Anda di halaman 1dari 91

KEBIJAKAN PUBLIK

BERBASIS
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)

Kuta – Bali, 12 – 16 Desember 2022


MEMAHAMI PERENCANAAN SOSIAL BERKELANJUTAN
1

5W1H
1. Apa itu? What
2. Dimana? Where PERENCANAAN 2
SOSIAL
3. Kapan? When BERKELANJUTAN
4. Mengapa? Why MENUJU ERA BARU
5. Siapa? Who
6. Bagaimana? How 3

7 6 5 4 2
Pendekatan :
PERENCANAAN
1. Filosofis;
2. Teoritis;
1. Apa itu? What SOSIAL
BERKELANJUTAN
3. Normatif;
4. Empiris;

Perencanaan sosial berasal dari kata PERENCANAAN dan SOSIAL.


Perencanaan yang artinya rangkaian kegiatan yang dilakukan guna memilih
alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu.
Atau secara singkat, perencanaan adalah proses membuat rencana.
Maka oleh sebab itu perencanaan sosial adalah proses membuat rencana sosial.
Dan perencanaan sosial ini juga merupakan suatu aktivitas yang melekat pada
proses perumusan kebijakan 3
BIDANG-BIDANG PERENCANAAN SOSIAL :
1. Perencanaan Pelayanan Sosial;
2. Skala Prioritas Sosial dan Skala Prioritas Perencanaan
Pembangunan;
3. Jaminan adanya PARTISIPASI LUAS dalam perencanaan.
Pelayanan sosial merupakan aksi atau tindakan untuk mengatasi masalah sosial.
Pelayanan sosial dapat diartikan sebagai seperangkat program yang ditunjukan untuk membantu individu atau
kelompok yang mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jika keadaan individu atau kelompok tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan masalah sosial, seperti
kemiskinan, ketelantaran, dan bahkan kriminalitas. Kategorisasi pelayanan sosial biasanya dikelompokkan
berdasarkan sasaran pelayanannya misalnya: pelayanan sosial di sekolah, tempat kerja, penjara, rumah sakit
atau berdasarkan jenis sektor misalnya pelayanan konseling, kesehatan mental, pendidikan khusus dan
vokasional, jaminan sosial, perumahan.

Apa itu “BERKELANJUTAN” ? Fokusnya


MANUSIA/SDM
Berkelanjutan artinya berlangsung TERUS /WARGA
MENERUS, BERKESINAMBUNGAN. 4
Perencanaan Sosial Berkelanjutan merupakan proses
merencanakan pembangunan yang dilakukan orang-orang
di sebuah masyarakat, yang membatasi kebutuhan mereka Esensi /FOKUS
dan merencanakan bagaimana memenuhi kebutuhan Pembangunan
adalah
mereka maupun mengkoordinasikan pelayanan dan PEMBANGUNAN/
sumber daya yang ada dan menggunakannya secara PEMBERDAYAAN
maksimal secara BERKELANJUTAN ATAU MANUSIA
BERKESINAMBUNGAN.

 Pendidikan
 Kesehatan Apa yg
DIBUTUHKAN
 Lapangan Kerja
MANUSIA ?
 Rasa Aman, Bebas dari Bencana
 Barang-barang Publik : makanan,
minuman, air bersih, listrik, akses
jalan, dll 5
GLOBAL/BUMI
Pendekatan :
1. Filosofis;
2. Teoritis;
NEGARA
3. Normatif;
4. Empiris; PERENCANAAN
1. Apa itu? What SOSIAL
PROVINSI
2. Dimana? Where BERKELANJUTAN

KABUPATEN

KECAMATAN

DESA/KEL

DUSUN/LING
Pendekatan :
1. Filosofis;
2. Teoritis;
3. itu?
1. Apa Normatif;
What PERENCANAAN
4. Empiris; SOSIAL
2. Dimana? Where BERKELANJUTAN
3. Kapan? When

Saat
Kemarin/Yg Lalu Besok/Esok
ini/Sekarang

Jangka Pendek

Jangka Menengah

Jangka Panjang 7
Pendekatan :
1. Filosofis;
1. Apa itu? What
2. Teoritis;
2. Dimana?
3. Normatif; Where
4. Empiris; PERENCANAAN
3. Kapan? When SOSIAL
4. Mengapa? Why BERKELANJUTAN

KEBUTUHAN MANUSIA

TANPA
TERKECUALI

8
GLOBAL/BUMI

Pendekatan :
1. Apa itu? What
1. Filosofis;
NEGARA

2. Dimana?
2. Teoritis; Where
3. Normatif;
3. Kapan? When PROVINSI
4. Empiris;
4. Mengapa? Why PERENCANAAN
SOSIAL
5. Siapa? Who BERKELANJUTAN Masy KABUPATEN

KECAMATAN

DESA/KEL

DUSUN/LING
9
1. KEPASTIAN KESEJAHTERAAN
PENGURUS/PENYELENGGARA;
2. KESUNGGUHAN
KEPALA/KETUA;
1. Apa itu? What 3. KESUNGGUHAN
Pendekatan : PIMPINAN/ELIT;
2. Dimana? Where
1. Filosofis; 4. DUKUNGAN MAYORITAS;
3. Kapan? When
2. Teoritis; 5. PERSATUAN DAN KOMITMEN
BERSAMA;
3. Normatif;
4. Mengapa? Why
4. Empiris;
6. KETERSEDIAAN SUMBER
DAYA;
PERENCANAAN
5. Siapa? Who SOSIAL
7. DUKUNGAN DATA VALID;
8. TOTALITAS ;
6. Bagaimana? How BERKELANJUTAN 9. IMPLEMENTASI MANAJEMEN
STRATEGIS>ANALISIS POTENSI
WILAYAH>ANALISIS SWOT;
10. KESATUAN GERAK TINDAKAN.
11. DISIPLIN;
12. TARGET CAPAIAN YG JELAS
DAN TERUKUR;
13. EVALUASI
BERKESINAMBUNGAN>RePlan
ning.

10
BAGAIMANA KESUNGGUHAN SEMUA
KOMPONEN MASYARAKAT
Dalam rangka mewujudkan kehidupan
bersama yang BAHAGIA DAN HARMONI.

11
STUDI KOMPARSASI
DI BALI - INDONESIA

12
KONSEP Pendekatan Kebijakan : MAPPING

SWOT
1.POLITIK
KLHS TOP
LEADER
2.Hukum MANAJEMEN STRATEGIS
3.Manajemen
4.Budaya
Target Kebijakan (Nilai) :

P O A C
DATA 1. Kuantitatif ?
2. Kualitatif ?

TQM
Man 1A 2A 3A 4A

UN
Money 1B 2B 3B 4B

GG
UL
Machine 1C 2C 3C 4C

Methode 1D 2D 3D 4D

Material 1E 2E 3E 4E

Manajemen Perubahan
(Continues or Change)
By. Gusbenk GoKresi
RUANG LINGKUP PERUNDANGAN (UU 32/2009)

perencanaan; pemanfaatan; pengendalian; pemeliharaan; pengawasan; Penegakan Hukum;

• inventarisasi • RPPLH; • pencegahan;  • konservasi • Menteri dan • Penyidikan


lingkungan KLHS, RTRW, SDA; Gubernur sesuai
• DDDTLH; • pembuktian
hidup; baku mutu LH, kewenangan-
• pencadangan
• penetapan Amdal, UKL/UPL, nya.
SDA;
perizinan,
wilayah
instrumen • pelestarian
ekoregion;
ekonomi LH, dst fungsi atmosfer.
• penyusunan
• Penanggu-langan:
RPPLH.
• pemulihan;
Keterkaitan RPJMD dengan RTRW:
KRP
Ps 19 KRP
SDA & DDDT BERDAMPAK
BERDAMPAK
SUDAH KLHS
Ps 8
DRAFT RTRW
INVENTARISASI RTRW
Ps 15 SUDAH KLHS
EKOREGION
RTRW
RTRW
Matra RTRW
Prov/K
Prov/K
Spasial Prov/K
PENETAPAN KLHS
KLHS (UU 6/2007)
ab/
ab/ ab/
Kota
EKOREGION (Ps 14) KotaKota
Ps 5
INVENT RPPLH RPJP SUDAH
INVENT LH Nas/Prov/ DRAFT RPJP SUDAH RPJP/M
LH Nas & RPJP/M KLHS KLHS
Nas dan
ProvProv
Kab/Kota Prov/Kab/Kot
Ps 9 Ps 10
DEFINISI KLHS : Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif,
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau KRP
INPUT PROSES OUPUT
Ps 16 UU
32/2009

DDDT Dampak Jasa Pemanfa Perubahan Bio


Pembangunan Resiko LH Ekosistem atan SDA Iklim diversity

KLHS
KLHS
Partisipatif Rangkaian Analisis Menyeluruh
Proses
Iteratif
Sistematis
DRAFT
Prediksi Masa
KRP Masa Lalu Sekarang
Mendatang

ISU
Ekologi Ekonomi Sosial
PEMBANGUNAN
Pembangunan
Berkelanjutan
DASAR HUKUM KLHS
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
a. Pasal 14: salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;
b. Pasal 15: pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyusun KLHS, mekanisme KLHS;
c. Pasal 16: muatan kajian KLHS;
d. Pasal 17: hasil KLHS dasar untuk KRP, wajib memperbaiki KRP, segala usaha dan/atau
kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak
diperbolehkan lagi:
e. Pasal 18: melibatkan pemangku kepentingan;
f. Pasal 19: setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS
2. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
KLHS DALAM PERATURAN LAINNYA

1. UU No. 23/2014 : Pemerintah Daerah; RPJP/M disusun atau


dievaluasi
2. PP No. 15/2010 : Penyelenggaraan Penataan
PP No. 15/2010: 10 pasal
Ruang; wajib berdasarkan KLHS

3. PP No. 104/2015 : Perubahan Peruntukan


KH  APL
Kawasan Hutan; APL  KH

4. PerPres No. 122/2012 : Reklamasi Wilayah


Saat menyusun Rencana
Pesisir dan Pulau-pulau kecil; Induk Reklamasi

5. PerPres No. 2/2015 : RPJM Nasional 2015 –


2019; Semua Rencana Pusat
Pertumbuhan Ekonomi
Outline PP No. 46/2016
• BAB I : KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS (Pasal 2 – Pasal 31)
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT (Pasal 32 – Pasal 33)
• BAB IV : PEMBINAAN (Pasal 34)
• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
• BAB VI : PEMBIAYAAN (Pasal 39)
• BAB VII : KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 40)
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP (Pasal 41)
Outline PP No. 46/2016
• BAB I : KETENTUAN UMUM (Pasal 1) 7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS (Pasal 2 – Pasal 31) untuk diatur lebih
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT (Pasal 32 – Pasal 33) Peraturan Menteri,
• BAB IV : PEMBINAAN (Pasal 34) yaitu:

• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)


• BAB VI : PEMBIAYAAN (Pasal 39)
• BAB VII : KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 40)
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP (Pasal 41)
Outline PP No. 46/2016
1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
penetapan KRP yang berpotensi
• BAB I : KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
menimbulkan dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS
2.
(Pasal 2 – Pasal 31)
Pasal 14 : Penentuan standar
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT
3.
(Pasal 32 – Pasal 33)
Pasal 17 : Tata Cara mengenai
pembuatan dan pelaksanaan KLHS Peraturan Menteri,
(Pasal 6 sd Pasal 16)
• BAB IV : PEMBINAAN 4. (Pasal 34)
Pasal 18 : Tata Cara mengenai
yaitu:
pembuatan dan pelaksanaan KLHS
• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
(Pasal 6 sd Pasal 16)

• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal


22 : Tata39)Cara mengenai
penjaminan kualitas KLHS
• BAB VII : KETENTUAN PERALIHAN6. Pasal(Pasal 40) Penjaminan
24 : Pengaturan
kualitas dan pendokumentasian KLHS
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP 7. Pasal(Pasal
31 : 41)Tata Cara validasi
KLHS
Outline PP No. 46/2016
1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
penetapan KRP yang berpotensi
• BAB I : KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
menimbulkan dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS
2.
(Pasal 2 – Pasal 31)
Pasal 14 : Penentuan standar
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT
3.
(Pasal 32 – Pasal 33)
Pasal 17 : Tata Cara mengenai
pembuatan dan pelaksanaan KLHS Peraturan Menteri,
(Pasal 6 sd Pasal 16)
• BAB IV : PEMBINAAN 4. (Pasal 34)
Pasal 18 : Tata Cara mengenai
yaitu:
pembuatan dan pelaksanaan KLHS
• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
(Pasal 6 sd Pasal 16)

• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal


22 : Tata39)Cara mengenai
penjaminan kualitas KLHS
• BAB VII : KETENTUAN PERALIHAN6. Pasal(Pasal 40) Penjaminan
24 : Pengaturan
kualitas dan pendokumentasian KLHS
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP 7. Pasal(Pasal
31 : 41)Tata Cara validasi
KLHS
Outline PP No. 46/2016
Amanah PP sebenarnya ada 5, yaitu: 1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
1. Pedoman dan tata cara penetapan KRP penetapan KRP yang berpotensi
• BAB I : KETENTUAN UMUM
yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko Lingkungan Hidup;
(Pasal 1)
menimbulkan dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS
2.
2. Penentuan standar kompetensi Penyusun (Pasal 2 – Pasal 31)
Pasal 14 : Penentuan standar
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
KLHS;
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT
3. Tata Cara mengenai pembuatan dan3.
(Pasal 32 – Pasal 33)
Pasal 17 : Tata Cara mengenai
pembuatan dan pelaksanaan KLHS Peraturan Menteri,
pelaksanaan KLHS ; (Pasal 6 sd Pasal 16)
• BAB IV : PEMBINAAN
4. Pengaturan Penjaminan kualitas dan
4. (Pasal 34)
Pasal 18 : Tata Cara mengenai
yaitu:
pendokumentasian KLHS; pembuatan dan pelaksanaan KLHS
• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
5. Tata Cara validasi KLHS (Pasal 6 sd Pasal 16)

• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal


22 : Tata39)Cara mengenai
penjaminan kualitas KLHS
• BAB VII : KETENTUAN PERALIHAN6. Pasal(Pasal 40) Penjaminan
24 : Pengaturan
kualitas dan pendokumentasian KLHS
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP 7. Pasal(Pasal
31 : 41)Tata Cara validasi
KLHS
Outline PP No. 46/2016
Amanah PP sebenarnya ada 5, yaitu: 1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
1. Pedoman dan tata cara penetapan KRP penetapan KRP yang berpotensi
• BAB I : KETENTUAN UMUM
yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko Lingkungan Hidup;
(Pasal 1)menimbulkan dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS
2.
(Pasal 2 – Pasal 31)
2. Penentuan standar kompetensi Penyusun Pasal 14 : Penentuan standar
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
KLHS;
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT
3.
3. Tata Cara mengenai pembuatan dan (Pasal 32 – Pasal 33)
Pasal 17 : Tata Cara mengenai
pembuatan dan pelaksanaan KLHS Peraturan Menteri,
pelaksanaan KLHS ; (Pasal 6 sd Pasal 16)
• BAB IV : PEMBINAAN
4. Pengaturan Penjaminan kualitas dan
4. (Pasal 34)
Pasal 18 : Tata Cara mengenai
yaitu:
pendokumentasian KLHS; pembuatan dan pelaksanaan KLHS
• BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
5. Tata Cara validasi KLHS (Pasal 6 sd Pasal 16)

• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal


22 : Tata39)Cara mengenai
penjaminan kualitas KLHS
• BAB JUDUL RAPERMEN: PERALIHAN
VII : KETENTUAN 6. Pasal(Pasal 40) Penjaminan
24 : Pengaturan
kualitas dan pendokumentasian KLHS
PEDOMAN PELAKSANAAN PP
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP 7. Pasal(Pasal
NO. 46/2016 TENTANG TATA
31 : 41)Tata Cara validasi
KLHS
CARA PENYELENGGARAAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
Outline Rapermen KLHS:
Amanah PP sebenarnya ada 5, yaitu: 1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
1. Pedoman dan tata cara penetapan KRP BAB Ipenetapan KRP yang berpotensi
: KETENTUAN UMUM (Pasal 1 – Pasal 3)
• BAB I : KETENTUAN UMUM
yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko Lingkungan Hidup;
(Pasal 1)
menimbulkan dampak dan/atau risiko
BAB IILingkungan
: TATA CARA PENETAPAN KRP YANG
Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS (Pasal 2 – Pasal 31)
2. Penentuan standar kompetensi Penyusun 2. PasalBERPOTENSI
14 : MENIMBULKAN
Penentuan standar DAMPAK DAN/ATAU
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
KLHS; RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 – Pasal 12)
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT (Pasal 32 – Pasal 33)
3. Tata Cara mengenai pembuatan dan 3. Pasal 17
BAB III : :
PEMBUATAN Tata Cara mengenai
DAN
pembuatan dan pelaksanaan KLHS PELAKSANAAN KLHS
Peraturan Menteri,
pelaksanaan KLHS ; (Pasal(Pasal 1316)
6 sd Pasal – Pasal 40)
• BAB IV : PEMBINAAN
4. Pengaturan Penjaminan kualitas dan (Pasal 34)
BAB
4. IV
Pasal :18 : STANDAR KOMPETENSI PENYUSUN KLHS
Tata Cara mengenai
yaitu:
pendokumentasian KLHS;
• 5. Tata Cara validasi KLHS
(Pasalpembuatan
BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
45) dan pelaksanaan KLHS
(Pasal 6 sd Pasal 16)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS DAN PENDOKUMENTASIAN
• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal
KLHS
22 39)Cara41 –mengenai
(Pasal
: Tata Pasal 44)
penjaminan kualitas KLHS
BAB VI : VALIDASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
• BAB JUDUL RAPERMEN: PERALIHAN
VII : KETENTUAN 6. Pasal(Pasal 40)
24 : Pengaturan
(Pasal 46 – Pasal
Penjaminan
51)KLHS
kualitas dan pendokumentasian
PEDOMAN PELAKSANAAN PP
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP
NO. 46/2016 TENTANG TATA
BAB Pasal(Pasal
7. VII : 31 : 41)
PEMBINAAN, PEMANTAUAN
Tata Cara validasi DAN EVALUASI dan
KLHS PEMBIAYAAN (Pasal 64)
CARA PENYELENGGARAAN BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP (Pasal 66 – Pasal 67)
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
Outline Rapermen KLHS:
Amanah PP sebenarnya ada 5, yaitu: 1. Pasal 3 : Pedoman dan tata cara
1. Pedoman dan tata cara penetapan KRP BAB Ipenetapan KRP yang berpotensi
: KETENTUAN UMUM (Pasal 1 – Pasal 3)
• BAB I : KETENTUAN UMUM
yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko Lingkungan Hidup;
(Pasal 1)
menimbulkan dampak dan/atau risiko
BAB IILingkungan
: TATA CARA PENETAPAN KRP YANG
Hidup;
7 Pasal
mengamanahkan
• BAB II : PENYELENGGARAAN KLHS (Pasal 2 – Pasal 31)
2. Penentuan standar kompetensi Penyusun 2. PasalBERPOTENSI
14 : MENIMBULKAN
Penentuan standar DAMPAK DAN/ATAU
kompetensi Penyusun KLHS untuk diatur lebih
KLHS; RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 – Pasal 13)
lanjut dalam
• BAB III : KETERLIBATAN MASYARAKAT (Pasal 32 – Pasal 33)
3. Tata Cara mengenai pembuatan dan 3. Pasal 17
BAB III : :
PEMBUATAN Tata Cara mengenai
DAN
pembuatan dan pelaksanaan KLHS PELAKSANAAN KLHS
Peraturan Menteri,
pelaksanaan KLHS ; (Pasal(Pasal 1416)
6 sd Pasal – Pasal 26)
• BAB IV : PEMBINAAN
4. Pengaturan Penjaminan kualitas dan (Pasal 34)
BAB
4. IV
Pasal :18 : STANDAR KOMPETENSI PENYUSUN KLHS
Tata Cara mengenai
yaitu:
pendokumentasian KLHS;
• 5. Tata Cara validasi KLHS
(Pasalpembuatan
BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI (Pasal 35 – Pasal 38)
27) dan pelaksanaan KLHS
(Pasal 6 sd Pasal 16)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS DAN PENDOKUMENTASIAN
• BAB VI : PEMBIAYAAN 5. Pasal(Pasal
KLHS
22 39)Cara28 –mengenai
(Pasal
: Tata Pasal 30)
penjaminan kualitas KLHS
BAB VI : VALIDASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
• BAB JUDUL RAPERMEN: PERALIHAN
VII : KETENTUAN 6. Pasal(Pasal 40)
24 : Pengaturan
(Pasal 31 – Pasal
Penjaminan
32)KLHS
kualitas dan pendokumentasian
PEDOMAN PELAKSANAAN PP
• BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP
NO. 46/2016 TENTANG TATA
BAB Pasal(Pasal
7. VII : 31 : 41)
PEMBINAAN, PEMANTAUAN
Tata Cara validasi DAN EVALUASI dan
KLHS PEMBIAYAAN (Pasal 33 – Pasal 37)
CARA PENYELENGGARAAN BAB VIII : KETENTUAN PENUTUP (Pasal 38)
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
Pasal 1 : Pengertian
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Pasal 2 : Tujuan Pedoman KLHS ini sebagai:
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI 1) Penyelenggaraan KLHS, dan
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
2) Acuan menyusun peraturan
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps teknis oleh masing-masing K/L
28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN Pasal 3 : Ruang Lingkup  dari Bab
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) II sd Bab VII
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3) Pasal 4 : Jenis KRP yang berdampak:
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
a. KRP yang berdampak
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU b. KRP lain berdasarkan permintaan
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal masyarakat
4 – Pasal 13) Pasal 5 : Penyusun KRP menetapkan KRP
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
yang berdampak;
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI a. Menteri untuk KRP yang bersifat
PENYUSUN KLHS (Ps 27) lintas Prov dan lintas sektor
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS b. menteri/kepala lembaga
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
28 – 30)
pemerintah non kementerian
BAB VI : VALIDASI KAJIAN untuk KRP yang bersifat lintas
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Provinsi dan berada dalam
(Pasal 31 – Pasal 32) kewenangan pembinaan teknis
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
yang sesuai;
33 – Pasal 37) c. Gubernur untuk KRP yang
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38) bersifat lintas Kabupaten/Kota;
Penetapan KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau resiko LH
TAHAP PENYELENGGARAAN KLHS
Jenis KRP wajib
KLHS: Pembuatan dan
Validasi
Pelaksanaan KLHS
1. RTRW dan rinci:

1 2 3 Diumumkan
2. Rencana
Pembangunan
Penjaminan Kualitas dan
3. Rencana Zonasi Pendokumentasian BA / SK
4. KRP Yang Perlu KLHS
berdampak Penapisan:
5. Atas Permintaan Men LHK/ menteri/ Diumumkan
Masyarakat Gubernur
Contoh
KRP yang berdampak pada
kerusakan Lingkungan Hidup
CONTOH KRP NCICD
1. Siapa yang
menyusun
KRP?

2. Siapa yang
4. Regulasi Apakah perlu melaksanakan
KLHS??
PP 46/16 Ps 3 (2) : KLHS?
KRP yg berpotensi
menimbulkan
dampak 3. Bagaimana
kerusakan LH caranya?
Tata Cara Penetapan KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau resiko Lingkungan Hidup

Menteri, menteri/
kepala lembaga Menyusun
pemerintah non Materi KLHS
kementerian muatan
atau Gubernur NCICD

Menunjuk : Perlu KLHS


Pejabat Es I Bid LH KRP Pejabat Es I Bid LH
atau Berpotensi BA / SK atau
Kepala PD Provinsi dampak Kepala PD Prov Bid LH
Bid LH

Diumumkan dapat
diakses oleh Publik
Identifikasi KRP yang berdampak, ditapis dengan
cara: (Penjelasan Pasal 15 UU No. 32 /2009)

No Dampak dan/atau Resiko LH Nilai


Isu Draft Kebijakan Rencana dan/atau a b c d e f g
Program
DRAFT
Kebijakan Rencana 1 Rencana Pembangunan Tanggul A + + + + + + + Signifikan
2 Rencana Pembangunan Tanggul B - - - - - - - Tidak perlu
dan/atau Program
3 Rencana Tanggul C + + + + + + + Signifikan
4 Rencana Pembangunan 17 Pulau + + -/+ + + -/+ - Significan
Muatan KRP yang berdampak: 5 Rencana Pembangunan Kolam Retensi + + + + + + + Signifikan
1. Rencana Pembangunan
Tanggul A Keterangan:
2. Rencana Pembangunan a. Perubahan Iklim
Tanggul B b. Kerusakan, Kemerosotan, dan/atau Kepunahan biodiversity
3. Rencana c. Peningkatan intensitas & cakupan wilayah banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran
PembangunanTanggul C hutan dan lahan
4. Rencana Pembangunan 17 d. Penurunan mutu dan kelimpahan SDA
Pulau e. Peningkatan alih fungsi Kawasan Hutan dan/atau lahan
5. Rencana Pembangunan Kolam f. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
Retensi sekelompok masyarakat
g. Peningkatan resiko tehadap kesehatan dan keselamatan manusia
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN Pasal 12 : KRP lain atas permintaan
KRP YANG BERPOTENSI masyarakat:
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal
1. Surat permohonan dari wakil
4 – Pasal 13) kelompok masy terkena dampak
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN 2. Ditujukan kepada Menteri
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) (dampak lintas provinsi) atau
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI Gubernur (dampak lintas dan
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
lingkup kab/kota);
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps 3. Melalui penapisan;
28 – 30) 4. Penapisan oleh:
BAB VI : VALIDASI KAJIAN - Menteri menunjuk Pej Es I yang
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS bertugas di bidang Tata Lingk
(Pasal 31 – Pasal 32)
- Gubernur menunjuk Kepala
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal Perangkat Daerah Provinsi yang
33 – Pasal 37) menyelenggarakan urusan
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38) pemerintahan bidang LH;
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal
4 – Pasal 13) Pasal 12 : Proses penapisan:
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
1) Menetapkan wilayah kajian
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI 2) Inventarisasi materi muatan
PENYUSUN KLHS (Ps 27) KRP (dari RTRW, RPJM, Izin
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS usaha/ kegiatan)
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
3) Uji silang
28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN 4) Menetapkan KRP atas
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS permintaan masyarakat dg BA
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Contoh KRP Permintaan
Masyarakat
CONTOH KRP PEG KENDENG

3. Regulasi boleh Kenapa harus


2. Kalau Pabrik
PP 46/16 Ps 3 (3) : KRP KLHS??
Semen saja, ya
lain berdasarkan
Amdal lah?
permintaan masyarakat

1. Apakah
4. Bagaimana perlu di KLHS?
caranya?
Tata Cara Penetapan KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau resiko Lingkungan Hidup

menteri/kepala lembaga non


Koordinasi Ka PD Prov bid LH
Surat kementerian
Permohonan dari
Menteri
perwakilan Berita Acara dan Penyelenggaraan
masyarakat Gubernur Pengesahan Hasil Penapisan KLHS

Perlu KLHS Pejabat Es I bid TL /


Batas Wil Diumumkan dapat
Ka PD Prov bid LH
Kajian diakses oleh Publik
Materi
RTRW
KRP
Materi RPJ permintaan
masyarakat
Pabrik
Izin Usaha
Semen
Identifikasi KRP yang berdampak, ditapis dengan
cara: (Penjelasan Pasal 15 UU No. 32 /2009)

No Dampak dan/atau Resiko LH Nilai


Isu Draft Kebijakan Rencana dan/atau a b c d e f g
Program
DRAFT
Kebijakan Rencana 1 Rencana Pembangunan Pabrik Semen + + + + + + + Signifikan
2 Rencana Peningkatan Produksi Daging - - - - - - - Tidak perlu
dan/atau Program
3 Rencana Pembangunan Infrastruktur + + + + + + + Signifikan
4 Rencana Ketahanan Pangan Program 1 + + -/+ + + -/+ - Significan
juta hektar
Muatan KRP yang berdampak:
1. Rencana Pembangunan Pabrik 5 Rencana Pembangunan Kota + + + + + + + Signifikan
Metropolitan
Semen
2. Rencana Peningkatan Produksi Keterangan:
Daging a. Perubahan Iklim
3. Rencana Pembangunan b. Kerusakan, Kemerosotan, dan/atau Kepunahan biodiversity
c. Peningkatan intensitas & cakupan wilayah banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran
Infrastruktur
hutan dan lahan
4. Rencana Ketahanan Pangan
d. Penurunan mutu dan kelimpahan SDA
Program 1 juta hektar e. Peningkatan alih fungsi Kawasan Hutan dan/atau lahan
5. Rencana Pembangunan Kota f. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
Metropolitan sekelompok masyarakat
g. Peningkatan resiko tehadap kesehatan dan keselamatan manusia
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal
4 – Pasal 13)
Pasal 13 : Pengecualian Kewajiban KLHS;
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN a. tanggap darurat bencana; dan
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) b. kondisi darurat pertahanan
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI dan keamanan.
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps Statusnya ditetapkan oleh menteri
28 – 30) teknis atau gubernur, bupati/
BAB VI : VALIDASI KAJIAN walikota, sesuai dengan ketentuan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) peraturan perundang-undangan
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Bagian Kesatu : Mekanisme Pembuatan
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 dan Pelaksanaan KLHS
– Pasal 13) Pasal 14 :
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
1. pengkajian pengaruh KRP terhadap
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI kondisi Lingkungan Hidup dan
PENYUSUN KLHS (Ps 27) pembangunan berkelanjutan;
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 2. perumusan alternatif penyempurnaan
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
KRP; dan
28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN 3. penyusunan rekomendasi perbaikan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS untuk pengambilan keputusan KRP yang
(Pasal 31 – Pasal 32) mengintegrasikan prinsip pembangunan
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
berkelanjutan
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
PASAL 15: JENIS KRP PEMERINTAH:

1. RTRW Nasional;
2. RTR Pulau/Kepulauan;
3. RTR-KSN;
4. RTR Laut Nasional;
5. RZKSNT Untuk Pulau-Pulau Kecil 10. Rencana Pembangunan Pusat
Terluar; Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Nasional.
6. Rencana Pengelolaan dan Zonasi 11. Kebijakan, Rencana dan/atau Program
Kawasan Konservasi Perairan; yang sudah ditapis.
7. Rencana Induk Reklamasi Tingkat
Nasional;
8. RPJP Nasional;
9. RPJM Nasional;
JENIS KRP PEMDA PROVINSI:

1. RTRW Provinsi;
2. RTR-KSP;
3. RZWP-3-K;
9. Rencana Perubahan Peruntukan dan
4. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir
Fungsi Kawasan Hutan Tingkat
dan Pulau-Pulau Kecil;
Provinsi;
5. Rencana Induk Reklamasi Tingkat
10. Kebijakan, Rencana dan/atau
Provinsi;
Program yang sudah ditapis.
6. RPJP Provinsi;
7. RPJM Provinsi;
8. Rencana Pusat pertumbuhan ekonomi
tingkat Provinsi;
JENIS KRP PEMDA KAB/KOTA:

1. RTRW Kabupaten/Kota;
2. RTR-KS Kabupaten/Kota;
3. RDTR kabupaten/kota;
7. Kebijakan, Rencana dan/atau
4. Rencana Tata Ruang Kawasan
Program yang sudah ditapis.
Perkotaan yang merupakan bagian
wilayah kabupaten;
5. RPJP Kabupaten/Kota;
6. RPJM Kabupaten/Kota;
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Bagian Kedua : KRP Pemerintah
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
Pasal 16 : Menteri dan/atau menteri/kepala
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN lembaga pemerintah non
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) kementerian membentuk
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI Kelompok Kerja KLHS.
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps Penyusun atau Kelompok Kerja
28 – 30) KLHS terdiri atas:
BAB VI : VALIDASI KAJIAN - Ketua
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS - Anggota
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal dapat didampingi oleh tenaga ahli
33 – Pasal 37) yang memiliki standar kompetensi
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Kelompok Kerja KLHS untuk KRP
Pemerintah:
Ketua yang berasal dari:
1. Pejabat Eselon I yang menyusun atau 3. Pejabat Eselon I yang menyusun atau
mengevaluasi RPJPN dan RPJMN, pada
mengevaluasi RTRWN, RTR Pulau/
Bappenas;
Kepulauan dan RTR-KSN, pada 4. Pejabat Eselon I yang menyusun atau
kementerian ATR; mengevaluasi rencana Pembangunan Pusat
2. Pejabat Eselon I yang menyusun atau Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Nasional pada
mengevaluasi RTRLN, RZKSN untuk kemenko perekonomian nasional; atau
Pulau-Pulau Kecil Terluar, Rencana 5. Pejabat Eselon I pada kementerian teknis
Pengelolaan dan Zonasi Kawasan terkait, untuk KRP yang berpotensi
Konservasi Perairan, dan Rencana Induk menimbulkan dampak dan/atau risiko
Reklamasi nasional, pada kementerian Lingkungan Hidup dan KRP lain berdasarkan
permintaan masyarakat.
KKP;
Kelompok Kerja KLHS untuk KRP
Pemerintah:

Anggota yang berasal dari:


1. Pejabat Eselon I
kementerian/lembaga pemerintah Kelompok Kerja KLHS dapat didampingi
nonkementerian terkait sesuai oleh tenaga ahli yang memiliki standar
kompetensi sesuai dengan jenis Kebijakan,
dengan jenis Kebijakan, Rencana
Rencana dan/atau Program.
dan/atau Program yang disusun atau
dievaluasi;
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Bagian Ketiga : KRP Pemda Provinsi
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Pasal 17 : Gubernur membentuk Tim
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Penyusun atau Kelompok Kerja.
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
Kelompok Kerja terdiri atas:
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
- Ketua
28 – 30) - Sekretaris
BAB VI : VALIDASI KAJIAN - Anggota
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN dapat didampingi oleh tenaga ahli
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal yang memiliki standar kompetensi
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Kelompok Kerja untuk KRP Pemda
Provinsi/Kab/Kota:
Ketua yang dijabat oleh :
Kepala Perangkat Daerah provinsi
bidang Lingkungan Hidup atau Anggota yang berasal dari :
Penyusun KRP; unsur Perangkat Daerah provinsi
Wakil Ketua yang dijabat oleh : terkait sesuai dengan KRP yang
(kebalikan dari Ketua); disusun atau dievaluasi.
Sekretaris yang berasal dari kepala
bidang pada Perangkat Daerah provinsi Kelompok Kerja dapat didampingi oleh
bidang tenaga ahli yang memiliki standar
1. perencanaan pembangunan daerah; kompetensi sesuai dengan jenis KRP
2. bidang penataan ruang; dan
3. bidang kelautan.
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) Paragraf Kesatu: Persiapan
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Pasal 18 : membuat KAK, dengan muatan:
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
1. latar belakang;
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
2. tujuan dan sasaran;
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 3. lingkup kegiatan;
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps 4. hasil yang diharapkan;
28 – 30) 5. cara pelaksanaan;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN 6. rencana kerja yang mencakup jadwal
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS kerja;
(Pasal 31 – Pasal 32) 7. kebutuhan tenaga ahli yang
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
diperlukan; dan pembiayaan
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) Paragraf Kedua: Identifikasi dan Perumusan
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Isu Pembangunan Berkelanjutan
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27) Pasal 19 :
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 1. Identifikasi isu pembangunan
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps berkelanjutan dengan cara;
28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
a. Mengumpulkan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS b. Memusatkan isu PB.
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Pasal 25 : Identifikasi Isu Pembangunan
Berkelanjutan:
ISU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Dasar untuk Isu


a. dikumpulkan b. dipusatkan
Pembangunan
Berkelanjutan yang
literatur kesamaan
Paling Strategis
pendapat Pokja sebab akibat

Lintas sektor
Hasil dikonsultasikan
Lintas Wilayah dengan masyarakat
Lintas PW dan Pemangku
Lintas waktu kepentingan
Isu Pembangunan Berkelanjutan Yang Paling
Strategis:
Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan yang paling strategis dilakukan dengan cara;
Menelaah hasil isu PB dengan mempertimbangkan unsur-unsur:
Karakteristik Wilayah Pentingnya dampak Isu PB KRP RPPLH KLHS
Isu PB RBI RTR LC Luas Sering terkait terkait diatasnya

Sudah ada
Analisis sebab Lokasinya
Banjir? Topografi Pola ruang Terbuka? Luas? Tiap tahun? rencana Sudah ada
akibatnya sama?
pengelolaanya? penanganan dari
KLHS pada
hirarki KLHS di
Struktur Potensi atasnya?
Longsor? Kelerengan Hutan? Kecil? Baru terjadi?
ruang pengaruhnya?

Diatas
Kekeringan? permukaan Tubuh air?
laut?

Alih fungai
Sempadan? Karst?
kawasan?

Melalui konsultasi Publik, disepakati Isu yang akan diambil menjadi Isu PB
yang Paling Strategis dengan mempertinbangkan hasil telaahan tersebut
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Paragraf Ketiga: Identifikasi Materi Muatan
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
KRP yang Berpotensi Menimbulkan
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) Pengaruh Terhadap Kondisi
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Lingkungan Hidup
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI Pasal 20 :
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
telaah konsep KRP dengan cara uji
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps silang dengan kriteria dampak
28 – 30) dan/atau resiko lingkungan hidup dan
BAB VI : VALIDASI KAJIAN pembangunan berkelanjutan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN  Lihat slide no 23
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
Paragraf Keempat: Analisis Pengaruh Materi
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) Muatan KRP yang Berpotensi
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Menimbulkan Pengaruh Terhadap
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Kondisi Lingkungan Hidup
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
Pasal 21 :
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps Analisis pengaruh dengan cara uji
28 – 30) keterkaitan antara materi muatan
BAB VI : VALIDASI KAJIAN KRP dengan isu pembangunan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
berkelanjutan prioritas
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
ANALISIS PENGARUH
Identifikasi
Identifikasi Isu PB
Muatan KRP
Identifikasi Isu PB Yang
Identifikasi Isu PB: Identifikasi Materi Muatan
Paling Strategis dan
prioritas: KRP:
1. Isu PB didapat dari
studi literatur dll oleh 1. Dilakukan dengan
1. Hasil pemusatan Isu BP,
Tim Penyusun KLHS analisis uji silang
dianalisis dengan Ps 9
2. Didiskusikan dengan dengan Penjelasan
(1) PP 46;
Para Pemangku
Uji g
2. Hasilnya dasar untuk Pasal 15 UU No 32
Kepentingan melalui Tahun 2009
menentukan Isu PB n
Konsultasi Publik
Prioritas S i l a
3. Hasil Konsultasi Publik
dituangkan dalam
Berita Acara
4. Hasil Konsultasi Publik
Analisis pengaruh materi muatan
menjadi dasar untuk Isu kebijakan rencana dan atau program
PB Yang Paling yang berpotensi menimbulkan
Strategis
pengaruh terhadap kondisi LH
Analisis Pengaruh:
Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
Materi Muatan KRP yang berpotensi
No menimbulkan pengaruh terhadap Keterangan
kondisi Lingkungan Hidup Banjir Kekeringan Alih fungsi lahan ...dst...

1 Rencana Pembangunan Tanggul A ya tidak ya ...dst... Perlu kajian


muatan

2 Rencana Pembangunan Tanggul B tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu

3 Rencana Tanggul C tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu

4 Rencana Pembangunan 17 Pulau ya tidak ya ...dst... Perlu kajian


muatan

5 Rencana Pembangunan Kolam Retensi tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Paragraf Kelima: Pengkajian Muatan KLHK
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Pasal 22 : Hasil analisis pengaruh paling
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) sedikit memuat kajian:
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI a. Kap DDDTLH unt pembangunan
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
b. perkiraan dampak dan risiko LH;
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps c. kinerja layanan/jasa ekosistem;
28 – 30) d. efisiensi pemanfaatan SDA;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN e. tingkat kerentanan dan kapasitas
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)
API; dan
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN f. tingkat ketahanan dan potensi
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal kehati.
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Kajian:

Analisis pengaruh, paling sedikit memuat kajian;


Isu Analisis Dampak Jasa Efisiensi Perubahan
Pengaruh DDDT resiko LH Ekosistem Pemanf SDA Ikkim Kehati

Rencana Apakah Bagaimana Jasa SDA apa saja Apakah Ada kehati
Pembangunan mempengaruhi dampak dan Ekosistem yang akan signifikan yang
Tanggul A DDDT struktur resiko Air? digunakan? dampak pada dirusak?
dan pola ruang lingkungan Secara garis perubahan iklim
lain? hidup akibat besar saja mikro dan/atau
Rencana rencana atau melalui makro?
Pembangunan pembangun Jasa literatur yang
17 Pulau an ini? Ekosistem ada
Pangan?

Muatan kajian perlu Hasil kajian menjadi dasar untuk


pendampingan dari Tenaga Ahli Rumusan Alternatif
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN Bagian Keenam : Perumusan Alternatif
KRP YANG BERPOTENSI Penyempurnaan KRP
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 Pasal 23 : dengan mempertimbangkan analisis
– Pasal 13) lanjutan dengan mempertimbangkan
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN besaran manfaat dan risiko.
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)  pilih alternatif yang mempunyai nilai
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI manfaat yang besar;
PENYUSUN KLHS (Ps 27)  Jika lebih dari satu, lanjutkan dengan
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS analisis sistem, untuk mendapatkan
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps alternatif terbaik;
28 – 30)  Jika analisis lanjutan mempunyai risiko
BAB VI : VALIDASI KAJIAN lebih besar dan tidak ada alternatif lain,
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS maka wajib dilakukan upaya mitigasi
(Pasal 31 – Pasal 32) yang mungkin untuk dilaksanakan
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN  Hasilnya dapar dikonsultasikan dengan
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal masyarakat dan para pemangku
33 – Pasal 37) kepentingan
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Bagian Ketujuh : Penyusunan Rekomendasi
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 Perbaikan untuk Pengambilan
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
Keputusan KRP yang
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Mengintegrasikan
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI Prinsip Pembangunan
PENYUSUN KLHS (Ps 27) Berkelanjutan
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
28 – 30) Pasal 24 : memuat:
BAB VI : VALIDASI KAJIAN 1. materi perbaikan KRP; dan/atau
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 2. informasi jenis usaha dan/atau
(Pasal 31 – Pasal 32) kegiatan yang telah melampaui
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN DDDTLH dan tidak diperbolehkan lagi
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
contoh
F
C
D
A
E B

Telaahan : Jalan Tol Sunter - Rawa Buaya - Batu Ceper (20 km)
a. Trace AB : warna kuning : Pemukiman
b. Trace BC : warna ungu : Perkantoran
c. Trace CD : warna kuning : Pemukiman
d. Trace DE : warna abu-abu : Industri dan Pergudangan
e. Trace EF : warna kuning : Pemukiman
Contoh Perumusan Alternatif
Muatan Kajian Analisis Kajian
Rumusan Rekomendasi
No Muatan KRP Jasa Resiko dan Perubahan Alternatif Perbaikan
DDDT Ekosistem SDA Dampak LH Iklim Biodiversity PB Sistem

1 Jalan Akses Tanjung Priok (17 km)


2 Jalan Tol Cibitung - Cilincing (34 km)
3 Jalan Tol Sunter - Rawa Buaya - Batu Ceper
(20 km)
Telaahan:
a. Trace AB : Pemukiman padat Terlampaui Jasa Analisis Banjir Panas tidak ada a. Relokasi CBA 50 M
Ekosistem kebutuhan Reroute pada
air SDA unt trace pemukiman
/pangan Pemb : b. Reroute CBA 45 M sedang atau
terganggu Semen, rendah
kerikil,
pasir. Dari DDDT
mana pemukiman
diambilnya c. Pemukiman terlampaui,
Vertikal CBA 70 M pemukiman
horizontal tidak
boleh lagi
d. Kereta api CBA 60 M
b. Trace BC : warna ungu : Perkantoran Belum Terganggu Banjir Panas tidak ada CBA
c. Trace CD : warna kuning : Pemukiman Belum Terganggu LS Panas tidak ada CBA
4 Dst .............
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) Pengintegrasian Hasil KLHS kedalam KRP
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Pasal 26 : dengan cara:
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
1. Berkoordinasi dengan penyusun KRP;
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 2. Hasil KLHS disepakati untuk
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps diintegrasikan ke dalam KRP;
28 – 30) 3. Ditungkan dalam Berita Acara dan
BAB VI : VALIDASI KAJIAN 4. Ditandatangani oleh Penanggung
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Jawab KRP dan Ketua Pokja KLHS
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Pasal 27 : Standar Kompetensi, mencakup:
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI 1. ketepatan keahlian pada isu yang dikaji;
PENYUSUN KLHS (Ps 27) dan
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 2. pengalaman di bidang penyusunan
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps KLHS atau kajian Lingkungan Hidup
28 – 30) yang sejenis
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Standar Kompetensi KLHS:
Ketepatan keahlian pada isu yang dikaji

a. latar belakang pendidikan/ keahlian;


• minimal S1 (keilmuan yang relevan dengan
Pengalaman di bidang penyusunan KLHS dan/atau PB)
KLHS atau Kajian yang sejenis b. keterampilan;
• analisis kuantitatif;
• analisis spasial;
• analisis sistem;
• analisis teknis tertentu yang terkait
pernah menyusun KLHS. dengan isu dalam KLHS yang
bersangkutan;
• ketrampilan lain yang diperoleh dari
pelatihan KLHS.
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
Bagian Kesatu : Penjaminan Kualitas KLHS
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Pasal 28 : dengan cara:
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 1. Berkoordinasi dengan penyusun KRP;
– Pasal 13) 2. Dilakukan dengan penilaian mandiri
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN oleh penyusun KRP
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
3. Menggunakan instrumen penilaian
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
mandiri;
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 4. Dapat dilakukan secara bertahap atau
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS sekaligus pada tahap akhir;
(Ps 28 – 30) 5. Penilaian mandiri bertahap: penilaian
BAB VI : VALIDASI KAJIAN sampai dengan tahap pengjakian
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS pengaruh;
(Pasal 31 – Pasal 32) 6. Penilaian mandiri tahap akhir:
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
penilaian mandiri sampai dengan
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37) tahap integrasi hasil KLHS kedalam
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38) KRP;
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Penjaminan Kualitas KLHS
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Pasal 29 : Penilaian mandiri mempertimbangkan:
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) 1. dokumen Rencana Perlindungan
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PENYUSUN KLHS (Ps 27) yang relevan; dan
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 2. laporan KLHS dari Kebijakan,
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS Rencana, dan/atau Program yang
(Ps 28 – 30)
terkait dan relevan;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)  Jika dokumen RPPLH belum ada,
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN maka gunakan hasil kajian DDDTLH
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Bagian Kesatu : Penjaminan Kualitas KLHS
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Pasal 29 : Penilaian mandiri memuat informasi
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) tentang:
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI 1. kelayakan KLHS jika telah
PENYUSUN KLHS (Ps 27) memenuhi ketentuan; dan/atau
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS 2. rekomendasi perbaikan KLHS yang
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS telah diikuti dengan perbaikan KRP;
(Ps 28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS  dituangkan dalam Berita Acara
(Pasal 31 – Pasal 32)  disahkan oleh penanggung jawab
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN penyusun KRP
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Penjaminan Kualitas
Rekom Integrasi KLHS ke Penjaminan
No KRP KLHS Perbaikan KRP KRP Kualitas

1 Pelabuhan Apa hasil kajian? Apa yang Apakah sudah Apakah sudah
- DDDTLH? diperbaiki? atau belum Layak atau
2 Industri - Jasa diintegrasikan? belum?
Ekosistem?
- Perubahan
3 Jalan dan Rel Iklim? Dari KRP yang
- Resiko dampak mana?
4 Kebun sawit kerusakan LH?
- Efisiensi SDA?
- Kehati?
5 Pemukiman Menjadi apa?
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
Bagian Kedua : Pendokumentasian KLHS
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Pasal 30 : Laporan KLHS memuat informasi :
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 a. dasar pertimbangan KRP;
– Pasal 13) b. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN dan hasil pengkajian pengaruh KRP;
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
c. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
dan hasil perumusan alternatif muatan KRP;
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS d. pertimbangan, muatan, dan konsekuensi
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS rekomendasi perbaikan untuk pengambilan
(Ps 28 – 30) keputusan KRP yang mengintegrasikan
BAB VI : VALIDASI KAJIAN prinsip pembangunan berkelanjutan;
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS e. gambaran pengintegrasian hasil KLHS
(Pasal 31 – Pasal 32) dalam KRP;
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
f. pelaksanaan partisipasi masyarakat dan
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37) keterbukaan informasi KLHS; dan
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38) g. hasil penjaminan kualitas KLHS
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Pasal 31 : Validasi KLHS:
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 dilakukan untuk memastikan
– Pasal 13) penjaminan kualitas KLHS telah
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
dilaksanakan secara akuntabel dan
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI dapat dipertanggungjawabkan
PENYUSUN KLHS (Ps 27) kepada publik.
BAB V
V : PENJAMINANKUALITAS
PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIANKLHS KLHS(Ps
(Ps–28
28 30)– 30)
Pasal 32 : Validasi KLHS oleh:
BAB VI
VI : VALIDASI KAJIAN
VALIDASI KAJIAN a. Menteri  KLHS untuk KRP
LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUPSTRATEGIS
STRATEGIS Nasional dan Provinsi
(Pasal 31
(Pasal 31––Pasal
Pasal32)
32) b. Gubernur  KLHS untuk KRP
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
Kabupaten/Kota
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
KLHS YANG DIVALIDASI MENTERI LHK:
1. RTRW Nasional; 10. RTR Kawasan Strategis Provinsi;
2. RTR Pulau/Kepulauan; 11. RZWP-3-K;
3. RTR Kawasan Strategis Nasional; 12. RPWP-3-K;
4. RTR Laut Nasional; 13. RPJP Provinsi;
5. RZKSN tertentu untuk pulau-pulau kecil 14. RPJM Provinsi
terluar; 15. Rencana Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan untuk
6. Rencana Pengelolaan dan Zonasi wilayah provinsi yang berpotensi menimbulkan dampak
Kawasan Konservasi Perairan; dan/atau risiko Lingkungan Hidup dan Pembangunan
7. Rencana Induk Reklamasi Nasional; Berkelanjutan;

8. Rencana Pembangunan Pusat 16. KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko
Pertumbuhan Ekonomi Nasional/Provinsi; Lingkungan Hidup Nasional/Provinsi; dan

9. RTRW Provinsi; 17. KRP lain berdasarkan permintaan masyarakat


Nasional/Provinsi.
KLHS YANG DIVALIDASI GUBERNUR:
1. RTRW Kabupaten / Kota;
2. RTR Kawasan Strategis Kabupaten / Kota;
3. RDTR Kabupaten / Kota;
4. RTR Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian wilayah Kabupaten;
5. RPJP Kabupaten/Kota;
6. RPJM Kabupaten/Kota;
7. KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota; dan
8. KRP lain berdasarkan permintaan masyarakat.
PASAL 31 – 33 : VALIDASI KLHS

• Bertahap;
1. Saat penjaminan kualitas telah dilakukan belum dapat digunakan
sampai dengan tahap pengkajian pengaruh KRP untuk pengesahan KRP.
terhadap kondisi Lingkungan Hidup dan
Pembangunan Berkelanjutan;
2. Saat penjaminan kualitas telah dilakukan  dapat digunakan untuk
sampai dengan tahap integrasi KLHS ke dalam pengesahan KRP.
KRP.
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Pasal 31 : Masa Berlaku Validasi KLHS:
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU 1. sama dengan masa berlaku KRP.
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) 2. Jika ada perubahan terhadap KRP,
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN maka dilakukan perubahan KLHS
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) sesuai dengan perubahan KRP
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS Pasal 32 : Permohonan Validasi -KLHS oleh:
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps a. menteri/kepala lembaga
28 – 30) nonkementerian penyusun KRP
BAB VI : VALIDASI KAJIAN Nasional dan Provinsi kepada
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) Menteri
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN b. Bupati/Walikota penyusun KRP
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal Kabupaten/Kota kepada Gubernur
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
KELENGKAPAN PERMOHONAN VALIDASI
Bertahap :
Tahap Akhir:
1. surat permohonan
1. surat permohonan
2. rancangan KRP;
2. rancangan KRP;
3. laporan KLHS sampai dengan
3. laporan KLHS sampai dengan
tahap pengkajian pengaruh KRP
tahap penjaminan kualitas KLHS;
terhadap kondisi Lingkungan
dan
Hidup dan Pembangunan
4. bukti pemenuhan standar
Berkelanjutan; dan
kompetensi Penyusun KLHS.
4. bukti pemenuhan standar
kompetensi Penyusun KLHS.
PASAL 31 - 33: PROSES VALIDASI

Pemohon dg - Agar dilengkapi, dan


Surat - Bermohon ulang
Permohonan
surat hasil
validasi Tidak
Lengkap

Telaah Teknis (20 HK):


Dirjen PKTL Cek - kesesuaian hasil KLHS
Menteri atau
atau Dis LH Kelengkapan 3
Gubernur dengan penjaminan
Prov Hari Kerja
Lengkap kualitas;
- rekomendasi.

Diumumkan
kepada
Masyarakat
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Pasal 33 : PEMBINAAN:
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU 1. Menteri  Pejabat Es I Bid TL
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) 2. Kepada :
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN a. Pelaksana KLHS pada
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) Kemenenterian di bidang tata
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI ruang, kelautan,
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V
V : PENJAMINANKUALITAS
PENJAMINAN KUALITAS perekonomian, dan
DAN PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIANKLHS KLHS(Ps kementerian teknis lainnya.
(Ps–28
28 30)– 30) b. Pelaksana KLHS pada PD
BAB VI : VALIDASI KAJIAN provinsi bidang LH, penataan
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) ruang, kelautan, dan bidang
BAB VII
VII : PEMBINAAN,
PEMBINAAN,PEMANTAUAN
PEMANTAUANDAN DAN pembangunan dan
EVALUASI DAN
EVALUASI DANPEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN(Pasal
(Pasal perencanaan daerah
33 – Pasal
Pasal37)
37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN Pasal 33 : PEMBINAAN:
KRP YANG BERPOTENSI 1. Gubernur  Ka PD Bid LH
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU 2. Kepada :
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13) a. Pelaksana KLHS pada
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Kemenenterian di bidang tata
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) ruang, kelautan,
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI perekonomian, dan
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V
V : PENJAMINANKUALITAS
PENJAMINAN KUALITAS kementerian teknis lainnya.
DAN PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIANKLHS KLHS(Ps b. Pelaksana KLHS pada PD
(Ps–28
28 30)– 30) Kab/Kota bidang LH,
BAB VI : VALIDASI KAJIAN penataan ruang, dan bidang
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) pembangunan dan
BAB VII
VII : PEMBINAAN,
PEMBINAAN,PEMANTAUAN
PEMANTAUANDAN DAN perencanaan daerah serta PD
EVALUASI DAN
EVALUASI DANPEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN(Pasal
(Pasal lain yang menyelenggarakan
33 – Pasal
Pasal37)
37) KLHS
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Pasal 33 : PEMBINAAN, jenisnya:
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU 1. koordinasi pelaksanaan KLHS;
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 2. sosialisasi peraturan perundang-
– Pasal 13) undangan dan sosialisasi pedoman
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS;
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) 3. asistensi dan konsultasi dalam
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
pembuatan dan pelaksanaan KLHS;
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V
V : PENJAMINANKUALITAS
PENJAMINAN KUALITAS 4. pendidikan dan pelatihan;
DAN PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIANKLHS KLHS(Ps 5. pengembangan balai kliring KLHS;
(Ps–28
28 30)– 30) 6. penyebarluasan informasi KLHS
BAB VI : VALIDASI KAJIAN kepada masyarakat dan pemangku
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS kepentingan; dan/atau
(Pasal 31 – Pasal 32) 7. pengembangan kesadaran dan
BAB VII
VII : PEMBINAAN,
PEMBINAAN,PEMANTAUAN
PEMANTAUANDAN DAN tanggung jawab masyarakat dan
EVALUASI DAN
EVALUASI DANPEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN(Pasal
(Pasal
33 – Pasal
Pasal37)
37)
pemangku kepentingan.
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN Pasal 35 : PEMANTAUAN dan EVALUASI:
KRP YANG BERPOTENSI 1. Menteri  untuk KRP Pemerintah.
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU
2. menteri/kepala lembaga
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
pemerintah non kementerian 
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN untuk KRP yang disusun dan
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) dievaluasi sesuai jenisnya
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI 3. Gubernur  untuk KRP Pemerintah
PENYUSUN KLHS (Ps 27) Daerah Provinsi;
BAB V
V : PENJAMINANKUALITAS
PENJAMINAN KUALITAS 4. Perangkat Daerah Provinsi  untuk
DAN PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIANKLHS KLHS(Ps KRP yang disusun dan dievaluasi
(Ps–28
28 30)– 30)
sesuai jenisnya;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 5. Bupati/ Walikota  untuk KRP
(Pasal 31 – Pasal 32) Pemerintah Daerah Kab/Kota;
BAB VII
VII : PEMBINAAN,
PEMBINAAN,PEMANTAUAN
PEMANTAUANDAN DAN 6. Perangkat Daerah Kab/Kota 
EVALUASI DAN
EVALUASI DANPEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN(Pasal
(Pasal untuk KRP yang disusun dan
33 – Pasal
Pasal37)
37) dievaluasi sesuai jenisnya;
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
PASAL 35: PEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH
PEMERINTAH:

1. RTRWN; 7. Rencana Induk Reklamasi Tingkat


Nasional;
2. RTR Pulau/Kepulauan; 8. RPJP Nasional;
3. RTR-KSN; 9. RPJM Nasional;

4. RTRLN; 10. Rencana Pembangunan Pusat Pertumbuhan


Ekonomi Tingkat Nasional.
5. RZKSNT Untuk Pulau-Pulau Kecil 11. KRP yang berpotensi menimbulkan
Terluar; dampak dan/atau risiko LH tingkat
nasional.
6. Rencana Pengelolaan dan Zonasi
12. KRP lain berdasarkan permintaan
Kawasan Konservasi Perairan;
masyarakat

Menteri menteri / kepala lembaga pemerintah nonkementerian


PASAL 35: PEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI:

1. RTRW Provinsi; 8. Rencana Pusat pertumbuhan ekonomi


tingkat Provinsi;
2. RTR-KSP;
9. Rencana Perubahan Peruntukan dan Fungsi
3. RZWP-3-K;
Kawasan Hutan Tingkat Provinsi;
4. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
10. KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
Pulau-Pulau Kecil;
dan/atau risiko Lingkungan Hidup tingkat
5. Rencana Induk Reklamasi Tingkat provinsi;
Provinsi;
11. KRP lain berdasarkan permintaan
6. RPJP Provinsi; masyarakat.
7. RPJM Provinsi;

Gubernur Perangkat Daerah Provinsi sesuai KRP-nya


PASAL 35: PEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA:

1. RTRW Kabupaten/Kota; 8. Rencana Pusat pertumbuhan ekonomi


tingkat Provinsi;
2. RTR-KS Kabupaten/Kota;
9. Rencana Perubahan Peruntukan dan Fungsi
3. RDTR kabupaten/kota;
Kawasan Hutan Tingkat Provinsi;
4. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
10. KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
yang merupakan bagian wilayah
dan/atau risiko Lingkungan Hidup tingkat
kabupaten;
provinsi;
5. RPJP Kabupaten/Kota;
11. KRP lain berdasarkan permintaan
6. RPJM Kabupaten/Kota; masyarakat.

Bupati/Walikota Perangkat Daerah Kabupaten/Kota sesuai KRP-nya


Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Pasal 36 : PEMANTAUAN dan EVALUASI
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4 dilakukan saat:
– Pasal 13) a. Pembuatan KLHS
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26)
b. Pelaksanaan KLHS
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps
28 – 30)
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32)
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Pasal 36: PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pembuatan KLHS B. Pelaksanaan KLHS

1. Dipenuhinya kewajiban pembuatan Untuk memastikan:


KLHS Pasal 13 – Pasal 44; 1. kepatuhan dan efektivitas integrasi hasil
2. efektivitas pelibatan masyarakat KLHS ke dalam KRP (Pasal 40 sampai
dengan Pasal 43); dan
(Pasal 23);
2. kualitas dan efektivitas rekomendasi
3. efektivitas validasi KLHS (Pasal 46 – KLHS dalam pengelolaan dampak dan
Pasal 51); risiko Lingkungan Hidup (Pasal 39)
4. efektivitas pembinaan KLHS (Pasal
52 – Pasal 54); hasilnya

1. penyempurnaan perangkat pengaturan


mengenai KLHS; dan
2. penetapan Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program terkait yang dipandang perlu
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI Pasal 36 : HASIL PEMANTAUAN dan
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU EVALUASI:
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
Pasal 36 menteri/kepala
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN Menteri
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) lembaga pemerintah
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI non kementerian
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps Perangkat Daerah
Gubernur
28 – 30) Provinsi;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) Perangkat Daerah Bupati/
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN Kab/Kota; Walikota
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Muatan Rapermen KLHS:
BAB I : KETENTUAN UMUM (Ps 1 – Ps 3)
BAB II : TATA CARA PENETAPAN
KRP YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU Pasal 37 : PEMBIAYAAN:
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 4
– Pasal 13)
BAB III : PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN APBN
KLHS (Pasal 14 – Pasal 26) KRP Pemerintah
BAB IV : STANDAR KOMPETENSI
PENYUSUN KLHS (Ps 27)
BAB V : PENJAMINAN KUALITAS
DAN PENDOKUMENTASIAN KLHS (Ps APBD KRP Pemerintah
28 – 30) Daerah Provinsi;
BAB VI : VALIDASI KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Pasal 31 – Pasal 32) Lainnya KRP Pemerintah
BAB VII : PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN Daerah Kab/Kota;
EVALUASI DAN PEMBIAYAAN (Pasal
33 – Pasal 37)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Ps 38)
Rock Bar
AYANA RESORT
JIMBARAN BALI

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


PROFILE
081 246 54 879

Gusbenk GoKresi
Dr. I Gede Agus Wibawa, A.P, M.Si (gus beng)
Dosen FISIP Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali

Pendidikan : gusbenk_gokresi
1. STPDN Tahun 1998
2. S2/Magister UNAIR Surabaya, Th 2005
3. S3/Doktoral UNIBRAW Malang, Th 2011 Gusbenk GoKresi

Gusbenk GoKresi

Gusbenk GoKresi

Anda mungkin juga menyukai