Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN

KONTRUKSI
SEMEN PADANG
Nama kelompok:
Rahel Angel Manuel Tambunan(2253050031)
Ferdinan Rosevelt Ariyanto Sianipar (2253050012)
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan
baku : batu kapur/gamping sebagai bahan baku utama dan
lempung/ tanah liat atau sebagai bahan pengganti lainnya
dengan hasil akhirnya berupa padatan berbentuk
bubuk/bulk, yang mengeras atau membatu pada
pencampuran dengan air

Semen digunakan didalm beberapa kontruksi bangunan-


bangunan , jalanan, jembatan, bendungan, tangki
penampungan dan sebagainya
HIDRASI Sifat Semen KETAHANAN

SETTING & KEKUATAN PENYUSUTAN


HARDENING TEKAN
jenis-jenis semen

SEMEN
SEMEN SEMEN CAMPURAN SEMEN
PORLAND PUTIH ABU SUMUR
DENGAN MINYAK
FLY ASH
Semen Merah Putih
PT Cemindo Gemilang (Semen Merah Putih) pertama kali di dirikan pada tahun
2011. Lalu pada tahun 2013 pertama kalinya PT Cemindo Gemilang (Semen
Merah Putih) meluncurkan produk dengan nama pasar Merah Putih Beton
(Motive Mulia) dan melakukan proyek pembangunan Integrated Cement Plant di
Bayah kabupaten Banten pada bulan Juli.
Pada tahun 2015 PT Cemindo Gemilang (Semen Merah Putih) mulai
mengembangkan sayap produksinya ke berbagai daerh di Indonesia. Pada
bulan Mei memulai pengoperasian Integrated Cement Plant di Bayah Banten.
Proses Pembuatan Semen
Pembuatan semen terdiri dari 5 tahap proses
produksi, yaitu:
1. Proses Penyiapan Bahan Baku
2. Proses Pengolahan Bahan
3. Proses Pembakaran
4. Proses Penggilingan Akhir
5. Proses Pengemasan (Packing)
I. Proses Penyiapan Bahan Baku

Flow Sheet Process Cement

A. Proses Penyiapan Bahan Baku


Bahan baku pembuatan semen yaitu:
1. Batu KapurSusunan batu-batuan yang mengandung 50 % CaCO3. Lebih sering
disebut Lime Stone.
2. Tanah Liat (Clay)Tanah liat mempunyai rumus kimia 2SiO3.2H2O (kaolinite).
Bahan Korektif pembuatan semen:
1. Pasir besi (Fe2O3) atau Copper Slag (Fe.SiO3, Ca2Fe, CuO)
2. Pasir silika (SiO2)
3. Limestone High Grade (CaCO3).

Bahan baku utama semen yang berupa bahan baku akan diperoleh dari mining
atau tambang. Bahan baku berupa batu kapur dan tanah liat akan dihancurkan
untuk memperkecil ukuran agar mudah dalam proses penggilingan. Alat untuk
menghancurkan bahan baku tersebut dinamakan Crusher. Crusher adalah
equipment atau alat yang berfungsi untuk memecahkan material, seperti batu
kapur, clay, coal, dan clinker
Untuk material Limestone (batu kapur), ukuran umpan maximum
yang diperbolehkan yaitu1.500 mm. Sedangkan ukuran produk
diharapkan maximal 75 mm.
Untuk material Clay/High Silica, mesin yang digunakan adalah
Impact Roller Crusher danJaw Crusher. Adapun ukuran umpan
maximum sebesar 500 mm, sedangkan ukuran produkmaksimal
75 mm.
Setelah itu raw material akan mengalami proses pre-
homogenisasi.
Tujuan pre-homogenisasimaterial adalah untuk memperoleh
bahan baku yang lebih homogen.Adapun metode pre-
homogenisasi yaitu:
1. Stacking/Penumpukan/Penimbunan: gerakan maju-mundur atau
kanan-kiri
2. Reclaiming/Pengambilan/Penarikan: dari samping (side
reclaiming), dari depan (frontreclaiming)
Mineral Semen
Umumnya, stock pile dibagi menjadi 2 bagian yaitu sisi
kanan dan sisi kiri. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses,
jika stock pile bagian kanan sedang digunakan masukan
proses, maka sisi bagian kiri akan diisi bahan baku dari crusher.
Begitu juga sebaliknya.
Untuk mengatur letak penyimpanan bahan baku, digunakan
reclaimer. Reclaimer ini berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil raw material dari stock pile ke belt conveyordengan
kapasitas tertentu, sesuai dengan kebutuhan proses, alat ini
sendiri berfungsi untuk menghomogenkan bahan baku yang
akan dipindahkan ke belt conveyor.
Selanjutnya bahan baku dikirim dengan menggunakan belt
conveyor menuju tempat penyimpanan kedua, yang bias
dikatakan merupakan awalan masukan proses
pembuatansemen, yaitu bin. Umumnya ada 4 buah bin yang
diisi oleh masing-masing 4 material bahan baku, yaitu
limestone, clay, pasir silica, dan pasir besi. Semua bin
dilengkapi dengan alat pendeteksi ketinggian atau level
indicator sehingga apabila bin sudah penuh, maka
secaraotomatis masukan material ke dalam bin akan terhenti.
II. Proses Pengelolahan Bahan
Alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan pengeringan
bahan baku adalahVertical Roller Mill (VRM). Media pengeringnya adalah
udara panas yang berasal darisiklon-preheater. Udara panas tersebut
juga berfungsi sebagai media pembawa bahan-bahanyang telah halus
menuju alat proses selanjutnya. Vertical Roller Mill

Alat-alat yang mendukung proses ini: Cyclone, Electrostatic


Precipitator (EP), Stackdan Dust Bin.
Bahan baku masuk ke dalam Vertical Roller Mill ( Raw Mill ) pada bagian tengah (tempat
penggilingan), sementara itu udara panas masuk ke dalam bagian bawahnya. Material yangsudah
tergiling halus akan terbawa udara panas keluar raw mill melalui bagian atas alat tersebut.
Sementara itu partikel yang ukurannya telah memenuhi kebutuhan akan terbawa udara panas
menuju
cyclone.Cyclone berfungsi untuk memisahkan antara partikel yang cukup halus dan partikel yang
terlalu halus (debu). Partikel yang cukup halus akan turun ke bagian bawah cyclone dan dikirim ke
Blending Silo untuk mengalami pengadukan danhomogenisasi. Partikel yang terlalu halus (debu)
akan terbawa udara panas menuju Electrostatic Precipitator (EP). Alat ini berfungsi untuk menangkap
debu-debutersebut sehingga tidak lepas ke udara. Efisiensi alat ini adalah 95-98%. Debu-debu yang
tertangkap, dikumpulkan di dalam dust bin, sementara itu udara akan keluar melalui stack. Kemudian
material akan mengalami proses pencampuran (Blending ) dan homogenisasi didalam Blending Silo.
Alat utama yang digunakan untuk mencamnpur dan menghomogenkan bahan baku adalah
blending silo, dengan media pengaduk adalah udara.
Bahan baku masuk dari bagian atas blending silo, oleh karena itu alat transportasi yang digunakan
untuk mengirim bahan baku hasil penggillinganblending silo adalah bucket elevator, dan keluar dari
bagian bawah blending silo dilakukan pada beberapa titik dengan jarak tertentu dan diatur dengan
menggunakan valve yang sudah diatur waktu bukaannya.Proses pengeluarannya dari beberapa titik
dilakukan untuk menambah kehomogenan bahan baku.
III. Proses Pembakaran
Pemanasan Awal (Pre-heating )
Alat utama yang digunakan untuk proses pemanasan awal bahan baku adalah suspension
pre-heater , sedangkan alat bantunya adalahkiln feed bin. Setelah mengalami
homogenisasi di blending silo, material terlebih dahulu ditampung ke dalam kiln feed
bin. Bin ini merupakantempat umpan yang akan masuk ke dalam pre-heater. Suspension
pre-heater merupakan suatususunan 4-5 buah cyclone dan 1 buah calciner yang tersusun
menjadi 1 string. Suspension pre-heater yang digunakan terdiri dari 2 bagian, yaitu in-
line calciner (ILC) dan separate linecalciner (SLC). Material akan masuk terlebih dahulu
pada cyclone yang paling atas hinggakeluar dari cyclone kelima. Setelah itu, material
akan masuk ke dalam rotary kiln.
Pembakaran (Firing )
Alat utama yang digunakan adalah
tanur putar atau rotary kiln.
Rotary kiln adalah alat berbentuk
silinder memanjang horizontal
yang diletakkan dengan kemiringan
tertentu.Kemiringan rotary kiln
umumnya sekitar 3 – 4o dengan arah
menurun (declinasi). Dari ujung
tempat material masuk (inlet),
sedangkan di ujung lain adalah tempat
terjadinya pembkararn bahan bakar
(burning zone). Jadi material akan
mengalami pembakaran dari
temperatur yang rendah menuju ke
temperatur yang lebih tinggi .
Bahan bakar semen yang digunakan adalah batu bara, sedangkan
untuk pemanasan awaldigunakan
Industrial Diesel Oil (IDO). Untuk mengetahui sistem kerja tanur
putar, proses pembakaran bahan bakarnya, tanur putar dilengkapi
dengan
gas analyzer .Gas analyzer ini berfungsi untuk mengendalikan
kadar O2, CO, dan NOx pada gas buang jika terjadi kelebihanatau
kekurangan, maka jumlah bahan bakar dan udara akan
disesuaikan.Daerah proses yang terjadi di dalam kiln dapat dibagi
menjadi 4 bagian yaitu:
1.Daerah transisi (transition zone)
2.Daerah pembakaran (burning zone)
3.Daerah pelelehan (sintering zone)
4.Daerah pendinginan (cooling zone)Reaksi kimia semen dapat
dijelaskan dengan skema reaksi pembuatan semen
Di dalam kiln terjadi proses kalsinasi (hingga 100%),sintering , danclinkering .Temperatur
material yang masuk ke dalam tanur putar adalah 800 – 900 oC, sedangkan temperatur
clinker yang keluar dari tanur putar adalah 1100-1200 oC.Pendinginan (Cooling ) Alat
utama yang digunakan untuk proses pendinginan clinker adalah cooler.Cooler ini
dilengkapi dengan alat penggerak material, sekaligus sebagai saluran udara pendingin
yang Setelah proses pembentukan clinker selesai dilakukan di dalam tanur putar,
clinker tersebut terlebih dahulu didinginkan di dalamcooler sebelum disimpan di dalam
clinker silo.Cooler yang digunakan terdiri dari 9 kompartemen yang menggunakan udara
luar sebagai pendingin.
IV. Proses Penggilingan Akhir
Alat utama yang digunakan pada penggilingan akhir, dimana
terjadinya pula penggilinganclinker dengan gypsum adalah
tube mill. Peralatan yang menunjang proses penggilinganakhir
ini adalah:
1.Tube Mill /Horizontal Mill
2.Separator
3.Bag Filter
V. Proses Pengemasan (Packing)
Silo semen tempat penyimpanan produk dilengkapi dengan sistem aerasi untuk
menghindari penggumpalan/koagulasi semen yang dapat disebabkan oleh air dari luar, dan
pelindung dariudara ambient yang memiliki humiditas tinggi. Setelah itu Semen dari silo
dikeluarkandengan menggunakan udara bertekanan (discharge) dari semen silo lalu dibawa
ke bin penampungan sementara sebelum masuk ke mesin packer atau loading ke truck.
kapasitasdan jenis kantong semen yang digunakan tergantung kebutuhan dan permintaan
pasar.
Proses Pengemasan Semen
Thank you

Anda mungkin juga menyukai