Rizki Afrinda Jumiati (22111005P) Okta Via Ningsih (22111003P) Defini si Pneumonia adalah peradangan akut paru-paru dimana alveoli terisi dengan cairan radang berupa nanah yang ditandai dengan batuk dan disertai nafas cepat . Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, dan mycoplasma(fungi) Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, kasus pneumonia mengalami peningkatan prevalensi menjadi 2,7%. Pneumonia terjadi pada 450 juta orang pertahun. Tercatat 9,2 juta jiwa meninggal dalam periode 1 tahun diseluruh dunia, 92% dari total kasus yang telah tercatat ditemukan pada benua Asia dan Afrika. Sedangkan berdasarkan Riskesdas pada tahun 2018, Prevalensi pengidap pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia mengalami peningkatann menjadi 2,0% pada 2018. Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. etiologi Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa Manifestasi klinik • Deman, menggigil, Gejala berkeringat, batuk, sakit Khas dada karena pleuritis dan sesak.
Gejala • Pasien lebih sering
berbaring dengan lutut Umum tertekuk karena nyeri dada. Faktor resiko Polusi udara dalam ruangan
Gizi buruk
Tidak melakukan imunisasi
patofisiolog Proses patogenesis pneumonia terkait dengan tiga faktor yaitu keaadan (imunitas) pasien, mikroorganisme yang menyerang pasien dan lingkungan yang berinteraksi satu sama lain. Mikroorganisme masuk ke saluran napas bagian bawah melalui beberapa cara, yaitu aspirasi dari orofaring, inhalasi droplet, penyebaran melalui pembuluh darah/hematogen, serta penyebaran dari pleura dan ruang mediastinum. Lanjutan.. Pada waktu terjadi perlawanan antara host dan bakteri maka akan nampak empat zona pada daerah pasitik parasitik terset yaitu: 1. Fasekongesti terjadi antara 4-12 jam pertama,dimana eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui pembuluh darah yang mengalami dilatasi dan bocor. 2. Fase hepatisasi merah, paru tampak merah dan bergranula seperti hepar karena sel-sel darah merah, fibrin, dan leukosit PMN mengisi alveoli yang terjadi 48 jam berikutnya. 3. Fase hepatisasi kelabu terjadi setelah 3-8 hari, paru kelabu karena leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi dalam alveoli yang terserang. 4. Fase resolusi terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke 11 dimana eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali pada struktutur semula. Klasifikasi pneumonia Ringan Sedang Berat Kesulitan bernafas dengan stridor Sadar Mengantuk dan kebingungan (mengorok)
Memiliki tekanan darah dan nadi
Tekanan darah rendah Kejang normal
Tidak bernafas terlalu cepat (kurang Adanaya nafas cepat dengan
Nafas pendek yang memburuk dari 30 nafas permenit) penarikan dinding dada kedalam
Memiliki factor resiko lain seperti usia
Memiliki cukup oksigen dalam darah atau penyakit bawaan PNEUMONIA PADA ANAK BERDASARKAN UMUR DIAGN OSIS Diagnosis pneumonia didasarkan kepada riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti pneumonia komunitas ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini: a. Batuk-batuk bertambah b. Perubahan karakteristik dahak/purulent c. Suhu tubuh > 38C (aksila) /riwayat demam d. Pemeriksaan fisis: ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki e. Leukosit > 10.000 atau < 4500 12, MANAJEMEN TERAPI • Untuk mengeliminasi mikroorganisme penyebab dengan antibiotic yang sesuai dengan terapi penunjang lainnya yang meliputi terapi Tujua oksigen, pemberian cairan intravena dan gangguan elektrolit pada n dehidrasi serta pemberian antipiretik untuk penurun demam. Terapi
• Identifikasi mikroorganisme penyebab dengan memberikan
Tata antibiotic secara empiris berdasarkan kemungkinan kuman Laksa penyebab yang mempertimbangkan usia dan kondisi klinis pasien. na Terapi
• Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya menjalani
vaksinasi, menjaga kebersihan diri, misalnya rajin mencuci tangan dan tidak Penc menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci, dan egah menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit an THAN KS! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Pertanyaan dari Devi Nopita Sari (22111005P) 1. Apa saja Faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak terkena pneumonia? Jawaban : 1. Patogen Tipikal disebabkan oleh patogen bakteri dengan gambaran klinis sesuai gambaran klasik pneumonia, dengan etiologi tersering yaitu Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Patogen tipikal lain adalah Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus, bakteri streptokokus grup A, bakteri anaerob, dan organisme gram-negatif. 2. Patogen Atipikal memberikan gambaran klinis yang disertai gejala ekstraparu. Patogen atipikal terdiri dari : a. Bakteri yang masuk kategori atipikal, antara lain adalah Mycobacterium tuberculosis, Legionella, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan C. psittaci. b. Virus penyebab CAP antara lain adalah virus influenza dan non-influenza. Selain itu, infeksi virus yang menyebabkan pneumonia adalah severe acute respiratory syndrome virus corona 2 atau SARS-CoV-2. c. Jamur penyebab pneumonia, antara lain seperti Pneumocystis jirovecii yang paling sering ditemukan sebagai ko-infeksi pada pasien human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Jenis jamur lain yang menyebabkan pneumonia adalah Aspergillus dan Cryptococcus. d. Parasit Etiologi pada CAP antara lain adalah Toxoplasma gondii, cacing pita, amoeba, Ascaris lumbricoides, cacing tambang, dan Schistosoma. Pertanyaan dari Amelia Ramadhani (22111001P) 2. Tolong sebutkan contoh bakteri/patogen penyebab pneumonia? Jawaban: