Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UAS

ISTIHSAN

Oleh :
Safirna Raihana Yakin
NIM 22202275 INSTITUT ILMU AL-
Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir QUR'AN
ANNUR YOGYAKARTA
TUGAS UAS IIQ ANNUR
YOGYAKARTA

Definisi Istihsan
1. 2. 3.
. Ulama Hanafiyah
ULAMA USUL Muhammad Abu
berpalingnya seorang
meninggalkan hukum Zahrah
mujtahid dari suatu hukum
yang telah ditetapkan
pada suatu masalah yang
pada suatu peristiwa atau penetapan hukum yang
sebanding kepada hukum
kejadian yang ditetapkan berbeda dengan kaidah
yang lain, karena ada suatu
berdasarkan dalil syara, umum, sehingga dalam
pertimbangan yang lebih
menuju hukum lain dari hal ini istihsan lebih kuat
utama menghendaki
peristiwa itu juga, karena daripada kias (al-qiyas)
berpaling. Bukan sekedar
ada suatu dalil syara’
menafikan makna tanpa ada
yang mengharuskan
dalil yang mendasarinya 04
untuk meninggalkannya
TUGAS UAS IIQ ANNUR
YOGYAKARTA

Definisi Istihsan
1. 2. 3.
. Mazhab Maliki . Mazhab Hanbal Mazhab al-Syafi’i

berpegang kepada menyimpang dari cara istinbat hukum


kemaslahatan khusus ketentuan suatu dengan hawa nafsu dan
dalam berhadapan masalah yang bersifat mencari enakny
dengan dalil umum. khusus.

04
TUGAS UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

Pembagian Istihan dg Nas Istihsan ijma

istihsan istihsan
berdasarkan ayat
meninggalkan qiyas
karena ada kesepakatan
atau hadis
umum’

Istihsan qiyas khafi, Istihsan


yaitu qiyas yang penetapan hukum suatu
jdarurat
peristiwa yang menyimpang
antara asal dan dari hukum yang ditetapkan
cabangnya terdapat melalui qiya
perbedaan yang 06
Tugas UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

Pembagian Ihtisan urf Istihsan maslahat


istihsan sesuatu berdasarkan
adat kebiasaan yang meningalkan qiyas karena
berlaku umum adanya maslahat (kebaikan

istihsan raf al-haraj wa al-masyaqqat


menolak kesukaran
dan kesulitan)

06
TUGAS UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

Bentuk-bentuk
Istihsan 1. Dari segi pengertiannya:

• Beralih dari qiyâs jali kepada qiyâs khafî karena ada


dalil
. yang mendukungnya .
• Memberlakukan pengecualian hukum juz’i dari hukum
kulli (kaidah umum), didasarkan pada dalil khusus yang
mendukungnya
03
TUGAS UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

Bentuk-bentuk
Istihsan 1. Dari segi sandarannya:

• Mazhab Hanafi dan Muhammad Abu Zahrah:


(istihsan
. dg nas, istihsan dg jimak, istihsan dg darurat)
• ‘Abd al-Wahab Khallaf (istihsan qiyas khafi, istihsan ‘urf)
• Mazhab Maliki (istihsan dengan ‘urf, istihsan maslahat,
istihsan ijma’, dan kaidah raf’ al-haraj wa al-masyaqqat)
03
TUGAS UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

Kehujjahan Istihsan
kelompok yang Kelompok yg menolak
memakai Istihsan istihsan
Mazhab Syafi’i menolak
sbg hujjah (Imam memakai Istihsan, karena
Maliki, Hanafi, dan menurutnya, menggunakan
istihsan berarti menetapkan
sebagian pengikut hukum berdasarkan hawa
Imam Ahmad bin nafsu, sehingga dipandang
keluar dari bantuan syarak.
Hanbal.
)

07
Relevansi istihsan dg pembaruan hukum islam
Istilah pembaruan hukum Islam dimaknai dengan gerakan menetapkan hukum
yang mampu menjawab permasalahan dan perkembangan baru yang ditimbulkan
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik menetapkan hukum
terhadap masalah baru yang belum ada ketentuan hukumnya atau menetapkan
hukum baru untuk menggantikan ketentuan hukum lama yang tidak sesuai lagi
dengan keadaan dan kemaslahatan manusia masa sekarang.
Dalam usûl fiqh persoalan tahsiniyat tidak perlu dipertahankan bila akan
menyebabkan Tergangguya maslahat yang lebih utama yakni maslahat hajiyyat
atau daruriyyat. Karena itu pembolehan pencangkokan kornea mata si mayat
kepada si buta bertujuan untuk memelihara maslahat hajiyyat
TUGAS UAS IIQ AN-NUR
YOGYAKARTA

1. Istihsan adalah meninggalkan hukum suatu masalah yang


sama untuk mengambil hukum yang bersifat khusus, yang

KESIMPUL merupakan tujuan syariat, karena ada dalil yang


menghendakinya.

AN 2. Istihsan adalah suatu metode istinbat hukum yang bisa


dijadikan hujjah. Mazhab Maliki dan Hanafi menganggap
istihsan mempunyai peranan yang sangat penting dan
pengembangan hukum Islam. Sebab, banyak hal yang telah
diselesaikan dan telah ditetapkan hukumnya berdasarkan
istihsan. Istihsan ini mengayomi dan mampu merealisasikan
tujuan syariat.

3. Istihsan mempunyai relevansi dengan pembaruan hukum


Islam. Relevansinya terletak pada segi maqasid al-syariah
(tujuan hukum Islam). 02
TERIMA KASIH
P r e s e n t e d b y : S a f i r n a R a i h a n a Ya k i n

Anda mungkin juga menyukai