Anda di halaman 1dari 8

MEMIMPIN PERUBAHAN

Memimpin Perubahan
• Perubahan dalam sebuah organisasi hendaklah disponsori
oleh Pemimpin organisasi, sedangkan bawahanya
dipersiapkan untuk agen perubahan itu sendiri.
• Karena itu pemimpn organisasi hendaklah mempunyai
strategi, mau belajar dari pengalaman dan memiliki
keterampilan yang dibutuhkan dalam sebuah perubahan.
• Perubahan membutuhkan sebuah pemimpin yan
kompeten dalam manajemen perubahan dan mampu
memberdayakan seluruh sumber daya dalam sebuah
orgnisasi, sehingga semua komponen oragansasi atau
bawahan pemimpin merasa dihargai karena dilibatkan
dalam sebuah oraganisasi.
Memimpin Sebuah Strategi
• Menurut Black dan Gregersan Hampir semua perubahan
dilakukan dengan pendekatan “Organization in” dimana
dilakukan sebuah perubahan dengan merubah oraganisasi
terlebih dahulu kemudian diikuti dengan perubahan individu
dalam sebuah oraganisasi.
• Pengalaman menunjukan keberhasilan sebuah perubahan
dimulai dari perubahan individu kemudian diikuti oleh
organisasi “individual Out”
Memimpin Perubahan Strategis

• Tantangan
• Hambatan
• Menerobos inovasi dan Pertumbuhan
• Taktik Menentukan Perubahan
Taktik Menentukan Perubahan
Ada tiga macam taktik untuk menentukan perubahan
yakni:
•Anticipatory Change merupakan antisipasi terhadap
kebutuhan perubahan,
•Rective Change merupakan reaksi pada tanda yang
jelas dan memberikan tanda bahwa perubahan
diperlukan,
•Crisis Change yang dihadapi perusahaan apabilah
tanda-tanda untuk perubahan sudah demikian besar
dan intesif.
Memimpin Perubahan Fundamental
EASIER
• Envisioning (Memimpikan)
• Activating (Mengaktifkan)
• Supporting (Mendukung)
• Implementing (Melaksanakan)
• Ensuring (Memastikan)
• Recognizing (mengenal)
(Hussey:2000:69-83)
Pedekatan Kepemimpinan Transformasi

• Pendekatan kepemimpinan transformasi menunjukan kepedulian tingkat


kepedulian seorang permimpin melakukan transformasi dan
mempengaruhi tindakan yang mereka lakukan
• Secara Sederhana, pendekatan tranformasi dapat bersifat expanded
awarenes atau limited awareness dan dinamakan Reactive Approach
atau pendekatan reaktif untuk memimpin transformasi yang umum biasa
dipakai saat ini.
• Pemimpin yang merespon secara efektif tidak melakukan dengan sengaja,
tetapi lebih bersifat tanpa mengetahui.
• Pendekatan yang kedua adalan The Conscious Approach yakni
kepedulian terhadap seluk beluk keunikan dinamika transformasi
termasuk manusia dan proses dan mereka menggunakan keperdulian
mereka mengembangkan kompetensi maju dan menciptakan strategi
perubahan inovatif
Memimpin Perubahan Besar
• Orang Melakukan Perubahan dalam Organisasi dengan Tujuan Berbeda-beda
dalam pikiranya walaupun mereka sama-sama merespons cepat pada perubahan
external dan berpikr lebih imajinatif tentang masa depan
• Dalam kepemimpinan terdapat mitos bahwa perubahan penting hanya terjadi
apabila didorong dari atas. Tidak akan ada yang terjadi tanpa adanya dorongan
dari manajemen puncak . namun dala keyataanya hanya sedikit manajemen
puncak mampu menguba organisasi besar dengan baik.
• Kita harus melihat kepemimpinan sebagai kapasitas manusia untuk membentuk
masa depan, dan secara spesifik melanjutkan proses penting perubahan yang
diperlukan untuk dilakukan.

Ada tiga tipe pemimpin yang dihadapi yakni,


pertama Tipe Local Line Leadersh yakni Orang yang mempunyai akuntabilitas untuk
mendapatkan hasil dan mempunyai kewenangan cukup untk melakukan
perubahan dengan cara bahwa perkerjaan diorganisasi dilakukan ditingkat local.
Kedua, Network Leaders yang merupakan mitra Local Line Leadersh yang saling
melengkapi, perananya sulit dispesifikasi karena bagian dari jaringan informasi
social perusahaan daripada hierarki.
Ketiga Exekutif Leaders.
Gaya Kepemimpinan Perubahan
Anderson dan Anderson mengemukakan bahwa gaya
kepemimpinanperubahan merupakan kontinum, yang dicerminkan oleh
tiga gaya kepemimpinan, yaitu Controling, facilitating dan self-organizing.
1.Controling change leader
• Controling change leader cenderung menggunakan perangkat
manaajemen probyek untuk mendesain proses perubahan menurut
metodologi yang berurutan, kemudian melaksanakan rencana dengan
sedikit atau tanpa variasi.
2.Faciliting Change Leadership Style
•Faciliting Change Leadership Style menggunakan model proses
perubahannya lebih dulu, kemudian selama proses fasilitasi, mereka
secara sadar mengubah implementasi dari desain apabila kebutuhan
dinamis timbul.
3.Self-organizing Change Leadership Style
•self-organizing Change Leadership Style tidak menggunakan metodologi
tersruktur, tetapi membiarkan proses transformasi mengorganisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai