Anda di halaman 1dari 58

PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN MASALAH
KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
DITJEN P2P
KEMENKES RI

2020
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

• Setelah mempelajari materi • Melaksanakan


ini, peserta mampu pendididikan kesehatan
melakukan upaya jiwa di sekolah/ madrasah
pencegahan dan • Melaksanakan pelayanan
pengendalian masalah kesehatan jiwa di sekolah/
kesehatan jiwa dan Napza madrasah
di sekolah. • Mampu melakukan deteksi
dini masalah kesehatan
jiwa pada anak dan remaja
PENGANTAR

• Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah tidak


berbeda dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan
lainnya yang telah dikembangkan di sekolah melalui
trias UKS pada program UKS.
• Untuk mengembangkan sekolah sehat dilakukan
upaya menanamkan perilaku hidup bersih sehat
sedini mungkin melalui (1) pendidikan kesehatan,
(2) pelayanan kesehatan dan (3) pembinaan
lingkungan sekolah sehat.
PENDIDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH

Pendidikan kesehatan jiwa adalah usaha/bantuan yang


diberikan berupa antara lain bimbingan, pelatihan
keterampilan sosial, dan tuntunan kepada peserta didik
tentang kesehatan jiwa yang meliputi;
(1) perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia
peserta didik
(2) permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
(3) keterampilan sosial untuk meningkatkan ketahanan
mental agar kepribadian peserta didik dapat tumbuh
dengan baik.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

• Memahami tentang perkembangan jiwa peserta


didik sesuai kelompok usia mereka dikaitkan dengan
perkembangan fisik.
• Memahami permasalahan kesehatan jiwa yang
sering dihadapi peserta didik sesuai kelompok usia
dan warga sekolah lainnya.
• Mampu membimbing peserta didik dalam
meningkatkan kesehatan jiwanya.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH BAGI PESERTA DIDIK

• Mampu menghadapi tantangan hidup serta memiliki


daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
• Mampu berpikir dan berperilaku positif terhadap
diri sendiri dan orang lain.
• Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis
antara sesama warga sekolah.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Pelaksanaan pembelajaran kesehatan jiwa yang diintegrasikan
dengan semua mata pelajaran pada kurikulum yang berlaku.
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan jiwa intrakurikuler
disesuaikan dengan usia peserta didik.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diluar jam
pelajaran sekolah maupun di luar sekolah untuk menerapkan
materi kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku hidup
bersih sehat bagi peserta didik.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH / MADRASAH

3. Kegiatan Sosial di Sekolah


Kegiatan - kegiatan bersifat sosial yang mendukung kesehatan
jiwa peserta didik seperti:
• Kerja bakti yang dapat mempererat rasa persaudaraan dan
kebersamaan
• Aksi sosial (kunjungan dan memberi bantuan ke panti
sosial) dsbnya.
4. Kegiatan Perlombaan
• Pertandingan olah raga
• Perlombaan pada hari-hari besar Nasional yang dirayakan
oleh sekolah dan Madrasah dsbnya.
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk Usia 4 - 10 tahun (TK - SD kelas 4)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Perilaku sehat jiwa dalam keluarga
• Cara berteman yang baik
• Cara mengenali dan menghadapi emosi
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
• Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok
usia peserta didik Permasalahan keswa yang sering
dihadapi peserta didik.
• Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi
pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk
berperilaku hidup bersih sehat, berteman yang baik
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan
tenaga kesehatan meliputi :
• Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader
kesehatan sekolah/KKR, konselor sebaya/peer
conselor, pramuka, PMR, kunjungan ke Puskesmas,
RS Jiwa, Panti sosial dll).
• Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding
PELAKSANAN PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang diberikan
kepada tenaga pendidik dan kependidikan, orang tua dan
pengelola UKS.
• Materi yang diberikan adalah semua materi yang ada di
pendidikan kesehatan jiwa serta materi pola asuh.
• Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH / MADRASAH

a. Pendekatan

1) Individual (konseling oleh guru dan teman sebaya).


2) Kelompok di dalam dan di luar jam pelajaran :
• Di dalam kelas
• Di luar kelas
• Lingkungan keluarga
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH / MADRASAH

b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan pembina
dapat menggunakan metode misalnya;
belajar kelompok, kerja kelompok, diskusi
interaktif, belajar perorangan, pemberian tugas,
karya wisata, bermain peran, tanya jawab, simulasi
dan bimbingan (konseling).
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN KESWA
DI SEKOLAH / MADRASAH

1) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional.


2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual
peserta didik.
5) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif
peserta didik.
6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan jiwa.
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH/MADRASAH

Pelayanan Keswa Tujuan Pelayanan Keswa


• Peningkatan keswa • Memberikan penyuluhan,
(promotif) pelatihan dan bimbingan
kepada warga sekolah
• Pencegahan (preventif),
• Melakukan deteksi dini
• Tatalaksana (kuratif) masalah kesehatan jiwa bagi
• Pemulihan (rehabilitatif) warga sekolah.
• Melakukan intervensi dini
terhadap warga sekolah yang
terdeteksi.
• Merujuk warga sekolah yang
tidak bisa ditangani sekolah ke
Puskesmas atau Rumah Sakit.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
• Kegiatan meliputi :
a. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif)
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi,
perilaku dan latihan keterampilan sosial.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
b. Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui deteksi
dini atau penapisan awal
 Seluruh peserta didik  kuesioner PSC (Pediatric
Symptomp Checklist)  SDQ (Strength Difficulties
Questionnaire) Observasi dgn Buku Rapor Kesehatan
 Tenaga pendidik dan kependidikan dan
orangtua/pengasuh dengan menggunakan SCL-90.
 Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan secara
berkala dan pengamatan.
Gambar 1. Alur intervensi masalah kesehatan jiwa di sekolaht)

ALUR INTERVENSI MASALAH KESEHATAN JIWA

Bila diduga ada permasalahan pada prestasi belajar dan/atau perilaku

Gunakan instrument screening PSC / SDQ

Hasil screening, bermasalah kesehatan jiwa

Pendidik mengajak bicara dan mendengarkan keluh kesah peserta didik


dengan sabar dan penuh perhatian, libatkan juga orangtua peserta didik
dan teman-teman di kelas untuk membantu

Lakukan screening SCL-90 pada orang tua dan guru

Tentukan pokok permasalahannya, dan coba atasi dengan


fasilitas dan kemampuan di sekolah.

Apabila ada perubahan, tetap lakukan observasi jika tidak ada


perubahan/sulit diatasi, rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
c. Tatalaksana dan pemulihan masalah keswa dilakukan melalui:
1) Intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling (oleh
guru dan teman sebaya).
2) Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut
berperan aktif dalam memberikan bimbingan,
meningkatkan kemampuan anak didik serta
meningkatkan kesehatan jiwanya.
3) Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat di
rujuk dengan surat rujukan ke Puskesmas atau RS.
DETEKSI DINI
MASALAH KESWA
PADA
ANAK & REMAJA
DETEKSI DINI

Upaya/langkah
awal untuk
mengenali Semakin cepat Orang tua dan
suatu gejala diagnosis Idealnya proses tenaga
atau ciri-ciri gangguan jiwa deteksi dini pendidik
adanya risiko terdeteksi, dapat dilakukan memegang
atau penyakit mencegah oleh setiap peranan
untuk hendaya dan orang penting dalam
mendapatkan disabilitas. deteksi dini
pertolongan
medis.
INSTRUMEN DETEKSI DINI
• Instrumen yang digunakan untuk peserta didik usia 4 - 10
tahun dengan menggunakan SDQ Anak. SDQ dan PSC diisi
oleh guru kelas dan orang tua/pengasuh anak didik dengan
penjelasan pengisian kuesioner terlebih dahulu oleh
guru/tenaga kesehatan (pengelola program UKS) yang sudah
memahami pengisian kuesioner SDQ dan PSC.
• Peserta didik usia di atas 11 sd 18 tahun, dapat mengisi
sendiri kuesioner SDQ Remaja dengan penjelasan
sebelumnya.
• Guru dapat mengobservasi prestasi belajar, emosi, perilaku,
konsentrasi dan sikap terhadap teman sebaya melalui
pengamatan buku rapor kesehatan siswa sebagai bagian dari
penilaian.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR

Deteksi dini dapat dilakukan pada awal masuk sekolah dan


selanjutnya dilakukan secara berkala minimal 1 kali/6 bulan
a. Seluruh prestasi belajar rendah
• Kesulitan belajar
• Gangguan penyesuaian
• Gangguan fungsi bahasa
• Gangguan keterbatasan kosa kata
• Gangguan penglihatan dan/atau pendengaran
b. Sebagian prestasi belajar rendah
• Kesulitan menulis, berhitung, membaca, prakarya
disebabkan oleh keterampilan motorik kurang
berkembang.
(1) DETEKSI DINI
MASALAH PRESTASI BELAJAR

c. Prestasi belajar tidak stabil.


• Gangguan konsentrasi (gangguan pemusatan perhatian,
dan hiperaktifitas)
• Takut, cemas, tak mau sekolah, sering mengeluh sakit
perut, muntah, sakit kepala, sukar tidur (gangguan
emosional seperti cemas dan depresi)
• Sering sakit (asma, batuk-pilek, TBC dan penyakit kronis
lain)
(2) DETEKSI DINI MASALAH PERILAKU

• Terlalu nakal: usil, sering mengganggu teman, tidak bisa


duduk diam, kekerasan (perundungan, tawuran, seksual)
membolos, berbohong, merokok, Napza, seks pranikah
dan sering bikin ulah di kelas dsbnya
• Terlalu pasif, pendiam, tak suka bergaul, menyendiri, tak
bisa bekerjasama dalam kelompok di sekolah maupun di
rumah dsbnya.
• Murung, sedih, mudah tersinggung, mudah/banyak
menangis dan merasa rendah diri.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH/MADRASAH
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program
kesehatan jiwa di sekolah/madrasah maka perlu
dilakukan evaluasi.
• Kurang ( < 50%)
• Cukup (50-75 %)
• Baik ( > 75 %)
• Sangat baik (100 % plus swadana)
BEBERAPA GANGGUAN JIWA
(WHO mh GAP-IG Master Chart)

NO GANGGUAN YANG HARUS GEJALA ANTARA LAIN


DIPERIKSA

1. DEPRESI Rasa sedih, hilang minat, masalah tidur,


lelah, hilangnya hari produktif
2. PSIKOSIS Perilaku aneh, mood tidak serasi bisa ada
waham, halusinasi, tidak merawat diri dll
3. GANGGUAN PERKEMBANGAN Keterlambatan perkembangan dibanding
dengan anak seusianya
4. GANGGUAN PERILAKU Aktivitas berlebihan, perilaku
menggganggu yang berulang, impulsif
5. GANGGUAN PENYALAHGUNAAN Mabuk, gejala fisik dan mental, kesulitan
ALKOHOL melakukan pekerjaan dll

6. MENYAKITI DIRI/BUNUH DIRI Pikiran, rencana atau tindakan menyakiti


diri sendiri atau bunuh diri
INSTRUMEN PEDIATRIC SYMPTOM
CHECKLIST (PSC)
TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN PSC
INSTRUMEN LIHAT DI MODUL

SKORING
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
1. Sering mengeluh nyeri atau sakit 0 1 2
2. Menyendiri 0 1 2
3. Mudah Lelah, kurang energik 0 1 2
4. Gelisah, sulit untuk duduk tenang 0 1 2
5. Bermasalah dengan guru di sekolah 0 1 2
6. Kurang perhatian pada pelajaran di sekolah 0 1 2
7. Berperilaku selah-olah dikendalikan oleh mesin 0 1 2
8. Terlalu banyak melamun 0 1 2
9. Mudah teralih perhatiannya 0 1 2
10. Takut pada situasi baru 0 1 2
11. Sedih dan murung 0 1 2
12. Mudah marah 0 1 2
13. Cepat putus asa 0 1 2
14. Susah berkonsentrasi 0 1 2
15. Tidak suka berkawan 0 1 2
16. Berkelahi dengan anak lain 0 1 2
17. Membolos di sekolah 0 1 2
18. Penurunan prestasi di sekolah 0 1 2
19. Memandang rendah diri sendiri 0 1 2
20. Ke dokter, tetapi ternyata tidak ditemukan 0 1 2
kelainan
21. Gangguan tidur 0 1 2
22. Kecemasan yang berlebihan 0 1 2
NO PERILAKU ANAK TIDAK PERNAH KADANG-KADANG SERING SKOR
23. Ingin bersama anda lebih lama 0 1 2
24. Merasa dirinya buruk 0 1 2
25. Mengambil risiko berlebihan yang tidak perlu 0 1 2
26. Ceroboh 0 1 2
27. Kurang gembira 0 1 2
28. Kekanak-kanakan bila dibanding anak sebayanya 0 1 2
29. Tidak mengikuti peraturan 0 1 2
30. Tidak menunjukkan perasaan 0 1 2
31.
32.
PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST (PSC)
Tidak memahami perasaan orang lain
Mengganggu orang lain
0
0
1
1
2
2
33. Menyalahkan diri sendiri 0 1 2
34. Mengambil barang yang bukan kepunyaannya 0 1 2
35. Menolak untuk berbagi 0 1 2

TOTAL

PENILAIAN:
- Tidak Pernah :0 - Kadang-Kadang : 1 - Sering :2

- Anak Usia 4-6 tahun, jumlah nilai < 24 Tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 24
terdapat masalah psikososial
- Anak berusia > 6 tahun, jumlah nilai < 28 tidak ditemukan masalah psikososial, jika nilai ≥ 28
terdapat masalah psikososial
INSTRUMEN KEKUATAN DAN KESULITAN
PADA ANAK (STRENGTH AND DIFFICULTIES
QUESTIONNAIRE 11 - 18 TH)

TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN SDQ


INSTRUMEN LIHAT DI MODUL

SKORING
INSTRUMEN PENILAIAN STRENGTH DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE (SDQ 4-10 THN)
Nama : ……………………………. Laki-laki/Perempuan : ...............................
Tgl Pengisian : ........................................
Tanggal Lahir (Umur): ……………...................... Tanda tangan : ...............................
SKOR
NO. PERTANYAAN KODE TIDAK BENAR AGAK BENAR BENAR
1. Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pro 1 0 1 2
2. Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3. Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit lainnya E1 0 1 2
4. Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak bersedia berbagi dengananak- Pro 2 0 1 2
anak lain
5. Sering sulit mengendalikan kemarahan C1 0 1 2
6. Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1 0 1 2
7. Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa yang disuruh oleh orang C2 2 1 0
dewasa
8. Banyak kekuatiran atau sering tampak kuatir E2 0 1 2
9. Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa sakit Pro 3 0 1 2
10. Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat-geliat H2 0 1 2
11. Mempunyai satu atau lebih teman baik P2 2 1 0
12. Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi mereka C3 0 1 2
13. Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14. Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3 2 1 0
15. Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3 0 1 2
16. Gugup atau sulit berpisah dengan orang tua/ pengasuhnya pada situasi baru, mudah E4 0 1 2
kehilangan rasa percaya diri
17. Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pro 4 0 1 2
18. Sering berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19. Diganggu, dipermainkan, di intimidasi atau di ancam oleh anak-anak lain P4 0 1 2
20. Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak lain) Pro 5 0 1 2
21. Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang akibatnya H4 2 1 0
22. Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5 0 1 2
23. Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan anak-anak lain P5 0 1 2
24. Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5 0 1 2
25. Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu menyelesaikan tugas atau H5 2 1 37 0
pekerjaan rumah sampai selesai
CARA MENGHITUNG SKOR SDQ
1. Kesulitan
• E= gejala emosional; C=conduct problems; H=hiperaktif; P=peer problem;
Pr= prososial
• Jika mengisi tidak benar nilainya = 0, agak benar nilainya = 1 dan benar
nilainya = 2
Cara menghitung skor :
• Skor gejala emosional (E) : skor anak pada pertanyaan nomor
3+8+13+16+24=……
• Skor masalah perilaku (C) : skor anak pada pertanyaan nomor
5+7+12+18+22=…..
• Skor hiperaktif (H) : skor anak pada pertanyaan nomor 2+10+15+21+25=……
• Skor masalah teman sebaya (P) : skor anak pada pertanyaan nomor
6+11+14+19+23=…..
• Skor kekuatan/prososial : skor anak pada pertanyaan nomor
1+4+9+17+20=……
• Skor total kesulitan :
Jumlah semua skor gejala emosional(E) + skor masalah (C) + skor hiperaktif
(H) + skor masalah teman sebaya (P) =….. (tanpa skor prososial)
39
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN SDQ

1. SKOR KESULITAN
a. Gejala Emosional (E)
b. Masalah Perilaku (C)
c. Gejala Hiperaktif (H)
d. Masalah Teman Sebaya (P)

• Menghitung Total Skor Kesulitan =


Skor E + C + H + P
PENILAIAN SKOR KESULITAN

Usia < 11 Tahun Usia 11 – 18 Tahun


Jika Skor = Jika Skor =
0 – 13 : Normal 0 – 15 : Normal
14 – 15 : Ambang/Borderline 16 – 19 :
Ambang/Borderline
16 – 40: Abnormal 20 – 40: Abnormal
PENILAIAN SKOR
GEJALA EMOSIONAL (E)
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


0 – 3 : Normal 0 – 5 : Normal
4 : Ambang/Boderline 6 : Ambang/Boderline
5 –10 : Abnormal 7 – 10 : Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH PERILAKU (C)

Usia < 11 Tahun Usia 11 – 18 Tahun


Jika Skor = Jika Skor =
0 – 2 : Normal 0 – 3 : Normal
3 : Ambang/Borderline 4 : Ambang/Borderline
4 – 10: Abnormal 5 – 10: Abnormal
PENILAIAN SKOR
HIPERAKTIVITAS (H)
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


0 – 5 : Normal 0 – 5 : Normal
6 : Ambang/Boderline 6 : Ambang/Boderline
7 –10 : Abnormal 7 - 10 : Abnormal
PENILAIAN SKOR
MASALAH TEMAN SEBAYA (P)
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


0 – 2 : Normal 0 – 3 : Normal
3 : Ambang/Boderline 4 - 5 : Ambang/Boderline
4 –10 : Abnormal 6 - 10 : Abnormal
INTERPRETASI DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN SDQ

1. SKOR KEKUATAN
a. Perilaku Prososial (Pro)
• Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain.
• Bersedia berbagi dengan anak lain.
• Suka menolong.
• Bersikap baik pada anak yang lebih muda.
• Sering menawarkan diri membantu orang lain.
b. Penilaian Skor Kekuatan :
Usia < 11 tahun : Usia 11-18 tahun :

Jika Skor = Jika Skor =


6 – 10 : Normal 6 – 10 : Normal
5 : Ambang/Boderline 5 : Ambang/Boderline
0–4 : Abnormal 0–4 : Abnormal
ALUR PENJARINGAN DAN PEMERIKSAAN JIWA/MENTAL

PENGAMATAN
MASALAH PSIKOSOSIAL DETEKSI KESWA
RAPOR KESWA

DETEKSI KESWA PSC/SDQ

SKOR
KESULITAN SKOR SKOR SKOR TEMAN SKOR
E+P+C+H EMOSI PERILAKU HIPERAKTIF SEBAYA KEKUATAN

AB
NORMAL BORDERLINE
NORMAL

RUJUK PELIHARA DAN TINGKATKAN


FASYANKES DERAJAT KESEHATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA
KUESIONER SCL-90

Deteksi untuk tenaga pendidik (guru) dan tenaga


kependidikan (pegawai tata usaha, pekerja sekolah
lainnya) dengan menggunakan SCL-90.
TUGAS PERORANGAN UNTUK MENGISI INSTRUMEN
SCL-90 LIHAT DI MODUL

SKORING
INSTRUMEN SCL - 90

NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
1. Sakit kepala 0 1 2 3 4
2. Merasa gugup dan berdebar-debar 0 1 2 3 4
3. Anda mempunyai pikiran yang tidak menyenangkan, berulang-ulang dan sukar 0 1 2 3 4
dihilangkan
4. Anda merasa mau pingsan atau pusing 0 1 2 3 4
5. Anda kehilangan gairah atau kesenangan seksual 0 1 2 3 4
6. Anda merasa ingin mengkritik orang lain 0 1 2 3 4
7. Anda merasa bahwa orang lain dapat mengkontrol pikiran anda 0 1 2 3 4
8. Perasaan ingin menyalahkan orang lain untuk sebagian besar kesulitan yang anda 0 1 2 3 4
hadapi
9. Anda sulit mengingat sesuatu 0 1 2 3 4
10. Anda merasa kuatir melakukan kelalaian atau hal-hal yang kotor 0 1 2 3 4
11. Perasaan anda mudah terganggu atau tersinggung 0 1 2 3 4
12. Anda mengalami rasa sakit di daerah dada/jantung 0 1 2 3 4
13. Anda merasa lemah atau menjadi lebih lamban 0 1 2 3 4
14. Anda ketakutan bila ditempat terbuka atau di jalan umum 0 1 2 3 4
15. Adanya pikiran untuk mengakhiri hidup 0 1 2 3 4
16. Anda mendengar suara-suara sedangkan orang lain disekitar anda tidak mendengarnya 0 1 2 3 4
17. Gemetar 0 1 2 3 4
18. Anda beranggapan bahwa orang-orang lain sebagian besar tidak dapat dipercaya 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90

NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
19. Nasfsu makan anda menurun 0 1 2 3 4
20. Anda mudah menangis 0 1 2 3 4
21. Anda merasa malu atau tidak tenang dengan pria /wanita lawan jenis 0 1 2 3 4
anda
22. Anda mempunyai perasaan bahwa anda sedang dijebak 0 1 2 3 4
23. Anda mendadak merasa takut tanpa alasan 0 1 2 3 4
24. Temperamen anda mudah meledak yang tidak dapat anda kontrol 0 1 2 3 4
25. Merasa takut keluar rumah sendirian 0 1 2 3 4
26. Perasaan menyalahkan diri sendiri 0 1 2 3 4
27. Rasa sakit di daerah pinggang bawah 0 1 2 3 4
28. Anda merasa terhalang untuk menyelesaikan sesuatu 0 1 2 3 4
29. Anda merasa kesepian 0 1 2 3 4
30. Perasaan anda diliputi kesedihan 0 1 2 3 4
31. Anda mempunyai kekuatiran berlebihan terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
32. Anda kehilangan minat terhadap sesuatu 0 1 2 3 4
33. Anda mudah ketakutan 0 1 2 3 4
34. Perasaan anda mudah terluka 0 1 2 3 4
35. Anda merasa pikiran-pikiran pribadi anda diketahui orang lain 0 1 2 3 4
36. Anda merasa orang lain tidak memahami anda atau anda meraas 0 1 2 3 4
mereka tidak simpatik
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
37. Perasaan bahwa orang lain tidak ramah atau tidak menyukai anda 0 1 2 3 4
38. Anda merasa sangat lambat dalam menyelesaikan sesuatu karena menghindari 0 1 2 3 4
kesalahan
39. Anda merasa debaran jantung anda kuat dan cepat 0 1 2 3 4
40. Rasa mual atau perasaan tidak enak di perut 0 1 2 3 4
41. Perasaan rendah diri terhadap orang-orang lain 0 1 2 3 4
42. Anda merasakan sakit-sakit pada otot 0 1 2 3 4
43. Perasaan bahwa orang lain memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
44. Susah tidur 0 1 2 3 4
45. Anda harus memeriksa berulang-ulang apa saja yang anda kerjakan 0 1 2 3 4
46. Sukar membuat keputusan 0 1 2 3 4
47. Anda merasa takut bepergian mengendarai bis, kereta pai atau pesawat terbang 0 1 2 3 4

48. Kesukaran untuk bernafas dengan lega 0 1 2 3 4


49. Rasa panas dan dingin 0 1 2 3 4
50. Keharusan untuk menghindari tempat, benda atau kegiatan tertentu karena hal 0 1 2 3 4
tersebut menakutkan
51. Pikiran anda terasa kosong 0 1 2 3 4
52. Hilang rasa atau kebas atau kesemutan bagian-bagian tertentu tubuh anda 0 1 2 3 4
53. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan 0 1 2 3 4
54. Perasaan bahwa tak ada harapan untuk masa depan 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
55. Anda sukar berkonsentrasi 0 1 2 3 4
56. Merasa lemah pada tubuh bagian tertentu 0 1 2 3 4
57. Merasa tegang atau terpaku/bengong 0 1 2 3 4
58. Kaki dan tangan terasa berat 0 1 2 3 4
59. Pikiran-pikiran tentang kematian atau akan mati 0 1 2 3 4
60. Terlalu banyak makan 0 1 2 3 4
61. Perasaan tidak tenang bila orang memperhatikan atau membicarakan anda 0 1 2 3 4
62. Anda mempunyai pikiran-pikiran yang bukan milik anda sendiri 0 1 2 3 4
63. Adanya dorongan untuk memukul, melukai atau merugikan orang lain 0 1 2 3 4
64. Terbangun pada dini hari 0 1 2 3 4
65. Keharusan untuk mengulang-ulang tidakan yang sama seperti menyentuh, 0 1 2 3 4
menghitung atau mencuci
66. Gelisan atau merasa terganggu waktu tidur 0 1 2 3 4
67. Adanya dorongan untuk merusak atau menghancurkan barang-barang 0 1 2 3 4
68. Pikiran atau keyakinan bahwa irang lain tidak mau bekerjasama 0 1 2 3 4
69. Perasaan malu terhadap diri sendiri diantara orang-orang 0 1 2 3 4
70. Perasaan tidak tenang diantara orang banyak seperti saat berbelanja atau 0 1 2 3 4
menonton film
71. Perasaan bahwa segala sesuatu perlu dicapai dengan perjuangan berat 0 1 2 3 4
INSTRUMEN SCL - 90
NO DAFTAR KELUHAN/MASALAH 0 1 2 3 4
72. Serangan-serangan panik atau teror atau ketakutan hebat 0 1 2 3 4
73. Perasaan tidak nyaman dalam soal makan 0 1 2 3 4
74. Sering terlibat dalam perdebatan /adu argumentasi 0 1 2 3 4
75. Gugup bila ditinggal sendirian 0 1 2 3 4
76. Orang lain kurang menghargai hal yang telah anda capai 0 1 2 3 4
77. Merasa kesepian walaupun tidak sendirian 0 1 2 3 4
78. Perasaan amat gelisah sehingga tidak dapat duduk dengan tenang 0 1 2 3 4
79. Perasaan tidak berguna 0 1 2 3 4
80. Adanya perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa anda 0 1 2 3 4
81. Berteriak atau membuang barang-barang 0 1 2 3 4
82. Merasa takut atau jatuh pingsan ditempat umum 0 1 2 3 4
83. Merasa bahwa orang-orang akan memanfaatkan anda 0 1 2 3 4
84. Pikiran-pikiran tentang seks yang amat mengganggu 0 1 2 3 4
85. Pikiran bahwa anda pantas mendapatkan hukuman karena dosa-dosa anda 0 1 2 3 4
86. Anda mempunyai pikiran-pikiran atau imajinasi tentang sesuatu yang menakutkan 0 1 2 3 4
87. Pikiran bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh anda 0 1 2 3 4
88. Anda tidak pernah dekat dengan orang lain 0 1 2 3 4
89. Perasaan bersalah 0 1 2 3 4
90. Merasa ada yang tidak beres dengan pikiran anda
MEDIA KIE YANG DIBERIKAN KEPADA SEKOLAH UNTUK MENDUKUNG UPAYA
KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA
SEHAT BANGSAKU, SEHAT NEGERIKU
69

Anda mungkin juga menyukai