Anda di halaman 1dari 44

GOLONGAN

HALOGEN

Kelompok 5:

1. Muh. Ilham (220105501022)


2. Nurhasanah (220105500008)
3. Nursyamsiah (220105502002)
4. Vika Utami (220105502016 )
Unsur Golongan Halogen

1. F (Flourin)
2. Cl (Klorin)
3. Br (Bromin)
4. I (Iodin)
5. At (Astatin)

Halogen berasal dari kata (hals = garam) dan (gen =


membentuk), jadi halogen adalah unsur pembentuk
garam
Tipe 9 F 17 Cl 35 Br 53 I 85 At

Elektronegati 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2


fitas

Tingkat -1 -1,+1,+3,+5,+7 -1,+1,+3,+5,+7 -1,+1,+3,+5,+7 -


oksidasi
umum

Energi ikatan 155 240 190 149 -

Titi leleh/ -219/-188 -101/-34 -7/+60 +114/+185 -


Titik didih
(oC)
FLUOR (F)
9
F Henri Moissan (1886)
18,998

SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA


1. Elektronegativitas tinggi = 4,0 1. Fasa gas dalam STP (gas berwarna
kekuning-kuningan)
2. Titik didih -188,12oC 2. Bereaksi sempurna dengan air dan
oksidator terkuat.
3. Titik lebur -219,62oC 3. Bereaksi dengan hampir seluruh unsur
kecuali He.
4. Massa jenis 1,696 g/L 4. Bereaksi dengan silika
5. Jari-jari atom 133 pm 5. Kontras pada alkali
6. B. Oksidasi= -1 6. Sifat ionik spesies metal fluorida
7. Membakar zat yang tidak reaktif
Preparasi Fluorin
Memisahkan kandungan fluorin yang bersenyawa
dengan unsur lain secara industri, seperti:
1. Kriolit (Na3AlF6)

2. Kalsium Fluorida (CaF2)


Reaksi yang terjadi pada Fluorin

1. Bereaksi sangat hebat dengan H2


2. Bereaksi sangat hebat dengan air
3. Bereaksi dengan sulfur, selenium dan telurium
menghasilkan lelehan senyawa halida menyala
dalam keadaan gasnya
4. Tidak bereaksi langsung dengan oksigen dan
nitrogen, perlu pemanasan.
5. Fluorin bereaksi cepat dengan bromin dan iodin
Anomali Fluorin

 Lemahnya energi ikatan F-F


 Tingginya elektronegativitas
 Sifat Ionik spesies metal-fluorida
 Oksidator kuat
 Kelarutan
Persenyawaan Umum Fluorin

1. Difluorin (F2)
2. Hidrogen Fluorida (HF)
3. Asam Hidrofluorida
Kegunaan Fluorin
1. Bahan utama pembuatan teflon (C2F4)n
2. Garam fluorida mencegah kerusakan gigi
3. Freon (CCl2F2) digunakan sebagai cairan
pendingin pada mesin pendingin
Klorin (Cl)
17
Carl Wilhelm Scheele
Cl (1774)
35,453
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
1. Elektronegativitas 3,0 1. Fasa gas dalam STP (berwarna kuning-
hijau)
2. Titik didih -34,04oC 2. Sangat reaktif
3. Titik lebur -101,5oC 3. Oksidator kuat
4. Massa jenis 3,2 g/L 4. Iritan dan korosif pada jaringan
5. Jari-jari atom 184 pm 5. Kontras pada alkali membentuk garam
(aCl, a=alkali)
6. Kerapatannya lebih tinggi dari 6. Bau menyengat dan beracun
udara.
ISOTOP KLORIN
1. 35Cl : Kelimpahan 76% (stabil)

2. 36Cl : Kelimpahan renik, waktu paruh


3,01 x 105 tahun.

3. 37Cl : Kelimpahan 24% (stabil)


Persenyawaan Umum Klorin (Cl)
1. Diklorin (Cl2)
2. Asam Hidroklorida (HCl)
Preparasi Klorin
Klorin dapat dipreparasi dengan melalui cara
berikut:
1. Elektrolisis larutan NaCl
Anoda: 2Cl- Cl2 + 2e
Katoda: 2H2O + 2 e 2OH- + Cl2
2. Mereaksikan ion klorida dengan MnO2 dalam
H2SO4 pekat.
MnO2 + 2Cl- + 4H+ Cl2+ Mn2+ + 2H2O
Halida (X)

1. Halida Ionik (FeCl3 dan FeCl2)


2. Halida Kovalen (BF3, BCl3, dll)
Oksida Halogen
1. Oksigen difluorida
2. Diklorin monoksida
3. Klorin dioksida
4. Klorin trioksida
5. Diklorin Heptoksida
Ion Oksihalogen dan Anion Oksihalogen

 Asam Hipoklorit dan Ion Hipoklorit


 Kimia dalam Kolam Renang
 Ion Klorat
 Asam Perklorat dan Ion Perklorat
Kegunaan Klorin
1. NaCl digunakan dalam garam dapur
2. PVC, untuk membuat paralon air
Bromin (Br)
35 Carl J. Lowig (1825)
Br Antoine Jerome
Balard (1826)
79,901
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
1. Elektronegativitas 2,8 1. Fasa cair dalam STP (cairan merah-
coklat)
2. Titik didih 58,8oC 2. Korosif terhadap sel hidup
3. Titik lebur -7,2oC 3. Tidak larut sempurna dalam air
4. Kepadatan 3,1028 g/cm3 4. Kontras pada alkali membentuk garam
(aBr, a= alkali)
5. Jari-jari atom 196 pm 6. Beracun (dalam fasa gasnya)
6. Bilangan oksidasi -1,+1, +3, +5, +7
Preparasi Bromin
Bromin dapat diperoleh dengan mengoksidasi ion
bromida yang terdapat dalam air laut:
Cl2 + 2Br- 2Cl- + Br2
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis:
Br2 + H2O 2H+ + Br- + BrO-
ISOTOP BROMIN (Br)

1. 79Br : Kelimpahan 51% (stabil)

2. 81Br : Kelimpahan 49% (stabil)


Kegunaan Bromin
1. Agen pemutih
2. Mensterilkan air kolam renang
3. Produksi pelat film fotografi
4. Pestisida
Iodin (I)
53
I Bernard Courtois (1811)

126,9
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
1. Bilangan oksidasi -1,+1, +3, +5, +7 1. Fasa padat dalam STP (padatan
keperakan)
2. Titik didih 184,3oC 2. Sangat diperlukan mahluk hidup
3. Titik lebur 113,7oC 3. Reaktivitas rendah dari halogen lainnya
(prediksi)
4. Kepadatan 4,933 g/cm3 4. Berbau menyengat
5. Jari-jari atom 220 pm 5. Kontras pada alkali membentuk garam
(aI, a= alkali)
6. Mudah menyublim 6. Tidak larut sempurna dalam air
Preparasi Iodin
Iodin dapat dibuat melalui reduksi ion iodat dengan
produksi natrium hidrogensulfit:
(IO3- + 6H+ + 5e 1/2I2 + 3H2O) x2
(HSO3- + H2O HSO4- + 2H+ + 2e) x5

Iodin juga dapat diperoleh dari pengeringan


ganggang laut dicampur air panas, lalu disaring.
Isotop Iodin
1. 123
I (sintesis)
2. 124
I (sintesis)
3. 125
I (sintesis)
4. 127
I (100%)
5. 129
I (renik)
6. 131
I (sintesis)
7. 135
I (sintesis)
Senyawa-senyawa Iodin
1. NaIO3 (natrium iodat)
2. CdI2 (kadmium iodida)
3. AuI3 (emas iodida)
Kegunaan Iodin
1. Antiseptik
2. Obat-obatan untuk luka atau infeksi
3. Senyawa KI (kalium iodida) digunakan sebagai
anti jamur.
Astatin (At)
85
Emilio Segre
At (1940)
210
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
1. Elektronegativitas 2,2 1. Fasa padat (padatan hitam) dalam STP
(prediksi)
2. Menguap oleh panas 2. Afinitas paling rendah dari halogen
radioaktivitasnya sendiri lainnya
3. Spesimen makroskopis 3. Bersifat radioaktif (meluruh)
4. Kepadatan 8,91-8,95 g/cm3 4. Berperilaku logam
(perkiraan)
5. Bilangan oksidasi -1,+1, +3, +5, +7 5. Merupakan metaloid
(prediksi)
6. Berpendar dibawah cahaya hitam 6. Bermuatan positif pada senyawa HAt
(prediksi) (hidrida astatida)
Isotop Astatin
1. 209
At (sintetis, waktu paruh 5,41 jam)
2. 210
At (sintetis, waktu paruh 8,1 jam)
3. 211
At (sintetis, waktu paruh 7,21 jam)
Peluruhan
Uranium-235
menjadi
astatin (At)
secara alami
Kegunaan Astatin
1. At adalah emiter alfa yang dimanfaatkan dalam
211

terapi radiasi
2. Digunakan dalam metode pem-blokan jalur
molekul reaktif yang terpancar gunu mengukur
dan mengidentifikasi reaksi kimia
Senyawa-senyawa astatin
1. Hidrogen astatida (HAt). (prediksi)
2. Astatobenzena (C6H5At)
3. Astatin Iodida (AtI)
Tenesin (Ts)
117
Ts Yuri Oganessian
(2009)
294
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
1. Unsur kimia super berat (prediksi) 1. Bilangan oksidasi -1, +1, +3, +5
(prediksi)
2. Fase padat pada STS (prediksi) 2. Tidak dihasilkan dari reaksi dan
alamiah, namun disintesis
3. Titik lebur 350-550oC (diprediksi)
4. Titik didih 610oC (diprediksi)
5. Kepadatan 7,1-7,3 g/cm3
Isotop Tenesin
1. 293
Ts (sintetis, waktu paruh 22 milidetik)
2. 294
Ts (sintetis, waktu paruh 51 milidetik)
Senyawa Interhalogen dan Ion Polihalida
 CIF (gas tak berwarna)
 BrF (kecoklatan dan sangat tidak stabil)
 BrF (cair, kuning)
3

 IF (padat kuning)
3
 Dll.
Pseudohalogen
 Ion Sianida (CN-)
 Ion Tiosianat (SCN-)
Soal Latihan
1. Jelaskan sifat anomali fluorin dalam golongannya
yang berkaitan dengan energi ikatan,
elektronegativitas dan sifat ioniknya
Jawab:
Energi Ikatan, pada golongannya diharapkan
bahwa energi ikatan menurun dari klorin hingga iodin,
namun fluorin tidak mengikuti pola kecenderungan
ini. Bila menurut pola, nilai ini seharusnya 300
kJ/mol, namun nyatanya hanya 155 kJ/mol saja.
Jawaban Ahli Kimia tentang Hal Tersebut:
1. Akibat dari tolakan antara elektron-elektron non-ikatan dari
masing-masing atomnya dalam molekul.
2. Ukuran atom fluorin yang relatif kecil.
3. Sifat reaktivitas gas fluorin yang begitu tinggi.
Elektronegativitas Fluorin
1. Skala elektronegativitas yang tertinggi (4) baik
dalam golongan maupun periodenya.
2. Atom fluorin membentuk ikatan hidrogen paling
kuat dibanding unsur manapun.
3. Tingginya titik leleh dan titik didih bagi senyawa
HX
4. Terbentuknya ikatan poliatomik stabil seperti
HF2-.
Sifat Ionik
 Senyawa fluorida yang sering bersifat ionik, sedangkan
senyawa sejenisnya, seperti bromida dan iodida adalah
kovalen
 Akibat dari rendahnya polarisabilitas ion fluorida dengan
ukuran sangat kecil
 Contoh: Alumunium Fluorida (AlF )
3
2. Jelaskan mengapa tingkat oksidasi maksimum vanadium(V)
dapat dijumpai pada VF5 tetapi hanya vanadium(IV) dalam VCl4?
Jawab:

Hal ini terjadi karena fluorin merupakan oksidator kuat,


sehingga membuat tingkat oksidasi lebih tinggi pada logam
dalam senyawa fluoridanya daripada senyawa halida yang lain.
Sehingga pada VF5 tingkat oksidasi tertinggi adalah +5,
sedangkan pada VCl4 tingkat oksidasi tertinggi adalah +4.
3. Jelaskan peran ikatan hidrogen dalam seri senyawa HX.
Jawab:
Peranan dari ikatan hidrogen ini dalam seri HX atau
hidrogen halida adalah tingginya titik didih hidrogen fluorida
(HF) dibandingkan dengan hidrogen halida lainnya seperti HCl,
HBr dan HI. Hal ini sebagai akibat dari kuatnya ikatan hidrogen
antara molekul-molekul hidrogen fluorida tetangga. Mengingat
juga bahwa florin adalah unsur paling elektronegatif sehingga
ikatan hidrogen bentukannya menjadi yang paling kuat dari pada
yang lainnya.
4. Jelaskan mengapa asam hidrofluorida bersifat asam lemah
sedangkan asam-asam biner halogen yang lainnya bersifat asam
kuat:
Jawab:

Asam fluorida (HF) adalah asam lemah dengan pKa= 3,2


yang bernilai positif, sedangkan asam halida lainnya mempunyai
nilai pKa negatif. Seperti yang dipahami bahwa semakin tinggi
pKa, maka semakin lemah kekuatan asamnya, sebaliknya
semakin rendah pKa, maka semakin kuat asamnya. F sangat
elektronegatif sehingga akan sulit untuk melepaskan ion H+.
Sumber dan Referensi
Sugiyarto, K. H. (2004). KIMIA ANORGANIK I. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Saito, T. (2004). KIMIA ANORGANIK. Tokyo: Kanagawa
University.
Ramadhani, R. dan P., F. S. (-). Halogen: Mengenal lebih
Dekat Unsur Halogen. Banten: Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
Qyurei, W. (2022). Halogen. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Halogen.
Diakses pada 27 April 2023.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai