Anda di halaman 1dari 12

TAMAN

NASIONAL
KUTAI
MIRNA SARI
105441101720
TAMAN NASIONAL KUTAI
Taman Nasional Kutai memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan
panta/mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan rawa dataran rendah,
dan hutan Dipterocarpaceae campuran Taman nasional merupakan perwakilan
hutan ulin yang paling luas di Indonesia.

Taman Nasional Kutai kawasannya membentang di sepanjang garis khatulistiwa


dari pantai Selat Makasar ke arah daratan(ke barat) sepanjang kurang lebah 65 km,
dengan batas-batas kawasan yaitu sebelah Tumur dibatası oleh Selat Makasar,
disebelah Utara dibatasi oleh Sungai Sangatta, di sebelah Selatan dibatasi oleh
Hutan Lindung Bontang dan HPH PT SuryaHutani Jaya, dan di sebelah Barat
dibatasi oleh HPH PT Kians Lestari
SEJARAH TAMAN
• NASIONAL KUTAI
Pada awalnya Pemerintah Belanda menunjuk kawasan
mi untuk Hutan Persediaan dengan luas 2.000.000 ha,
yang kemudian oleh Pemerintah Kerajaan Kutai
ditetapkan menjadi Suaka Margasatwa Kutai dengan
luas 306.000 ha.
• Tanggal 29 Juni 1995, Menteri Kehutanan menunjuk
dengan merubah fungsi Suaka Margasatwa Kutai
seluas198 629 hektar menjadi Taman Nasional Kutai
LETAK
GEOGRAFIS
TN Kutai secara geografis berada di 0°7'54" -0°33'53" LU dan 116°58'48"-
117°35′29" BT, sedangkan secara administrasi pemerintahan, daerah dengan
luas 198.629 ha ini terletak di Kabupaten Kutal Timur (+ 80%), Kabupaten
Kutai Kartanegara ( +17,48%) dan Kota Bontang (±2,52%),

Berdasarkan hasil pengolahan citra radar tahun 2005, diperoleh informasi


bahwa secara umum TN Kutai mempunyai topografi datar yang tersebar
hampir di seluruh luasan daerah (92%) dan topografi bergelombang sampai
berbukit-bukit tersebar pada anggota tengah daerah yang membentang arah
utara selatan (8%) Sebagian akbar daerah mempunyai kelas ketinggian selang
0-100 m dpl (61%) yang tersebar pada anggota timur dan barat daerah.
Tingkat ketinggian anggota tengah daerah selang 100-250 m dpl (39%).
Iklim dan
Hidrologi
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, TN Kutai beriklim tipe B dengan nilai Q
berkisar antara 14,3% - 33.3 %. Curah hujan rata-rata setahun mencapai 2000mm dengan rata-
rata hari hujan setahun 66,4 hari atau rata-rata bulanan 5,5 hari. Suhu rata-rata adalah 26°C
(berkisar antara 21-34°C) dengan kelembaban relatif 67-90% dan kecepatan angin normal rata-
rata 2-4 knot/jam (Site Plan Kepariwisataan TN Kutai, 1995).

TN Kutai terletak pada suatu dataran rendah berbukit-bukit yang luas dengan titik tertinggi
sekitar 397 mdpl. Pola drainase TN Kutai adalah modifikasi sistem dendritic, dan terutama
dikendalikan oleh lapisan bawahnya. Empat kawasan tangkapan air hujan yang dikenal adalah
tangkapan hujan wilayah pantai, Sungai Sangatta, Sungai Menamang, dan Sungai Santan.
Hamper semua sungai berkelok-kelok dengan pinggiran yang dalam dan curam yang
menunjukkan stadium perkembangan sungai yang sudah matang. Permukaan air sungai
berubah-ubah dan sering kali dramatis tergantung musim. Selama musim kemarau, sungai-
sungai bias kering tanpa air. Beberapa badan air atau danau yang terdapat di dalam TN Kutai,
umumnya berawa dan permukaan airnya tertutup oleh tumbuhan berstolon Hanguana Malaya.
PETA TAMAN NASIONAL KUTAI
TIPE-TIPE EKOSISTEM YANG TERDAPAT
DI TN KUTAI
• Hutan Dipterocarpaceae campuran sebagian besar terdapat di bagian
Timur kawasan Pada kawasan bekas kebakaran telah muncul Macaranga
dan perdu
• Hutan Ulin-Meranti-Kapur, terdapat di bagian Barat taman nasional yang
drainase tanahnya kurang baik sampaisedang dan mencakup hampir 50%
dan luas tamannasional
• Vegetasi hutan mangrove dan tumbuhan pantai, terdapat di sepanjang
pantai Selat Makasar
• Vegetasi hutan rawa air tawar, tersebar pada daerah kantong-kantong
sepanjang sungai dan mengandung endapanlumpur yang dibawa banjir
• Vegetasi hutan kerangas, terdapat di sebelah barat Teluk Kaba.
• Vegetasi hutan tergenang apabila banjir, terdapat di sepanjang sungai yang
dramase tanahnya kurang baik sampai sedang
FLORA DAN FAUNA
FLORA

Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional


Kutai antara lain bakau (Rhizophora sp.), tancang
(Bruguera sp.),cemara laut (Casuarina
equisetifolia), simpur (Dillenia sp.), meranti
(Shorea sp.), benuang (Octomeles
sumatrana),kapur (Dryobalanops sp.), ulin
(Busideroxylon zwageri), 3 jenis raflesia dan
berbagai jenis anggrek.

Pohon ulin yang terdapat di Sangkimah memiliki


tinggi bebas cabang 45 m, diameter 225 cm atau
keliling batang 700 cm.
FAUNA
• Mamalia: antara lam banteng (Bos javanicus), rusa sambar (Cervus unicolor), kijang
(Muntiacus muntjak), dan kancil (Tragulus javanicus). Satwa kelompok ungulata tersebut
dapat dijumpai di hampir seluruh kawasan taman nasional
• Primata: antara lain orangutan (Pongo satyrus), owa kalimantan (Hylobates mueller),
bekantan (Nasals larvatus). kera ekor panjang (Macaca fasciculars), beruk (M.
nemestrina), dan kukang (Mynicebus coucang). Kelompok im dapat dijumpai di Teluk
Kaba, Prevab-Mentoko dan Sangkimah
• Burung: antara lain bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), elang laut perut putih
(Haliaeetus leucogaster), pergam raja/hijau (Ducula aenea), ayam hutan (Gallus sp.),
beo/tiong emas (Gracula religiosa), dan pecuk ular asia (Anhinga melanogaster)
..FAUNA

Lam banteng Rusa sambar Ducula aenea Beruk

Owa kalimantan Pongo satirus Pecur ular asia Gracula religiosa


TERIMA KASIH
x

Anda mungkin juga menyukai