Anda di halaman 1dari 11

KAPITA SELEKTA FILSAFAT ILMU

KEDOKTERAN
AGUS PURWADIANTO
FILSAFAT PRAKTIS ILMU KEDOKTERAN :
INTI
PEMAHAMAN KOMBINASI MULTI-METODOLOGI – UU
DIKDOK NO 20/TH 2013, LINEARITAS “TEBAL” 4 PILAR,
KELUASAN CARA PANDANG & PEMIKIRAN, KRITIK
IDEOLOGI, KEARIFAN NILAI KEMANUSIAAN, SISTEM
ETIKOLEGAL UTK PROFESIONALISME, DLL → POTENSI
MENCETAK PEMIMPIN BANGSA MASA DEPAN
“KUE FILSAFAT”
ontologi metafisika etika estetika epistemolo logika Fils ilmu
gi
Hakikat Realita Aksiologi Aksiologi Asal Teknik & Jenis
“ada” dibalik (deskriptif utk muasal/ kaidah keilmuan;
(being) ; fisika / tak & keindahan sumber, penalaran paradigma
apa yang inderawi; preskriptif struktur, tepat; ;
nyata; obyek utk hidup keabsahan ungkapan perspektif;
eksistensi melampau baik: & ruang putusan; pendekata
i fisik disiplin lingkup / proposisi n
ilmu + batas (afirmasi
justifikasi pengetahu vs negasi):
an – premis →
inferensi
Khusus : Abstraksi - Justifikasi Filsafat Ciri & cara, Subyek – metodologi
“ada” yang transenden memicu manusia metodologi predikat –
tak disang- bioetika; cari kopula;
sikan lagi hidup baik kebenaran induktif /
= teori deduktif
bahagia
STRUKTUR ILMU KEDOKTERAN
Mengikuti Pembagian Ilmu Popper & Habermas
Matematika, Komputasional
Ukur: Statistik Big data

Kesehatan
Masyarakat
Bioetika
Kedokteran
Klinis/
spesialaistis Biologi
Fisika
Kimia
Humaniora Kes Campurannya

Antropologi
Sosiologi
Psikologi , dll
Agus Purwadianto, 2011
4 PILAR KEILMUAN + PRAKTIK
PROFESI KEMANUSIAAN → ILMU
KEDOKTERAN
(HUBUNGAN DR-PASIEN = TERMASUK
APLIKASI FILSAFAT MANUSIA, PROFESI = ILMU
KHUSUSNYA PENDERITA) → YANG “KOMPLIT”
SUBSTANSI MENOLONG MANUSIA SECARA
CIPTAAN TERBAIK TUHAN YME – FILSAFAT ILMU
ESENSI NILAI KEBAIKAN ABADI – → kategori IPC
PENJAMINAN RELEVANSI ILMU terapan tertinggi
APLIKATIF DI ERA APAPUN - & paling
maslahat
KESEIMBANGAN-
MANUSIA BIOMEDIK & INFOMEDIK → FILSAFAT MANUSIA --> manusia
INDONESIA dgn JATIDIRInya
KLINISI DOKTER BEDAH & NON BEDAH → INTERVENSIONIS &
KONSERVATIF, CITO & ELEKTIF
PENDEKATAN: BIOMEDIK & INFOMEDIK/BIOKULTURAL, OBYEKTIF BEBAS
NILAI & SUBYEKTIF SARAT NILAI
OBYEKTIF MEMERLUKAN LOGIKA KEDOKTERAN & DIGUNAKAN DLM
PENELITIAN TEORITIS & PRAKTIS – TERMASUK BERBASIS PELAYANAN
ORIENTASI KEMANUSIAAN
Ontologi Fenomenologi menyempurnakan empati & prognosis dgn
memperdalam fitur kontekstualitas, pilihan & kualitas hidup pasien khususnya
sbg kaum yg rentan (tidak otonom) yg perlu dijunjung martabat dan hak asasi
manusianya.
Kaidah Dasar Bioetika sebagai dasar pengambilan keputusan etikolegal –
bermanfaat utk atasi kekosongan hukum bila berhadapan dgn kasus
konkrit yan manusia sehat & sakit dari ragam modalitas iptekdok khususnya
dlm berbagi keputusan medis & keputusan bersama Dr-Pasien
Juga berpengaruh pada keputusan manajerial Etikolegal RS/fasyankes -->
didasarkan pada sumberdaya sbg penyeimbang keputusan medis
KEARIFAN ILMU → KRITIK
IDEOLOGI KEILMUAN
Bila pengampu ilmu sekedar menerapkan translational “sempit”:
▪ Klinisi hanya menerapkan biomolekular ke satu individu sakit /pasien =
masih REDUKSIONISTIK !!! –> guna kritik u/ >< konflik etikolegal antar profesi
▪ PDSp hanya mengembangkan subspesialisasi 1 penyakit individu tertentu
(“orientasi mutu”), abai memikirkan aspek sosial/komunitas (“orientasi biaya &
kesamaan hak calon2 pasien berikut”) & abai swa-regulasi profesi sbg lembaga
kepercayaan publik (termasuk pembuktian penyimpangan etik/disiplinnya (utk
perorangan/di RS) = lebih GENERALISTIK, belum lepas dari MORALITAS TAKER
▪ Klinisi didorong menghilangkan ketergantungan impor alkes &bahan baku obat =
KEMANFAATAN PUBLIK/FARDHU KIFAYAH & KEBERLANJUTAN profesi & yan
Dari pendekatan keluasan cakrawala berpikir s/d berpikir radikal secara sistematis
APLIKASI PRAKTIS
Memetakan kompleksitas ilmu kedokteran, khususnya klinis
spesialistis
▪ Cocok dengan dukungan thd jatidiri profesi : cara sistematik berpikir
abstrak & orientasi kolektif utk pelayanan kemanusiaan
▪ Memahami bhw dokter spesialis setara doktor (apalagi subspesialis) –
konsep penerampilan profesi berbasis “jam terbang” pengalaman
menangani pasien/klien --> pengalaman pasien krn terfokus o/ DPJP
▪ Adaptabilitas Dr thd perkembangan iptekdok yang serba feasibility ("gas"),
bioetika sbg “rem”
▪ Kedudukan sosial Dr > nakes lain → pegang kepercayaan publik &
profesionalisme dalam sistem etikolegal sbg dasar komunitas moral
“ROH”/CITA2 HUKUM RUU DIKDOK: SISDOKNAS
{DR/G SBG “NAKES SUPERSTRATEGIS”}
FK/G Univ (+ Lab) RS,
PUSKESMAS
TEKNIS KOLEGIUM: entitas terpilah tapi
STRUKTUR tidak terpisah
FK/G Univ (+ Lab)
RS, PUSKESMAS
KOLEGIUM
entitas terpilah tapi PROSES DIK
SBG PENENTU Nilai Kemanusiaan &
tidak terpisah
Peradaban Masa Depan

SOSIOLOGIS
KEMAMPUAN:
Model/pionir: pendidikan
Penolong pasien/masyarakat
akademik+profesional
Pimpinan aparatur neg → pemersatu NKRI
Dana dikdok: negara hadir
Investor iptekkes → keunggulan global & lokal
Masyarakat sehat & puas
Pendidik masy + masy profesi kes
(tidak mudah gugat)
Peneliti berbasis pelayanan (translasional)
Mutu : Kejar ketertinggalan
Superspesialis + supergeneralis
Adaptabilitas global
SYNERGY OF BIOETHICS/HEALTH
HUMANITIES & MEDICAL EDUCATION
Universal Decl. Bioethics &
15 principles Human Rights UNESCO 2005 HUMAN RIGHTS HUMAN DIGNITY

HUMANITY
MEDICAL AFFIRMATION/
EDUCATION PROCEDURAL/ ADVOCATION
‘FORMAL”

ETHICAL
SENSIBILITY
PROFESSIO-
4 principles, clin.ethics, role modelism
NALISM AS
BIOETHICS AS
NEW KODEKI – VALUE
COLLECTIVE
DISCIPLINE- DEONTIC CLARIFICATION
ACTIONS
COGNITIVELY VIRTUE
CONTENT

Agus Purwadianto, 2017

Anda mungkin juga menyukai