Anda di halaman 1dari 66

BIODATA

• Nama : Ns.Gusmunardi. S.Kep


• Riwayat pendidikan : DIII Keperawatan YBIS Kerinci
• : Stikes Syedza Saintika Padang
• Profesi Ners Syedza Saintika Padang

• Riwayat Pekerjaan : Dinas Kesehatan Kab Mukomuko Prov


Bengkulu 2010
• s/d 2015
• : Puskesmas Kersik Tuo 2016 s/d 2018
• : Dinas Kesehatan Kab Kerinci 2018 s/d
Sekarang

• Email : gusmunardiskepners@gmail.com
• Hp : 082372259541
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PELAYANAN KESWA
DI SEKOLAH YANG TERINTEGRASI PROGRAM UKS
DALAM UPAYA P2 MAKESWA DAN NAPZA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI


BIDANG P2P , KASI P2PTM DAN KESWA
KOOR KESWA

NS. GUSMUNARDI. S.KEP


PENGANTAR

• Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah tidak berbeda


dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya yang
telah dikembangkan di sekolah melalui trias UKS pada
program UKS.
• Untuk mengembangkan sekolah sehat dilakukan upaya
menanamkan perilaku hidup bersih sehat sedini
mungkin melalui (1) pendidikan kesehatan, (2)
pelayanan kesehatan dan (3) pembinaan lingkungan
sekolah sehat.
PENDIDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
Pendidikan kesehatan jiwa adalah usaha/bantuan yang
diberikan berupa antara lain bimbingan, pelatihan
keterampilan sosial, dan tuntunan kepada peserta didik
tentang kesehatan jiwa yang meliputi;
(1) perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia
peserta didik
(2) permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
(3) keterampilan sosial untuk meningkatkan ketahanan
mental agar kepribadian peserta didik dapat tumbuh
dengan baik.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

• Memahami tentang perkembangan jiwa peserta


didik sesuai kelompok usia mereka dikaitkan dengan
perkembangan fisik.
• Memahami permasalahan kesehatan jiwa yang
sering dihadapi peserta didik sesuai kelompok usia
dan warga sekolah lainnya.
• Mampu membimbing peserta didik dalam
meningkatkan kesehatan jiwanya.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH BAGI PESERTA DIDIK

• Mampu menghadapi tantangan hidup serta memiliki


daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
• Mampu berpikir dan berperilaku positif terhadap
diri sendiri dan orang lain.
• Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis
antara sesama warga sekolah.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Pelaksanaan pembelajaran kesehatan jiwa yang diintegrasikan
dengan semua mata pelajaran pada kurikulum yang berlaku.
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan jiwa intrakurikuler
disesuaikan dengan usia peserta didik.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diluar jam
pelajaran sekolah maupun di luar sekolah untuk menerapkan
materi kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku hidup
bersih sehat bagi peserta didik.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH

3. Kegiatan Sosial di Sekolah


Kegiatan - kegiatan bersifat sosial yang mendukung kesehatan
jiwa peserta didik seperti:
• Kerja bakti yang dapat mempererat rasa persaudaraan dan
kebersamaan
• Aksi sosial (kunjungan dan memberi bantuan ke panti
sosial) dsbnya.
4. Kegiatan Perlombaan
• Pertandingan olah raga
• Perlombaan pada hari-hari besar Nasional yang dirayakan
oleh sekolah dan Madrasah dsbnya.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk Usia 4 - 10 tahun (TK - SD kelas 4)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Perilaku sehat jiwa dalam keluarga
• Cara berteman yang baik
• Cara mengenali dan menghadapi emosi
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok
usia peserta didik Permasalahan keswa yang sering
dihadapi peserta didik.
• Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi
pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk
berperilaku hidup bersih sehat, berteman yang baik
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan
tenaga kesehatan meliputi :
• Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader
kesehatan sekolah/KKR, konselor sebaya/peer
conselor, pramuka, PMR, kunjungan ke Puskesmas,
RS Jiwa, Panti sosial dll).
• Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang diberikan
kepada tenaga pendidik dan kependidikan, orang tua dan
pengelola UKS.
• Materi yang diberikan adalah semua materi yang ada di
pendidikan kesehatan jiwa serta materi pola asuh.
• Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH / MADRASAH

a. Pendekatan

1) Individual (konseling oleh guru dan teman sebaya).


2) Kelompok di dalam dan di luar jam pelajaran :
• Di dalam kelas
• Di luar kelas
• Lingkungan keluarga
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH / MADRASAH

b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan pembina
dapat menggunakan metode misalnya;
belajar kelompok, kerja kelompok, diskusi interaktif,
belajar perorangan, pemberian tugas, karya wisata,
bermain peran, tanya jawab, simulasi dan
bimbingan (konseling).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.


2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual
peserta didik.
5) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif
peserta didik.
6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan jiwa.
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH

Pelayanan Keswa Tujuan Pelayanan Keswa

•Memberikan penyuluhan,
pelatihan dan bimbingan kepada
warga sekolah
• Peningkatan keswa •Melakukan deteksi dini masalah
(promotif) kesehatan jiwa bagi warga sekolah.
• Pencegahan (preventif), •Melakukan intervensi dini
• Tatalaksana (kuratif) terhadap warga sekolah yang
• Pemulihan (rehabilitatif) terdeteksi.
•Merujuk warga sekolah yang tidak
bisa ditangani sekolah ke
Puskesmas atau Rumah Sakit.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
• Kegiatan meliputi :
a. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif)
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi,
perilaku dan latihan keterampilan sosial.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
b. Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui deteksi
dini atau penapisan awal
 Seluruh peserta didik  kuesioner PSC (Pediatric
Symptomp Checklist)  SDQ (Strength Difficulties
Questionnaire) Observasi dgn Buku Rapor Kesehatan
 Tenaga pendidik dan kependidikan dan
orangtua/pengasuh dengan menggunakan SCL-90.
 Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan secara
berkala dan pengamatan.
Gambar 1. Alur intervensi masalah kesehatan jiwa di sekolaht)

ALUR INTERVENSI MASALAH KESEHATAN JIWA

Bila diduga ada permasalahan pada prestasi belajar dan/atau perilaku

Gunakan instrument screening PSC / SDQ

Hasil screening, bermasalah kesehatan jiwa

Pendidik mengajak bicara dan mendengarkan keluh kesah peserta didik


dengan sabar dan penuh perhatian, libatkan juga orangtua peserta didik
dan teman-teman di kelas untuk membantu

Lakukan screening SCL-90 pada orang tua dan guru

Tentukan pokok permasalahannya, dan coba atasi dengan


fasilitas dan kemampuan di sekolah.

Apabila ada perubahan, tetap lakukan observasi jika tidak ada


perubahan/sulit diatasi, rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
c. Tatalaksana dan pemulihan masalah keswa dilakukan melalui:
1) Intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling (oleh
guru dan teman sebaya).
2) Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut
berperan aktif dalam memberikan bimbingan,
meningkatkan kemampuan anak didik serta
meningkatkan kesehatan jiwanya.
3) Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat di
rujuk dengan surat rujukan ke Puskesmas atau RS.
DETEKSI DINI
MASALAH KESWA
PADA
ANAK & REMAJA
DETEKSI DINI

Upaya/
langkah awal
untuk Semakin Orang tua
mengenali cepat dan tenaga
Idealnya
suatu gejala diagnosis pendidik
proses deteksi
atau ciri-ciri gangguan jiwa memegang
dini dapat
adanya risiko terdeteksi, dilakukan oleh peranan
atau penyakit mencegah setiap orang penting
untuk hendaya dan dalam deteksi
mendapatkan disabilitas. dini
pertolongan
medis.
INSTRUMEN DETEKSI DINI
• Instrumen yang digunakan untuk peserta didik usia 4 - 10
tahun dengan menggunakan SDQ Anak. SDQ dan PSC diisi
oleh guru kelas dan orang tua/pengasuh anak didik dengan
penjelasan pengisian kuesioner terlebih dahulu oleh
guru/tenaga kesehatan (pengelola program UKS) yang sudah
memahami pengisian kuesioner SDQ dan PSC.
• Peserta didik usia di atas 11 sd 18 tahun, dapat mengisi
sendiri kuesioner SDQ Remaja dengan penjelasan
sebelumnya.
• Guru dapat mengobservasi prestasi belajar, emosi, perilaku,
konsentrasi dan sikap terhadap teman sebaya melalui
pengamatan buku rapor kesehatan siswa sebagai bagian dari
penilaian.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR

Deteksi dini dapat dilakukan pada awal masuk sekolah dan


selanjutnya dilakukan secara berkala minimal 1 kali/6 bulan
a. Seluruh prestasi belajar rendah
• Kesulitan belajar
• Gangguan penyesuaian
• Gangguan fungsi bahasa
• Gangguan keterbatasan kosa kata
• Gangguan penglihatan dan/atau pendengaran
b. Sebagian prestasi belajar rendah
• Kesulitan menulis, berhitung, membaca, prakarya
disebabkan oleh keterampilan motorik kurang
berkembang.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR

c. Prestasi belajar tidak stabil.


• Gangguan konsentrasi (gangguan pemusatan perhatian,
dan hiperaktifitas)
• Takut, cemas, tak mau sekolah, sering mengeluh sakit
perut, muntah, sakit kepala, sukar tidur (gangguan
emosional seperti cemas dan depresi)
• Sering sakit (asma, batuk-pilek, TBC dan penyakit kronis
lain)
(2) DETEKSI DINI MASALAH PERILAKU

• Terlalu nakal: usil, sering mengganggu teman, tidak bisa


duduk diam, kekerasan (perundungan, tawuran, seksual)
membolos, berbohong, merokok, Napza, seks pranikah
dan sering bikin ulah di kelas dsbnya
• Terlalu pasif, pendiam, tak suka bergaul, menyendiri, tak
bisa bekerjasama dalam kelompok di sekolah maupun di
rumah dsbnya.
• Murung, sedih, mudah tersinggung, mudah/banyak
menangis dan merasa rendah diri.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program
kesehatan jiwa di sekolah/madrasah maka perlu
dilakukan evaluasi.
• Kurang ( < 50%)
• Cukup (50-75 %)
• Baik ( > 75 %)
• Sangat baik (100 % plus swadana)
BEBERAPA GANGGUAN JIWA
(WHO mh GAP-IG Master Chart)
NO GANGGUAN YANG HARUS GEJALA ANTARA LAIN
DIPERIKSA

1. DEPRESI Rasa sedih, hilang minat, masalah tidur,


lelah, hilangnya hari produktif
2. PSIKOSIS Perilaku aneh, mood tidak serasi bisa ada
waham, halusinasi, tidak merawat diri dll
3. GANGGUAN PERKEMBANGAN Keterlambatan perkembangan dibanding
dengan anak seusianya
4. GANGGUAN PERILAKU Aktivitas berlebihan, perilaku
menggganggu yang berulang, impulsif
5. GANGGUAN PENYALAHGUNAAN Mabuk, gejala fisik dan mental, kesulitan
ALKOHOL melakukan pekerjaan dll

6. MENYAKITI DIRI/BUNUH DIRI Pikiran, rencana atau tindakan menyakiti


diri sendiri atau bunuh diri
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
1. Sering mengeluh nyeri atau sakit 0 1 2
2. Menyendiri 0 1 2
3. Mudah Lelah, kurang energik 0 1 2
4. Gelisah, sulit untuk duduk tenang 0 1 2
5. Bermasalah dengan guru di sekolah 0 1 2
6. Kurang perhatian pada pelajaran di sekolah 0 1 2
7. Berperilaku selah-olah dikendalikan oleh mesin 0 1 2
8. Terlalu banyak melamun 0 1 2
9. Mudah teralih perhatiannya 0 1 2
10. Takut pada situasi baru 0 1 2
11. Sedih dan murung 0 1 2
12. Mudah marah 0 1 2
13. Cepat putus asa 0 1 2
14. Susah berkonsentrasi 0 1 2
15. Tidak suka berkawan 0 1 2
16. Berkelahi dengan anak lain 0 1 2
17. Membolos di sekolah 0 1 2
18. Penurunan prestasi di sekolah 0 1 2
19. Memandang rendah diri sendiri 0 1 2
20. Ke dokter, tetapi ternyata tidak ditemukan 0 1 2
kelainan
21. Gangguan tidur 0 1 2
22. Kecemasan yang berlebihan 0 1 2
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
23. Ingin bersama anda lebih lama 0 1 2
24. Merasa dirinya buruk 0 1 2
25. Mengambil risiko berlebihan yang tidak perlu 0 1 2
26. Ceroboh 0 1 2
27. Kurang gembira 0 1 2
28. Kekanak-kanakan bila dibanding anak sebayanya 0 1 2
29. Tidak mengikuti peraturan 0 1 2
30. Tidak menunjukkan perasaan 0 1 2
31.
32.
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
Tidak memahami perasaan orang lain
Mengganggu orang lain
0
0
1
1
2
2
33. Menyalahkan diri sendiri 0 1 2
34. Mengambil barang yang bukan kepunyaannya 0 1 2
35. Menolak untuk berbagi 0 1 2

TOTAL

PENILAIAN:
- Tidak Pernah :0 - Kadang-Kadang : 1 - Sering :2

- Anak Usia 4-6 tahun, jumlah nilai < 24 Tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 24
terdapat masalah psikososial
- Anak berusia > 6 tahun, jumlah nilai < 28 tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 28
terdapat masalah psikososial
INSTRUMEN PENILAIAN STRENGTH DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ 4-10 THN)
Nama : ……………………………. Laki-laki/Perempuan : ...............................
Tgl Pengisian : ........................................
Tanggal Lahir (Umur): ……………...................... Tanda tangan : ...............................
SKOR
NO. PERTANYAAN KODE
TIDAK BENAR AGAK BENAR BENAR
1. Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pro 1 0 1 2
2. Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3. Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit lainnya E1 0 1 2
4. Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak bersedia berbagi dengananak- Pro 2 0 1 2
anak lain
5. Sering sulit mengendalikan kemarahan C1 0 1 2
6. Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1 0 1 2
7. Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa yang disuruh oleh orang C2 2 1 0
dewasa
8. Banyak kekuatiran atau sering tampak kuatir E2 0 1 2
9. Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa sakit Pro 3 0 1 2
10. Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat-geliat H2 0 1 2
11. Mempunyai satu atau lebih teman baik P2 2 1 0
12. Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi mereka C3 0 1 2
13. Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14. Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3 2 1 0
15. Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3 0 1 2
16. Gugup atau sulit berpisah dengan orang tua/ pengasuhnya pada situasi baru, mudah E4 0 1 2
kehilangan rasa percaya diri
17. Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pro 4 0 1 2
18. Sering berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19. Diganggu, dipermainkan, di intimidasi atau di ancam oleh anak-anak lain P4 0 1 2
20. Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak lain) Pro 5 0 1 2

21. Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang akibatnya H4 2 1 0


22. Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5 0 1 2
23. Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan anak-anak lain P5 0 1 2
24. Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5 0 1 35 2
25. Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu menyelesaikan tugas atau H5 2 1 0
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN SDQ

1. SKOR KESULITAN
a. Gejala Emosional (E)
b. Masalah Perilaku (C)
c. Gejala Hiperaktif (H)
d. Masalah Teman Sebaya (P)

• Menghitung Total Skor Kesulitan =


Skor E + C + H + P
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN
SDQ
1. SKOR KEKUATAN
a. Perilaku Prososial (Pro)
• Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain.
• Bersedia berbagi dengan anak lain.
• Suka menolong.
• Bersikap baik pada anak yang lebih muda.
• Sering menawarkan diri membantu orang lain.
b. Penilaian Skor Kekuatan :
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


6 – 10 : Normal 6 – 10 : Normal
5 : Ambang/Boderline 5 : Ambang/Boderline
0–4 : Abnormal 0–4 : Abnormal
ALUR PENJARINGAN DAN PEMERIKSAAN JIWA/MENTAL

PENGAMATAN
MASALAH PSIKOSOSIAL DETEKSI KESWA
RAPOR KESWA

DETEKSI KESWA PSC/SDQ

SKOR
KESULITAN SKOR SKOR SKOR TEMAN SKOR
E+P+C+H EMOSI PERILAKU HIPERAKTIF SEBAYA KEKUATAN

AB
NORMAL BORDERLINE
NORMAL

RUJUK PELIHARA DAN TINGKATKAN


FASYANKES DERAJAT KESEHATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA
INSTRUMEN SCL - 90

NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
1. Sakit kepala 0 1 2 3 4
2. Merasa gugup dan berdebar-debar 0 1 2 3 4
3. Anda mempunyai pikiran yang tidak menyenangkan, berulang-ulang dan sukar 0 1 2 3 4
dihilangkan
4. Anda merasa mau pingsan atau pusing 0 1 2 3 4
5. Anda kehilangan gairah atau kesenangan seksual 0 1 2 3 4
6. Anda merasa ingin mengkritik orang lain 0 1 2 3 4
7. Anda merasa bahwa orang lain dapat mengkontrol pikiran anda 0 1 2 3 4
8. Perasaan ingin menyalahkan orang lain untuk sebagian besar kesulitan yang anda hadapi 0 1 2 3 4

9. Anda sulit mengingat sesuatu 0 1 2 3 4


10. Anda merasa kuatir melakukan kelalaian atau hal-hal yang kotor 0 1 2 3 4
11. Perasaan anda mudah terganggu atau tersinggung 0 1 2 3 4
12. Anda mengalami rasa sakit di daerah dada/jantung 0 1 2 3 4
13. Anda merasa lemah atau menjadi lebih lamban 0 1 2 3 4
14. Anda ketakutan bila ditempat terbuka atau di jalan umum 0 1 2 3 4
15. Adanya pikiran untuk mengakhiri hidup 0 1 2 3 4
16. Anda mendengar suara-suara sedangkan orang lain disekitar anda tidak mendengarnya 0 1 2 3 4
17. Gemetar 0 1 2 3 4
18. Anda beranggapan bahwa orang-orang lain sebagian besar tidak dapat dipercaya 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90

NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
19. Nasfsu makan anda menurun 0 1 2 3 4
20. Anda mudah menangis 0 1 2 3 4
21. Anda merasa malu atau tidak tenang dengan pria /wanita lawan jenis 0 1 2 3 4
anda
22. Anda mempunyai perasaan bahwa anda sedang dijebak 0 1 2 3 4
23. Anda mendadak merasa takut tanpa alasan 0 1 2 3 4
24. Temperamen anda mudah meledak yang tidak dapat anda kontrol 0 1 2 3 4
25. Merasa takut keluar rumah sendirian 0 1 2 3 4
26. Perasaan menyalahkan diri sendiri 0 1 2 3 4
27. Rasa sakit di daerah pinggang bawah 0 1 2 3 4
28. Anda merasa terhalang untuk menyelesaikan sesuatu 0 1 2 3 4
29. Anda merasa kesepian 0 1 2 3 4
30. Perasaan anda diliputi kesedihan 0 1 2 3 4
31. Anda mempunyai kekuatiran berlebihan terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
32. Anda kehilangan minat terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
33. Anda mudah ketakutan 0 1 2 3 4
34. Perasaan anda mudah terluka 0 1 2 3 4
35. Anda merasa pikiran-pikiran pribadi anda diketahui orang lain 0 1 2 3 4
36. Anda merasa orang lain tidak memahami anda atau anda meraas 0 1 2 3 4
mereka tidak simpatik
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
37. Perasaan bahwa orang lain tidak ramah atau tidak menyukai anda 0 1 2 3 4
38. Anda merasa sangat lambat dalam menyelesaikan sesuatu karena menghindari 0 1 2 3 4
kesalahan
39. Anda merasa debaran jantung anda kuat dan cepat 0 1 2 3 4
40. Rasa mual atau perasaan tidak enak di perut 0 1 2 3 4
41. Perasaan rendah diri terhadap orang-orang lain 0 1 2 3 4
42. Anda merasakan sakit-sakit pada otot 0 1 2 3 4
43. Perasaan bahwa orang lain memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
44. Susah tidur 0 1 2 3 4
45. Anda harus memeriksa berulang-ulang apa saja yang anda kerjakan 0 1 2 3 4
46. Sukar membuat keputusan 0 1 2 3 4
47. Anda merasa takut bepergian mengendarai bis, kereta pai atau pesawat terbang 0 1 2 3 4

48. Kesukaran untuk bernafas dengan lega 0 1 2 3 4


49. Rasa panas dan dingin 0 1 2 3 4
50. Keharusan untuk menghindari tempat, benda atau kegiatan tertentu karena hal 0 1 2 3 4
tersebut menakutkan
51. Pikiran anda terasa kosong 0 1 2 3 4
52. Hilang rasa atau kebas atau kesemutan bagian-bagian tertentu tubuh anda 0 1 2 3 4
53. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan 0 1 2 3 4
54. Perasaan bahwa tak ada harapan untuk masa depan 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
55. Anda sukar berkonsentrasi 0 1 2 3 4
56. Merasa lemah pada tubuh bagian tertentu 0 1 2 3 4
57. Merasa tegang atau terpaku/bengong 0 1 2 3 4
58. Kaki dan tangan terasa berat 0 1 2 3 4
59. Pikiran-pikiran tentang kematian atau akan mati 0 1 2 3 4
60. Terlalu banyak makan 0 1 2 3 4
61. Perasaan tidak tenang bila orang memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
62. Anda mempunyai pikiran-pikiran yang bukan milik anda sendiri 0 1 2 3 4
63. Adanya dorongan untuk memukul, melukai atau merugikan orang lain 0 1 2 3 4
64. Terbangun pada dini hari 0 1 2 3 4
65. Keharusan untuk mengulang-ulang tidakan yang sama seperti menyentuh, 0 1 2 3 4
menghitung atau mencuci
66. Gelisan atau merasa terganggu waktu tidur 0 1 2 3 4
67. Adanya dorongan untuk merusak atau menghancurkan barang-barang 0 1 2 3 4
68. Pikiran atau keyakinan bahwa irang lain tidak mau bekerjasama 0 1 2 3 4
69. Perasaan malu terhadap diri sendiri diantara orang-orang 0 1 2 3 4
70. Perasaan tidak tenang diantara orang banyak seperti saat berbelanja atau 0 1 2 3 4
menonton film
71. Perasaan bahwa segala sesuatu perlu dicapai dengan perjuangan berat 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
72. Serangan-serangan panik atau teror atau ketakutan hebat 0 1 2 3 4
73. Perasaan tidak nyaman dalam soal makan 0 1 2 3 4
74. Sering terlibat dalam perdebatan /adu argumentasi 0 1 2 3 4
75. Gugup bila ditinggal sendirian 0 1 2 3 4
76. Orang lain kurang menghargai hal yang telah anda capai 0 1 2 3 4
77. Merasa kesepian walaupun tidak sendirian 0 1 2 3 4
78. Perasaan amat gelisah sehingga tidak dapat duduk dengan tenang 0 1 2 3 4
79. Perasaan tidak berguna 0 1 2 3 4
80. Adanya perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa anda 0 1 2 3 4
81. Berteriak atau membuang barang-barang 0 1 2 3 4
82. Merasa takut atau jatuh pingsan ditempat umum 0 1 2 3 4
83. Merasa bahwa orang-orang akan memanfaatkan anda 0 1 2 3 4
84. Pikiran-pikiran tentang seks yang amat mengganggu 0 1 2 3 4
85. Pikiran bahwa anda pantas mendapatkan hukuman karena dosa-dosa anda 0 1 2 3 4
86. Anda mempunyai pikiran-pikiran atau imajinasi tentang sesuatu yang menakutkan 0 1 2 3 4
87. Pikiran bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh anda 0 1 2 3 4
88. Anda tidak pernah dekat dengan orang lain 0 1 2 3 4
89. Perasaan bersalah 0 1 2 3 4
90. Merasa ada yang tidak beres dengan pikiran anda
SISTIM RUJUKAN DAN RUJUK BALIK

Sistim Pelayanan
Rujukan rujuk balik
•penyelenggaraan pelayanan •pelayanan kesehatan yang
kesehatan
jiwa yang mengatur pelimpahan
diberikan kepada penderita
tugas dan tanggung jawab di Fasilitas Kesehatan atas
pelayanan kesehatan secara timbal rekomendasi /rujukan dari
balik baik secara parsial, vertikal Dokter Spesialis/Sub
maupun horizontal agar pasien
mendapatkan pelayanan keswa Spesialis yang merawat.
seoptimal mungkin.
Rujukan
SISTIM RUJUKAN BERJENJANG
Internal

Parsial

Eksternal

Horisontal

Vertikal
SISTIM RUJUKAN BERJENJANG
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan di Puskesmas (kartu rajal, pencatatan harian rutin,
data hasil penjaringan kesehatan anak sekolah meliputi identias,
kesimpulan diagnosis dan tindak lanjut)
2. Pencatatan di Sekolah (data hasil penjaringan kesehatan/
pemeriksaan berkala yang dicatatkan pada formulir
penjaringan/pemeriksaan atau Buku Rapor Kesehatanku)
3. Pelaporan adalah mekanisme yang digunakan oleh petugas
kesehatan dan guru melalui UKS untuk melaporkan kegiatan
pelayanan yang dilakukannya kepada instansi yang lebih tinggi
(dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten/kota).
- Pelaporan Puskesmas data hasil penjaringan
diumpanbalikkan ke sekolah, dinkes Kab/Kota
- Isi pelaporan untuk diagnosis 10 ggn jiwa di PKM
- Pelaporan TPUKS sekolah ke TPUKS Kec dan PKM berupa
laporan bulanan dan tahunan
- Dinkes Kab/Kota  Dinkes Prov  kemenkes cq Direkt Kesga
KETAHANAN MENTAL
DEFINISI
• Adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi
beban mental baik yang datang dari luar maupun
dari dalam diri sendiri

KETERAMPILAN SOSIAL
• Perilaku positif dan adaptif yang memungkinkan
individu secara efektif menghadapi kebutuhan dan
tantangan kehidupan sehari-hari  memiliki
Kompetensi Sosial
50
KONSEP DASAR KETSOS

Hubungan
Pengendalian Emosi
Interpersonal

Komunikasi Mengat
Efektif
asi Stres
10 Komponen
Berpikir Keterampilan Kesadaran
Kreatif Sosial (Life Diri
Skills)

Berpikir
Kritis
Empati

Pemecahan Pengambilan
Masalah Keputusan

51
KETERAMPILAN KECAKAPAN HIDUP/SOSIAL
Pendidikan keterampilan kecakapan hidup/keterampilan
sosial efektif untuk :
• Pencegahan depresi dan membantu remaja memasuki masa transisi ke
sekolah tinggi
• Meningkatkan pencapaian akademik
• Mengurangi perilaku negatif (kenakalan remaja, bolos sekolah, tawuran,
penyalahgunaan NAPZA). Menurunkan penggunaan rokok sampai 87%,
penggunaan alkohol dan obat terlarang sampai 60-75%
• Menurunkan angka kekerasan, menurunkan perilaku berkendara yang
membahayakan, serta perilaku berisiko infeksi HIV
Quayle D et al. Behavior Change; 2001; 18, 4:194-203
Zollinger TW et.al. Journal of School Health;2003;73:338-346
Botvin GJ et al. Psychology of Addictive Behavior; 1995; 9:183-194

 Kunci utama dari Keterampilan sosial di atas adalah Harga Diri, jika rendah
akan mengalami hambatan
 Bagaimana meningkatkan harga diri, kunci utama untuk membangun jiwa
yang sehat 52
PENERAPAN PENDIDIKAN
KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (LIFE SKILL)
• Kegiatan : Pemberian pengetahuan mengenai
Keterampilan Hidup Sehat (10 kompetensi
psikososial) secara interaktif (permainan,
contoh soal dan diskusi) melalui :
- Intrakurikuler : Pada saat mata pelajaran guru
BK
- Melalui kegiatan ekstrakurikuler
• Waktu Pelaksanaan : 10 KOMPETENSI
PSIKOSOSIAL
- Minimal 1 (satu) kali per minggu baik secara Harga Diri

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler Empati


Pengambilan
• Pelaksana : Keputusan
Pemecahan
Masalah
- Masing-masing Wali Kelas Berfikir Kreatif
- Guru UKS (koordinator) Berfikir Kritis
- Orang tua/wali (memantau progress anak Komunikasi Efektif
Hubungan
dalam menerapkan PKHS) Interpersonal
Mengendalikan
• Sarana : Buku PKHS, Media KIE kesehatan Emosi
Mengatasi Stres
lainnya, 53
PROGRAM PRIORITAS
SUBDIT ANAK DAN REMAJA
• REGULASI , BIMTEK, SUPERVISI DAN MONEV
I.

• PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN JIWA


II. DAN NAPZA DI SEKOLAH

III. • PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA ANAK DAN REMAJA

• PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN GEJALA PSIKOLOGIS PADA


IV. ANAK KORBAN, SAKSI DAN PELAKU KEKERASAN

V. • PENCEGAHAN ADIKSI NAPZA, PORNOGRAFI DANGAME ON LINE

• LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) DI SEKOLAH


VI. DAN MASYARAKAT

VII. • PENINGKATAN KETERAMPILAN BAGI GURU, NAKES, DAN KADER

• CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA, SDGs DAN RKP NON PRIORITAS


VIII
KEGIATAN SUBDIT MASALAH KESWA ANAK & REMAJA
MENDUKUNG CAPAIAN INDIKATOR SEKOLAH
TAHUN 2019

• PENGIRIMAN PAKET PROMOSI KUMPULAN MEDIA KIE KE 30%


SMA DAN SEDERAJAT DI 15 PROVINSI
1.

• LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) ANTARA LAIN PADA


HARI ANAK NASIONAL, HARI PRAMUKA, HARI KESEHATAN
2. NASIONAL, HARI KESEHATAN JIWA

• TOT -PELATIHAN KETERAMPILAN KECAKAPAN HIUP (LIFE


SKILL) ANAK DIDIK BAGI GURU DI 10 PROVINSI (PUSAT &
3.
DEKON)

• SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH


KESWA ANAK DAN REMAJA
4.
TARGET KUMULATIF
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) RENSTRA
TAHUN 2017 - 2018
TAHUN 2017
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN %

Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan


upaya pencegahan dan pengendalian 5 Prov 5 Prov
1. 104,8
masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (4716 SMA) (4945 SMA)
minimal di 30% SMA dan yang sederajat
TAHUN 2018
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN %

Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan


upaya pencegahan dan pengendalian 19 Prov 19 Prov 104,9
2.
masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (7957 SMA) (8347SMA)
minimal di 30% SMA dan yang sederajat
TAHUN 2019
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN %
Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian .......
3. 34 Prov .......... Prov
masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA
minimal di 30% SMA dan yang sederajat
INDIKATOR RENSTRA & RKP NON PRIORITAS
DI P2MKJN, P2P - KEMENTERIAN KESEHATAN
TENTANG
PENYELENGGARAAN UPAYA KESWA DAN NAPZA
DI MIN 30 % SMA & YANG SEDERAJAT

CAPAIAN TARGET :
• TAHUN 2017 : 30 % SEKOLAH DI 5 PROVINSI
• TAHUN 2018 : 30 % SEKOLAH DI 19 PROVINSI
• TAHUN 2019 : 30 % SEKOLAH DI 34 PROVINSI

KRITERIA SEKOLAH MENYELENGGARAKAN KESWA & NAPZA ADALAH


MEMENUHI SALAH SATU DIBAWAH INI:
1. Penyuluhan Keswa dan /Napza
2. Deteksi dini atau skrining masalah / gangguan keswa dan Napza
3. Memiliki Buku Rujukan kasus /Rapor Kesehatanku
4. Guru BK terlatih keswa dan / Napza
40
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR
JUMLAH SMA DAN YANG SEDERAJAT

10811
10000
9000
8000
7000
6000 4945 TARGET PROV
4716 4720 CAPAIAN PROV
5000
3930 TARGET JML SEK
4000 CAPAIAN JML SEK

3000 2165
2000
1000
5 5 19 19 34 19 34 34
0
2017 2018 2019 TOTAL
TARGET DAN CAPAIAN 30% SMA & SEDERAJAT
MENERIMA PAKET MEDIA KIE & UPAYA KESWA TAHUN 2017-2019
Kalbar Kaltara
Sumatera Utara  229  33
Aceh  779785 Malut
 293437 Riau  116
Kalteng Gorontalo
 311311  138
Kep Riau
 49
Kaltim Sulut
 7779 Pabar
Sumatera Barat  151  135  57
 230237 Sulbar Papua
Jambi Sulteng
 185229
 94  167  117
Sumatera Selatan Kalsel
Sultra
 339678 Lampung  141  176
 391408 Maluku
Bengkulu Bali Sulsel  133
 85136 Babel  110126  429
 4447
DKI Jakarta Jawa Tengah NTT
 355528 9501001
  249-249
Banten Jawa Timur NTB
 487648  15781580  350350
DI Yogyakarta
Jawa Barat  132 132 869 Kepala Dinkes dan Kepala
 17011704
Dindik Prov, Kab/Kota
Menerima Paket Media KIE
Jumlah SMA Sederajat Yang Menerima Media KIE
di Prov Jambi
50 45
45
40
35
30 29
25 25 24
25 21 22
20 16
15 14
10 8
5 0
0
bi bi o n at ci o u r i n h ri
m m ng g u ar ri n e b
i m n g n u h a
Ja Ja Bu a n B e T T ra e n g
ta ro b rol n g
b
K
K a b
n g e aiP ta
o a a a u a M g a
K
M
u K
b
S J ab K abu a b u n b
B
J K S a
b Ka n g g b K
Ka ju j un Ka
n
Ta T an
b b
Ka Ka
Jumlah SMA sederajat
MEDIA KIE YANG DIBERIKAN KEPADA SEKOLAH UNTUK MENDUKUNG UPAYA
KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA
FORMAT ISIAN SEKOLAH SMA
NAMA SEKOLAH : ..................................................
TGL/BLN/TAHUN : ..................................................
JUMLAH ANAK DIDIK : ..................................................
PENANGGUNG JAWAB : ..................................................
NO.HP PJ : ..................................................

FORM ISIAN PENYELENGGARAAN LAYANAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA DI SEKOLAH


(Provinsi Yang Menyelenggarakan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
di 30% SMA dan yang sederajat)

Memiliki Guru
Telah Melakukan Deteksi Dini
Fasilitas Jenis Media BK Terlatih Memiliki
Penyuluhan Masalah
No Kesehatan Yang KIE* Keswa** Keswa dan Buku Raport Keterangan
Keswa Dan Keswa
Ada di Sekolah Dan Napza Napza Kesehatanku
Napza
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Kriteria definisi operasional (DO)
sekolah minimal memenuhi satu
(1) dari empat (4) kriteria antara lain :
1.Melakukan penyuluhan,
2.Melakukan deteksi dini,
3.Memiliki guru BK terlatih,
4.Memiliki buku rujukan kasus (buku
raport kesehatanku)

Sekolah menerima paket kumpulan


media KIE

* Media KIE : Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Provinsi, Kab/Kota,...................................


**Keswa : Kesehatan Jiwa
Kepala Sekolah...........
CATATAN:
- Mohon diisi setelah menerima paket Media KIE
- Dikirimkan ke email Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
- Alamat email : programuks@gmail.com (TTD Kepala Sekolah dan cap basah instansi pengirim)
FORMAT ISIAN DINKES DAN DINDIK
DINAS KESEHATAN/ DINAS PENDIDIKAN PROVINSI : ..................................................
TGL/BLN/TAHUN : ..................................................
JUMLAH 30% SEKOLAH : ..................................................
PENANGGUNG JAWAB : ..................................................
NO.HP PJ : …………………………………..

FORM CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA DAN INDIKATOR RKP NON PRIORITAS


(Provinsi yang Menyelenggarakan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
di 30 % SMA dan yang Sederajat)

NAMA SEKOLAH (SESUAI ALAMAT & NO.KONTAK JUMLAH ANAK


NO PROVINSI/KAB/KOTA KETERANGAN
30 % JUMLAH) SEKOLAH DIDIK
Paket Media KIE terdiri dari :
1. Buku Petunjuk Pelaksanaan
Kesehatan
Jiwa di Sekolah
2. Poster (5)
3. CD berisi :
 Video Instruksional Upaya Kesehatan
Jiwa Remaja (SMP, SMA) di Sekolah
 Video (MCV) Pencegahan Tindakan
Bunuh Diri “Kembali Semangat”
 Video MCV “Aku dan Keluargaku”
 Video MCV “Aku dan Teman – temanku”
 Materi Penyuluhan (4 Presentasi)
 Peraturan Perundangan yang
mendukung
 Soft copy Buku Rapor Kesehatanku

CATATAN: Provinsi,
- Mohon diisi setelah menerima paket Media KIE Kab/Kota...................................
- Dikirimkan ke email Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
- Alamat email : programuks@gmail.com
SEHAT BANGSAKU, SEHAT NEGERIKU

69
erdas intelektual,
emosional
dan spiritual
mpati dalam berkomunikasi
efektif
ajin beribadah sesuai
agama
dan keyakinan
nteraksi yang bermanfaat
bagi
kehidupan
sah, Asih dan Asuh Tumbuh
Kembang dalam Keluarga
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai