Anda di halaman 1dari 8

ALBUMIN

Anggota Kelompok 3 :
1. Nabilla Yasmin (J120210010)
2. Atika Rianti Utami (J120210029)
3. Fadyah khoirunnisa (J120210032)
4. Dika Apriani (J120210037)
5. Muthia Endang Safitri (J120210044)
DEFINISI ALBUMIN
Albumin adalah salah satu jenis protein yang berlimpah dalam darah, komponen
protein yang membentuk lebih dari setengah protein plasma. Protein albumin ini
dihasilkan oleh hati yang beredar kealiran darah untuk membantu tubuh menjaga
keseimbangan cairan. Karenanya kadar albumin dalam tubuh harus seimbang
sehingga menjaga cairan agar tidak bocor keluar dari pembuluh darah. Selain itu,
albumin juga berfungsi untuk membawa nutrisi penting dan hormone serta
memberikan tubuh protein yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan
dan perbaikan jaringan.
PATOFISIOLOGI ALBUMIN
Patofisiologi hipoalbuminemia meliputi gangguan proses sintesis albumin di hepar dan
peningkatan proses katabolisme albumin. Sintesis albumin terjadi di dalam hepatosit dan
segera dikeluarkan ke intravaskular tanpa penyimpanan di hepar. Albumin intravaskular
akan di distribusi ke seluruh jaringan, di mana 30−40% albumin dapat ditemukan di
vaskular, otot, kulit, hepar, dan usus.Albumin dapat masuk ke intravaskular melalui dua
jalur, yaitu sistem kelenjar limfatik di hepar ke dalam duktus torasikus dan sistem sinusoid.
Albumin akan mengalami penguraian di otot dan kulit sebesar 40−60%, di hepar sebesar
15%, di ginjal sebesar 10%, dan 10% sisanya di dalam saluran cerna. Hasil akhir dari
degradasi albumin adalah asam amino bebas.
Penurunan Sintesis dan Peningkatan
Katabolisme Albumin
Penurunan sintesis albumin disebabkan adanya gangguan pada hepatosit, seperti
inflamasi yang bersifat akut maupun kronis (sirosis hepatis). Penurunan produksi
albumin juga dapat ditemui pada kondisi diet rendah protein dan kalori normal.
Penurunan laju sintesis albumin dapat disertai dengan peningkatan laju katabolisme.
Mekanisme peningkatan katabolisme albumin belum dapat dijelaskan sepenuhnya,
tetapi beberapa studi menyatakan sekitar 60% proses katabolisme terjadi di kulit, otot,
dan fibroblas. Katabolisme merupakan proses penguraian molekul yang berukuran besar
dan kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dan dapat digunakan menjadi
energi. Ketidakseimbangan antara sintesis albumin dengan klirens albumin di ginjal dan
traktus gastrointestinal serta proses katabolisme dapat menyebabkan hipoalbuminemia.
ETIOLOGI HIPOALBUMINEMIA
Hipoalbuminemia dapat disebabkan oleh penurunan
produksi albumin, sintesis yang rusak karena kerusakan
hepatosit, kekurangan asupan asam amino, peningkatan
kehilangan albumin melalui proses ginjal, dan yang
paling umum adalah peradangan akut atau kronis
Beberapa penyebabnya adalah :
● Malnutrisi protein
● Sintesis rusak
● Kehilangan protein extravascular
GEJALA HIPOALBUMINEMIA
1. Asites : penumpukan cairan pada rongga perut
2. Otot pegal linu
3. Pembengkakan tubuh
PENCEGAHAN HIPOALBUMINEMIA
1. Transfusi albumin
2. Memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi protein seperti kacang-kacangan, telur, ikan
dan susu
3. Hindari minum-minuman beralkohol
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai