Anda di halaman 1dari 5

Diskusi Kasus

Teori Pasien
Epidemiologi Pasien berumur 20 tahun, dengan jenis kelamin perempuan,
• Imun Trombositopenia Akut umunya terjadi pada anak-anak belum menikah, seorang pelajar, beragama islam dan bersuku
usia 2-6 tahun dengan insidensi 0,46 per 100.000 anak per Jawa.
tahun. 7-28% anak-anak dengan ITP akut akan berkembang
menjadi kronik.
• ITP kronis didapatkan pada rentang usia 18 - 45 tahun. Rasio
antara perempuan dan laki-laki adalah 1 : 1 pada ITP akut,
dan 2-3 : 1 pada ITP kronis.
Manifestasi Klinis: • Pasien mengeluhkan gusi berdarah yang dialami sejak 1 hari
• ITP dewasa terjadi umumnya pada usia 18-40 tahun dan 2-3 sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan pada gusi diawali
kali lebih sering mengenai wanita. ketika pasien selesai sikat gigi, dimana perdarahan tidak
• Riwayat perdarahan ringan sampai sedang dengan episode berhenti.
perdarahan beberapa hari sampai beberapa minggu, • Lebam-lebam dijumpai pada lengan kanan atas pasien tanpa
manifestasi perdarahan berupa ekimosis, ptekie, purpura didahului trauma sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Perdarahan gusi dan epistaksis sering terjadi. Hematuria Riwayat lebam-lebam tanpa didahului trauma dijumpai
juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Perdarahan dalam 1 tahun terakhir.
gastrointestinal biasanya bermanifestasi melena dan lebih • Bintik-bintik kemerahan juga dijumpai pada tangan dan kaki
jarang lagi hematemesis pasien.
• Remisi spontan jarang terjadi dan remisi biasanya tidak • BAB dan BAK dalam batas normal
lengkap
Teori Pasien
Diagnosis: Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, didapati;
Anamnesis • Pasien mengeluhkan gusi berdarah yang dialami sejak 1 hari
• Terjadi pada usia 18-40 tahun dan 2-3 kali lebih sering pada sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan pada gusi diawali
wanita dari pada pria ketika pasien selesai sikat gigi, dimana perdarahan tidak
• Manifestasi klinis perdarahan yang terjadi berhenti.
• Menyingkirkan penyebab trombositopenia lainnya • Lebam-lebam dijumpai pada lengan kanan atas pasien tanpa
didahului trauma sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pemeriksaan Fisik Riwayat lebam-lebam tanpa didahului trauma dijumpai
• Dapat ditemukan perdarahan, petechiae dan ekimosis yang dalam 1 tahun terakhir
menyebar luas, perdarahan konjungtiva, serta perdarahan • Bintik-bintik kemerahan juga dijumpai pada tangan dan kaki
selaput lendir lainnya. pasien.
• Tidak ditemukan hepatosplenomegali atau splenomegali • BAB dan BAK dalam batas normal
ringan • Konjungtiva palpebra inferior anemis
• Tidak ditemukan limfadenopati • Perdarahan gusi (+) setelah sikat gigi
• Ecchymosis (+) pada palatum molle
Pemeriksaan Penunjang • Hematoma (+) pada ekstremitas superior dekstra
• Dijumpai adanya isolated trombositopenia (trombosit • Petechiae (+) dan purpura (+) pada thorax dan keempat
<100.000) dengan komponen darah lainnya dalam jumlah ekstremitas
normal • Subconjuctival Hemorrhage (+) pada kedua mata
• Adanya anemia hanya karena perdarahani • BAB Hitam (+), Hematuria (+)

Teori Pasien
• Aspirasi dan biopsi sumsum tulang pada pasien ITP Dari pemeriksaan laboratorium Hitung Jenis:
menunjukkan jumlah megakaryocytes normal sampai didapatkan: Eosinofil : 0.3 %
meningkat dengan tidak adanya kelainan signifikan (10/01/19) Basofil : 0.6 %
lainnya. Hb: 13,8g/dl Neutrofil : 64.7 %
• Pemeriksaan trombosit yang berikatan dengan antibodi Ht: 40,7% Limfosit : 27.8 %
yakni dengan Monoclonal-Antigen-Caputure-Assay Leu: 6,62x103/𝜇L Monosit : 6.6 %
sensitivitas 45-66%, spesifisitas 78-92% dan diperkirakan Eri: 4,95x106/𝜇L
bernilai positif 80-83%. Uji negatif tidak menyingkirkan Plt: 5x103/𝝁L (13/01/19)
diagnosis deteksi Ureum: 24,9mg/dL Hb: 8,8g/dl
• MDT Menunjukkan eritrosit dan leukosit yang normal. Kreatinin: 0,6mg/dL Ht: 26,3%
Sering juga ditemukan adanya megatrombosit. Na: 140mmol/L Leu: 18,55x103/𝜇L
Diperlukan untuk menyingkirkan adanya K: 3,84mmol/L Eri: 4,95x106/𝝁L
pseudotrombositopenia dan kelainan hematologi yang Cl: 103mmol/L Plt: 5x103/𝝁L
lain. MDT: normokrom normositer Rencana penjajakan diagnostik:
BT: 4’ Urinalisa dan feses rutin
PT: 13,9” (K: 12,5”) USG abdomen
APTT: 30,9” (K: 33,5”) BMP
TT: 17,9” (K: 16,9”)
Teori Pasien
Terapi • Aktivitas tirah baring
Terapi Awal • Diet MII
• Prednison • IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/menit mikro
Terapi awal PTI dengan prednison atau prednisolon dapat diberikan pada • Inj. Transamin 500 mg/8 jam/ IV
kasus-kasus yang bukan bersifat emergensi sebagai peroral dengan dosis • Inj. Metil Prednisolon 500 mg/12 jam /IV
1,0 – 1,5 mg/KgBB/hari selama 2 minggu. • Inj. Omeprazole 40mg /8 jam / IV
• Imunoglobulin Intravena • Sucralfate Syr 3xCI
Imunoglobulin intravena (IgIV) dosis 1 g/Kg/hari selama 2 – 3 hari berturut- • Inj. Vitamin K 10 mg/24 jam/IM
turut digunakan bila terjadi perdarahan internal, saat trombosit < 5.000/µL • Transfusi thrombocyte concentrate 50 cc 3 bag
meskipun telah mendapat terapi kortikosteroid dalam beberapa hari atau • Pasang NGT
adanya purpura yang progresif.
• Splenektomi
• Terapi Kronik Refrakte
Terapi konvensional lini kedua
• Steroid dosis tinggi
Terapi penderita ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan
deksametason oral dosis tinggi. Deksametason 40mg/hari selama 4 hari,
diulang setiap 28 hari untuk 6 siklus.
• Metilprednisolon
• IgIV dosis tinggi
• Anti-D intravena
• Alkaloid vinka
• Danazol

Anda mungkin juga menyukai