Anda di halaman 1dari 24

PENDIDIKAN KHAS KE-JOGJA-AN

DI ERA GLOBAL & REVOLUSI INDUSTRI 4,0

INTERNALISASI KARAKTER
NILAI-NILAI LUHUR
Yogyakarta, 25 Januari 2023
Landasan:
1. Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Peraturan Daerah Provinsi DIY No.4 Tahun 2011 Tentang Tata Nilai
Budaya Yogyakarta
3. Peraturan Daerah Provinsi DIY No.5 Tahun 2011 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya
4. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No.15 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Menengah
Landasan:
5. Peraturan Gubernur DIY No. 68 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penerapan Nilai-nilai Luhur Budaya dalam Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
6. Peraturan Gubernur DIY No. 77 Tahun 2012 Tentang Rencana
Stategis Pembangunan Pendidikan Daerah
7. Peraturan Gubernur DIY No. 64 Tahun 2013 Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah
8. Peraturan Gubernur DIY No. 66 Tahun 2013 Tentang Kurikulum
Pendidikan Berbasis Budaya.
Pasal 4 UU No. 13 Tahun 2012
Pengaturan Keistimewaan DIY dilaksanakan berdasarkan
asas:
a. pengakuan atas hak asal-
usul; • Yang dimaksud dengan “asas
b. kerakyatan; pendayagunaan kearifan lokal”
adalah menjaga integritas Indonesia
c. demokrasi;
sebagai suatu kesatuan sosial, politik,
d. ke-bhinneka-tunggal-ika- ekonomi, budaya, pertahanan dan
an; keamanan, serta pengakuan dan
e. efektivitas pemerintahan; peneguhan peran Kasultanan dan
f. kepentingan nasional; dan Kadipaten tidak dilihat sebagai upaya
g. pendayagunaan kearifan pengembalian nilai-nilai dan praktik
lokal. feodalisme, melainkan sebagai upaya
menghormati,, menjaga, dan
mendayagunakan kearifan lokal yang
telah mengakar dalam kehidupan
sosial dan politik di Yogyakarta
dalam konteks kekinian dan masa
depan.
Pasal 7 UU No. 13 Tahun 2012
Kewenangan istimewaan DIY berada di Provinsi
UU No.13 Tahun 2012 Pasal 15 (1) huruf k
Gubernur dan Wakil Gubernur berkewajiban:

k. melestarikan dan mengembangkan budaya


Yogyakarta serta melindungi berbagai budaya
masyarakat daerah lainnya yang berada di DIY.
Pendidikan Khas Kejogjaan

Pemahaman terhadap falsafah Menempatkan Pendidikan


Hamemayu Hayuning Bawana (sebagai Jogja sebagai candradimuko,
visi), Golong Gilig (sebagai semangat), bagi masyarakat sendiri dan
dan Sawiji, Greget, Sengguh, Ora masyarakat pendatang
Mingkuh (sebagai wataking satriya
Ngayogyakarta) perlu diwujudkan
dalam konteks pendidikan secara luas Manajemen pendidikan
yang kuat dan
konsisten

Nilai-nilai luhur
INTERNALISASI NILAI-NILAI LUHUR MELALUI PROSES
PEMBELAJARAN DAN PERILAKU SEHARI-HARI
Artefak/
Nilai – Nilai Luhur
Produk Budaya
• Nilai Spiritual • Sastra
• Nilai Personal Moral • Seni Pertunjukan
• Nilai Sosial • Seni Lukis
• Nilai Nasionalisme Unsur-Unsur • Seni Kriya
Yogyakarta Budaya • Busana
• Arsitektur
• Boga
• Olahraga/permainan

Adat/ Kegiatan Budaya

Berbagai perilaku masyarakat di berbagai bidang


kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai luhur, sebagai
contoh: ucapan terimakasih, tepaselira, gotong-royong 9
MUATAN MATERI PBB TINGKAT SMA
Unsur-unsur budaya khas Yogyakarta sebagai muatan proses Pendidikan
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
1. Nilai-nilai Spiritual • Kejujuran
luhur • Kesusilaan
• Kesabaran
• Berserahdiri
Personal - • Kerendahan hati
moral • Tanggung jawab
• Percaya diri
• Pengendalian diri
• Integritas
• Kepemimpinan
• Ketelitian
• Ketangguhan
• Welas asih
• Kesopanan/ Kesantunan
10
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
Sosial Bersikap, berperilaku, memberi teladan,
mengingatkan:
• Kerja sama
• Keadilan
• Kepedulian
• Ketertiban/kedisiplinan
• Toleransi

Nasionalisme Bersikap, berperilaku, memberi teladan,


Yogyakarta mengingatkan:
• sikap cinta tanah air
• sikap menjunjung tinggi kearifan lokal Jogja
dan menghargai budaya nasional

11
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
2. Artefak Sastra Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif:
• Tembang (macapat, tengahan, gedhe,
dolanan)
• Geguritan
• Sesorah
Pertunjukan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif:
• Tari gaya Jogja
• Tarian rakyat
• Musik tradisional (gamelan, Gejog lesung, dll)
• Teater tradisional (ketoprak, wayang orang,
srandul, dll)
• Wayang kulit
Lukis Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif: Batik
Busana Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif:
• Busana Adat Yogyakarta

12
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
Kriya Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif:
• Kriya Logam (bilah keris, bilah tombak, hiasan
rumah, perhiasan dll)
• Kriya Kayu (topeng, ukiran perabot rumah, hias
ukir)
• Kriya Tanah (gerabah perabot rumah, gerabah
hias)
• Kriya Kulit (wayang, tatahan hias, tatahan
• Anyaman (Bambu, rotan, pandan, dll)
• Kriya Tekstil (tenun, dll)

Arsitektur Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,


kreatif:
• Bangunan Rumah Tinggal (joglo, limasan)
• Bangunan Umum (gapura, tugu, beteng)
• Bangunan Rumah Ibadah (candi, kelenteng,
masjid, pura, gereja, vihara)
• Bangunan Istana (keraton, gedung negara)
• Perabot (jodang, slintru, gebyog, dll)

13
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
Boga Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
kreatif:
• Santapan (gudheg, brongkos, abon, dll)
• Makanan Ringan khas Jogja (kipo, lemet,
gathot-thiwul dll)
• Minuman khas Jogja (wedang uwuh, wedang
rondhe, dll)

Kesehatan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,


kreatif:
• Ngadi salira (jamu, lulur, dll)

Olah Raga/ Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,


Permainan kreatif:
Tradisional • Permainan tradisional (benthik, gobak sodor,
egrang, dll

14
No Unsur-unsur Budaya Muatan Materi
3. Adat Sosial - jati Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
diri aktualisasi:
• Gotongroyong, Gugur Gunung
• Upacara Tradisional (rasulan, bersih desa,
merti dusun, bekakak, dll)
• Upacara Ritual (wiwit, selapanan, sepasaran,
selikuran, tedhak siten, mitoni, pitung dina,
nyatus dina, nyewu dina, dll)
Ekonomi - Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
welfare aktualisasi:
• Sistem lumbung desa, pasaran
• Sistem pertanian tradisionil/Tetanen(tandur,
matun, ani-ani, ngeleb, ngluku)
• Pranata Mangsa (penanggalan, pasaran,
musim)
Politik - Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-
kekuasaan aktualisasi:
• Jumenengan
• Rembug Desa.
• Struktur pemerintahan dari RT, RW, Dukuh,
Lurah, dst.

15
TANTANGAN dan PELUANG
• Perkembangan IPTEK dan Globalisasi
• Perkembangan psikologis-phisik peserta didik
• Tuntutan orang tua agar anak diterima di PTN
• Kebiasaan kurang baik tetapi tidak dipermasalahkan
(pembiaranbiasa)etika/tatakrama
• Gaya hidup hidonis
KEGIATAN PENDIDIKAN
1. Mengenal, yaitu melalui kegiatan mengenali berbagai unsur
budaya khas Yogyakarta melalui membaca, mendengar dan
mengamati,
2. Mengapresiasi, yaitu melalui kegiatan menerima, menilai,
dan menghargai unsur-unsur budaya khas Yogyakarta
3. Internalisasi, yaitu berupa penghayatan, pendalaman,
penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui
pembinaan, bimbingan dan sebaginya terhadap unsur-unsur
budaya khas Yogyakarta
4. Aktif-aktualisasi, yaitu melakukan kegiatan pengalaman
nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur budaya khas
Yagyakarta dengan penuh kesadaran diri.
5. Kreatif, yaitu melakukan modifikasi dan pengembangan
unsur-unsur budaya khas Yogyakarta sesuai kebutuhan
MEMBANGUN BUDAYA SEKOLAH (nilai-nilai luhur)
LAKSANAKAN
DIALOG-KOMUNIKASI-DISKUSI KESEPAKATAN
KONSISTEN

GURU

KOMITE SISWA

KEP.SEK

ORTU/WALI KARYAWAN

MASYARAKAT

Komponen tersebut
saling mempengaruhi
dan menentukan
PENGUATAN BUDAYA SEKOLAH (nilai-nilai luhur)

Visi Nilai Luhur


Identitas
Sekolah Misi
Tujuan

Komitmen Budaya Membentuk


Kolektif Sekolah Perilaku

Stabilitas
Sistem
NILAI POSITIF
BUDAYA SEKOLAH

 Strategis dalam membangun kebersamaan


 Kontrol sosial lebih kuat
 Memiliki daya dorong yang kuat
 Berpeluang untuk sukses
 Identitas Sekolah
Kunci Keberhasilan
Kepala • Metode pendidikan nilai luhur budaya
dilakukan berdasarkan konsep “ing
ngarsa sung tuladha, ing madya
TUGAS POKOK
mangun karsa, tut wuri handayani”
• dan memperhatikan karakter
Memimpin
masyarakat: niteni, nirokke, nambahi,
• Manajerial, nularke, nebarke
• Pengembangan kewirausahaan,
• dengan mengedepankan sifat asah, asih,
Supervisi,
asuh,
• Peningkatan mutu berdasarkan
8 SNP Keteladanan
Pembiasaan
Konsistensi
Berkelanjutan
SUSTAINABLE
Internalisasi Nilai-Nilai Luhur
Regulasi (UU, Perda, Pergub, Kep.Dindik)
TERSOSIALISASI PARA PIHAK TERKAIT

Implementasi
Pembinaan
Dinas Pendidikan Keterlaksanaan
Regulasi Supervisi/monitoring
Santuan Pendidikan Kendala dan Solusi
dan Evaluasi
Masyarakat
PERAN BALAI TEKNOLOGI &
KOMUNIKASI PENDIDIKAN DIY
Memfasilitasi:
Guru : peningkatan kompetensi guru pemanfaatan TIK dalam
implementasi pembelajaran dengan penguatan nilai-nilai luhur budaya
Yogyakarta.
Sosiologi/Antropologi, Seni Budaya, Kewirausahaan,
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Peserta didik: memfasilitasi kompetisi/lomba berbasis TIK tentang


pelestarian budaya dan atau implementasi nilai nilai luhur ke-Jogja-an
Maturnuwun Tetap Semangat.
semoga proses pendidikan sebagai “candradimuka”
menguatkan dalam “hamemayu hayuning bawana”

Anda mungkin juga menyukai