Anda di halaman 1dari 32

ERITROPOIESIS

JESI ANGGRAINI
 Adalah proses pembentukkan eritrosit
 Dihambat oleh kadar Hb diatas normal, dirangsang oleh keadaan anemia
dan hipoksia
 Diregulasi ketat melalui umpan balik yang dikendalikan oleh eritropoietin
↓ O2 delivery to kidney

↑ Erythropoietin in kidney

↑ Plasma erythropoietin

↑ Production of erythrocytes in bone marrow

↑ Blood Hb concentration

↑ Blood O2 carrying capacity

Restoration of O2 delivery
Sitoplasma basofilik, nucleus dengan nukleolus

Early eritroblast
Sitoplasma basofilik, nucleolus menghilang

Late eritroblast
Polikromasi, hemoglobin (+), inti memadat

Normoblast
Pyknotic nucleus  extrusion, Hb maksimum

Retikulosit
Retikulum material basofilik di sitoplasma

Eritrosit matang
STAGES OF ERYTHROPOIESIS
ERITROPOIETIN
JESI ANGGRAINI
 Glikoprotein
 Produksi : ginjal (85%) oleh sel-sel endotel peritubulus di korteks ginjal,
hati (15%) diproduksi sel Kupffer dan hepatosit
 Juga ditemukan di otak, kelenjar saliva, uterus
 Breakdown  di hepar, waktu paruh 5 jam
PERAN EPO

 Berperan terhadap proliferasi dan


maturasi eritroid  meningkatkan
jumlah eritrosit
 Mencegah apoptosis sel progenitor
 Merangsang pembelahan sel
eritroid
 Merangsang pelepasan retikulosit
ECHINOCYTES
 Adalah eritrosit yang berspikula
 Spikula memiliki jarak yang relative sama dan ukurannya serupa
 Biasanya merupakan artefak akibat : kelebihan EDTA, persiapan apusan
darah yang tidak tepat, penyimpanan sampel yang lama
 Gangguan metabolism lipid  peroksidasi membran lipid  berkurangnya
deformabilitas eritrosit
 Mekanisme fragmentasi  hilangnya sebagian membran eritrosit  akibat pengaruh
lingkungan
 Berkurangnya ATP eritrosit
RETICULOCYTES COUNT
JESI ANGGRAINI
RETIKULOSIT

Pronormoblast

Eritrosit imatur yang Basophilic


mengandung sisa RNA dan normoblast
organel Polychromatophili BONE
c normoblast MARROW

Orthochromic
normoblast
2-3 days  bone marrow Reticulocyte
1 day  peripheral blood
PERIPHERAL
BLOOD
Mature erytrocyte
Anemia hemolitik
Anemia def besi dengan
terapi besi
Mencerminkan
Perdarahan akut/kronik
keaktifan sumsum
tulang untuk
mengimbangi perubahan Anemia aplastic
jumlah eritrosit Keadaan penurunan
produksi eritrosit di
sumsum tulang
PEWARNAAN

 Pewarnaan supravital : new methylene blue, brilliant cresyl blue, pure


azure B
 RNA mengendap sebagai filamen biru dan granula dalam eritrosit
 Wright stain  polychromatophilic atau macrocytic blue red cells
Wright’s staining Supravital staining
HITUNG RETIKULOSIT

 Dilakukan hitung retikulosit 2x, dirata-ratakan


% retikulosit =

 Absolute reticulocyte count


Retikulosit absolut =
CORRECTED RETICULOCYTE COUNT

 Hitung retikulosit dapat meningkat baik karena jumlah retikulosit dalam


sirkulasi meningkat, atau karena sedikitnya eritrosit matur  hitung retikulosit
harus dikoreksi
 Corrected reticulocyte count (%) =
KLASIFIKASI RETIKULOSIT

Klasifikasi maturasi Deskripsi morfologi Jumlah dalam sirkulasi (%)

Grup 0 Nukleus (+)

Grup I Retikulum berupa gumpalan padat <0,1

Grup II Gumpalan retikulosit melonggar 7,0

Grup III Retikulum tersebar difus 32,0

Grup IV Sedikit granula atau filamen tersebar 61,0


RETICULOCYTE PRODUCTION INDEX

 Adanya retikulosit muda dalam sirkulasi


perlu dipertimbangkan  hitung RPI
 RPI =

≥2 : respon sumsum tulang adekuat terhadap anemia


<2 : respon sumsum tulang tidak adekuat
STATUS BESI
PENGKAJIAN STATUS BESI PADA PGK

Saturasi transferin (ST) =

Feritin serum (FS)


Anemia renal

Status besi cukup Anemia


defisiensi besi
ST ≥ 20%
SF ≥ 100 ng/mL

Anemia Anemia
defisiensi besi defisiensi besi
fungsional absolut
ST < 20% ST < 20%
SF ≥ 100 ng/mL SF < 100 ng/mL
 Metode konvensional untuk mengukur status besi pada pasien PGK :
serum iron, feritin serum, dan transferin
 Sering menimbulkan kerancuan  tidak menggambarkan keadaan status
besi yang sebenarnya

 Rekomendasi NKF  kombinasi pemeriksaan Hb, feritin serum dan


saturasi transferin atau reticulocyte hemoglobin content (CHr)
RET HE

 Ret He : nilai rata-rata distribusi kandungan hemoglobin di dalam retikulosit


yang menggambarkan ketersediaan besi dalam proses eritropoiesis di
sumsum tulang dalam beberapa hari terakhir (2-3 hari)

 Merupakan pemeriksaan ketersediaan besi yg diukur secara langsung 


deteksi defisiensi besi lebih awal

 Pengukuran dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah rutin dan


retikulosit  lebih sederhana dan lebih murah
ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK

↓ O2 transport Kidney peritubular cells


↓ Hb Peripheral hypoxia
capacity  DAMAGED

↓ serum EPO
↓ O2 transport
ANEMIA
capacity

↓ precursor cells
↓ erythroblast
↓ Hb ↓ erythrocytes
↓ reticulocytes
INSUFFICIENT
HIPERPARATIROID SEKUNDER
GFR ↓
Renal mass ↓

Excretion of phosphorus ↓ Activity 1α-hidroxylase ↓

FGF-23 ↑

Serum phosphorus ↑ Calsitriol ↓

Serum calcium ↓

PTH ↑

Anda mungkin juga menyukai