Anda di halaman 1dari 26

KLONING

KLONING
KATA KLONING BERASAL DARI KATA “CLONE” ,
YAKNI KATA DALAM BAHASA INGGRIS YANG BERARTI
“CABANG ATAU RANTING”, MERUJUK PADA
PENGGUNAAN PERTAMA DALAM BIDANG
HORTIKULTURA (BUDIDAYA) SEBAGAI BAHAN TANAM
DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF SEHINGGA KLONING
DIARTIKAN SEBAGAI “POTONGAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MEMPERBANYAK TANAMAN.”
Kloning
suatu metode atau cara perbanyakan makhluk hidup secara aseksual atau tanpa pembuahan

klon sel : sekelompok sel yang identik sifat genetiknya, semua


berasal dari satu sel

klon gen atau molekuler : sekelompok salinan gen yang bersifat


identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukkan dalam sel
inang
Cloning: What and Why?

• Kloning = proses memperbanyak


organisme yang identik
• Kloning dalam bioteknologi merujuk pada
penggandaan fragmen DNA, sel, ataupun
organ MH.
• Tahap paling penting dalam riset
bioteknologi
• Hasil sangat identik
• Proses cepat (tanpa reproduksi)

Therapeutic Cloning
Reproductive Cloning
KLONING
• Teknologi Kloning / Transplantasi / Pencangkokan dalam
BAYI TABUNG
biologi didefinisikan sebagai suatu proses reproduksi
aseksual yang menghasilkan individu-individu baru dari
jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik.
• Teknik ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 Karena
keberhasilan dokter Ian Welmut seorang ilmuwan Dari
Skotlandia yang melakukan perkloningan pada domba
yang diberi nama Dolly.
• Jenis kloning :
Kloning embrional
Kloning DNA rekombinan
Kloning terapeutik
KLONING EMBRIONAL
• Kloning embrional adalah teknik untuk
memperoleh kembar identik, meniru seperti
alamiah.
• Setelah pembuahan terjadi, beberapa buah sel
dipisahkan dari embrio hasil pembuahan.
• Setiap sel tersebut dirangsang dalam kondisi
tertentu untuk tumbuh dan berkembang
menjadi embrio duplikat yang selanjutnya
diimplementasikan ke dalam uterus agar
berkembang menjadi individu baru yang
memiliki komposisi materi genetik yang sama
dengan kloningnya.
KLONING DNA REKOMBINAN
• Kloning DNA rekombinan yaitu kloning yang melibatkan
sebagian kecil fragmen DNA.
• Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk membuat
replika genetik dari satu segmen DNA.
• Kloning DNA rekombinan digunakan untuk menghasilkan
hewan dan tanaman transgenik(tanaman dan hewan
yang telah disisipi gen asing dari makhluk hidup lain).
Tanaman dan hewan transgenik diharapkan dapat
mempunyai sifat-sifat yang diinginkan seperti tahan
terhadap penyakit tertentu dan mengandung
vitamin/protein tertentu.
• Contoh : Golden rice, yaitu beras yang mengandung
provitamin A, Edible vaccine, yaitu vaksin yang terdapat
pada produk tanaman sebagai contoh vaksin hepatitis
HbSAg yang terdapat pada kentang., dan domba Dolly.
• Beberapa jenis tanaman yang digunakan
sebagai edible vaksin adalah pisang, tomat, kentang,
padi, kedelai, wortel, jagung, kacang-kacangan dan
tembakau.

• Pengujian yang dilakukan Thanavala dkk, menunjukkan


bahwa tanaman tembakau transgenik yang
mengandung protein yang berasal dari hepatitis B
surface antigen (HbsAG), setelah dicoba pada binatang
coba ternyata dapat memberikan respon imun spesifik
pada mencit.

• Pengujian edible vaksin pada manusia juga sudah


pernah dilakukan oleh Tacket dkk, dengan menggunakan
kentang transgenik yang menghasilkan peningkatan
kadar antibodi dalam darah dan pada intestinal manusia
sehat.
KLONING DOMBA DOLLY
• Dalam proses ini Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar
susu domba finndorset sebagai donor inti sel dan sel telur
domba blackface sebagai resipien.
• Selanjutnya, dihilangkanlah inti sel dari sel telur domba
blackface menggunakan pipet mikro.
• Sel kelenjar susu domba finndorset difusikan (digabungkan)
dengan sel telur tanpa nukleus domba blackface .
• Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan
listrik.
• Hasil fusi ini akan berkembang menjadi embrio dalam tabung
percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba
blackface.
• Selanjutnya, embrio berkembang dan lahir sebagai individu
baru yang memiliki ciri-ciri identik dengan domba finndorset.
KLONING TERAPEUTIK
• Kloning Terapeutik adalah rekayasa genetik
untuk memperoleh sel atau jaringan manusia
sebagai bahan penelitian dalam ilmu
pengobatan dan penyembuhan penyakit.
(Bukan untuk menghasilkan spesies baru)
• Dari embrio hasil rekonstruksi, DNA sel telur
diambil sel bakalnya yang disebut stem cell atau
sel punca.
• Stem cell adalah sel bakal yang dapat
berkembang menjadi berbagai macam jaringan
atau organ
• Melalui kloning ini, suplai jaringan atau organ
menjadi tidak terbatas.
1.KLONING PADA TUMBUHAN
(KULTUR JARINGAN)

2. KLONING PADA HEWAN

3.KLONING PADA MANUSIA


KLONING PADA HEWAN
• Kloning hewan adalah proses dimana
keseluruhan organisme hewan dibentuk dari
satu sel yang diambil dari organisme induknya
yang secara genetika mementuk individu baru
yang identik (persis).
• Artinya, kloning ini adalah duplikasi yang persis
sama, baik dari segi sifat maupun
penampilannya, seperti induknya dikarenakan
adanya kesamaan DNA.

• Berikut beberapa contoh kloning yang dilakukan


pada hewan!
KLONING PADA MANUSIA
• Proses pengkloningan manusia merupakan proses
yang rumit karena DNA manusia sangat kompleks.
Sulit untuk memetakan DNA manusia, memilih gen
yang baik dan membuang gen yang buruk.
• Sehingga banyak sekali kegagalan dalam proses
pengkloningan manusia. Hasilnya pun mengerikan.
• Resiko terbesar dari makhluk hasil pengkloningan
adalah kelahiran yang cacat dan tidak sempurna.
MANFAAT KLONING
• Kloning pada hewan dan tumbuhan yaitu untuk
memperbaiki kualitas tanaman dan
hewan(contohnya: hewan ternak yang dikloning
supaya menghasilkan susu yang mengandung
nutrisi ekstra) juga meningkatkan
produktivitasnya.
• Dapat sebagai obat alami bagi penyakit kronis
guna mengganti obat kimiawi.
• Untuk memperoleh hormon pertumbuhan
insulin, vaksin, terapi gen dan diagnosis penyakit
genetik.
• Upaya konservasi pada hewan dan tumbuhan
langka
DAMPAK NEGATIF DARI KLONING
• Dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru
dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
• Kloning pada hewan belum sepenuhnya sempurna, contonya domba
Dolly ternyata menderita beberapa penyakit yang akhirnya memaksa
para ilmuwan untuk melakukan eutanasi (suntik mati).
• Individu hasil kloning tidak akan mendapatkan imunitas bawaan,
sehingga individu hasil kloning tersebut akan mudah terserang
penyakit karena tidak mendapatkan imunitas bawaan sebagai
pertahanan pertama terhadap infeksi penyakit.
• Berkurangnya keanekagaraman suatu spesies karena individu yang
dihasilkan dari proses pengkloningan sama persis dengan DNA
maupun sifat dan fisik induknya.
• Individu hasil kloning sel-selnya diperoleh dari induknya. Ini berarti
umur sel-sel hasil kloning pun sama dengan umur sel-sel induknya.
Oleh karena itu, individu hasil kloning pun akan memiliki umur yang
sama dengan induknya.

Anda mungkin juga menyukai