Studi
Kultural Kritis
Kelompok 9
Anggota Kelompok
03 04
Catatan Kritis Contoh Kasus
Pendahuluan
Kajian ilmu komunikasi yang cenderung linier dan
transmisional serasa mendapatkan angin segar dengan
kehadiran kajian budaya, atau yang disebut cultural
studies. Kajian ini relatif baru, dalam artian lahir disekitar
tahun 60-an. Hingga kini, kajian ini masih hangat
dikalangan pemerhati dan akademisi yang progresif. Tak
hanya dibidang ilmu komunikasi saja, cultural studies juga
merambah bidang keilmuwan yang lain seperti psikologi,
antropologi, linguistik ilmu politik hingga sains.
01
Pengertian dan
Penjelasan
Cultural Studies
Studi Kultural
Teori cultural studies atau sering disebut dengan teori kajian budaya
adalah sebuah teori karya Stuart Hall yang mengadopsi teori kritis
Marx. Lahir di tengah semangat Neo-Marxisme yang berupaya untuk
meredefinisikan Marxisme, sebagai perlawanan terhadap dominasi
dan hegemoni budaya tertentu. Cultural studies berakar dari gagasan
Karl Marx, yang mempunyai pandangan bahwa kapitalisme telah
menciptakan kelompok elit kuasa untuk melakukan eksploitasi
terhadap kelompok yang tidak berkuasa dan lemah.
Apa pengertian budaya dalam konteks Cultural
Studies ?
Kebudayaan merupakan sebuah kata yang relatif sulit didefinisikan karena memang ruang lingkupnya yang
terlalu luas, dalam buku Seri mengenal dan Memahami Sosiologi, Richard Osborne dan Borin Van Loon
merinci apa-apa saja yang bisa masuk dalam kategori kebudayaan. Hal-hal itu adalah (Osborne, Van Loon) :
1. Norma-norma , nilai-nilai , ide-ide , dan cara melakukan sesuatu di masyarakat tertentu.
2. Semua sarana komunikasi, seni, benda-benda material, dan objek-objek , yang
sama-sama dimiliki oleh suatu masyarakat. Pengembangan pikiran, peradaban
dan cara belajar masyarakat.
3. Cara hidup yang dianut oleh kelompok budaya tertentu.
4. Praktik-praktik yang menghasilkan makna dalam suatu masyarakat (yang
menandakan praktik tersebut).
Tujuan Studi Kultural
Dalam teori ini memandang bahwa setiap pesan atau makna yang disampaikan
merupakan rangkaian peristiwa sosial mentah di mana terdapat ideologi di
dalamnya. Menurut Hall, encoding dapat diartikan sebagai proses analisis konteks
sosial-politik (terjadi saat konten diproduksi), sementara itu decoding adalah
proses konsumsi dari suatu konten media. Hall menilai bahwa terkadang individu
memiliki paradoks tersendiri dalam menangkap pesan. Proses penerimaan pesan
tidak akan terjadi apabila individu tidak memiliki kemampuan untuk menerima
pesan.
Mitologi Roland Barthes
• Ibrahim, Bramantia. (2017). Pengantar Teori Cultural Studies ( Kajian Budaya ). Jawa Tengah
• Hasanah, Ulfatun. (2020). Kontribusi Pemikiran Roland Barthes :Cultural Studies terhadap Studi Komunikasi.Semarang
?
Silahkan kami membuka sesi
pertanyaan bukan sesi
curhatan,jadi tidak usah panjang
lebar.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik