Anda di halaman 1dari 28

Metodologi

Assessment GCG
TATA KELOLA
PERUSAHAAN

PERTEMUAN #8

Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Diharapkan setelah menyelesaikan materi


ini, mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami Metodologi Assesment GCG
Scorecard Penilaian
KRITERIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIUJI KESESUAIAN PENERAPANNYA

Aspek PENJELASAN KRITERIA BOBOT


I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN 7,000
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan 1,218
Indikator pedoman perilaku (code of conduct).
1 Perusahaan memiliki Pedoman Telola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang 0,609
ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.
Parameter Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya:
(1) Terdapat Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code).
(2) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) ditandatangani oleh
Organ BUMN atau dikukuhkan RUPS.
(3) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) paling sedikit
Faktor Uji mengacu kepada Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) bagi Badan Usaha Milik Negara, Pedoman
Sektoral (jika ada) dan/atau peraturan sektoral.
(4) Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) ditinjau dan
dimutakhirkan secara berkala.

Bobot Parameter
Scorecard Penilaian
2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara 0,609
berkala.
Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya:
Parameter
(1) Terdapat Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
(2) Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditandatangani oleh Direksi dan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas.
Faktor Uji (3) Muatan Pedoman Perilaku:
a. Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas;
b. Nilai-nilai perusahaan (values);
c. Benturan kepentingan;
d. Pemberian dan penerimaan hadiah, jamuan, hiburan dan pemberian
donasi;
e. Kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta
pelestarian;
f. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi;
g. Integritas laporan keuangan;
Sub Faktor Uji i. Perlindungan informasi perusahaan dan intenagible asset;
j. Informasi orang dalam (untuk BUMN Tbk);
k. Perlindungan harta perusahaan;
l. Kegiatan sosial dan politik;
m. Etika yang terkait dengan stakeholders.

Bobot Parameter
Dimensi Penilaian
Panduan Penilaian
Tahapan Penilaian
SKOR GCG • Nilai pemenuhan setiap sub faktor uji (jika
ada):
– Ordinal: 0 – 1 atau 0 – 0,5 – 1; atau
ASPEK – Nominal: sesuai persentase pemenuhan.
• Hitung rata-rata pemenuhan sub faktor uji
dengan bobot seimbang
INDIKATOR

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
Tahapan Penilaian
• Tetapkan nilai pemenuhan faktor uji;
SKOR GCG
• Untuk FU yang memiliki sub faktor uji, maka
nilai faktor uji adalah rata-rata tertimbang
ASPEK nilai sub faktor uji;
• Dapatkan skor faktor uji dengan memilih
tingkat pemenuhan sebagai berikut:
INDIKATOR

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
Tahapan Penilaian
SKOR GCG • Tetapkan nilai pemenuhan parameter, yakni
rata-rata tertimbang nilai seluruh faktor uji
untuk satu parameter;
ASPEK • Kalikan nilai pemenuhan parameter dengan
bobot parameter untuk memperoleh skor
parameter.
INDIKATOR

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
Tahapan Penilaian
SKOR GCG

ASPEK

Jumlahkan total nilai parameter untuk satu


INDIKATOR
indikator sebagai nilai indikator;

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
Tahapan Penilaian
SKOR GCG

Jumlahkan total nilai indikator untuk satu aspek


ASPEK
sebagai nilai aspek;

INDIKATOR

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
Tahapan Penilaian
• Jumlahkan total nilai aspek sebagai hasil
SKOR GCG
penilaian penerapan GCG;
• Pilih kategori yang sesuai dengan nilai hasil
ASPEK penilaian penerapan GCG.

INDIKATOR

PARAMETER

FAKTOR UJI

SUB
FAKTOR UJI
1. Meskipun assessment hampir serupa dengan audit, namun
pembuktian dalam assessment tidak ‘sekaku’ audit (ada persepsi
dan pendapat subyektif responden);
2. Pada banyak faktor uji, assessor diharapkan mampu melakukan
penilaian atas esensi/substansi yang terjadi, bukan sekadar
melakukan penilaian yang bersifat formal/administratif;
Panduan Penilaian

3. Pengertian kebijakan, dapat berupa buku pedoman, surat


keputusan, surat edaran, keputusan rapat Direksi/Dewan
Komisaris/RUPS;
4. Kebijakan dapat bersifat komprehensif dalam satu pedoman
maupun bersifat parsial dalam beberapa keputusan/edaran;
5. Draft kebijakan tidak dapat dianggap sebagai kebijakan yang
berlaku;
1. Pengaruh waktu pada penilaian:
 Praktik governance bersifat insidentil dan tidak terjadi pada
tahun assessment  not applicable (N/A);
 Praktik governance bersifat periodik satu kali dalam beberapa
tahun  lihat praktik terakhir;
6. Praktik yang tidak didukung kebijakan pelaksanaannya
Panduan Penilaian

(sekurangnya instruksi untuk pelaksanaannya) tidak mendapat


nilai;
7. Pengertian sosialisasi dapat berupa pemaparan klasikal,
penyampaian bahan/buku/panduan secara fisik, penyampaian
materi melalui media intern perusahaan;
8. Penilaian atas parameter dan faktor uji yang bersifat persepsi,
dilakukan dengan metode wawancara/kuesioner dengan
responden yang independen dan relevan dengan praktik yang
dinilai;
10. Penilaian atas parameter yang meminta assessor melakukan
penilaian atas praktik tertentu dilakukan dengan mengandalkan
data sekunder: hasil audit internal/eksternal, hasil survey,
kajian/reviu internal organisasi;
11. N/A diberikan kepada variabel penilaian yang tidak relevan dengan
perusahaan yang dinilai, bukan semata-mata karena tidak ada
Panduan Penilaian

praktik dimaksud;
12. N/A diberi nilai 1.
Latihan Assessment
 Format kertas kerja latihan menggunakan Ms Excel;
 Petunjuk penggunaan:
1. Assessor mencocokkan pernyataan pada faktor uji/sub
Panduan Penilaian

faktor uji dengan pemenuhan di perusahaan;


2. Assessor memilih nilai pemenuhan yang sesuai;
3. Assessor mengisikan nilai pemenuhan yang sesuai pada
kolom yang diberi warna hijau muda;
4. Scorecard akan secara otomatis mengkalkulasi nilai
pemenuhan parameter sampai dengan skor GCG secara
keseluruhan.
Panduan Penilaian

SKOR
Salah Satu Contoh
Pengukuran GCG
yang dijadikan
Indeks GCG
Corporate Governance Perception
Index (CGPI)

CGPI adalah program riset dan pemeringkatan


penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
bekerjasama dengan Majalah SWA.

CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten),


BUMN, BUMS, BUMD, Perseroan Terbatas, Lembaga
Keuangan Bank dan Non-Bank, dan Lembaga
Keuangan Syariah.
Tujuan CGPI

CGPI dirancang untuk memicu perusahaan


dalam meningkatkan kualitas penerapan
konsep CG melalui perbaikan yang
berkesinambungan dengan melaksanakan
evaluasi dan melakukan studi banding.
Manfaat CGPI

• Penataan organisasi perusahaan yang belum


sesuai dan belum mendukung terwujudnya
GCG
• Peningkatan kesadaran & komitmen internal
perusahaan & stakeholder thdp penerapan GCG
• Kepercayaan investor dan publik meningkat
• Pemetaan dan masalah-masalah strategis dalam
praktik GCG
• Alternatif perbaikan dan indikator atau standar
mutu pencapaian kualitas CG
Tahap Penilaian GCG

• Self-Assessment

• Pengumpulan dokumen perusahaan

• Penyusunan makalah dan presentasi

• Observasi perusahaan
Cakupan Penilaian CGPI

• Komitmen • Kepemimpinan
• Transparansi • Kemampuan
• Akuntabilitas bekerjasama

• Responsibilitas • Visi, Misi, dan Tata Nilai

• Independensi • Strategi dan Kebijakan

• Kompetensi • Etika Bisnis

• Keadilan • Budaya Resiko


Mengukur CGPI


Penilaian CGPI

Berdasarkan kategorisasi pemeringkatan:

CATEGORY RATING SCORE

A HIGHLY RELIABLE 85,00 – 100,00

B TRUSTWORTHY 70,00 – 84,99

C FAIRLY RELIABLE 55,00 – 69,99


Perusahaan Sangat Terpercaya
Menurut CGPI
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai