ABRAHAM ROMA IMAKULATA DAMUS YUSTINA WEA SENA MONIKA KARUNIA TUDA GEO Pengertian
Keluarga Harmonis adalah keluarga
yang berketahanan & berkarakter, dimana keluarga memiliki keuletan, ketangguhan dam kemampuan fisik material untuk hidup mandiri mengembangkan diri dan keluarga agar hidup harmonis dalam upaya meningkatkan kesejahtraan dan kebahagiaan lahir bathin Kriteria KH
Status Perkawinan sah menurut Jumlh ideal anak
agama dan hukum Memberikan kesempatan Menjalakan Ibadah sesuai Pendidikan yg adil kepd anak agamanya Peduli Terhadap lingkungan Menikah pada usia yang matang Keteladanan Bagi anggota keluarga 2125 Cinta yg sempurna Perencanaan persiapan perkawinan ( jmlh, Jarak, Waktu ) Pembagian peran yg seimbang Kesiapan Ekonomi Berperan aktif dalam masyarakat Memiliki kemampuan berkomunikasi dg baik Tahapan perkembangan hidup keluarga Penyesuaian dalam perkawinan 1. Penyesuaian di awal perkawinan Fase Bulan Madu Fase Pengenalan Kenyataan Fase Kritis Perkawinan Fase Menerima Kenyataan Fase Kebahagiaan Sejati 2. Penyesuaian menjadi orang tua
Pengalaman Pertama memiliki
anak serta tidak diketahuinya cara pengasuhan anak yang benar terkadang dapat membuat stress pasangan 3. Penyesuaian di masa dewasa madya Listen → Menjadi Pendengar yg baik Oserve → Kemampuan mengamati perilaku pasangan Value → Memahami dan Menerima Empathy → Saling memberikan Perhatian 4. Penyesuaian di Masa Dewasa Akhir
Penyesuaian Terhadap Perubahan Fisik ( Perubahan Postur Tubuh, Memutihnya Rambut,
Mengerutnya Kulit, perubahan pada gigi, dll ) Penyesuaian Terhadap Perubahan Mental ( Kemampuan Berpikir dan Pemahaman ) Penyesuaian terhadap sosio emosional ( Perasaan kehilangan anak Ketika anak memasuki jenjang perkawinan ) Penyesuaian terhadap Perubahan peran dalam pekerjaan ( dari Bekerja aktif menjadi aktifitas pension ) Penyesuaian terhadap hilangnya pasangan ( meninggal/bercerai ) Pemecahan Permasalahan Keluarga pada 3 fase penting 1. Fase Pengenalan Kenyataan muncul perubahan yg tdk ditemukan semasa pacaran
Solusi : pasangan harus siap dengan perubahan yg akan terjadi, saling jujur dan terbuka, tidak memaksakan kehendak. “KOMUNIKASI” Lanjutan
2. Fase Krisis Perkawinan
Fase ini menjadi penting apakah mampu memerima perubahan dan beradaptasi untuk terus menjalani perkawinan Solusi : Saling terbuka dan berdiskusi, tidak menceritakan kepd orla tanpa persetujuan pasangan, batasi keterlibatan keluarga. 3. Fase menerima kenyataan Pada fase ini perkawinan berjalan dengan cukup lama sehingga sudah saling mengenal perubahan dan kebiasaan satu sama lain, masa kritis perkawinan juga sudah terlewati. Pasangan sudah saling memahami dan menerima kondisi keluarga