• Gagalnya sistem dan tata kelola pembangunan ekonomi, bisnis dan korporasi dan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
• Gagalnya dalam sistem dan tata kelola keuangan korporasi yang tidak ramah
lingkungan
• Gagalnya sistem praktik akuntansi yang berkaitan dengan transaksi sosial dan
lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan
• Sangat lamban
• Mengabaikan pengakuan
• Akuntansi terhadap biaya untuk melaksanakan TJSLP dan CSR sebagi beban
periodik, pengorbanan sumber daya ekonomi diperlukan sebagai beban periodik
yang mengurangi laba periodik, nilai ekuita, dan aset korporasi. Ada nya
pengorbanan dikarenakan dinilai tidak memiliki nilai manfaat ekonomi untuk
masa depan
Penyebab Akuntansi Konvensional
Bersikap Konservatif
• Akuntansi keuangan hanya berfokus pada kebutuhan informasi dari pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan
sumber daya ekonomi entitas
• Hanya informasi yang dinilai material yang disajikan dalam laporan keuangan
• Pelaporan akuntansi lebih memperlakukan pengorbanan sumber daya ekonomi yang tidak jelas manfaat nya dimasa depan
• Akuntansi mengadopsi asumsi entitas bisnis yang mewajibkan perusahaan diperlakukan sebagai entitas yang berbeda
• Prosesnya berfokus pada komponen yang dikontrol perusahaan. Komponen-komponen nya yakni :
- Memenuhi syarat definisi komponen laporan keuangan
- Informasinya relevan
• Tantangan dalam menyusun kerangka konseptual akuntansi dan prinsip akuntansi berterima umum (PABU) daru
akuntansi konvensional menuju akuntansi hijau
• Tantangan dalam mereformasi proses akuntansi dan format pelaporan akuntansi menuju proses akuntansi hijau dan
pelaporan akuntansi hijau (PAH) yang mengintegrasi aspek-aspek undormasi finansial dan informasi nonfinansial yang
berkaitan dengan informasi sosial dan lingkungan
• Tantangan dalam mereformasi visi, misi, tujuan dan sasaran dari pendidikan dan pengajaran akuntansi di perguruan
tunggi dalam upaya untuk mendukung penghijauan akuntansi dan akuntan
• Tantangan dalam mereformasikan paradigm pebisnis dan manajemen korporasi dalam menerapkan tata kelola
korporasi hiaju dna tata kelola keungan akuntansi hijau untuk mendukung keberhasilan praktik akuntansi hijau pada
Bab 2
Akuntansi Konservatif dan
Krisis Sosial Lingkungan
7 Konsep Dasar Akuntansi
Menurut Paton dan Littleton
Tujuannya yaitu untuk melandasi praktik akuntansi dan pelaporan keuangan entitas korporasi
AAA melalui Financial Accounting Standard Board (FASB) menghasilkan banyak kerangka konseptual, prinsip
akuntansi berterima umum, dan standar akuntansi untuk mendasari entitas korporasi dalam praktik akuntansi, dan
penyusunan laporan keuangan dan pelaporan keuangan.
Berfokus juga pada laba sebagai ikuran kesuksesan kinerja korporasi diakui menjadi subsistem dari sistem ekonomi
kapitalis.
Selain perumus-perumus diatas, hal-hal tersebut juga diadopsi dan diterapkan oleh beberapa negara termasuk di
Indonesia.
Pengadopsian tersebut telah memberikan kontribusi yang besar dan signifikan bagi kemajuan akuntansi dan profesi
akuntan, kemajuan korporasi, kemajuan pasar modal, peningkatan kemakmuran para pemangku kepentingan, dan
kemajuan perekonomian dari negara-negara pengadopsinya.
Tudingan akuntansi menjadi dalang dari parahnya eskalasi
kerusakan lingkungan dan krisis ekologi, serta krisis sosial
Mengapa ?
Kerangka konseptual dan SAK yang mendasari praktik
akuntansi dan pelaporan informasi keuangan korporasi
selama ini tidak sensitif dan responsif terhadap isu-isu
lingkungan dan keberlanjutan.
Informasi laporan keuangan, terutama informasi tentang aset, liabilitas, ekuitas pemilik, pendapatan,
beban periodik, dan laba periodik yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
cenderung dinyatakan terlalu rendah dan salah.
Akibatnya, informasi akuntansi yang diterima dan dijadikan para
pihak sebagai basis dalam evaluasi, penilaian, perencanaan,
pengendalian, dan, pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan nonekonomi dinilai kurang relevan dan reliabel, serta
telah menyesatkan banyak pihak.
• Informasi akuntansi yang digunakan para pihak dalam pengambilan keputusan dan evaluasi
kinerja.
• Beragam informasi akuntansi sering digunakan untuk menginformasi konvensi dari pelaporan
keuangan eksternal
• Dampak ekologis yang merugikan secara langsung timbul akibat dari penggunaan informasi
akuntansi.
Langkah Langkah Reformasi
Akuntansi
• Merumuskan kerangka konseptual, tujuan dan sasaran, prinsip dasar akuntansi hijau
• Melakukan penyajian kembali dan pengembangan terhadap akun akun dari laporan
keuangan konvensional
• IAI-KAPd perlu mereformasi dan rekonstruksi arah, tujuan, sasaran, dan strategi
pendidikan Akuntansi di Indonesia menuju era pendidikan akuntansi hijau
Urgensi Akuntansi Hijau
• Adanya KTT Bumi 20+ tahun 2012 yang menghasilkan dokumen “The Future
We Want”
Bab 3
Krisis Ekologi dan Urgensi
Akuntansi Hijau
Urgensi Akuntansi Hijau
Terdapat reformasi dan transformasi dari akuntansi konservatif menuju
akuntansi hijau yang didasarakn oleh beberapa alasan
• Indonesia sedang mengalami krisis ekologi
• Disahkannya UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UPPT)
• Adanya KTT Bumi 20+ tahun 2012 yang menghasilkan dokumen “The
Future We Want”
Reformasi Menuju Akuntansi Hijau
Terdapat empat agenda reformasi yang perlu segera dilakukan
• Mereformasi kerangka konseptual dan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU) akuntansi konvensional
• Mereformasi dan mentransformasi SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
menuju SAH (Standar Akuntansi Hijau)
• Mensosialisasikan PAHBU dan SAH kepada berbagai pemangku
kepentingan
• IAI-KAPd perlu mereformasi dan rekonstruksi arah, tujuan, sasaran,
dan strategi pendidikan Akuntansi di Indonesia menuju era
pendidikan akuntansi hijau
Bab 4
Menghijaukan Akuntansi dan Akuntan
Menghijaukan Akuntansi dan Akuntan
1. Memodifikasi sistem informasi akuntansi yang ada saat i untuk mengindentifikasi komponen-komponen
biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan lingkungan secara terpisah
2. Mengidentifikasi dan memperbaiki komponen-komponen negatif dari sistem akuntansi yang tidak ramah
lingkungan
3. Mendesain ulang sistem akuntansi yang ada agar lebih beroritensi ke depan dan ramah terhadap isu-isu
lingkungan yang berubah sangat l akuntansi cepat
4. Mengubah model dan fungsi pelaporan eksterna dengan memadukan pelaporan informasi keuangan dan
nonkeuangan dalam satu paket pelaporan
5. Mengembangkan akuntansi dan sistem akuntansi baru menuju sistem dan praktik akuntansi berkelanjutan
atau yang lebih ramah lingkungan
Bab 6
Agenda penghijauan akuntansi
Penghijauan Akuntansi
• Penghijauan Akuntansi merupakan proses untuk mendorong dan
menjadjkan proses akuntansi dan output nya lebih ramah
lingkungan/ lebih ramah terhadap objek, transaksi, atau peristiwa
sosial dan lingkungan.
• Mengembangkan model pelaporan dan pengungkapan informasi Akuntansi Hijau yang terintegrasi untuk mendorong
transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan, sosial, dan lingkungan korporasi kepada pemangku kepentingan.
• Penghijauan akuntan.
Alasan Utama Akuntansi harus dihijaukan
• Alasan professional.
Proses akuntansi yan gmengakui, mengukur, mencatata, meringkas, dan melaporkan transaksi, peristiwa, atau
Proses akuntanis yan gmengakui, mengukur nilai, mencatat. Meringkas, dan melaporkan informasi akuntansi
Proses akuntansi yang mengakui, mengukur nilai, mencatat, meringkas, dan melaporkan transaksi atau peristiwa