Tujuan • Memberikan rasa hangat dan nyaman seperti saat bayi berada di dalam rahim ibu • Membantu menenangkan bayi dan membuat bayi tidur lebih lama • Bayi dapat beradaptasidengan suhu lingkungan • Menghindari bayi dari sianosis/kedinginan • Bayitidk terganggu dengan refleks morro/refleks kejut yang biasa dilakukan bayi. • Mengurangi resiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) Dalam Journal of American Academy of Pediatrics, Richard Schwend, M.D., FAAP, Ketua Bagian AAP tentang Komite Eksekutif Ortopedi, mengatakan bahwa cara bedong bayi modern memberikan kebebasan kaki dan pinggul. Cara bedong bayi yang benar 1. Lakukan pada permukaan yang datar Bentangkan kain bedong bayi dalam bentuk segiempat dengan sudut mengarah ke permukaan yang rata, lipat sudut atas ke bawah sekitar 15 cm 2. Tempatkan bayi menghadap keatas Letakkan bayi menghadap ke atas dan harus dibaringkan di atas tepi kain yang terlipat. Tubuh bayi juga harus membentang lurus ke bawah menuju sudut bawah 3. Luruskan lengan kiri bayi Ambil sisi kiri kain dan bungkus di lengan dan dada kirinya. Selipkan kain di bawah lengan kanan dan punggungnya dan lakukan seperti pada lengan kiri untuk lengan kanan. 4. Angkat bagian bawah Kemudian lipat sudut bawah kain ke atas tubuh bayi, dan selipkan dibawah lipatan pertama di bawah dagunya. 5. Amankan bedong Putar dengan lembut bagian bawah kain dan seipkan di bawah badan bayi. Hal yang harus diperhatikan • Pilihlah kain bedong/selimut bayi yang hangat dan membuat bayi merasa nyaman • Hindari membedong terlalu kencang • Jangan bedong terlalu longgar • Perhatikan keadaan lingkungan sekitar • Pastikan ruangan nyaman Berapa lama bayi dibedong?? • Anggota American Academy of Pediatrics sekaligus kepala bagian Sudden Deaths Infant Syndrome (SIDS), Rachel Y. Moon, M.D., FAAP, mengatakan bayi seharusnya sudah tidak dibedong melewati usia dua bulan. Terimakasih…