Kes
JABATAN : WIDYAISWARA
NO HP : 082291141255
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASA
H
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH/MADRASAH
1. Kegiatan Intrakurikuler
Pelaksanaan pembelajaran kesehatan jiwa yang diintegrasik
an dengan semua mata pelajaran pada kurikulum yang berl
aku. Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan jiwa intrakur
ikuler disesuaikan dengan usia peserta didik.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diluar jam pelaj
aran sekolah maupun di luar sekolah untuk menerapkan ma
teri kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku hidup ber
sih sehat bagi peserta didik.
2. PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH
3. Kegiatan Sosial di Sekolah
Kegiatan - kegiatan bersifat sosial yang mendukung kesehatan jiwa pe
serta didik seperti:
• Kerja bakti yang dapat mempererat rasa persaudaraan dan kebers
amaan
• Aksi sosial (kunjungan dan memberi bantuan ke panti sosial) dsbn
ya.
4. Kegiatan Perlombaan
• Pertandingan olah raga
• Perlombaan pada hari-hari besar Nasional yang dirayakan oleh se
kolah dan Madrasah dsbnya.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk Usia 4 - 10 tahun (TK - SD kelas 4)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Perilaku sehat jiwa dalam keluarga (lihat materi kesehatan ji
wa ‘Aku dan Keluargaku’).
• Cara berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Aku d
an Teman-temanku”).
• Cara mengenali dan menghadapi emosi (lihat materi kesehat
an jiwa “Mengenal dan Menghadapi Berbagai Macam Emos
i”).
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia pesert
a didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah d
i tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjuta
n)
• Permasalahan keswa yang sering dihadapi peserta didik.
• Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh ne
gatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup b
ersih sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Ket
erampilan Sosial”).
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan tenaga ke
sehatan meliputi :
• Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader kesehatan se
kolah/KKR, konselor sebaya/peer conselor, pramuka, PMR,
kunjungan ke Puskesmas, RS Jiwa, Panti sosial dll).
• Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding (untuk menamp
ilkan prestasi, kegiatan dan informasi serta edukasi kesehat
an jiwa di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memotivasi warga sekolah)
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang diberikan kepada t
enaga pendidik dan kependidikan, orangtua dan pengelola UKS.
• Materi yang diberikan adalah semua materi yang ada di pendidikan ke
sehatan jiwa serta materi pola asuh.
• Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat seperti me
nghindari kebiasaan merokok dan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotik
dan Zat Adiktif lainnya), meningkatkan kerjasama kelompok, tidak terli
bat tawuran, tidak terlibat perkelahian, adanya hubungan yang harmon
is antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sek
olah melalui materi keterampilan sosial.
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH
a. Pendekatan
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanaka
n pendidikan kesehatan antara lain adalah melalui : 1) Individual
(konseling oleh guru dan teman sebaya).
2) Kelompok di dalam dan di luar jam pelajaran :
• Di dalam kelas mis: melalui proses pembelajaran di kelas
• Di luar kelas mis : melalui kegiatan ekstrakurikuler.
• Lingkungan keluarga mis : makan bersama, melakukan ibadah bers
ama dan orang tua membangun komunikasi berkualitas untuk ana
k (keluarga inti).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
/ MADRASAH
b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan pembina dapat men
ggunakan metode misalnya; belajar kelompok,
kerja kelompok, diskusi interaktif, belajar perorangan, pemb
erian tugas, karya wisata, bermain peran, tanya jawab, simul
asi dan bimbingan (konseling).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESWA
DI SEKOLAH / MADRASAH
Agar tujuan pendidikan kesehatan jiwa bagi peserta didik dapat tercapa
i secara optimal, maka dalam pelaksanaannya memperhatikan hal-hal s
ebagai berikut :
1) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual
peserta didik.
5) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didi
k.
6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan jiwa.
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH/MADRASA
H
• Pelayanan kesehatan jiwa di sekolah/madrasah adalah upaya peningk
atan keswa (promotif), pencegahan (preventif), tatalaksana (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik
dan lingkungannya.
• Tujuan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sekolah/Madrasah untuk :
a. Memberikan penyuluhan, pelatihan dan bimbingan kepada warg
a sekolah
b. Melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa bagi warga sekola
h.
c. Melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteks
i.
d. Merujuk warga sekolah yang tidak bisa ditangani sekolah ke Puske
smas atau Rumah Sakit.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
• Kegiatan meliputi :
a. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif) dilaksana
kan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan term
asuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan la
tihan keterampilan sosial.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
b. Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui deteksi dini atau pena
pisan awal kepada seluruh peserta didik dengan cepat dan bersifat
massal dengan menggunakan kuesioner PSC (Pediatric Symptomp C
hecklist), selanjutnya dilakukan penilaian pada peserta didik yang ter
jaring dari hasil penapisan awal dengan menggunakan SDQ (Strengt
h Difficulties Questionnaire) yang terdiri dari SDQ Anak (usia 4 – 10 t
ahun) diisi orang tua/guru dan SDQ Remaja (usia 11 – 18 tahun) diisi
oleh remaja. Selanjutnya observasi menggunakan buku rapor keseha
tanku
Deteksi dini kepada tenaga pendidik dan kependidikan dan orangtua/
pengasuh dengan menggunakan SCL-90. Deteksi dini dilakukan melalui
pemeriksaan secara berkala dan pengamatan.
Gambar 1. Alur intervensi masalah kesehatan jiwa di sekolaht)
SKORING
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
1. Sering mengeluh nyeri atau sakit 0 1 2
2. Menyendiri 0 1 2
3. Mudah Lelah, kurang energik 0 1 2
4. Gelisah, sulit untuk duduk tenang 0 1 2
5. Bermasalah dengan guru di sekolah 0 1 2
6. Kurang perhatian pada pelajaran di sekolah 0 1 2
7. Berperilaku selah-olah dikendalikan oleh mesin 0 1 2
8. Terlalu banyak melamun 0 1 2
9. Mudah teralih perhatiannya 0 1 2
10. Takut pada situasi baru 0 1 2
11. Sedih dan murung 0 1 2
12. Mudah marah 0 1 2
13. Cepat putus asa 0 1 2
14. Susah berkonsentrasi 0 1 2
15. Tidak suka berkawan 0 1 2
16. Berkelahi dengan anak lain 0 1 2
17. Membolos di sekolah 0 1 2
18. Penurunan prestasi di sekolah 0 1 2
19. Memandang rendah diri sendiri 0 1 2
20. Ke dokter, tetapi ternyata tidak ditemukan 0 1 2
kelainan
21. Gangguan tidur 0 1 2
22. Kecemasan yang berlebihan 0 1 2
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
23. Ingin bersama anda lebih lama 0 1 2
24. Merasa dirinya buruk 0 1 2
25. Mengambil risiko berlebihan yang tidak perlu 0 1 2
26. Ceroboh 0 1 2
27. Kurang gembira 0 1 2
28. Kekanak-kanakan bila dibanding anak sebayanya 0 1 2
29. Tidak mengikuti peraturan 0 1 2
30. Tidak menunjukkan perasaan 0 1 2
31.
32.
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
Tidak memahami perasaan orang lain
Mengganggu orang lain
0
0
1
1
2
2
33. Menyalahkan diri sendiri 0 1 2
34. Mengambil barang yang bukan kepunyaannya 0 1 2
35. Menolak untuk berbagi 0 1 2
TOTAL
PENILAIAN:
- Tidak Pernah :0 - Kadang-Kadang : 1 - Sering :2
- Anak Usia 4-6 tahun, jumlah nilai < 24 Tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 24
terdapat masalah psikososial
- Anak berusia > 6 tahun, jumlah nilai < 28 tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 28
terdapat masalah psikososial
INSTRUMEN KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK (STRENGTH AND DIFF
ICULTIES QUESTIONNAIRE 4 - 10 TH).
SKORING
INSTRUMEN PENILAIAN STRENGTH DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ 4-10
Nama : ……………………………. THN)
Laki-laki/Perempuan : ...............................
Tgl Pengisian : ........................................
Tanggal Lahir (Umur): ……………...................... Tanda tangan : ...............................
SKOR
NO. PERTANYAAN KODE
TIDAK BENAR AGAK BENAR BENAR
1. Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pro 1 0 1 2
2. Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3. Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit lainnya E1 0 1 2
4. Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak bersedia berbagi dengananak- Pro 2 0 1 2
anak lain
5. Sering sulit mengendalikan kemarahan C1 0 1 2
6. Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1 0 1 2
7. Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa yang disuruh oleh orang C2 2 1 0
dewasa
8. Banyak kekuatiran atau sering tampak kuatir E2 0 1 2
9. Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa sakit Pro 3 0 1 2
10. Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat-geliat H2 0 1 2
11. Mempunyai satu atau lebih teman baik P2 2 1 0
12. Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi mereka C3 0 1 2
13. Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14. Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3 2 1 0
15. Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3 0 1 2
16. Gugup atau sulit berpisah dengan orang tua/ pengasuhnya pada situasi baru, mudah E4 0 1 2
kehilangan rasa percaya diri
17. Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pro 4 0 1 2
18. Sering berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19. Diganggu, dipermainkan, di intimidasi atau di ancam oleh anak-anak lain P4 0 1 2
20. Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak lain) Pro 5 0 1 2
21. Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang akibatnya H4 2 1 0
22. Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5 0 1 2
23. Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan anak-anak lain P5 0 1 2
24. Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5 0 1 2
25. Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu menyelesaikan tugas atau H5 2 1 38 0
pekerjaan rumah sampai selesai
INSTRUMEN KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK (STRENGTH AND DIFF
ICULTIES QUESTIONNAIRE 11 - 18 TH)
SKORING
CARA MENGHITUNG SKOR SDQ
• Skor gejala emosional (E) : skor pada pertanyaan nomor 3+8+1
3+16+24=……
• Skor masalah perilaku (C): skor pada pertanyaan nomor 5+7+1
2+18+22=…..
• Skor hiperaktif (H) : skor pada pertanyaan nomor 2+10+15+21
+25=……
• Skor masalah teman sebaya (P) : skor pada pertanyaan no. 6+
11+14+19+23=…..
• Skor kekuatan/prososial : skor pada pertanyaan nomor 1+4+9+
17+20=……
• Skor Total Kesulitan :
Jumlah semua skor gejala emosional (E) + skor perilaku (C) + sk
or hiperaktif (H) + skor teman sebaya (P) = .... (tanpa skor pros
osial)
41
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN SDQ
1. SKOR KESULITAN
a. Gejala Emosional (E)
b. Masalah Perilaku (C)
c. Gejala Hiperaktif (H)
d. Masalah Teman Sebaya (P)
4 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline
5 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH PERILAKU (C)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
3 Ambang/Borderline 4 Ambang/Borderline
4 – 10 Abnormal 5 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
HIPERAKTIVITAS (H)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
6 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline
7 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH TEMAN SEBAYA (P)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
4 – 10 Abnormal 6 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR KESULITAN
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
0 – 13 Normal 0 – 15 Normal
14 – 15 Ambang/Borderline 16 – 19 Ambang/Borderline
16 – 40 Abnormal 20 – 40 Abnormal
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN SDQ
1. SKOR KEKUATAN
a. Perilaku Prososial (Pro)
• Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain.
• Bersedia berbagi dengan anak lain.
• Suka menolong.
• Bersikap baik pada anak yang lebih muda.
• Sering menawarkan diri membantu orang lain.
b. Penilaian Skor Kekuatan :
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :
PENGAMATAN
MASALAH PSIKOSOSIAL DETEKSI KESWA
RAPOR KESWA
SKOR
KESULITAN SKOR SKOR SKOR TEMAN SKOR
E+C+H+P EMOSI PERILAKU HIPERAKTIF SEBAYA KEKUATAN
AB
NORMAL BORDERLINE
NORMAL
SKORING
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
1. Sakit kepala 0 1 2 3 4
2. Merasa gugup dan berdebar-debar 0 1 2 3 4
3. Anda mempunyai pikiran yang tidak menyenangkan, berulang-ulang dan sukar 0 1 2 3 4
dihilangkan
4. Anda merasa mau pingsan atau pusing 0 1 2 3 4
5. Anda kehilangan gairah atau kesenangan seksual 0 1 2 3 4
6. Anda merasa ingin mengkritik orang lain 0 1 2 3 4
7. Anda merasa bahwa orang lain dapat mengkontrol pikiran anda 0 1 2 3 4
8. Perasaan ingin menyalahkan orang lain untuk sebagian besar kesulitan yang anda hadapi 0 1 2 3 4
KETERAMPILAN SOSIAL
• Perilaku positif dan adaptif yang memungkinkan
individu secara efektif menghadapi kebutuhan dan
tantangan kehidupan sehari-hari memiliki
Kompetensi Sosial
62
KONSEP DASAR KETSOS
Kesadaran
Diri
Mengatasi Empati
Stres
Pengambilan
Pengendalian
Emosi 10 Komponen Keputusan
Keterampilan
Sosial (Life Pemecahan
Hubungan
Interpersonal Skills) Masalah
Komunikasi Berpikir
Efektif
Berpikir Kritis
Kreatif
63
KETERAMPILAN KECAKAPAN HIDUP/SOSIAL
Pendidikan keterampilan kecakapan hidup/keterampilan
sosial efektif untuk :
• Pencegahan depresi dan membantu remaja memasuki masa transisi ke sekol
ah tinggi
• Meningkatkan pencapaian akademik
• Mengurangi perilaku negatif (kenakalan remaja, bolos sekolah, tawuran, peny
alahgunaan NAPZA). Menurunkan penggunaan rokok sampai 87%, penggunaa
n alkohol dan obat perilaku berkendara yang membahayakan, serta perilaku i
ko infeksi HIV
• beristerlarang sampai 60-75%
• Menurunkan angka kekerasan, menurunkan
Kunci utama dari Keterampilan sosial di atas adalah Harga Diri, jika
rendah akan mengalami hambatan
Bagaimana meningkatkan harga diri, kunci utama untuk
membangun jiwa yang sehat 64
PENERAPAN PENDIDIKAN
KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (LIFE SKILL)
• Kegiatan : Pemberian pengetahuan mengenai Ketera
mpilan Hidup Sehat (10 kompetensi psikososial) seca
ra interaktif (permainan, contoh soal dan diskusi) me
lalui :
- Intrakurikuler : Pada saat mata pelajaran guru BK
- Melalui kegiatan ekstrakurikuler
• Waktu Pelaksanaan :
- Minimal 1 (satu) kali per minggu baik secara intrak
urikuler maupun ekstrakurikuler Harga Diri
Empati
KOMPETENSI
• Pelaksana :
10 KOMPETENSI
PSIKOSOSIAL
PSIKOSOSIAL
Pengambilan Keputusan
- Masing-masing Wali Kelas Pemecahan Masalah
Berfikir Kreatif
- Guru UKS (koordinator) Berfikir Kritis
- Orang tua/wali (memantau progress anak dalam Komunikasi Efektif
10
menerapkan PKHS) Hubungan Interpersonal
Mengendalikan Emosi
• Sarana : Buku PKHS, Media KIE kesehatan lainnya, Mengatasi Stres
65
PROGRAM PRIORITAS
SUBDIT ANAK DAN REMAJA
69
erdas intelektual,
emosional
dan
spiritual
mpati dalam
berkomunikasi
efekt
if
ajin beribadah sesuai
agama
dan
keyakinan
nteraksi yang
SEMOGA BERMANF
AAT