Anda di halaman 1dari 55

Double Burden of

COVID-19 and
Influenza in Elderly
Siti Setiati
Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSCM-FKUI
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI)

Siti Setiati, Covid19+Influenza 1


• Di dunia
• 3.506.924 kasus
Epidemiologi • >240.000 jumlah kematian
COVID-19 • Di Indonesia (4 Mei 2020)
• 11.192 kasus
• 845 kematian (7.6% Case Fatality Rate)
https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/
Persebaran kasus COVID-19 di Indonesia

Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19. 4 Mei 2020.


• Data Korea Selatan, proporsi tertinggi adalah 20-29 tahun, dilanjut
dengan pra-lansia (50-59 tahun)
• 20-29 tahun ASIMTOMATIK
• ± 80% seluruh kasus COVID-19: hanya gejala ringan atau tanpa gejala
• Namun, angka mortalitas BERTAMBAH dengan usia

Siti Setiati, Covid19+Influenza 4


https://www.cdc.go.kr/board/board.es?mid=a30402000000&bid=0030&act=view&list_no=366553&tag=&nPage=#
Siti Setiati, Covid19+Influenza 5
Case Fatality
Rate pada
Lansia
• Berdasarkan data dari
Tiongkok, dengan
bertambahnya usia, maka
Korea Selatan risiko hospitalisasi, admisi
ICU, dan mortalitas
meningkat.
• Data dari >4000 pasien di US
menunjukkan hubungan
signifikan lansia dengan
kondisi kritis COVID-19.
• Hal ini disebabkan oleh
komorbiditas serta
Petrilli et al., 2020 penurunan fungsi fisiologis
(Aging process) pada lansia
Siti Setiati, Covid19+Influenza 6
Kelompok usia pasien COVID-19 di Indonesia

Kasus terkonfirmasi positif


1.7% 0-9 tahun
19% 10-29 tahun
39.6% 30-49 tahun
34.2% 50-69 tahun
5.5% ≥ 70 tahun
Pasien COVID-19 yang meninggal dunia
0.5% 0-9 tahun
3.2% 10-29 tahun
19.2% 30-49 tahun
59.2% 50-69 tahun
17.9% ≥ 70 tahun

*10.5% tidak ada data usia (BNPB)

Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19. 4 Mei 2020.


• Elderly compared to young
and middle-aged patients:
• Significantly lower
lymphocytes
• Significantly higher CRP
• Higher ARDS incidence
• Higher heart, liver, and kidney
function injuries

Siti Setiati, Covid19+Influenza 8


K. Liu, Y. Chen and R. Lin et al., Clinical feature of COVID-19 in elderly patients: A comparison with young and middle-aged patients, Journal of Infection
IMMUNOSENESCENCE
Immunosenescence refers to changes in immune system with
increasing age.

It is described as a loss of immune functions in elderly individuals.

Although the mechanism is not clear, it has been associated with increased
risk of infections, malignancy, and autoimmune disorders.

Immunosenescence is also related to poor response to treatments and


vaccinations.

Although it is characterized by changes in both innate and adaptive


immunity, the important contributor to decline of immune function in
elderly is changes in adaptive immunity.
Siti Setiati, Covid19+Influenza
Delves PJ. Overview of the immune system. [internet]. Cited August 29th 2016. Available from: http://www.merckmanuals.com/professional/immunology-allergic-disorders/biology-of-the-immune-system/overview-of-the-immune-system. 9
Larbi A, et al. The immune system in elderly: a fair fight against diseases? Aging Health. 2013;9(1):35-47.
In response to a viral infection, innate immune cells trigger play role in the activation of IFN pathways to clear the virus-
infected cells. In elderly, there are defective innate immune cells, leading to lower IFN production.

Siti Setiati, Covid19+Influenza 10


Di Tiongkok:
Apakah Usia • Multimorbidities:
lanjut lebih •

Hipertensi
Diabetes
berisiko? • Penyakit Jantung Koroner (PJK)
• CVD (cardiovascular disease)
• PPOK (penyakit paru obstruktif kronik)

YA! •


Kanker
Gagal ginjal kronis (CKD)
Gangguan daya tahan tubuh

Siti Setiati, Covid19+Influenza 11


Guan, EJ, Ni, ZY, Liang, WH, et al. Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in china, NEJM; 28 Feb 2020
Frailty
Frailty is a clinical state in which
there is an increase in an
individual’s vulnerability for
developing dependency and/or
mortality when exposed to a
stressor.
Frailty has been identified as a
syndrome that meaningfully
predicts outcomes among older
adults.

Siti Setiati, Covid19+Influenza 12


Adapted from Clegg A, Young J, Iliffe S, Rikkert MO, Rockwood K. Frailty in elderly people. The Lancet. 2013 Mar;381(9868):752-62 & Lang P-O, Michel J-P,
Zekry D. Frailty Syndrome: A Transitional State in a Dynamic Process. Gerontology. 2009;55(5):539-49.
COVID-19 COVID-19 adalah penyakit infeksi akibat
virus SARS-CoV-2
• Virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
• Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.
Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dan empat genus yaitu
alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan
gamma coronavirus

Pada manusia, virus corona dapat menyebabkan


infeksi pernapasan dengan gejala yang ringan sampai
berat.

Gejala biasanya muncul 2-14 hari setelah terpapar


virus.

Siti Setiati, Covid19+Influenza 13


Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Pneumonia COVID-19: Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. 2020
Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW, et al. Coronavirus disease 2019: Tinjauan literatur terkini. J Penyakit Dalam Indones. 2020;7(1):45-77.
Siti Setiati, Covid19+Influenza 14
Gejala Klinis COVID-19
• Demam (43.8%) pada awal masuk rumah sakit
yang meningkat menjadi 88.7% selama rawat.
• Batuk (67.8%)
• Cepat Lelah (38.1%)
• Batuk berdahak/produktif (33,7)
• Sesak napas (18.7)
• Nyeri otot/nyeri sendi (14.9)
• Sakit tenggorokan (13.9)
• Sakit kepala (11.6)
• Menggigil (11.5)
• Mual muntah (5)
• Hidung tersumbat (4.8)
• Diare (3.8)
• Selaput mata bengkak (0.8)

+ Delirium pada pasien lansia

Guan, EJ, Ni, ZY, Liang, WH, et al. Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in china, NEJM; 2020
Siti Setiati, Covid19+Influenza 15
Coronavirus: Managing delirium in confirmed and suspected cases. British Geriatrics Society. European Delirium Association. Old Age Psychiatry Faculty
(Royal College of Psychiatrists). 19 Mar 2020.
Mengapa Lansia lebih Rumit??
Gejala yang tidak khas
• Lansia dianggap demam apabila suhu pengukuran diatas 37.7 atau 2x
pengukuran diatas 37.3
Immunosenescence
• Perubahan pada sistem imun
Comorbidity/Multimorbidity
• HT, DM, CKD, CVD
Malnutrisi
• Lansia cenderung memiliki penurunan nafsu makan
Penurunan kapasitas fungsional
Atypical COVID-19 in Elderly

• Classic symptoms (fever, dry cough, dyspnoea) of COVID-19 may not be present.
(Only 20-30% had fever)
• Atypical COVID-19 symptoms are common in older people (delirium, fall,
generalized weakness, anorexia)
• Clinical presentation of the elderly with COVID-19 includes unexplained
tachypnoea, tachycardia, delirium or low blood pressure.
• Fever temperature cut-off in elderly should be 37.3˚C or > 1.5˚C higher than usual
temperature

Jung YJ, Yoon JL, Kim HS, Lee AY, Kim MY, Cho JJ. Atypical clinical presentation of geriatric syndrome in elderly patients with pneumonia or coronary artery disease. Ann of Geri Med and Res. 2017; 21(4): 158-63.
Dadamo H, Yoshikawa T, Ouslander JG. Coronavirus Disease 2019 in Geriatrics and Long-Term Care: The ABCSs of COVID-19. J Am Geriatr Soc. 2020.
P G Jarrett, K Rockwood, D Carver, P Stolee, S Cosway. Illness Presentation in Elderly Patients. Arch Intern Med. 1995 May 22;155(10):1060-4.
Definisi Kriteria Kasus secara UMUM
*Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala

KRITERIA KASUS
TEMUAN KLINIS
PDP PDP PDP PDP PDP PDP PDP PDP ODP ODP ODP ODP OTG

Demam/riwayat demam + + + + + + + + + + + + -

Gejala gangguan pernapasan:


+ + + + + + + - - - + - -
batuk/pilek/nyeri tenggorokan, dll
Pneumonia berat/ISPA berat + + + + - - - - - - - - -

Tidak ada penyebab lain berdasarkan


+ + + - + + - - + + + + -
gambaran klinis yang meyakinkan
Riwayat perjalanan ke/tinggal di luar negeri
+ - - - + - - - + - + - -
yang melaporkan transmisi lokal*
Riwayat perjalanan ke/tinggal di area
- + - - - + - - - + - + -
transmisi lokal di Indonesia*
Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
+ + + + + + + + - - - - +
positif COVID-19*
• Orang yang mengalami demam (≥38C) atau
riwayat demam; atau gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk,
DAN
Orang dalam • tidak ada penyebab lain berdasarkan
Pemantauan gambaran klinis yang meyakinkan,
DAN
• pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi
lokal

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-3. Maret 2020.
• Orang dengan demam (≥38C) atau riwayat demam disertai
• salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti
batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan
hingga berat#
DAN
• tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan
DAN
• pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
Pasien dalam perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi lokal*.

Pengawasan ATAU
• Orang dengan demam (≥38C) atau riwayat demam atau
ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus terkonfirmasi
COVID-19.
ATAU
• Orang dengan ISPA berat/ pneumonia yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-3. Maret 2020.
Definisi Kriteria Kasus pada LANSIA
*Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
KRITERIA KASUS
TEMUAN KLINIS
PDP PDP PDP PDP PDP PDP PDP PDP ODP ODP ODP ODP OTG

Demam (37.3) /riwayat demam + + + + + + + + + + + + -

Gejala gangguan pernapasan: batuk/pilek/nyeri


+ + + + + + + - - - + - -
tenggorokan, dll

Pneumonia berat/ISPA berat + + + + - - - - - - - - -

Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran


+ + + - + + - - + + + + -
klinis yang meyakinkan

Delirium/Anoreksia/Riw. Jatuh/Lemas Memberat + + + + + + + + - - - - -

Riwayat perjalanan ke/tinggal di luar negeri yang


+ - - - + - - - + - + - -
melaporkan transmisi lokal*

Riwayat perjalanan ke/tinggal di area transmisi lokal


- + - - - + - - - + - + -
di Indonesia*

Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi positif


+ + + + + + + + - - - - +
COVID-19*
COVID-19?

Demam? Batuk?
Cepat Lelah? Nyeri Otot dan Sendi?

Influenza?

Siti Setiati, Covid19+Influenza 23


Siti Setiati, Covid19+Influenza 24
Lebih
cenderung pilek ≠ Lebih cenderung
batuk disertai demam

Perlu diingat Common Cold ≠ Flu


Common Cold disebabkan terutama oleh Rhinovirus, bukan Virus Influenza
Pada Flu dan COVID-19 sangat sering ditemukan nyeri kepala, dibanding pada Common Cold.
Siti Setiati, Covid19+Influenza 25
Influenza pada Lansia
• Di dunia, Influenza mengakibatkan:
• 31.4 juta pasien poliklinik
• 200.000 pasien dirawat
• 3.000-49.000 kematian setiap tahun di US
• Morbiditas dan mortalitas tertinggi
ditemukan pada populasi lebih dari 65 tahun
(sekitar 90% kematian)
• In Asia Tenggara, prevalensi Influenza 8.8-
24.2%
• Belum data rinci mengenai Influenza di
Indonesia

Siti Setiati, Covid19+Influenza 26


Siti Setiati, Covid19+Influenza 27
Diagnosis Influenza pada Lansia
Anamnesis:

• Batuk ± Sesak
• Demam
• Kondisi kronis: CHF, CKD, PPOK
• Lelah
• Penurunan nafsu makan
• Obat-obatan yang dikonsumsi

Pemeriksaan Fisik:

• Inflamasi pada saluran napas atas


• Ada eksaserbasi penyakit kronis?
• Komplikasi: pneumonia
Siti Setiati, Covid19+Influenza 28
COVID-19 dan Influenza
• Coronavirus dan virus Influenza keduanya adalah
virus RNA
• Wabah COVID-19 di Tiongkok awalnya muncul
pada puncak musim influenza
• SARS-CoV-2 membutuhkan ACE-2 untuk viral
entry, Influenza dapat meningkatkan ACE-2

Sanders JM, Monogue ML, Jodlowski TZ, Cutrell JB. Pharmacologic


Treatments for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): A Review.
JAMA. 2020 Apr 13. doi: 10.1001/jama.2020.6019. Online ahead of print.

Zhang L, Zhang Y. Influenza viral infection is a high-risk factor for developing


Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Preprints. doi: Siti Setiati, Covid19+Influenza 29
10.20944/preprints202003.0307.v1
COVID-19 dan Influenza
• ACE-2 penting bagi SARS-COV-2

Zhang L, Zhang Y. Influenza viral infection is a high-risk factor for developing


Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Preprints. doi: Siti Setiati, Covid19+Influenza 30
10.20944/preprints202003.0307.v1
Influenza pada Lansia Indonesia tahun 2017
Insidensi tinggi dan CFR tinggi

Kosen et al., Influenza disease burden and cost estimates in Indonesia. 2018.
Diagnosis Influenza pada Lansia

Anamnesis:
• Batuk ± Sesak Pemeriksaan Fisik:
• Demam
• Inflamasi pada saluran
• Kondisi kronis: CHF, CKD, napas atas
PPOK
• Ada eksaserbasi penyakit
• Lelah kronis?
• Penurunan nafsu makan • Komplikasi: pneumonia
• Obat-obatan yang
dikonsumsi
COVID-19 dan Influenza
pada Lansia
• Risiko kasus berat Influenza: Lansia dan individu dengan
komorbiditas penyakit kronis.
• Risiko kasus berat COVID-19: Lansia dan individu dengan
komorbiditas penyakit kronis.
• Influenza dan COVID-19 memiliki tingkat mortalitas tinggi
• Kematian akibat COVID-19 21.4 kali lebih tinggi
dibanding kematian akibat Influenza selama pandemi
1 Februari – 18 April 2020 (US, CDC)

WHO. Q&A: Similarities and differences – COVID-19 and influenza.

Faust JS, del Rio C. Relative disease burdens of COVID-19 and seasonal influenza in
New York City, February 1 - April 18, 2020. MedRxiv. doi:
https://doi.org/10.1101/2020.04.22.20073551
Terdapat immunosenescence pada
lansia, lansia lebih rentan terkena
Influenza (dan koinfeksi COVID-19→
Pneumonia)

Komplikasi Terdapat faktor-faktor risiko seperti


Influenza pada penurunan fungsi faal, status nutrisi,
status fungsional (bedridden)
Lansia
Pneumonia merupakan komplikasi
terberat Influenza (dan koinfeksi
COVID-19).

Siti Setiati, Covid19+Influenza 34


Haber N, et al. Delay in Diagnosis of Influenza Virus in an Elderly Hospitalized Patient: a Fatal Outcome. Clin Med Insights Case Rep. 2012; 5: 5–8.
Mencegah Pandemi Menurunkan beban
Optimisasi Cakupan
Virus Penyebab pelayanan kesehatan
Vaksinasi Influenza dan lab pemeriksaan
“Flu-like illness” Baru

• Total biaya untuk Influenza (Indonesia 2017): US$866.7


Juta (13 Triliun Rupiah)
• Biaya medis untuk Influenza (Indonesia, 2017): US$19.2
Juta (290 Miliar Rupiah)
• Lansia diberi vaksin influenza → Vaksinasi influenza
efektif menurunkan kasus per musim dari 6% menjadi
2.4%.
• Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi influenza, maka
peningkatan tinggi “flu-like illness” secara mendadak di
masyarakat dapat menjadi RED FLAG adanya penyebab
penyakit yang tidak biasa.
• Deteksi dini dan pengobatan pasien dengan penyebab
“flu-like illness” baru pun nantinya dapat mencegah
terjadinya pandemi virus baru.

Jason Kindrachuck, University of Manitoba.


Kosen et al., Influenza disease burden and cost estimates in Indonesia. 2018.
Pencegahan dan Tatalaksana

Siti Setiati, Covid19+Influenza 36


PREVENTION OF VIRAL INFECTION:
7 Ways to Boost Immune System
1. Get a flu vaccination
(4 strain, ulangi setiap tahun)
2. Eat a healthy diet
3. Get active
4. Lower your stress level
5. Get plenty of sleep
6. Quit smoking
7. Spend time in the sun (get vitamin D)

Siti Setiati, Covid19+Influenza 37


Siti Setiati, Covid19+Influenza 38
Siti Setiati, Covid19+Influenza 39
Siti Setiati, Covid19+Influenza 40
• Karantina di Rumah
• Mengkarantina setengah dari individu yang memiliki
kontak kasus influenza saja akan menurunkan
epidemic peak 25%, memperlambat epidemic peak
1 minggu.
• Perlu diturunkan agar tim kesehatan tidak
kewalahan.

• Lockdown
• Dengan lockdown, pergerakan keluar atau
menuju suatu wilayah akan dihambat.
• Terbukti efektif meningkatkan doubling time
dari 2 hari menjadi 4 hari di Wuhan.
• Lockdown wilayah tersebut juga berdampak
baik pada penyebaran kasus dalam skala
internasional.

Setiati S, Azwar MK. COVID-19 and Indonesia. Acta Med Indones. 2020; 52(1): 84-89.
Siti Setiati, Covid19+Influenza 41
PSBB? Lockdown? Karantina di rumah?

Setiati S, Azwar MK. COVID-19 and Indonesia. Acta Med Indones. 2020; 52(1): 84-89.

Siti Setiati, Covid19+Influenza 42


Untuk para Lansia selama Pandemi COVID-19
• Tinggal di rumah, jangan berpergian kemana-mana
• Tunda pergi ke rumah sakit bila tidak urgent
• Jika terpaksa keluar rumah, pakai masker
• Makan makanan yang bergizi
• Jaga kebersihan rumah. Pastikan caregiver atau keluarga di rumah tidak ada yang sakit dan menulari
• Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran napas. Jika merasa kesehatan tidak
nyaman, gunakan masker dan pergilah ke layanan kesehatan
• Tetap konsumsi obat rutin, usahakan tidak putus
• Menerapkan etika batuk
• Cuci tangan dengan cara yang benar (minimal 20 detik menggunakan sabun cair dan air mengalir atau
alkohol 70-80% handrub)
• Hindari memegang mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI)

Siti Setiati, Covid19+Influenza 43


Siti Setiati, Covid19+Influenza 44
Tata laksana pasien
geriatri dengan Influenza
• Oseltamivir
• Neuraminidase inhibitor.
• 2x75 mg p.o. 5 hari.
• Dosis disesuaikan dengan fungsi ginjal.
• eGFR 30-60 = 2x30 mg p.o.
• eGFR 10-30 = 1x30 mg p.o.
• eGFR ≤10 = Tidak Dianjurkan. Berikan 30 mg setiap
setelah sesi dialysis.
• Sedini mungkin, diharapkan ≤48 jam pertama dari awitan
gejala.
• Jika sudah ≥48 jam dari awitan gejala tetap berikan
Oseltamivir (studi pada pasien rawat inap dewasa→ tetap
menurunkan morbiditas dan mortalitas).
• Tidak perlu menunggu konfirmasi hasil lab untuk influenza.
• Diberikan tanpa memandang status vaksinasi influenza.
• Vaksin influenza quadrivalent setiap tahun. CDC, 2015.
Tata laksana pasien geriatri dengan COVID-19
• Tidak jauh berbeda dengan tata lakasana untuk pasien dewasa
• Tambahan: kehati-hatian mengenai efek samping dari obat-obatan yang
diberikan
• Farmakologis:
• Vitamin C
• SEDANG: Klorokuin 2x500 mg p.o. (5 hari) atau Hidroksiklorokuin 1x400 mg p.o. (5
hari)
• BERAT: Klorokuin 2x500 mg p.o. (3 hari), dilanjutkan 2x250mg p.o. hari ke 4-10; atau
Hidroksiklorokuin 1x400 mg p.o. (5 hari).
• Azitromisin 1x500 mg i.v. atau p.o. (untuk 5- 7 hari) dengan alternatif Levofloxacin
750 mg/24 jam i.v. atau p.i. (untuk 5-7 hari). Periksa EKG sebelum pemberian
kombinasi Klorokuin dan Azitromisin.
• Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
• Antivirus: Oseltamivir 2x75 mg p.o. ATAU Favipiravir (Avigan loading dose 2x1600mg
p.o. hari ke-1 dan selanjutnya 2x600 mg (hari ke 2-5)

PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020.


Alur Pemantauan
QTc pada pasien
COVID-19
• Periksa EKG sebelum terapi
• Koreksi elektrolit bila perlu
• Pertimbangkan penghentian
obat yang memperpanjang QTc

PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020.


Pada pasien kritis,
Klorokuin dengan dosis lebih tinggi
tidak dianjurkan.

Perhatikan efek samping masing-masing


maupun kombinasi obat yang diberikan,
Contoh: Pemanjangan QT interval pada
fluorokuinolon, azitromisin, klorokuin.

Siti Setiati, Covid19+Influenza 48


Tata laksana pasien geriatri dengan COVID-19
• Kehati-hatian mengenai efek samping dari obat-obatan yang
diberikan

• Jika influenza sudah dieksklusi (dengan pemeriksaan penunjang),


maka tidak ada tempat bagi pemberian Oseltamivir.
• Bila tidak tersedia Oseltamivir, Favipiravir. Alternatifnya ialah:
• Lopinavir + Ritonavir ( 2 x 400/100 mg) selama 10 hari, atau
• Remdisivir 200 mg IV drip, dilanjutkan 1 x 100 mg IV, semua diberikan dalam
drip 3 jam, selama 9 – 13 hari.

PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020.


Sanders JM, Monogue ML, Jodlowski TZ, Cutrell JB. Pharmacologic Treatments for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): A Review. JAMA. 2020
Apr 13. doi: 10.1001/jama.2020.6019. Online ahead of print.
Polifarmasi sering ditemukan pada pasien geriatri. Sebelum
pemberian kombinasi Klorokuin dan Azitromisin,
pertimbangkan penghentian obat yang memperpanjang QTc.

US Pharmacist, 2007.
• Remdesivir is a nucleotide analog acting as broad-
spectrum antiviral therapy. Effective in vitro and in vivo
Phase 3 Trial: for SARS, MERS, Marburg virus, Ebola virus infection.
• 10-day vs 5-day treatment course leads to similar
Remdesivir in improvement (OR 0.75 [95% CI 0.51 – 1.12] on Day 14)
• Time to clinical improvement for 50 percent of patients
Severe COVID- • 5-day treatment group → 10 days
19 patients • 10-day treatment group → 11 days
• Remdesivir 1x200 mg on the first day; 1x100mg on the
following days

(29/4/2020) • Clinical improvement was observed 68% of patients


with severe COVID-19.

• Grein, et al. N Engl J Med. 2020 Apr 10; NEJMoa2007016.


• Gilead. Press Release: Gilead Announces Results From Phase 3 Trial of Investigational Antiviral
Remdesivir in Patients With Severe COVID-19. 2020 Apr 29.
Remdesivir:
The most common
adverse events occurring
in > 10 % of patients:

Nausea (5-day: 10.0%,


n=20/200 vs. 10-day:
8.6%, n=17/197)

Acute respiratory failure


(5-day: 6.0%, n=12/200
vs. 10-day: 10.7%, n=
21/197)

• Grein, et al. N Engl J Med. 2020 Apr 10; NEJMoa2007016.


• Gilead. Press Release: Gilead Announces Results From Phase 3 Trial of Investigational Antiviral
Remdesivir in Patients With Severe COVID-19. 2020 Apr 29.
Delirium pada lansia suspek dan terkonfirmasi COVID-19

• Turunkan risiko delirium dengan menghindari beberapa pencetus. Yang harus dilakukan:
• Orientasi rutin
• Pastikan oksigenasi adekuat
• Beri obat anti nyeri jika pasien mengeluhkan nyeri
• Identifikasi dan obati infeksi sedini mungkin
• Review obat-obatan (pada polifarmasi)
• Hindari konstipasi
• Hindari retensi urin

• Jika dibutuhkan, gunakan pendekatan konservatif dengan haloperidol, batasi dosis


maksimum 2mg / 24 jam dalam pemberian pertama untuk pasien lansia. Konsultasi spesialis
/ konsultan dianjurkan jika dosis lebih tinggi diperlukan.

Coronavirus: Managing delirium in confirmed and suspected cases. British


Siti Setiati, Geriatrics Society. European Delirium Association. Old Age Psychiatry
Covid19+Influenza 53
Faculty (Royal College of Psychiatrists). 19 Mar 2020.
Tetap usahakan lakukan pengkajian paripurna (secara
ringkas) pada setiap pasien lansia (st. fungsional, nutrisi, dll)

Perhatikan polifarmasi yang sering ditemukan pada geriatri


Tatalaksana
Fungsi ginjal Fungsi hati Fungsi jantung
Efek samping dan interaksi
obat, terutama dengan
COVID-19
obat-obatan terkait COVID
pada lansia
Usahakan tidak berada di IGD terlalu lama (<3 hari) setelah
penyakit akut teratasi, pemulihan pasien bisa dilakukan di
ruang isolasi khusus COVID/ruang rawat kronis

Siti Setiati, Covid19+Influenza


Malone ML, Hogan TM, Perry A, et al. COVID-19 in Older Adults: Key Points for Emergency Department Providers. Journal of Geriatric Emergency Medicine. 2020;1(4):1-4.
54
Siti Setiati, Covid19+Influenza 55
Siti Setiati, Covid19+Influenza 56

Anda mungkin juga menyukai