderson telah membuat ukuran fungsional tentang luaran
rehabilitasi yang dimodifikasi dari wiliamson dengan cara mengkaji
kinerja pasien di sisa hidupnya .
Skala luaran Fungsional Rehabilitasi
• Normal atau asimptomatik
• Simptomatik
• Mandiri secara parsial ( lebih dari 50% tidak
tergantung )
• Tergantung secara parsial (lebih dari 50%
tergantung )
• Tergantung Total
• Meninggal
• Skala ini dipakai untuk menilai kinerja fungsional pasien dalam
kondisi penyakit yang memburuk atau terjadi disabilitas sehingga
menurunkan kemandirian pasien sampai meninggal. Namun ,
dengan rehabilitasi pasien dapat bergerak maju melalui tahapan
peningkatan kemandirian sampai tingkat kemampuan fungsional
yang optimal .
• Sebagai contoh kasus , pada kasus pasien dengan fraktur humerus
dan cedera saraf radialis pada tangan yang dipakai menulis , perlu
dipertimbangkan jika pasien mengalami disabilitas menulis tanpa
pemulihan saraf radialisnya , maka pasien perlu menjalani
program latihan sistemik untuk mengembangkan kemampuan
menulis dengan tangan yang sehat .
• Layanan Rehabilitasi yang komprehensif harus dapat
berorientasi pada hasil akhir . Layanan dilakukan
dengan mengembangkan suatu metode komprehensif
melalui bimbingan , edukasi , latihan untuk
mendapatkan hasil akhir yang optimal . Walaupun
telah tercapai perbaikan selama rawat inap di rumah
sakit, aspek-aspek lain dalam kehidupan pasien di
rumah dan di masyarakat setelah pulang perlu
diperhatikan dan potensi digali lebih jauh apakah
dapat mencapai tingkat kemandirian dan kualitas
hidup yang lebih tinggi .
• Tujuan layanan yang komprehensif ini harus mencakup
pencapaian fungsional secara optimal bagi setiap individu,
baik di rumah maupun di masyarakat, selama hidupnya.
• Gambar V-1 menunjukkan Skala Hasil Akhir Fungsional
rehabilitasi berdasarkan kinerja fungsi individu. Dari sejak
seseorang lahir, laju peningkatan fungsi sangat pesat pada
masa kanak-kanak dan berlanjut hingga mencapai puncaknya
pada usia dewasa muda .
• Jika kesehatan tubuh dapat dipertahankan dan dijaga , fungsi
ini dapat bertahan mendekati maksimal hingga lanjut usia,
dan meninggalnya seorang individu menjadi titik akhir fungsi .
• Penurunan kemampuan fungsioanal pada
masa hidup seseorang ketika terjadi disabilitas
pada dewasa
Fokus intervensi dan contoh strategi
rehabilitasi terkait
Kebutuhan rehabilitasi pasien berdasarkan
fase penyakit
Kebutuhan pasien selama fase akut Diagnosis dan pengkajian atas penurunan
fungsi pencegahan untuk penyulit yang
lazim, penyulit-penyulit harus diantisipasi
dan dikenali oleh spesialis KFR
(penurunan kondisi tubuh dan malnutrisi,
pressure ulcers, trombosis, kontraktur
sendi , spastisitas, gangguan mood )
Preservasi atau pemulihan fungsi utama,
kapasitas, Partisipasi Orientasi dan
integrasi secepat mungkin terhadap
program KFR spesifik yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan pasien ,.

Penjelasan progrram , target berjangka


untuk pasien dan keluarganya bersama
dengan tenaga profesional untuk mereka,
seperti dokter umum, perawat atau
terapis fisik
Kebutuhan pasien selama fase subakut di Diagnosis dan terapi penyulit
rumah sakit dengan fasilitas KFR
yang terkait dengan patologi
dan penyulit awal;
Evaluasi berdasarkan definisi ICF
,presentasi,koordinasi program
KFR dengan target yang
diharapkan, alat dan metode
yang akan digunakan untuk
menilai hasil , definisi bekerja
sama dengan pasien dan
keluarganya untuk mencapai
target terapi , fase dan
pengkajian yang diatur .
Kebutuhan Pasien selama keadaan stabil
Kebutuhan pasien selama keadaan stabil
• Penilaian disabilitas jangka panjang, keterbasatan aktivitas dan
hambatan partisipasi serta potensi rehabilitasi
• Tindak lanjut jangka panjang pada pasien disabilitas, termasuk
penyesuaian terapi terhadap kemajuan atau penurunan kapasitas
fungsional pasien dan kemajuan serta teknologi terapi .
• Analisis faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi fungsi
• Membuat rencana KFR jangka Panjang
• Meresepkan intervensi KFR termasuk bantuan teknis dan
koordinasi dengan tim profesional
• Penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
• Dukungan Partisipasi termasuk kembali berkerja dan aktivitas
hiburan serta dukungan sosial
• Rehabilitasi komprehensif terhadap pasien
dengan hendaya fisik dan/kognitif mungkin
merupakan tugas yang kompleks . Perlu
dipertimbangkan berbagai aspek antara lain
aspek psikologis , religius ,vokasional , sosial
kebutuhan , keinginan , dan prioritas.
Pencegahan
• Mengajarkan dan menerapkan cara-cara pencegahan
primer seperti penatalaksanaan faktor risiko
(misalnya hipertensi untuk stroke) , aktivitas fisik dan
makanan sehat.
• Mengajarkan perilaku sehat baik untuk orang sehat
dan orang dengan kondisi kronis (misalnya teknik
mengangkat dan membawa , latihan fisik dan
lainnya) dengan perspektif jangka panjang .
• Pencegahan penyulit setelah cedera atau penyakit
akut dan selama fase rehabilitasi fase akut .
Contoh Intervensi dalam KFR
• Pengobatan medikamentosa
– Bertujuan untuk memulihkan struktur dan/atau fungsi tubuh,
misalnya : injeksi intraartikular atau peritendon, dry needling,
spray and strecth, taping, laser energi rendah .
• Penggunaan modalitas fisik
– Kinesioterapi dan terapi latihan
– Elektroterapi
– Terapi panas dan dingin
– Fototerapi (misalnya terapi UV)
– Hidroterapi dan Balneoterapi
– Terapi manual/massage
– Terapi drainase limfatik manual

Anda mungkin juga menyukai