Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 2

1. Estensi
2. Ferince
3. Hendriansyah
4. Juaniwati
5. Jutriani Pangeran
6. Novita Natallena
7. Subaidah
8. Yuliana Kuing
9. Sri Purwanti
10.May Gracia
11.Levie Dezy
12.Rohaniah
13.Mardiawaty
14.Mardo
15.Vrielya Marseila

1
LATAR BELAKANG

Trombositopenia adalah suatu keadaan kekurangan dari


trombosit, yang merupakan bagian dari pembekuan darah. Pada orang
normal jumlah trombosit di dalam sirkulasi berkisar antara 150.000-
450000/ul, rata-rata berumur 7-10 hari kira-kira 1/3 dari jumlah
trombosit di dalam sirkulasi darah mengalami penghancuran di dalam
limpa oleh karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit
supaya tetap normal di produksi 150.000 - 450000 sel trombosit
perhari. Jika jumlah trombosit kurang dari 30.000/mL, bisa terjadi
perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan baru timbul
jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL.

2
DEFINISI

Idiophatic thrombocytopenic purpura (ITP)


merupakan suatu kelainan didapat yang berupa
gangguan autoimun yang mengakibatkan
trombositopenia oleh karena adanya penghancuran
trombosit dan megakriosit secara dini akibat adanya
autoantibodi yang mengenal antigen pada trombosit
dan megakariosit menghasilkan peningkatan destruksi
trombosit dan menurunkan angka produksi trombosit
yang biasanya berasal dari Imunoglobulin G.

3
ETIOLOGI

Penyebab ITP ini tidak diketahui. Tetapi dapat dikemukakan berbagai


kemungkinan diantaranya ialah: -Hipersplenisme
-Infeksi virus
-Intoksikasi makanan atau obat
-Bahan kimia atau pengaruh fisik
Berdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi 2 yaitu:
-Primer (idiopatik)
-Sekunder
Berdasarkan awitan penyakit dibedakan tipe:
-Akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan
(umumnya terjadi pada anak-anak) dan
-Kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada
orang dewasa)
4
PATOGENESIS

Sindrom ITP disebabkan oleh autoantibodi


trombosit spesifik IgG yang berikatan dengan trombosit
autolog kemudian dengan cepat dibersihkan di hepar dan
lien dari sirkulasi oleh sistem fagosit mono-nuklear
melalui reseptor Fc makrofag. Pada sebagian besar
penderita akan terjadi mekanisme kompensasi dengan
peningkatan produksi trombosit. Dan pada sebagian kecil
orang pembentukan trombosit akan terganggu, sebagian
akibat destruksi trombosit. Masa hidup trombosit
memendek pada pasien ITP sekitar 2-3 hari sampai
beberapa menit.
5
PATOFISIOLOGI

6
MANIFESTASI KLINIS

7
8
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

Pasien dengan ITP biasanya terlihat dan


merasa sehat kecuali apabila terjadi perdarahan.
yang paling penting diperiksa adalah spleen dan
adanya demam. Pasien dengan ITP biasanya tidak
demam, sedangkan pasien dengan lupus atau
adanya trombositopenia biasanya demam.
• Px Penunjang : -Pemeriksaan darah rutin
-Morfologi darah tepi
-Pemeriksaan sumsum tulang
-Uji penapisan koagulasi
-Pemeriksaan imunologi
9
DIAGNOSIS

 Gejala klinis berupa riwayat perdarahan secara akut


atau spontan, baik pada kulit, petekiae, purpura
atau perdarahan mukosa hidung (epistaksis) dan
perdarahan mukokutaneus lainnya.
 Pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya tanda anda
perdarahan seperti yang disebutkan diatas, kadang
didapatkan pembesaran splenomegali.
 Pemeriksaan laboratorium berupa trombositopenia,
retikulositosis ringan, anemia bila terjadi kronis,
waktu perdarahan memanjang, pada sumsum ulang
dijumpai banyak megakariosit agranuler.

10
DIAGNOSIS BANDING

 a) Anemia aplastik
 b) Sistemic lupus eritmatosus
 c) DIC(Dissaminated intravascular coagulation)
 d) Trombotic Mikroangiopati
 e) Trombositopeni Gestasional
 f) DHF

11
PENATALAKSANAAN

 Non Medikamentosa
-Menghindari Trauma
 Medikamentosa
-Lini Pertama : Terapi awal ITP adalah dengan pemberian

kortikosteroid yaitu prednison. Jika respon awal baik


yaitu peningkatan trombosit ≥ 30.000 /µl, > 50.000 /µl
setelah 10 hari terapi awal maka pemakaian
KS dilanjutkan sampai 1 bulan kemudian tappering off.
-Lini Kedua : Steroid dosis tinggi dengan pemberian
deksametason 40 mg/hari selama 4 hari, diulang setiap 28 hari
untuk 6 siklus. Jika tidak berespon diganti dengan obat lainnya.
Metilprednisolon dapat diberikan pada anak dan dewasa yang
resisten dengan terapi prednison dosis konvensional.
12
KOMPLIKASI

Komplikasi dari penyakit ITP ini antara lain:


 a. Perdarahan intrakranial (pada kepala). Ini
penyebab utama kematian penderita ITP.
 b. Kehilangan darah yang luar biasa dari
saluran pencernaan
 c. Efek samping dari kortikosteroid
 d. infeksi pneumococcal. Infeksi ini biasanya
didapat setelah pasien mendapat terapi
splenektomi. umumnya akan mengalami
demam sekitar 38.80C
13
PROGNOSIS

Angka morbiditas dan mortalitas


meningkat pada angka trombosit yang
rendah < 10.000 /µl dengan
perdarahan intracranial dan dengan
terapi yang tidak adekuat.

14
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. S
 Umur : 34 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Alamat : Takengon
 Pekerjaan : Petani
 No. RM : 173718
 Ruangan : Dahlia Atas
 Tanggal masuk : 21-08-2018
 Tanggal Pemeriksaan : 29-08-2018
15
ANAMNESIS
Keluhan Utama
 Keluar darah dari hidung (Mimisan).

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSU Datu Beru rujukan dari RS Gayo lues, masuk ke IGD dengan keluhan
mimisan sejak ± 5 hari SMRS, darah yang keluar berwarna merah segar dan kental. Mimisan keluar
spontan dan hilang timbul dengan durasi mimisan 15 menit dan sulit berhenti. Riwayat jatuh dengan
hidung terbentur dan kebiasaan mengkorek-korek hidung disangkal. Pasien juga mengeluhkan adanya
bintik-bintik merah dikedua kaki, beberapa di tubuh, dan adanya lebam pada tangan yang sudah timbul
sejak 5 bulan SMRS, keluhan lebam dikatakan pasien mulai timbul sejak 2 bulan setelah melahirkan
anak ke-3.
Pasien juga mengatakan BAB awalnya berwarna merah lalu hitam sebanyak 2-3x/ hari
dengan konsistensi cair, tidak ada lendir sejak 1 hari SMRS. Pasien menyangkal adanya perdarahan
pada gusi yang sulit berhenti, sedangkan pada menstruasi yang terakhir pasien mengatakan
berkepanjangan dan darah yang keluar lebih banyak. Pasien juga tampak sedikit pucat dan
mengeluhkan rasa sakit pada kepala. Pasien mengatakan ada riwayat demam selama 1 minggu sebelum
datangnya perdarahan pada hidung.
16
Riwayat Penyakit Dahulu
 Disangkal

Riwayat Penggunaan Obat


 Neurobion

Riwayat Penyakit Keluarga


 Disangkal

Riwayat Kebiasaan Sosial


 Pasien sudah menikah dan bekerja sebagai petani
17
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital

 Keadaan Umum : Lemas, Kesan sakit sedang


 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : E4 V5 M6
 Tekanan Darah : 120 /80 mmHg
 Nadi : 108 x/i
 Respirasi : 20 x/i
 Suhu : 37,1 C
 Tinggi Badan : 146 cm
 Berat Badan : 52 kg
 BMI : 24,41 kg/m2
18
Kepala
 Normochepali, benjolan (-), nyeri tekan (-), warna rambut hitam,
penyebaran rambut merata, rambut tidak mudah dicabut.

Mata
 Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sclera ikterik (-/-),
pupil isokor (3 mm/ 3mm), refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+), nodul(-).

Telinga
 Normotia, tanda radang (-/-), pengeluaran sekret (-/-), fungsi
pendengaran dalam batas normal, tragus sign(-), auricular sign (-).

19
Hidung
 Napas cuping hidung (-/-), rinorrhea (-/-), deformitas septum nasi (-),
Perdarahan (+)

Mulut
 Candidiasis (-) Stomatitis (-), leukoplakia (-), atrofil papil lidah (-),
warna mukosa normal, Bibir kering (+)

Tenggorokan
 Faring hiperemis (-/-).

Leher
 Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), deviasi trakea (-),
peningkatan TVJ (-).
20
Thorax Anterior Thorax Posterior

Pemeriksaan Kanan Kiri Pemeriksaan Kanan Kiri

Inspeksi Inspeksi Simetris saat statis dan dinamis,


Simetris saat statis dan dinamis,
pergerakan dinding dada normal, pergerakan dinding dada normal,

penggunaan alat bantu napas (-), barrel penggunaan alat bantu napas (-),

chest (-), jejas (-), retraksi otot deformitas (-), Ptekie minimal (-)

interkostal (-), deformitas (-), Ptekie Palpasi Nodul (-/-), Stem fremitus kanan =Stem
minimal (-) fremitus kiri (normal)
Palpasi Nodul (-/-), Stem fremitus kanan = Perkusi Sonor Sonor
Stem fremitus kiri (normal) Auskultasi Vesikuler(+/+), Vesikuler(+/+)
Perkusi Sonor pada kedua Batas paru-hepar wheezing (-/-) wheezing (-/-)
lapangan paru ICS V-VI Linea Ronkhi(-/-) Ronkhi(-/-)
midclavicula
sinistra
Auskultasi Vesikuler(+/+), Vesikuler(+/+)
wheezing (-/-) wheezing (-/-)
Ronkhi(-/-) Ronkhi(-/-)

21
Cor

Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Ictus cordis teraba di ICS V linea


Palpasi
midclavicula sinistra

Batas-batas jantung :
Atas : ICS II linea midklavikula kiri
Perkusi
Kanan : ICS V linea parasternalis kanan
Kiri : ICS V linea aksilaris anterior kiri

Auskultasi A2<A1, P2>P1, M1<M2 reguler

Abdomen

Simetris, distensi (-) collateral vein (-),


Inspeksi pergerakan dinding perut sama dengan
pernafasan(-), Ptekie minimal (-)
Nyeri tekan (-), soepel (-), hepar, lien, ren tidak
Palpasi
teraba
Perkusi Tympani, shifting dullness (-), undulasi (-)
22
Auskultasi Peristaltik usus (+) dalam batas normal
Ekstremitas

Ekstremitas Atas
 Warna : sawo matang Ptekie minimal & Ekimosis : (+)
 Edema : (-/-) Tremor : (-)
 Sendi : nyeri (-/-) Deformitas : (-/-)
 Suhu : Teraba hangat Kekuatan: 5/5
 Pucat : (+/+) Eritema palmar : -

 Ekstremitas bawah
 Warna : sawo matang Ptekie minimal & Ekimosis : (+)
 Edema : (-/-) Tremor : (-)
 Sendi : nyeri (-/-) Deformitas: (-/-)
 Suhu : Teraba hangat Kekuatan: 5/5
 Pucat : (+/+)
 Hiperemis : (-/-)

Genitalia dan anus


 Tidak dilakukan pemeriksaan
23
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin Hasil Nilai Normal


HGB 5,1 g/dL 14,0-17,5 g/dL
RBC 1,96 .106/uL 4,5-5,9.106/uL
HCT 15,4 % 40,0-52,0 %
MCV 78,7 fL 80,0-97,0 fL
MCH 26,2 pg 26,5-33,5 pg
MCHC 33,2 g/dL 31,5-35,0 g/dL

RDW-SD 48,2 fL 35-47


RDW-CV 19,1 % 0,0-16,0
WBC 7.07.103/uL 4-11.103/uL
EO 0.06 103/uL 0,0-0,50
BASO 0.07 103/uL 0,0-0,15
NEUT 79.7 % 50-70
LYMPH 13.9 % 25-40
MONO 4.5 % 2-8
PLT 0. 103/ uL 150- 450. 103/ uL 24
Kimia Klinik (28-05-18)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Renal Fungsi Test

Ureum 28 mg/dl 10-50

Creatinin 0,7 mg/dl 0.5-1.5

25
DIAGNOSIS BANDING

 Epitaksis
 Trombositopeni Susp ITP
 Anemia ec dd Aplastik

26
DIAGNOSIS UTAMA

ITP (Idiopatik Trombositopeni Purpura + Epitaksis


TERAPI

 IVFD NaCl 0,9% 20gtt/I


 Inj Cefriaxone 1gr/12j (ST)
 Inj Kalnex 500mg/8j
 Inj Vit K 1A/12j
 Lansoprazole 2x30mg
 Inj Omeprazole 1V/H
 PCT 3x500mg
27
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal Penjalanan Penyakit Tindakan/Terapi
22/08/2018 S/Os mengeluh mimisan Th/Diet MB
(H2) hilang timbul sebanyak 3 kali - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Cefriaxone 1gr/12j (H2)
dengan durasi ± 15 menit,
- Inj Kalnex 500mg/8j
bintik-bintik merah di - Inj Vit K 1A/12j
ekstremitas. Sudah dipasang - Inj Omeprazole 1V/H
tampon oleh dr. THT -PCT 3x500mg
O/ TD : 130/90 mmHg
HR : 108x/menit P/ Transfusi WB 2 Kolf (premed)
RR : 20x/menit Transfusi PLT 6 Kolf
A/ Epitakstis +
Trombositopeni susp ITP
23/08/2018 S/ Os mengeluh mimisan 1x Th/- Diet MB
(H3) dari pukul 04.00 – 05.00, Kepala - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Cefriaxone 1gr/12j (H3)
terasa sakit dan pusing,
- Inj Vit K 1A/12j
Lemas (+), Batuk (+) - Inj Metilprednisolon 1/2 V/12j
O/ TD : 110/70 mmHg - Inj Omeprazole 1V/H
HR : 108x/menit - PCT 3x500mg
RR : 22x/menit - Ambroxol syr 3x1C
A/Trombositopeni susp ITP +
Epitaksis P/Cek ulang DR

24/08/2018 S/Os mengeluh BAB hitam Th/- Diet MB


(H4) sebanyak 1x, Mimisan masih - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Cefriaxone 1gr/12j (H4)
terasa sekali-sekali, Kepala
- Inj Vit K 1A/12j
terasa pusing, Lemas (+), - Inj Metilprednisolon 1/2 V/12j
Batuk (+), Bak (+), Bab (+), - Inj Omeprazole 1V/H
Kulit terasa gatal (+) - PCT 3x500mg
O/ TD : 110/70 mmHg - Ambroxol syr 3x1C
HR : 108x/menit Hasil Lab :
RR : 20x/menit Leukosit: 8.9 ribu/uL
A/ ITP + Epitaksis - Eritrosit : 3,1 juta/uL
- Hb : 9.1 g/dL
- Ht : 26 % 28
- Trombosit : 38 ribu/uL
FOLLOW UP HARIAN

Tanggal Penjalanan Penyakit Tindakan/Terapi


25/08/2018 S/ Mimisan (+), Kepala Th/- Diet MB
(H5) sakit dan pusing (+), Batuk - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Cefriaxone 1gr/12j (H5)
berkurang (+), Lemas (-),
- Inj Vit K 1A/12j
Bak (+), Bab berdarah (+) - Inj Metilprednisolon 1/2 V/12j
O/ TD : 110/80 mmHg - Inj Omeprazole 1V/H
HR : 120x/menit - PCT 3x500mg
RR : 20x/menit - Ambroxol syr 3x1C
A/ ITP + Epitakstis
2608/2018 S/ Mimisan (+), Kepala Th/- Diet MB
(H6) sakit dan pusing (+), Batuk - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Cefriaxone 1gr/12j (H6)
berkurang (+), Lemas (-),
- Inj Vit K 1A/12j
Bak (+), Bab berdarah (+) - Inj Metilprednisolon 1/2 V/12j
O/ TD : 110/80 mmHg - Inj Omeprazole 1V/H
HR : 114x/menit - PCT 3x500mg
RR : 18x/menit - Ambroxol syr 3x1C
A/ ITP + Epitakstis

27/08/2018 S/ Mimisan (-), Kepala Th/- Diet MB


(H7) sakit dan pusing (-), Batuk - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Vit K 1A/12j
(-), Lemas (-), Bak (+), Bab
- Inj Metilprednisolon 1/2 V/12j
berdarah (-)
- PCT 3x500mg
O/ TD : 110/80 mmHg - Ambroxol syr 3x1C
HR : 114x/menit
RR : 18x/menit P/ Lepas Tampon (dr.THT)
A/ ITP + Epitakstis Cek Ulang DR

29
FOLLOW UP HARIAN

Tanggal Penjalanan Penyakit Tindakan/Terapi


28/08/2018 S/ Mimisan (-), Kepala Th/- Diet MB
(H8) sakit dan pusing (-), - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
- Inj Metilprednisolon 1/2 V/H
Batuk (-), Lemas (-), Bak
- Vit K 2x1 tab
(+), Bab berdarah (-)
- PCT 3x500mg
O/ TD : 110/80 mmHg Hasil Lab:
HR : 108x/menit - Leukosit: 13,8 ribu/uL
RR : 18x/menit - Eritrosit : 3,8 juta/uL
A/ ITP + Epitakstis - Hb : 10.3 g/dL
- Ht : 31 %
- Trombosit : 64 ribu/uL

2908/2018 S/ Mimisan (-), Kepala Th/- Diet MB


(H6) sakit dan pusing (-), - IVFD NaCl 0.9 % 20gtt/i
(Aff)
Batuk (-), Lemas (-), Bak
- Inj Metilprednisolon 3x1
(+), Bab berdarah (-) 16mg
O/ TD : 120/80 mmHg - Vit K 2x1 tab
HR : 108x/menit
RR : 18x/menit
A/ ITP + Epitakstis - P/PBJ

30
KESIMPULAN

Ny.S datang ke RSU Datu Beru dengan keluhan mimisan


sejak ± 5 hari SMRS. Riwayat jatuh dengan hidung terbentur
disangkal. Pasien juga mengeluhkan lebam pada tangan yang
sudah timbul sejak 5 bulan SMRS. BAB awalnya berwarna merah
lalu hitam sejak 1 hari SMRS. Pada menstruasi yang terakhir os
mengatakan berkepanjangan dan darah yang keluar lebih
banyak. Pasien mengatakan ada riwayat demam selama 1
minggu sebelum datangnya perdarahan pada hidung.
Px fisik didapatkan os tampak lemah dan lesu, disertai
epitaksis, konjungtiva anemis, serta pada ekstremitas ditemukan
ptekie dan purpura. vital sign TD:120/80mmHG, HR:108x/i,
RR:22x/i, T:36,7C. Hasil laboratorium didapatkan HB: 5.1 g/dL,
WBC: 7.1 ribu/µL, RBC: 1.96 juta/µL, PLT : 0 ribu/µL.
Dari hasil anamnesis, px fisik, penunjang laboratorium os
didiagnosa dengan Idiopathic Trombocytopenic Purpura
disertai dengan Epitaksis, dan sudah diberikan terapi Steroid.
31
Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai