Anda di halaman 1dari 74

NAMA : HAYATI KALLA, SKM, M.

Kes

TTL : SELAYAR 09 NOVEMBER

INSTANSI KERJA : UPT BALAI DIKLAT KESEHATAN

JABATAN : WIDYAISWARA

ALAMAT : JLN. WAHID HASYIM NO 1 PALU

NO HP : 082291141255

ALAMAT EMAIL : hayatikalla_pelkespalu@yahoo.co,.d


UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH
PENGANTAR
MODUL INTI - 6
• Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah tidak berbeda de
ngan pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya yang telah
dikembangkan di sekolah melalui trias UKS pada program U
KS.
• Untuk mengembangkan sekolah sehat dilakukan upaya men
anamkan perilaku hidup bersih sehat sedini mungkin melal
ui (1) pendidikan kesehatan, (2) pelayanan kesehatan dan
(3) pembinaan lingkungan sekolah sehat.
TUJUAN
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu mel
akukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa.
Tujuan Pembelajaran Khusus agar:
• Melaksanakan pendididikan kesehatan jiwa di sekol
ah/ madrasah
• Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa di sekolah/
madrasah
• Mampu melakukan deteksi dini masalah kesehatan j
iwa pada anak dan remaja
PENDIDIDIKAN

KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASA
H
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH/MADRASAH

Pendidikan kesehatan jiwa adalah usaha/bantuan yang dib


erikan berupa a.l. bimbingan, pelatihan keterampilan sosia
l, dan tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan ji
wa yang meliputi;
(1) perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia pes
erta didik
(2) permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
(3) keterampilan sosial untuk meningkatkan ketahanan m
ental agar kepribadian peserta didik dapat tumbuh den
gan baik.
1a. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

• Memahami tentang perkembangan jiwa peserta didik sesu


ai kelompok usia mereka dikaitkan dengan perkembangan
fisik.
• Memahami permasalahan kesehatan jiwa yang sering diha
dapi peserta didik sesuai kelompok usia dan warga sekolah l
ainnya.
• Mampu membimbing peserta didik dalam meningkatkan k
esehatan jiwanya.
• Warga sekolah mampu berfikir dan berperilaku positif ter
hadap diri sendiri dan orang lain.
• Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis antara s
esama warga sekolah.
1b. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH BAGI PESERTA DIDIK

• Mampu menghadapi tantangan hidup serta m


emiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk
dari luar
• Mampu berfikir dan berperilaku positif terha
dap diri sendiri dan orang lain.
• Mewujudkan hubungan kerjasama yang har
monis antara sesama warga sekolah.
2. PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLA
H / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Pelaksanaan pembelajaran kesehatan jiwa yang diintegrasik
an dengan semua mata pelajaran pada kurikulum yang berl
aku. Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan jiwa intrakur
ikuler disesuaikan dengan usia peserta didik.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diluar jam pelaj
aran sekolah maupun di luar sekolah untuk menerapkan ma
teri kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku hidup ber
sih sehat bagi peserta didik.
2. PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH
3. Kegiatan Sosial di Sekolah
Kegiatan - kegiatan bersifat sosial yang mendukung kesehatan jiwa pe
serta didik seperti:
• Kerja bakti yang dapat mempererat rasa persaudaraan dan kebers
amaan
• Aksi sosial (kunjungan dan memberi bantuan ke panti sosial) dsbn
ya.
4. Kegiatan Perlombaan
• Pertandingan olah raga
• Perlombaan pada hari-hari besar Nasional yang dirayakan oleh se
kolah dan Madrasah dsbnya.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk Usia 4 - 10 tahun (TK - SD kelas 4)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Perilaku sehat jiwa dalam keluarga (lihat materi kesehatan ji
wa ‘Aku dan Keluargaku’).
• Cara berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Aku d
an Teman-temanku”).
• Cara mengenali dan menghadapi emosi (lihat materi kesehat
an jiwa “Mengenal dan Menghadapi Berbagai Macam Emos
i”).
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia pesert
a didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah d
i tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjuta
n)
• Permasalahan keswa yang sering dihadapi peserta didik.
• Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh ne
gatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup b
ersih sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Ket
erampilan Sosial”).
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan tenaga ke
sehatan meliputi :
• Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader kesehatan se
kolah/KKR, konselor sebaya/peer conselor, pramuka, PMR,
kunjungan ke Puskesmas, RS Jiwa, Panti sosial dll).
• Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding (untuk menamp
ilkan prestasi, kegiatan dan informasi serta edukasi kesehat
an jiwa di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memotivasi warga sekolah)
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEK
OLAH / MADRASAH
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang diberikan kepada t
enaga pendidik dan kependidikan, orangtua dan pengelola UKS.
• Materi yang diberikan adalah semua materi yang ada di pendidikan ke
sehatan jiwa serta materi pola asuh.
• Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat seperti me
nghindari kebiasaan merokok dan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotik
dan Zat Adiktif lainnya), meningkatkan kerjasama kelompok, tidak terli
bat tawuran, tidak terlibat perkelahian, adanya hubungan yang harmon
is antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sek
olah melalui materi keterampilan sosial.
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH
a. Pendekatan
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanaka
n pendidikan kesehatan antara lain adalah melalui : 1) Individual
(konseling oleh guru dan teman sebaya).
2) Kelompok di dalam dan di luar jam pelajaran :
• Di dalam kelas mis: melalui proses pembelajaran di kelas
• Di luar kelas mis : melalui kegiatan ekstrakurikuler.
• Lingkungan keluarga mis : makan bersama, melakukan ibadah bers
ama dan orang tua membangun komunikasi berkualitas untuk ana
k (keluarga inti).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
/ MADRASAH

b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan pembina dapat men
ggunakan metode misalnya; belajar kelompok,
kerja kelompok, diskusi interaktif, belajar perorangan, pemb
erian tugas, karya wisata, bermain peran, tanya jawab, simul
asi dan bimbingan (konseling).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

Agar tujuan pendidikan kesehatan jiwa bagi peserta didik dapat tercapa
i secara optimal, maka dalam pelaksanaannya memperhatikan hal-hal s
ebagai berikut :
1) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual
peserta didik.
5) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didi
k.
6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan jiwa.
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH/MADRASA
H
• Pelayanan kesehatan jiwa di sekolah/madrasah adalah upaya peningk
atan keswa (promotif), pencegahan (preventif), tatalaksana (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik
dan lingkungannya.
• Tujuan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sekolah/Madrasah untuk :
a. Memberikan penyuluhan, pelatihan dan bimbingan kepada warg
a sekolah
b. Melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa bagi warga sekola
h.
c. Melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteks
i.
d. Merujuk warga sekolah yang tidak bisa ditangani sekolah ke Puske
smas atau Rumah Sakit.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
• Kegiatan meliputi :
a. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif) dilaksana
kan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan term
asuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan la
tihan keterampilan sosial.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
b. Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui deteksi dini atau pena
pisan awal kepada seluruh peserta didik dengan cepat dan bersifat
massal dengan menggunakan kuesioner PSC (Pediatric Symptomp C
hecklist), selanjutnya dilakukan penilaian pada peserta didik yang ter
jaring dari hasil penapisan awal dengan menggunakan SDQ (Strengt
h Difficulties Questionnaire) yang terdiri dari SDQ Anak (usia 4 – 10 t
ahun) diisi orang tua/guru dan SDQ Remaja (usia 11 – 18 tahun) diisi
oleh remaja. Selanjutnya observasi menggunakan buku rapor keseha
tanku
Deteksi dini kepada tenaga pendidik dan kependidikan dan orangtua/
pengasuh dengan menggunakan SCL-90. Deteksi dini dilakukan melalui
pemeriksaan secara berkala dan pengamatan.
Gambar 1. Alur intervensi masalah kesehatan jiwa di sekolaht)

ALUR INTERVENSI MASALAH KESEHATAN JIWA

Bila diduga ada permasalahan pada prestasi belajar dan/atau perilaku

Gunakan instrument screening PSC / SDQ

Hasil screening, bermasalah kesehatan jiwa

Pendidik mengajak bicara dan mendengarkan keluh kesah peserta didik


dengan sabar dan penuh perhatian, libatkan juga orangtua peserta didik
dan teman-teman di kelas untuk membantu

Lakukan screening SCL-90 pada orang tua dan guru

Tentukan pokok permasalahannya, dan coba atasi dengan


fasilitas dan kemampuan di sekolah.

Apabila ada perubahan, tetap lakukan observasi jika tidak ada


perubahan/sulit diatasi, rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
c. Tatalaksana dan pemulihan masalah keswa dilakukan melalui:
1) Intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling (oleh
guru dan teman sebaya).
2) Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut
berperan aktif dalam memberikan bimbingan,
meningkatkan kemampuan anak didik serta
meningkatkan kesehatan jiwanya.
3) Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat di
rujuk dengan surat rujukan ke Puskesmas atau RS.
Tempat dan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa di sekolah/ madrasah da
pat dilakukan di sekolah/madrasah dan di Puskesmas (jika dalam 1-3 bul
an dibimbing dan dibina guru tidak ada pemulihan/perbaikan dak ke RS j
ika 1-3 bulan tidak pulih).
DETEKSI DINI
MASALAH KESWA
PADA
ANAK & REMAJA
DETEKSI DINI
• Deteksi dini keswa adalah upaya/langkah awal untuk mengenali
atau menandai suatu gejala atau ciri-ciri yang ada pada anak dal
am tahap perkembangannya terkait adanya risiko atau penyakit
untuk mendapatkan pertolongan medis.
• Semakin cepat diagnosis gangguan jiwa terdeteksi, semakin cep
at pula pengobatan dapat dilakukan sehingga diharapkan akan
memotong perjalanan penyakit dan mencegah hendaya dan dis
abilitas.
DETEKSI DINI
• Idealnya proses deteksi dini dapat dilakukan oleh setiap ora
ng, artinya masyarakat paham akan tanda-tanda awal mas
alah kesehatan jiwa sampai ke gangguan jiwa pada remaja
• Orang tua dan tenaga pendidik memegang peranan pentin
g dalam deteksi dini, posisi mereka strategis, karena dengan
mengenali adanya tanda dan gejala masalah kesehatan ji
wa dan gangguan jiwa pada anak dan anak didiknya.
INSTRUMEN DETEKSI DINI
• Instrumen yang digunakan untuk peserta didik usia 4 - 10 tahun den
gan menggunakan SDQ Anak. SDQ dan PSC diisi oleh guru kelas dan
orang tua/pengasuh anak didik dengan penjelasan pengisian kuesio
ner terlebih dahulu oleh guru/tenaga kesehatan (pengelola program
UKS) yang sudah memahami pengisian kuesioner SDQ dan PSC.
• Peserta didik usia di atas 11 sd 18 tahun, dapat mengisi sendiri kuesi
oner SDQ Remaja dengan penjelasan sebelumnya.
• Guru dapat mengobservasi prestasi belajar, emosi, perilaku, konsen
trasi dan sikap terhadap teman sebaya melalui pengamatan buku ra
por kesehatan siswa sebagai bagian dari penilaian.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR
Deteksi dini dapat dilakukan pada awal masuk sekolah dan selanjutnya
dilakukan secara berkala minimal 1 kali/6 bulan
a. Seluruh prestasi belajar rendah
• Kesulitan belajar
• Gangguan penyesuaian
• Gangguan fungsi bahasa
• Gangguan keterbatasan kosa kata
• Gangguan penglihatan dan/atau pendengaran
b. Sebagian prestasi belajar rendah
• Kesulitan menulis, berhitung, membaca, prakarya disebabkan oleh
keterampilan motorik kurang berkembang.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR

c. Prestasi belajar tidak stabil.


• Gangguan konsentrasi (gangguan pemusatan perhatian, dan hi
peraktifitas)
• Takut, cemas, tak mau sekolah, sering mengeluh sakit perut, m
untah, sakit kepala, sukar tidur (gangguan emosional seperti c
emas dan depresi)
• Sering sakit (asma, batuk-pilek, TBC dan penyakit kronis lain)
(2) DETEKSI DINI MASALAH PERILAKU

• Terlalu nakal: usil, sering mengganggu teman, tidak bisa duduk


diam, kekerasan (perundungan, tawuran, seksual) membolos, b
erbohong, merokok, Napza, seks pranikah dan sering bikin ulah
di kelas dsbnya
• Terlalu pasif, pendiam, tak suka bergaul, menyendiri, tak bisa be
kerjasama dalam kelompok di sekolah maupun di rumah dsbnya
.
• Murung, sedih, mudah tersinggung, mudah/banyak menangis d
an merasa rendah diri.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program kesehatan jiwa di
sekolah/madrasah maka perlu dilakukan evaluasi.
• Kurang ( < 50%)
• Cukup (50-75 %)
• Baik ( > 75 %)
• Sangat baik (100 % plus swadana)
BEBERAPA GANGGUAN JIWA
(WHO mh GAP-IG Master Chart)
NO GANGGUAN YANG HARUS DIPERIKSA GEJALA ANTARA LAIN

1. DEPRESI Rasa sedih, hilang minat, masalah tidur, lelah,


hilangnya hari produktif

2. PSIKOSIS Perilaku aneh, mood tidak serasi bisa ada


waham, halusinasi, tidak merawat diri dll

3. GANGGUAN PERKEMBANGAN Keterlambatan perkembangan dibanding


dengan anak seusianya

4. GANGGUAN PERILAKU Aktivitas berlebihan, perilaku menggganggu


yang berulang, impulsif

5. GANGGUAN PENYALAHGUNAAN Mabuk, gejala fisik dan mental, kesulitan


ALKOHOL melakukan pekerjaan dll

6. MENYAKITI DIRI/BUNUH DIRI Pikiran, rencana atau tindakan menyakiti diri


sendiri atau bunuh diri
INSTRUMEN PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)

TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN PSC INSTRUMEN LI


HAT DI MODUL

SKORING
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
1. Sering mengeluh nyeri atau sakit 0 1 2
2. Menyendiri 0 1 2
3. Mudah Lelah, kurang energik 0 1 2
4. Gelisah, sulit untuk duduk tenang 0 1 2
5. Bermasalah dengan guru di sekolah 0 1 2
6. Kurang perhatian pada pelajaran di sekolah 0 1 2
7. Berperilaku selah-olah dikendalikan oleh mesin 0 1 2
8. Terlalu banyak melamun 0 1 2
9. Mudah teralih perhatiannya 0 1 2
10. Takut pada situasi baru 0 1 2
11. Sedih dan murung 0 1 2
12. Mudah marah 0 1 2
13. Cepat putus asa 0 1 2
14. Susah berkonsentrasi 0 1 2
15. Tidak suka berkawan 0 1 2
16. Berkelahi dengan anak lain 0 1 2
17. Membolos di sekolah 0 1 2
18. Penurunan prestasi di sekolah 0 1 2
19. Memandang rendah diri sendiri 0 1 2
20. Ke dokter, tetapi ternyata tidak ditemukan 0 1 2
kelainan
21. Gangguan tidur 0 1 2
22. Kecemasan yang berlebihan 0 1 2
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
23. Ingin bersama anda lebih lama 0 1 2
24. Merasa dirinya buruk 0 1 2
25. Mengambil risiko berlebihan yang tidak perlu 0 1 2
26. Ceroboh 0 1 2
27. Kurang gembira 0 1 2
28. Kekanak-kanakan bila dibanding anak sebayanya 0 1 2
29. Tidak mengikuti peraturan 0 1 2
30. Tidak menunjukkan perasaan 0 1 2
31.
32.
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
Tidak memahami perasaan orang lain
Mengganggu orang lain
0
0
1
1
2
2
33. Menyalahkan diri sendiri 0 1 2
34. Mengambil barang yang bukan kepunyaannya 0 1 2
35. Menolak untuk berbagi 0 1 2

TOTAL

PENILAIAN:
- Tidak Pernah :0 - Kadang-Kadang : 1 - Sering :2

- Anak Usia 4-6 tahun, jumlah nilai < 24 Tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 24
terdapat masalah psikososial
- Anak berusia > 6 tahun, jumlah nilai < 28 tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 28
terdapat masalah psikososial
INSTRUMEN KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK (STRENGTH AND DIFF
ICULTIES QUESTIONNAIRE 4 - 10 TH).

TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN SDQ INSTRUMEN LI


HAT DI MODUL

SKORING
INSTRUMEN PENILAIAN STRENGTH DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ 4-10
Nama : ……………………………. THN)
Laki-laki/Perempuan : ...............................
Tgl Pengisian : ........................................
Tanggal Lahir (Umur): ……………...................... Tanda tangan : ...............................
  SKOR
NO. PERTANYAAN KODE
TIDAK BENAR AGAK BENAR BENAR
1. Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pro 1 0 1 2
2. Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3. Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit lainnya E1 0 1 2
4. Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak bersedia berbagi dengananak- Pro 2 0 1 2
anak lain
5. Sering sulit mengendalikan kemarahan C1 0 1 2
6. Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1 0 1 2
7. Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa yang disuruh oleh orang C2 2 1 0
dewasa
8. Banyak kekuatiran atau sering tampak kuatir E2 0 1 2
9. Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa sakit Pro 3 0 1 2
10. Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat-geliat H2 0 1 2
11. Mempunyai satu atau lebih teman baik P2 2 1 0
12. Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi mereka C3 0 1 2
13. Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14. Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3 2 1 0
15. Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3 0 1 2
16. Gugup atau sulit berpisah dengan orang tua/ pengasuhnya pada situasi baru, mudah E4 0 1 2
kehilangan rasa percaya diri
17. Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pro 4 0 1 2
18. Sering berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19. Diganggu, dipermainkan, di intimidasi atau di ancam oleh anak-anak lain P4 0 1 2
20. Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak lain) Pro 5 0 1 2
21. Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang akibatnya H4 2 1 0
22. Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5 0 1 2
23. Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan anak-anak lain P5 0 1 2
24. Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5 0 1 2
25. Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu menyelesaikan tugas atau H5 2 1 38 0
pekerjaan rumah sampai selesai
INSTRUMEN KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK (STRENGTH AND DIFF
ICULTIES QUESTIONNAIRE 11 - 18 TH)

TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN SDQ INSTRUMEN LI


HAT DI MODUL

SKORING
CARA MENGHITUNG SKOR SDQ
• Skor gejala emosional (E) : skor pada pertanyaan nomor 3+8+1
3+16+24=……
• Skor masalah perilaku (C): skor pada pertanyaan nomor 5+7+1
2+18+22=…..
• Skor hiperaktif (H) : skor pada pertanyaan nomor 2+10+15+21
+25=……
• Skor masalah teman sebaya (P) : skor pada pertanyaan no. 6+
11+14+19+23=…..
• Skor kekuatan/prososial : skor pada pertanyaan nomor 1+4+9+
17+20=……
• Skor Total Kesulitan :
Jumlah semua skor gejala emosional (E) + skor perilaku (C) + sk
or hiperaktif (H) + skor teman sebaya (P) = .... (tanpa skor pros
osial)
41
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN SDQ

1. SKOR KESULITAN
a. Gejala Emosional (E)
b. Masalah Perilaku (C)
c. Gejala Hiperaktif (H)
d. Masalah Teman Sebaya (P)

• Menghitung Total Skor Kesulitan = Skor E


+C+H+P
PENILAIAN SKOR
GEJALA EMOSIONAL (E)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0–3 Normal 0–5 Normal

4 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline

5 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH PERILAKU (C)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0–2 Normal 0–3 Normal

3 Ambang/Borderline 4 Ambang/Borderline

4 – 10 Abnormal 5 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
HIPERAKTIVITAS (H)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0–5 Normal 0–5 Normal

6 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline

7 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH TEMAN SEBAYA (P)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0–2 Normal 0–3 Normal

3 Ambang/Borderline 4–5 Ambang/Borderline

4 – 10 Abnormal 6 – 10 Abnormal
PENILAIAN SKOR KESULITAN
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0 – 13 Normal 0 – 15 Normal

14 – 15 Ambang/Borderline 16 – 19 Ambang/Borderline

16 – 40 Abnormal 20 – 40 Abnormal
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN SDQ

1. SKOR KEKUATAN
a. Perilaku Prososial (Pro)
• Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain.
• Bersedia berbagi dengan anak lain.
• Suka menolong.
• Bersikap baik pada anak yang lebih muda.
• Sering menawarkan diri membantu orang lain.
b. Penilaian Skor Kekuatan :
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


6 – 10 : Normal 6 – 10 : Normal
5 : Ambang/Boderline 5 : Ambang/Boderline
0–4 : Abnormal 0–4 : Abnormal
PROSEDUR PENJARINGAN DAN PEMERIKSAAN JIWA/MENTAL

PENGAMATAN
MASALAH PSIKOSOSIAL DETEKSI KESWA
RAPOR KESWA

DETEKSI KESWA PSC/SDQ

SKOR
KESULITAN SKOR SKOR SKOR TEMAN SKOR
E+C+H+P EMOSI PERILAKU HIPERAKTIF SEBAYA KEKUATAN

AB
NORMAL BORDERLINE
NORMAL

RUJUK PELIHARA DAN TINGKATKAN


FASYANKES DERAJAT KESEHATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA
KUESIONER SCL-90

Deteksi untuk tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidika


n (pegawai tata usaha, pekerja sekolah lainnya) dengan meng
gunakan SCL-90.
TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN SCL-90 LI
HAT DI MODUL

SKORING
INSTRUMEN SCL - 90

NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
1. Sakit kepala 0 1 2 3 4
2. Merasa gugup dan berdebar-debar 0 1 2 3 4
3. Anda mempunyai pikiran yang tidak menyenangkan, berulang-ulang dan sukar 0 1 2 3 4
dihilangkan
4. Anda merasa mau pingsan atau pusing 0 1 2 3 4
5. Anda kehilangan gairah atau kesenangan seksual 0 1 2 3 4
6. Anda merasa ingin mengkritik orang lain 0 1 2 3 4
7. Anda merasa bahwa orang lain dapat mengkontrol pikiran anda 0 1 2 3 4
8. Perasaan ingin menyalahkan orang lain untuk sebagian besar kesulitan yang anda hadapi 0 1 2 3 4

9. Anda sulit mengingat sesuatu 0 1 2 3 4


10. Anda merasa kuatir melakukan kelalaian atau hal-hal yang kotor 0 1 2 3 4
11. Perasaan anda mudah terganggu atau tersinggung 0 1 2 3 4
12. Anda mengalami rasa sakit di daerah dada/jantung 0 1 2 3 4
13. Anda merasa lemah atau menjadi lebih lamban 0 1 2 3 4
14. Anda ketakutan bila ditempat terbuka atau di jalan umum 0 1 2 3 4
15. Adanya pikiran untuk mengakhiri hidup 0 1 2 3 4
16. Anda mendengar suara-suara sedangkan orang lain disekitar anda tidak mendengarnya 0 1 2 3 4
17. Gemetar 0 1 2 3 4
18. Anda beranggapan bahwa orang-orang lain sebagian besar tidak dapat dipercaya 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
19. Nasfsu makan anda menurun 0 1 2 3 4
20. Anda mudah menangis 0 1 2 3 4
21. Anda merasa malu atau tidak tenang dengan pria /wanita lawan jenis 0 1 2 3 4
anda
22. Anda mempunyai perasaan bahwa anda sedang dijebak 0 1 2 3 4
23. Anda mendadak merasa takut tanpa alasan 0 1 2 3 4
24. Temperamen anda mudah meledak yang tidak dapat anda kontrol 0 1 2 3 4
25. Merasa takut keluar rumah sendirian 0 1 2 3 4
26. Perasaan menyalahkan diri sendiri 0 1 2 3 4
27. Rasa sakit di daerah pinggang bawah 0 1 2 3 4
28. Anda merasa terhalang untuk menyelesaikan sesuatu 0 1 2 3 4
29. Anda merasa kesepian 0 1 2 3 4
30. Perasaan anda diliputi kesedihan 0 1 2 3 4
31. Anda mempunyai kekuatiran berlebihan terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
32. Anda kehilangan minat terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
33. Anda mudah ketakutan 0 1 2 3 4
34. Perasaan anda mudah terluka 0 1 2 3 4
35. Anda merasa pikiran-pikiran pribadi anda diketahui orang lain 0 1 2 3 4
36. Anda merasa orang lain tidak memahami anda atau anda meraas 0 1 2 3 4
mereka tidak simpatik
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
37. Perasaan bahwa orang lain tidak ramah atau tidak menyukai anda 0 1 2 3 4
38. Anda merasa sangat lambat dalam menyelesaikan sesuatu karena menghindari 0 1 2 3 4
kesalahan
39. Anda merasa debaran jantung anda kuat dan cepat 0 1 2 3 4
40. Rasa mual atau perasaan tidak enak di perut 0 1 2 3 4
41. Perasaan rendah diri terhadap orang-orang lain 0 1 2 3 4
42. Anda merasakan sakit-sakit pada otot 0 1 2 3 4
43. Perasaan bahwa orang lain memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
44. Susah tidur 0 1 2 3 4
45. Anda harus memeriksa berulang-ulang apa saja yang anda kerjakan 0 1 2 3 4
46. Sukar membuat keputusan 0 1 2 3 4
47. Anda merasa takut bepergian mengendarai bis, kereta pai atau pesawat terbang 0 1 2 3 4

48. Kesukaran untuk bernafas dengan lega 0 1 2 3 4


49. Rasa panas dan dingin 0 1 2 3 4
50. Keharusan untuk menghindari tempat, benda atau kegiatan tertentu karena hal 0 1 2 3 4
tersebut menakutkan
51. Pikiran anda terasa kosong 0 1 2 3 4
52. Hilang rasa atau kebas atau kesemutan bagian-bagian tertentu tubuh anda 0 1 2 3 4
53. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan 0 1 2 3 4
54. Perasaan bahwa tak ada harapan untuk masa depan 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
55. Anda sukar berkonsentrasi 0 1 2 3 4
56. Merasa lemah pada tubuh bagian tertentu 0 1 2 3 4
57. Merasa tegang atau terpaku/bengong 0 1 2 3 4
58. Kaki dan tangan terasa berat 0 1 2 3 4
59. Pikiran-pikiran tentang kematian atau akan mati 0 1 2 3 4
60. Terlalu banyak makan 0 1 2 3 4
61. Perasaan tidak tenang bila orang memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
62. Anda mempunyai pikiran-pikiran yang bukan milik anda sendiri 0 1 2 3 4
63. Adanya dorongan untuk memukul, melukai atau merugikan orang lain 0 1 2 3 4
64. Terbangun pada dini hari 0 1 2 3 4
65. Keharusan untuk mengulang-ulang tidakan yang sama seperti menyentuh, 0 1 2 3 4
menghitung atau mencuci
66. Gelisan atau merasa terganggu waktu tidur 0 1 2 3 4
67. Adanya dorongan untuk merusak atau menghancurkan barang-barang 0 1 2 3 4
68. Pikiran atau keyakinan bahwa irang lain tidak mau bekerjasama 0 1 2 3 4
69. Perasaan malu terhadap diri sendiri diantara orang-orang 0 1 2 3 4
70. Perasaan tidak tenang diantara orang banyak seperti saat berbelanja atau 0 1 2 3 4
menonton film
71. Perasaan bahwa segala sesuatu perlu dicapai dengan perjuangan berat 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
72. Serangan-serangan panik atau teror atau ketakutan hebat 0 1 2 3 4
73. Perasaan tidak nyaman dalam soal makan 0 1 2 3 4
74. Sering terlibat dalam perdebatan /adu argumentasi 0 1 2 3 4
75. Gugup bila ditinggal sendirian 0 1 2 3 4
76. Orang lain kurang menghargai hal yang telah anda capai 0 1 2 3 4
77. Merasa kesepian walaupun tidak sendirian 0 1 2 3 4
78. Perasaan amat gelisah sehingga tidak dapat duduk dengan tenang 0 1 2 3 4
79. Perasaan tidak berguna 0 1 2 3 4
80. Adanya perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa anda 0 1 2 3 4
81. Berteriak atau membuang barang-barang 0 1 2 3 4
82. Merasa takut atau jatuh pingsan ditempat umum 0 1 2 3 4
83. Merasa bahwa orang-orang akan memanfaatkan anda 0 1 2 3 4
84. Pikiran-pikiran tentang seks yang amat mengganggu 0 1 2 3 4
85. Pikiran bahwa anda pantas mendapatkan hukuman karena dosa-dosa anda 0 1 2 3 4
86. Anda mempunyai pikiran-pikiran atau imajinasi tentang sesuatu yang menakutkan 0 1 2 3 4
87. Pikiran bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh anda 0 1 2 3 4
88. Anda tidak pernah dekat dengan orang lain 0 1 2 3 4
89. Perasaan bersalah 0 1 2 3 4
90. Merasa ada yang tidak beres dengan pikiran anda
SISTIM RUJUKAN DAN RUJUK BALIK
* Sistim Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
jiwa yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik secara parsial
, vertikal maupun horizontal agar pasien mendapatkan pelaya
nan keswa seoptimal mungkin.
* Pelayanan rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang dibe
rikan kepada penderita di Fasilitas Kesehatan atas rekomendasi
/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat.
* Petugas membuat keputusan untuk merujuk pasien setelah
mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan denga
n mengacu pada protokol/prosedur pelayanan
Komponen dalam sistim rujukan : (1) sistim kesehatan, (2) fasilit
as yang merujuk, (3) tatacara rujukan, (4) fasilitas pene
rima rujukan, (5) supervisi dan peningkatan kompetensi
SDM
SISTIM RUJUKAN BERJENJANG
Pelayanan rujukan pada pasien jiwa terbagi atas rujukan internal (p
arsial) dan eksternal (horisontal dan vertikal).
* Rujukan partial adalah pengiriman pasien ke pemberi pelayan
an kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis atau pemb
erian terapi, yang merupakan satu rangkaian perawatan pasie
n di fasilitas kesehatan tersebut.
* Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelaya
nan kesehatan dalam satu tingkatan apabila perujuk tidak dapa
t memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan p
asien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/ atau ketenagaa
n yang sifatnya sementara atau menetap.
* Rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan ke
sehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelaya
nan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya.
SISTIM RUJUKAN BERJENJANG
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan di Puskesmas (kartu rajal, pencatatan harian rutin, data hasil
penjaringan kesehatan anak sekolah meliputi identitas, kesimpulan diag
nosis dan tindak lanjut)
2. Pencatatan di Sekolah (data hasil penjaringan kesehatan/ pemeriksaan
berkala yang dicatatkan pada formulir penjaringan/pemeriksaan atau B
uku Rapor Kesehatanku)
3. Pelaporan adalah mekanisme yang digunakan oleh petugas kesehatan d
an guru melalui UKS untuk melaporkan kegiatan pelayanan yang dilakuk
annya kepada instansi yang lebih tinggi (dalam hal ini dinas kesehatan k
abupaten/kota).
- Pelaporan Puskesmas data hasil penjaringan
diumpanbalikkan ke sekolah, dinkes Kab/Kota
- Isi pelaporan untuk diagnosis 10 ggn jiwa di PKM
- Pelaporan TPUKS sekolah ke TPUKS Kec dan PKM berupa
laporan bulanan dan tahunan
- Dinkes Kab/Kota  Dinkes Prov  kemenkes cq Direkt Kesga
KETAHANAN MENTAL
DEFINISI
• Adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi beban m
ental baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri sen
diri

KETERAMPILAN SOSIAL
• Perilaku positif dan adaptif yang memungkinkan
individu secara efektif menghadapi kebutuhan dan
tantangan kehidupan sehari-hari  memiliki
Kompetensi Sosial
62
KONSEP DASAR KETSOS

Kesadaran
Diri
Mengatasi Empati
Stres

Pengambilan
Pengendalian
Emosi 10 Komponen Keputusan

Keterampilan
Sosial (Life Pemecahan
Hubungan
Interpersonal Skills) Masalah 

Komunikasi Berpikir
Efektif
Berpikir Kritis
Kreatif
63
KETERAMPILAN KECAKAPAN HIDUP/SOSIAL
Pendidikan keterampilan kecakapan hidup/keterampilan
sosial efektif untuk :
• Pencegahan depresi dan membantu remaja memasuki masa transisi ke sekol
ah tinggi
• Meningkatkan pencapaian akademik
• Mengurangi perilaku negatif (kenakalan remaja, bolos sekolah, tawuran, peny
alahgunaan NAPZA). Menurunkan penggunaan rokok sampai 87%, penggunaa
n alkohol dan obat perilaku berkendara yang membahayakan, serta perilaku i
ko infeksi HIV
• beristerlarang sampai 60-75%
• Menurunkan angka kekerasan, menurunkan

Quayle D et al. Behavior Change; 2001; 18, 4:194-203


Zollinger TW et.al. Journal of School Health;2003;73:338-346
Botvin GJ et al. Psychology of Addictive Behavior; 1995; 9:183-194

 Kunci utama dari Keterampilan sosial di atas adalah Harga Diri, jika
rendah akan mengalami hambatan
 Bagaimana meningkatkan harga diri, kunci utama untuk
membangun jiwa yang sehat 64
PENERAPAN PENDIDIKAN
KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (LIFE SKILL)
• Kegiatan : Pemberian pengetahuan mengenai Ketera
mpilan Hidup Sehat (10 kompetensi psikososial) seca
ra interaktif (permainan, contoh soal dan diskusi) me
lalui :
- Intrakurikuler : Pada saat mata pelajaran guru BK
- Melalui kegiatan ekstrakurikuler
• Waktu Pelaksanaan :
- Minimal 1 (satu) kali per minggu baik secara intrak
urikuler maupun ekstrakurikuler Harga Diri
Empati

KOMPETENSI
• Pelaksana :

10 KOMPETENSI
PSIKOSOSIAL
PSIKOSOSIAL
Pengambilan Keputusan
- Masing-masing Wali Kelas Pemecahan Masalah
Berfikir Kreatif
- Guru UKS (koordinator) Berfikir Kritis
- Orang tua/wali (memantau progress anak dalam Komunikasi Efektif

10
menerapkan PKHS) Hubungan Interpersonal
Mengendalikan Emosi
• Sarana : Buku PKHS, Media KIE kesehatan lainnya, Mengatasi Stres

65
PROGRAM PRIORITAS
SUBDIT ANAK DAN REMAJA

• REGULASI , BIMTEK, SUPERVISI DAN MONEV


I.

• PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN JIWA


II. DAN NAPZA DI SEKOLAH

III. • PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA ANAK DAN REMAJA

• PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN GEJALA PSIKOLOGIS PADA


IV. ANAK KORBAN, SAKSI DAN PELAKU KEKERASAN

V. • PENCEGAHAN ADIKSI NAPZA, PORNOGRAFI DANGAME ON LINE

• LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) DI


VI. SEKOLAH
DAN MASYARAKAT
VII. • PENINGKATAN KETERAMPILAN BAGI GURU, NAKES, DAN KADER

• CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA, SDGs DAN RKP NON PRIORITAS


VIII
KEGIATAN SUBDIT MASALAH KESWA ANAK & REMAJA
MENDUKUNG CAPAIAN INDIKATOR SEKOLAH
TAHUN 2019

• PENGIRIMAN PAKET PROMOSI KUMPULAN MEDIA KIE KE 30%


SMA DAN SEDERAJAT DI 15 PROVINSI
1.

• LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) ANTARA LAIN PADA


HARI ANAK NASIONAL, HARI PRAMUKA, HARI KESEHATAN
2. NASIONAL, HARI KESEHATAN JIWA

• TOT -PELATIHAN KETERAMPILAN KECAKAPAN HIUP (LIFE


SKILL) ANAK DIDIK BAGI GURU DI 10 PROVINSI (PUSAT &
3.
DEKON)

• SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH


KESWA ANAK DAN REMAJA
4.
TARGET KUMULATIF
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) RENSTRA
TAHUN 2017 - 2018
TAHUN 2017
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN %
Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian 5 Prov 5 Prov
1. 104,8
masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (4716 SMA) (4945 SMA)
minimal di 30% SMA dan yang sederajat
TAHUN 2018
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN %
Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian 19 Prov 19 Prov
1. 104,9
masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (7957 SMA) (8347SMA)
minimal di 30% SMA dan yang sederajat

INDIKATOR SDGs TAHUN 2018 DIT P2MKJN


TARGET
NO INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
2018 2019
Penurunan angka kematian (insiden
1. SDGs
rate) akibat bunuh diri 1,70 1.63
INDIKATOR RENSTRA & RKP NON
PRIORITAS
DI P2MKJN, P2P - KEMENTERIAN
KESEHATAN
TENTANG
PENYELENGGARAAN UPAYA KESWA DAN
CAPAIAN TARGET : NAPZA
DI 2017
• TAHUN MIN: 3030 % SMA
% SEKOLAH DI 5&PROVINSI
YANG
• TAHUN 2018 : 30SEDERAJAT
% SEKOLAH DI 19 PROVINSI
• TAHUN 2019 : 30 % SEKOLAH DI 34 PROVINSI

KRITERIA SEKOLAH MENYELENGGARAKAN KESWA & NAPZA ADALAH


MEMENUHI SALAH SATU DIBAWAH INI:
1. Penyuluhan Keswa dan /Napza
2. Deteksi dini atau skrining masalah / gangguan keswa dan Napza
3. Memiliki Buku Rujukan kasus /Rapor Kesehatanku
4. Guru BK terlatih keswa dan / Napza
40
TARGET DAN CAPAIAN 30% SMA &
SEDERAJAT
MENERIMA PAKET MEDIA KIE Kalbar& UPAYA
Kaltara KESWA TAHUN
Sumatera Utara 2017-2019
229 33  

Aceh  779779 Malut


 Riau  116
29329 K alteng
 311 331  138
Gorontalo
3  49
Kep Riau
Kaltim Sulut
 7777  135
Pabar
Sumatera Barat  151  57
 230230 Sulbar Papua
Jambi Sulteng
9494  167
 185185

 117
Sumatera Selatan Kalsel Sultra
 339339 Lampung  141 176
 391391 Maluku
Bengkulu Bali Sulsel
Babel
 133
 8585 
 429
 4444 11011
0
DKI Jakarta J awa Tengah NTT
 355528 9501001
  249-249
Banten Jawa Timur NTB
 487648
 15781580  350350
DI Yogyakarta
Jawa Barat
 132 132
 869 Kepala Dinkes dan Kepala
17011704 Dindik Prov, Kab/Kota
Menerima Paket Media KIE
FORMAT ISIAN SEKOLAH SMA
NAMA SEKOLAH :..................................................
TGL/BLN/TAHUN :..................................................
JUMLAH ANAK DIDIK :..................................................
PENANGGUNG JAWAB :..................................................
NO.HP PJ :..................................................

FORM ISIAN PENYELENGGARAAN LAYANAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA DI SEKOLAH


(Provinsi Yang Menyelenggarakan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan
Napza
Minimal di 30% SMA dan yang sederajat)
Memiliki Guru
Telah Melakukan
Fasilitas Jenis Media Deteksi Dini BK Terlatih Memiliki
Penyuluhan
No Kesehatan Yang KIE* Keswa** Masalah Keswa dan Buku Keterangan
Keswa Dan Raport
Ada di Sekolah Dan Napza Keswa Napza
Napza Kesehatan
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak kuYa Tidak Kriteria definisi operasional (DO)
sekolah minimal memenuhi satu
(1) dari empat (4) kriteria antara lain :
1.Melakukan penyuluhan,
2.Melakukan deteksi dini,
3.Memiliki guru BK terlatih,
4.Memiliki buku rujukan kasus
(buku
raport kesehatanku)

* Media KIE : Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Provinsi, Kab/Kota,...................................


**Keswa : Kesehatan Jiwa
Kepala Sekolah...........

(TTD Kepala Sekolah dan cap basah instansi pengirim)


SEHAT BANGSAKU, SEHAT NEGERIKU

69
erdas intelektual,
emosional
dan
spiritual
mpati dalam
berkomunikasi
efekt
if
ajin beribadah sesuai
agama
dan
keyakinan
nteraksi yang
SEMOGA BERMANF
AAT

Anda mungkin juga menyukai