Anda di halaman 1dari 9

Membedong Bayi (Swadle)

Afrira Esa Putri, M.Keb


Tujuan
• Memberikan rasa hangat dan nyaman seperti saat
bayi berada di dalam rahim ibu
• Membantu menenangkan bayi dan membuat bayi
tidur lebih lama
• Bayi dapat beradaptasidengan suhu lingkungan
• Menghindari bayi dari sianosis/kedinginan
• Bayitidk terganggu dengan refleks morro/refleks kejut
yang biasa dilakukan bayi.
• Mengurangi resiko terjadinya Sudden Infant Death
Syndrome (SIDS)
Dalam
Journal of American Academy of Pediatrics,
Richard Schwend, M.D., FAAP, Ketua Bagian AAP
tentang Komite Eksekutif Ortopedi, mengatakan
bahwa cara bedong bayi modern memberikan
kebebasan kaki dan pinggul.
Cara bedong bayi yang benar
1. Lakukan pada permukaan yang datar
Bentangkan kain bedong bayi dalam bentuk
segiempat dengan sudut mengarah ke
permukaan yang rata, lipat sudut atas ke bawah
sekitar 15 cm
2. Tempatkan bayi menghadap keatas
Letakkan bayi menghadap ke atas dan harus
dibaringkan di atas tepi kain yang terlipat. Tubuh
bayi juga harus membentang lurus ke bawah
menuju sudut bawah
3. Luruskan lengan kiri bayi
Ambil sisi kiri kain dan bungkus di lengan dan
dada kirinya. Selipkan kain di bawah lengan
kanan dan punggungnya dan lakukan seperti
pada lengan kiri untuk lengan kanan.
4. Angkat bagian bawah
Kemudian lipat sudut bawah kain ke atas tubuh
bayi, dan selipkan dibawah lipatan pertama di
bawah dagunya.
5. Amankan bedong
Putar dengan lembut bagian bawah kain dan
seipkan di bawah badan bayi.
Hal yang harus diperhatikan
• Pilihlah kain bedong/selimut bayi yang hangat
dan membuat bayi merasa nyaman
• Hindari membedong terlalu kencang
• Jangan bedong terlalu longgar
• Perhatikan keadaan lingkungan sekitar
• Pastikan ruangan nyaman
Berapa lama bayi dibedong??
• Anggota American Academy of Pediatrics
sekaligus kepala bagian Sudden Deaths Infant
Syndrome (SIDS), Rachel Y. Moon, M.D., FAAP,
mengatakan bayi seharusnya sudah tidak
dibedong melewati usia dua bulan.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai