Anda di halaman 1dari 47

Suatu wadah dengan

bentuk tertentu dan


kekuatan yang
memadai sehingga
mampu melindungi
produk dan sampai ke
tangan konsumen dalam
kondisi baik.
1. Mewadahi produk selama proses pendistribusian
2. Melindungi dan mengawetkan produk.
3. Identitas produk (label).
4. Meningkatkan efisiensi.
5. Melindungi pengaruh buruk dari luar.
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk.
7. Menambah daya tarik calon pembeli.
8. Sarana informasi dan iklan.
9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.
• Aman tidak mengandung senyawa
beracun
• Tidak atau menimbulkan reaksi
terhadap makanan didalamnya,
• Menjamin keutuhan dan keaslian
makanan didalamnya.
• Tahan terhadap perlakuan selama
pengolahan, pengangkutan dan
peredaran
• Harganya murah
• Praktis,dan mudah dibawa.
Filosofi Pengemasan Pangan

Pangan dihargai berawal dari kemasannya,


dipercaya dari labelnya

Kemasan merupakan “The Silent Salesman”


1. Taya Tarik Visual
- Warna kemasan
- Bentuk kemasan
- Illustrasi/gambar pada kemasan
- Teks
- Tata letak
- Logo/Merk
2. Daya Tarik Praktis
- Mudah dibuka
- Mudah ditutup kembali
- Kemasan dengan porsi yang sesuai
- Mudah digunakan kembali
- Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang
- Memudahkan pemakai untuk menghabiskan atau
mengambil isinya dan mengisinya kembali
dengan produk yang dapat diisi ulang.
 Menunjukkan manfaat
dan kualitas merk
 Mudah diucapkan,
dikenal dan diingat
 Lain dari yang lain
 Terdaftar dan memiliki
perlindungan hukum
1. Kertas,
2. Plastik,
3. Kaleng,
4. Gelas/Kaca,
5. Daun dan lain sebagainya.
 Tidak mudah robek
 Bukan untuk produk cair
 Tidak dapat dipanaskan
 fleksibel
 Lebih kuat
 Tidak transparant
 Proses masal
 Pengisian aseptis
 Khusus cairan
 Non biodegradable
Keunggulan Plastik sebagai kemasan:
1. Mudah didapat dan tersedia dengan beragam ukuran yang
diinginkan
2. Harga relatif murah
3. Bersifat lentur, kuat, permukaannya halus, berwarna
bening (tembus pandang)
4. praktis (ringan sehingga mudah dibawa).

Kekurangannya :
1. Ada yang tidak tahan terhadap panas
2. Tidak dapat melindungi bentuk fisik produk dari kerusakan.
3. Bahan polimer penyusun plastik dalam keadaan panas
akan rusak dan mengkontaminasi produk.
4. Mudah pecah.
 Berat
 Mudah pecah
 Mahal
 Non biodegradable
 Dapat dipanaskan
 Transparant
 Bentuk tetap
 Proses masal
 Dapat di daur ulang
 Bentuk tetap
 Ringan
 Dapat dipanaskan
 Proses masal (bahan padat atau cair)
 Tidak transparan
 Dapat bermigrasi ke dalam makanan yang di kemas
 Non biodegradable
 Tidak dapat didaur ulang.
Botol Kecap Botol Saus Sambal Botol Air Mineral Botol Minuman Ringan
Botol Minuman Susu Murni
JERRYCAN MINYAK GORENG
Wadah nasi uduk, nasi
goreng, mie goreng, dll

Botol wadah kaldu blok


Cling wrap
Plastik Es Kantong buah/sayur di
supermarket

Plastik pembungkus roti/sandwich


Cup Mie instan Cup minuman ringan Cup air mineral
Cup mie instan
Botol air minum Botol susu bayi
Galon air mineral 19L
• Harus bijak dalam menggunakan plastik,
khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya
memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan
hanya sekali pakai!
• Akan aman bila menggunakan plastik dengan
kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
• Waspadai kontaminasi zat warna plastik (kresek
hasil daur ulang) thd makanan . Zat pewarna
hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai,
terdegradasi menjadi bentuk zat radikal
beracun yang berbahaya bagi kesehatan
(penyebab kanker).
LIK-SBY 11/14/23 29
1. KEBANYAKAN MERUPAKAN PRODUK
DAUR
ULANG
2. DALAM PROSES DAUR ULANG TSB
RIWAYAT PENGGUNAAN
SEBELUMNYA
TIDAK DIKETAHUI (BEKAS PESTISIDA,

LIMBAH RUMAH SAKIT ,LIMBAH


LIK-SBY 11/14/23 30
LIK-SBY 11/14/23 31
JANGAN DIGUNAKAN UTK MENGEMAS
MAKANAN YG BERMINYAK/BERLEMAK ATAU
MENGANDUNG ALKOHOL TERLEBIH DLM
KEADAAN PANAS

VCM : kanker hati


Pb : Racun bagi ginjal & syaraf
Cd : Racun bagi ginjal & kanker paru
Ester ftalat : mengganggu sistem endokrin

LIK-SBY 11/14/23 33
KOMPONEN DARI BAHAN PENGEMAS

PLASTICIZER & MONOMER PINDAH KEDALAM MAKANAN

•VINIL KLORIDA : DEPRESI SISTEM SYARAF &


KERUSAKAN HATI
•STIREN : MENGINDUKSI EFEK TOKSIK,
KERUSAKAN GINJAL, PARU-PARU

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


KIAT MEMILIH KEMASAN PANGAN & HAL YG
PERLU DIHINDARI

• Utamakan menggunakan kemasan dr kaca/gelas/keramik


• Pilih kemasan yg mencantumkan kata “aman utk pangan”
“Food Safe”, For Food Use”, Food Grade”, “logo tara pangan”
• Pilih kemasan plastik yg wrnnya tdk menclok
• Tdk terkecoh dng harga murah
• Hindari penggunaan kantong plastik kresek berwrn terutama
Wrn hitam utk membungkus makanan siap santap
• Ikuti petunjuk pemakaian yg disarankan oleh produsen
•Pilih kemasan yg mencantumkan identitas produsen

LIK-SBY 11/14/23 35
KIAT MEMILIH KEMASAN PANGAN & HAL YG
PERLU DIHINDARI

Khusus utk peralatan makan melamin


• Jika direbus selama kira kira 1 jam terjd perubahan
btk
• Jika dibakar dng nyala api lgs terjd pelepuhan dan
melepaskan bau tajam/menyengat
• Harganya jauh lebih murah
• Tdk mencantumkan kode daur ulang,logo tara
pangan, food grade, for food use

LIK-SBY 11/14/23 36
 Karakteristik produk
 Proses produksi
 Harga produk
 Jalur distribusi
 Produk pesaing
 Sasaran pasar
 Kecenderungan mode
1. Faktor Pengamanan
Melindungi produk terhadap kemungkinan
yang dapat menjadi penyebab timbulnya
kerusakan barang (cuaca, sinar, jatuh,
tumpukan, kuman, serangga, dll).
2. Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif
termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
tidak melebihi proporsi manfaatnya.
3. Faktor Pendistribusian
Mudah didistribusikan sampai ke tangan
konsumen (kemudahan penyimpanan dan
pemajangan)
4. Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi yang
menerangkan produk, citra merk, dan juga
bagian dari promosi, dengan pertimbangan
mudah dilihat, dipahami dan diingat.
5. Faktor Ergonomi
Berbagai pertimbangan agar produk mudah
dibawa/dipegang, dibuka dan mudah
diambil/dihabiskan isinya.
6. Faktor Estetika
Keindahan daya tarik visual (warna, bentuk,
logo/merk, illustrasi, huruf dan tata letak).
7. Faktor Identitas
Memiliki perbedaan dengan kemasan produk
yang lain, yaitu memiliki identitas produk yang
mudah dikenali dan berbeda dengan produk
lain.
 Minuman (cair) Botol, cup/gelas plastik

 Makanan (padat, semi basah,


segar)
 Makanan kering (awetan)

 Makanan (basah-pasta)
 Turunnya penjualan
 Perubahan kecenderungan konsumen
 Perubahan sikap konsumen
 Perubahan kondisi pasar
 Kemasan pesaing lebih unggul
 Perkembangan bahan dan teknologi
Permenkes RI No.79/Menkes/ Per/III/1978
tentang Label dan Periklanan Makanan
• Makanan yang diedarkan di wilayah Indonesia yang wajib
didaftarkan menurut peraturan menteri kesehatan tentang
wajib daftar makanan harus menggunakan labet/etiket
sesuai dengan peraturan
• Kalimat, kata-kata, tanda, nama, lambang, logo, gambar,
dan sebagainya yang terdapat pada label harus sesuai
dengan asal, sifat, isi, komposisi, mutu atau kegunaan
makanan.
• Kalimat dan kata-kata yang digunakan pada label harus
sekurang-kurangnya dalam bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris dengan menggunakan huruf latin.
 Label mudah dibaca dan secara jelas
menampung semua keterangan yang
diperlukan mengenai makanan yang
bersangkutan
 Label masih utuh, tidak lepas, luntur atau
lekang karena air, gosokkan atau pengarug
sinar matahari
– Nama makanan dan/merk dagang
– Komposisi, kecuali untuk makanan yang
sudah diketahui komposisinya secara
umum
– Volume/berat isi (isi netto atau netto)
– Nama dan alamat perusahaan yang
memproduksi/ yang mengedarkan.
– Nomer pendaftaran
– Kode produksi
– Tanggal kadaluarsa
– Petunjuk penggunaan dan penyimpanan
– Nilai Gizi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai