BAB 1
Sejarah Sosiologi
► Sama seperti revolusi Amerika, revolusi di Prancis juga dimulai dengan pemerasan berupa peraturan pembayaran pajak yang tidak masuk
akal untuk menutupi kerugian akibat perang. Saat itu pemerintahan feodal Prancis membagi masyarakat dalam 3 kelas, yaitu raja dan
bangsawan (golongan-1), tuan tanah dan pemuka agama (golongan-2), serta rakyat biasa (golongan-3).
► Pembagian kelas ini berpengaruh kepada kebijakan pajak yang dikeluarkan. Golongan pertama dan kedua tidak diwajibkan untuk
membayar pajak, sedangkan golongan ketiga wajib. Selain membayar pajak kepada negara, warga golongan ke-3 ini juga
terkadang harus membayarkan pajak kepada tuan tanah. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial dan ketidakpuasan rakyat, yang
mayoritasnya adalah golongan ke-3.
► Ketidaksepakatan memuncak kala rakyat meminta supaya golongan-1 dan golongan-2 harus ikut membayar pajak. Sayangnya, raja tidak
menyetujuinya. Rakyat akhirnya mengadakan perkumpulan dan menyatakan akan membuat keadaan lebih adil dan baik bagi mereka.
► Sampai pada Juli 1789, kekacauan merebak. Paris berubah menjadi lautan teror. Penjarahan, kerusuhan, dan pembakaran terjadi di penjuru
kota. Tentara kerajaan diturunkan untuk menenangkan massa, tetapi terjadi penembakan yang melukai beberapa orang. Rakyat yang
semakin marah pun mendatangi penjara Bastille pada 14 Juli 1789. Massa mendobrak masuk untuk mengambil persenjataan dan
melepaskan mereka yang sedang ditahan.
► Pembobolan penjara ini seolah adalah simbol runtuhnya kekuasaan raja dan pengambilan kekuasaan oleh rakyat. Hal ini praktis
membuat kerajaan Prancis tidak beroperasi dan pemerintahan dibekukan. Rakyat dengan semangat Liberte, Egalite, Fraternite (kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan) merumuskan pemerintahan baru yang berbentuk republik.
► Terinspirasi dari The Declaration of Independence milik Amerika, Prancis mengeluarkan Declaration of the Rights of Man and of the
Citizen (atau yang bahasa Prancisnya seperti di aset). Deklarasi ini menjamin persamaan hak dan kewajiban warga Prancis, serta
melindunginya secara hukum. Tanpa perbedaan satu sama lain.
(Sumber: www.ruangguru.com)
Pembentukan republik ini harus dibayar mahal oleh warga
Prancis. Siapa saja yang menolak revolusi dan mendukung
kerajaan akan dihukum pancung dengan sebuah alat yang
disebut dengan Guillotine.
► Fakta sosial adalah sesuatu yang berada di luar individu, dia lebih bersifat makro dan
memberi penekanan pada aspek tatanan masyarakat secara luas. Durkheim sendiri
membagi fakta sosial menjadi dua tipe, yakni fakta sosial material dan non material.
Fakta sosial material lebih tertuju pada kajian seputar masalah hukum dan birokrasi,
sementara fakta sosial non material adalah kebudayaan dan pranata sosial.
► Le Suicide adalah karya Durkheim yang didasarkan atas hasil penelitian empiris
terhadap pengaruh agama dan gejala bunuh diri,
EMILE DURKHEIM (1858 -
1917)
► Herbert Spencer (1820-1903)
► Pengertian sosiologi menurut Herbert Spencer adalah ilmu yang mengamati susunan dan proses
sosial sebagai sebuah sistem. Pada 1851, Herbert Spencer menerbitkan buku pertamanya, Social
Statics, di mana ia mulai menerapkan teori evolusi pada fenomena sosial. Dari buku itulah, peran
Herbert Spencer dalam perkembangan ilmu sosiologi dimulai, yang kemudian mengantarkannya
menjadi pelopor perspektif fungsionalis dalam sosiologi. Teori yang dikemukakan Herbert Spencer
dalam ilmu sosiologi serupa dengan teori evolusi biologi Charles Darwin. Bagi Spencer, terdapat
kesesuaian antara masyarakat dan organisme biologis, karena sama-sama mengalami pertumbuhan
terus-menerus dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Pendapat Herbert
Spencer tentang masyarakat seperti halnya teori Darwin dalam seleksi alam. Spencer
menggambarkan bahwa masyarakat beradaptasi dengan lingkungan sosial untuk bertahan hidup dan
berkembang. Baca juga: 5 Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli Menurut Spencer, di dalam
peristiwa itu juga terdapat hukum rimba, "yang terkuat yang akan menang" atau survival of the
fittest, terhadap masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang yang cakap akan memenangkan
perjuangan, sedangkan mereka yang lemah akan tersisih. Teori Herbert Spencer tentang perubahan
sosial inilah yang kemudian dikenal dengan "Darwinisme Sosial".
► Menurut Spencer, di dalam peristiwa itu juga terdapat hukum rimba, "yang terkuat yang akan
menang" atau survival of the fittest, terhadap masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang yang cakap
akan memenangkan perjuangan, sedangkan mereka yang lemah akan tersisih.
► Salah satu buku Weber yang fenomenal adalah Etika Protestan dan Semangat
Kapitalisme (1905). Dalam buku tersebut Weber berpendapat bahwa etos kerja kaum
protestan di Inggris berperan besar dalam perkembangan kapitalisme. Argumen Weber
tersebut disebut dipengaruhi oleh Ibunya yang seorang penganut Protestan Calvinis.
Sifat khas kaum Calvinis adalah giat bekerja. Bagi kaum Calvinis bekerja giat dan
menyimpan hasil kerjanya (menimbun kekayaan) adalah bentuk ibadah. Sifat tersebut
yang menjadi dasar argumen Weber bahwa etos kerja Calvinis membuka jalan bagi
sistem kapitalisme modern Eropa untuk berkembang. Hal tersebut diperkuat dengan
penemuan Weber bahwa banyak pemilik modal di Inggris adalah penganut Calvinis.
Agama dan perannya dalam pembentukan tata kehidupan masyarakat memang menjadi
salah satu minat Weber.
tindakan sosial adalah bahwa tidak semua tindakan
manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu
tindakan hanya dapat disebut tindakan sosial apabila
tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang
lain. Menyanyi di kamar mandi untuk menghibur diri
sendiri misalnya, tidak dapat kita anggap sebagai
tindakan sosial. Tetapi menyanyi di kamar mandi dengan
maksud menarik perhatian orang lain memang
merupakan suatu tindakan sosial
► Selo Soemardjan
► Selo Soemardjan adalah pakar sosiologi asal Yogyakarta yang dijuluki sebagai
Bapak Sosiologi Indonesia. Sebagai seorang ilmuwan, ia banyak melakukan
penelitian di beberapa daerah di Indonesia dan melahirkan beberapa karya di
bidang sosiologi. Selo Soemardjan juga merupakan pendiri sekaligus dekan
pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP)
Universitas Indonesia. Selama hidupnya, ia juga beberapa kali tercatat menduduki
jabatan di pemerintahan, salah satunya sebagai Staf Ahli Presiden Soeharto.
► Berikut ini beberapa pemikiran Selo Soemardjan tentang sosiologi. Struktur
sosial, merupakan keseluruhan jalinan antara unsur sosial seperti norma yang
menjadi aturan umum dalam masyarakat. Proses sosial, merupakan pengaruh
timbal balik dalam kehidupan sosial. Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan
adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi
sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara
kelompok dalam masyarakat.
Selo Soemardjan
Definisi Sosiologi
► 1. AUGUSTE COMTE. Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif
yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran
yang bersifat rasional dan ilmiah.
► 2. MAX WEBER. Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang tindakan social
atau perilaku-perilaku manusia
► 3. EMILE DURKHEIM. Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social
yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara
merasakan sesuatu.
► 4. HERBERT SPENCER. Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-
susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem.
► 5. RAOUCEK & WARREN. Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompok sosial
► 6. SELO SOEMARDJAN & SOELAEMAN SOEMARDI, Sosiologi atau ilmu
masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial
► Hakekat Sosiologi (Soerjono Soekanto,2010)
► 1. Sosiologi adalah ilmu sosial
► 2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, tetapi kategoris. Sosiologi membatasi
diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi
► 3. Sosiologi merupakan ilmu murni (pure science), bukan ilmu terapan (applied science)
► 4. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-2 dan pola-2 umum dari interaksi antar
manusia, serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia
► 5. Sosiologi adalah ilmu pengetahua empirik dan rasional
► 6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (mempelajari gejala umum pada setiap
interaksi antar manusia
1. Objek Material
Objek material dalam Sosiologi adalah gejala sosial atau
fenomena yang tampak di kehidupan masyarakat.
Sifatnya bisa positif atau negatif. Contoh gejala sosial
positif seperti kesetaraan gender atau pemerataan akses
pendidikan. Sedangkan contoh gejala sosial negatif
seperti diskriminasi atau pernikahan di bawah umur.
2. Objek Formal
Objek Formal dalam Sosiologi adalah hubungan antar
manusia dan proses yang timbul dari hubungan itu. Jika
objek material Sosiologi berupa pernikahan di bawah
umur, maka objek formalnya adalah manusia yang terlibat,
penyebab, dan akibat dari pernikahan di bawah umur.
► Ciri- ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
► yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis.
► 1. Empiris
► Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan observasi, sesuai akal
sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang bersifat spekulatif.
► 2. Teoritis
► Sosiologi memiliki ciri Teoritis, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha
menyusun kesimpulan (abstraksi) dari hasil observasi. Abstraksi atau kesimpulan ini digunakan
untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
► 3. Kumulatif
► Sosiologi juga memiliki ciri Kumulatif, artinya disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau
memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori terdahulu.
► 4. Non Etis
► Ciri Sosiologi yang terakhir, yaitu Non Etis, artinya tidak mempermasalahkan baik buruknya
sesuatu, tetapi menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya secara mendalam.
Sosiologi sbg Ilmu Berparadigma Ganda
Ilmu pengetahuan berparadigma ganda yaitu Sosiologi., Sosiologi adalah ilmu yang
memiliki pendekatan dengan analisis multidimensi. Masyarakat yang merupakan objek
kajian Sosiologi memiliki sifat dinamis dan kompleks, sehingga diperlukan analisis dari
berbagai paradigma (Sudut Pandang)
► Paradigma fakta sosial dipengaruhi oleh para sosiolog seperti Emile Durkheim, Karl Marx,
Talcott Parsons dan masih banyak lagi. Menurut paradigma ini, fokus kajian sosiologi adalah
fakta sosial, baik dalam bentuk bendawi (ragawi, material) maupun tidak berbenda (non-
material) seperti ide ataupun gagasan. Berdasarkan paradigma ini norma, aturan,
pemerintahan, peran sosial, status sosial, kelas sosial merupakan fakta sosial. Berbagai teori
sosiologi lahir dari paradigma ini seperti teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori
sistem dan teori sosiologi makro. Salah satu contoh pendekatan dengan paradigma fakta
sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai norma dan aturan
sosial
► Berbagai teori sosiologi lahir dari paradigma ini seperti teori fungsionalisme struktural, teori
konflik, teori sistem dan teori sosiologi makro. Salah satu contoh pendekatan dengan
paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai
norma dan aturan sosial.
1. Teori Paradigma Fakta Sosial
► Teori fungsionalisme struktural, ► Teori konflik lahir berdasarkan
masyarakat dianggap sebagai bagian keseimbangan struktural
dari fakta sosial yang terikat dengan fungsionalisme yang ditentang.
struktur-struktur tertentu. Struktur Lebih ringkasnya, konflik hadir
tersebut bisa meliputi kelas, status, sebagai fakta sosial lantaran
atau bahkan norma yang berlaku. beberapa orang atau kelompok tak
Dengan begitu, keseimbangan dapat setuju dengan aturan strukturalnya.
diterapkan dalam kehidupan sosial. Contoh konflik tersebut bisa dilihat
Contoh mudahnya, kita harus dari proses pemberontakan. Mereka
mematuhi kebijakan pemerintah biasanya menentang beberapa
agar sesuai dengan fakta aturan kebijakan yang merupakan fakta
yang berlaku. sosial. Dengan begtu, konflik atau
pertentangan terjadi di antara
keduanya.
2. Paradigma Definisi Sosial
► Paradigma definisi sosial dipengaruhi oleh para sosiolog seperti Max Weber, George
Herbert Mead, Herbert Blumer dan masih banyak lagi. Beberapa teori utama yang lahir dari
paradigma ini adalah interaksionisme simbolik, tindakan sosial dan fenomenologi.
Paradigma definisi sosial menurut Max Weber, berusaha memahami dan menafsirkan
mengapa individu melakukan tindakan sosial dan makna dari tindakan tersebut. Selanjutnya
interaksionisme simbolik adalah teori yang dikembangkan oleh George Herbert Mead pada
tahun 1863-1931. Teori interaksionisme simbolik menjelaskan tentang makna dan simbol
dalam interaksi sosial yang dilekatkan individu pada lingkungannya. Dalam melakukan
tindakan sosial, individu memiliki berbagai motif yang dilakukan berdasarkan keyakinan
individu sebagai bagian dari pemaknaan individu atas situasi dan kondisi suatu masyarakat
► Sebagai contoh, kalian memakai pakaian, jaket, sepatu, atau aksesoris lainnya yang
menunjukkan suatu merek tertentu ketika bermain dengan teman. Hal ini menunjukkan
bahwa kalian memiliki motivasi tertentu ketika memakai barang bermerek, misalnya
bermaksud menunjukkan simbol, status sosial, dan selalu mengikuti tren yang kekinian.
2. Paradigma Definisi Sosial
a. Fungsi Pembangunan
Sosiologi berfungsi menyediakan data yang diperlukan untuk tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian pembangunan.
Contoh: Sebelum memindahkan ibukota RI yang semula berada di DKI Jakarta ke Penajam Paser,
Kalimantan Timur, pemerintah memerlukan data untuk memprediksi kesiapan dan dampak yang
terjadi di wilayah tersebut. Data yang diteliti seperti kondisi masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain.
b. Fungsi Penelitian
Sosiologi berfungsi memberikan data tentang berbagai gejala sosial atau fenomena yang terjadi.
Contoh: Meningkatnya pernikahan di bawah umur selama pandemi COVID-19, membuat para
Sosiolog berusaha mencari faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena pernikahan di bawah
umur. Apakah dari faktor ekonomi, sosial, budaya, atau lainnya.
a. Peran Pendidik
Peran sosiolog sebagai pendidik adalah mengajarkan, mengembangkan Ilmu Sosiologi, serta memberikan contoh fenomena
berdasarkan konsep Sosiologi. Contoh: Guru, Dosen, dan Tutor.
c. Peran Peneliti
Peran Sosiolog sebagai peneliti adalah mengumpulkan dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan.
Contoh: UX Researcher. Profesi ini mungkin masih terdengar asing untukmu. UX Researcher adalah orang yang mencari
informasi mengenai perilaku, kebutuhan, dan masalah yang dialami oleh pengguna aplikasi di ponsel. Informasi tersebut
diolah menjadi data untuk memperbaiki tampilan atau fitur aplikasi menjadi lebih baik.
1. Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Istilah sosiologi berasal dari bahasa
Yunani socius yang berarti kawan dan logos yang artinya... .
A. Hubungan sosial
B. Ilmu atau pikiran
C. Kehidupan bersama
D. Hubungan antarindividu
E. Hubungan antar kelompok
2. Seorang sosiolog merintis upaya penelitian terhadap masyarakat yang selama berabad-abad sebelumnya
dianggap mustahil dan mulai memperkenalkan istilah sosiologi. Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan
oleh... .
A. Max Weber
B. Ibnu Khaldun
C. Ralph Lonton
D. Auguste Comte
E. Aristoteles
3. Ruang lingkup sosiologi adalah... .
4. Sosiologi sebagai ilmu didasarkan pada hasil observasi,tidak spekulatif dan menggunakan akal sehat.
Hal ini menunjukkan bahwa sosiologi bersifat...
A. Teoritis
B. Empiris
C. Kumulatif
D. Nonetis
E. Dinamis
5. Dalam sebuah ilmu pengetahuan, teori merupakan konsep yang penting. Begitu pula dengan ilmu
sosiologi. Beberapa teori sosiologi disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Kemudian teori tersebut
mengalami perbaikan, perluasan, dan penguatan sesuai kondisi/fakta terbaru dalam masyarakat. Uraian
tersebut merupakan karakteristik dari sosiologi yang bersifat... .
A. Empiris.
B. Nonetis.
C. Kumulatif.
D. Teoretis.
E. Sistematis.
6. Berikut ini yang bukan sifat dan hakikat ilmu sosiologi adalah... .
A. Pitirim A. Sorokon
B. Auguste Comte
C. Herbert Spencer
D. Max Weber
E. Karl Marx
Kunci