Anda di halaman 1dari 19

kelompok 4

Terdiri dari
1. Aprillah Handayani
2. Alisya Maritza Setyawan
3. Athifa Maritza Setyawan
4. Erna caya
5. Suci Ramadhani
6. Muh Zasky Adser
KD 3.7
Menganalisi kelimpahan,kecenderungan sifat
fisika dan kimia,manfaat dan proses pembuatan
unsur-unsur golongan utama (A) (gas mulia
(VIIIA), Halogen (VIIA),Alkali (I A), dan Alkali
tanah (II A)
KD 3.7
Unsur-unsur golongan VIIa disebut halogen
yang terdiri dari fluor (F), klorin (Cl), bromin (Br),
Iodin (I), dan Astatin (At).
KD 3.7
Unsur-unsur golongan VIIa disebut halogen
yang terdiri dari fluor (F), klorin (Cl), bromin (Br),
Iodium (I), dan Astatin (At).
HALOGEN
Kelimpahan Halogen
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk
senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena
umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur halogen ini banyak
terdapat di lautan.
HALOGEN
HALOGEN
Sifat Fisika Fluor

Fluor memiliki titik leleh -219,62°C (1 atm), titik didih -188,14°C (1 atm), massa jenis 1,696 g/l (0°C, 1
atm), berat jenis cairan 1,108 pada titik didihnya, dan valensi 1

Sifat Kimia flour

Fluorin adalah gas berwarna kuning pucat, diatomik, sangat korosif, mudah terbakar, dengan bau
yang menyengat
HALOGEN
Sifat fisika

Klorin berwujud gas berwarna kuning-hijau pada suhu kamar.

Sifat kimia

Unsur ini merupakan elemen sangat reaktif dan oksidator kuat: klorin mempunyai afinitas elektron
tertinggi dan elektronegativitas ketiga tertinggi di belakang oksigen dan fluor.
Sifat fisika Bromin
HALOGEN
Bromin atau brom adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Br dan nomor atom 35. Ia adalah
cairan berwarna merah-cokelat yang bersifat volatil pada suhu kamar yang mudah menguap
membentuk uap berwarna serupa.

Sifat Kimia

Salah satu sifat kimia yang paling mendasar dari bromin adalah memiliki keelektronegatifan lebih
kecil dari florin dan klorin, dan karenanya ion bromida dapat dioksidasi menjadi bromin oleh florin dan
klorin
HALOGEN
Sifat fisika iodium

Sifat fisika Iodium pada temperatur biasa berupa zat padat yang mengkristal berbentuk keping-
keping atau plat-plat rombis, berkilat seperti logam berwarna hitam kelabu serta bau khas yang
menusuk.

Sifat Kimia iodium

Iodium memiliki berat atom 126,93, mendidih pada suhu 183oC dengan titik lebur 144oC dan mudah
menyublim (uap iodium berwarna merah, sedangkan uap murni berwarna biru tua).
Sifat kimia Astatin
HALOGEN
Astatin adalah sebuah unsur yang sangat radioaktif; semua isotopnya memiliki waktu paruh 8,1 jam
atau kurang, meluruh menjadi isotop astatin lainnya, bismut, polonium, atau radon

sifat kimia Astatin

Titik didih
610 K,337°C,639°F

Titik leleh
575 K,302°c,576°F
.
Pembuatan Unsur Halogen
HALOGEN
Berikut adalah cara pembuatan unsur halogen.
1) Pembuatan Fluorin (F2)
Gas fluorin (F2) jarang dibuat di laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu
mengoksidasi senyawa fluorida (F). Hal ini disebabkan karena Fluorin mempunyai daya oksidasi
tinggi dibanding halogen yang lain. Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen
fluorida, KHF2 dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai
±100 oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan
sebagai anoda karbon (grafit).
Reaksi:
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F-
Katode : 2H+ + 2e → H2
Anoda : 2F- → F2 + 2e
HALOGEN
2) Pembuatan Klorin (Cl2)
Secara komersial klorin dihasilkan dari elektrolisis leburan NaCl. Proses Down
Elektrolisis leburan
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF agar titik
lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.
HALOGEN
3) Pembuatan Bromin (Br2)
Secara komersial bromin dipisahkan dari senyawanya dengan cara mengalirkan gas klorin ke
dalam larutan induk yang berasal dari air laut. Air laut merupakan sumber utama bromin. Setiap 1
m3 air laut terdapat 3 kg bromin (Br2).
Cl(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g)
Yang perlu diperhatikan, Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
Br2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + Br–(aq) + BrO–(aq)
Namun reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut hingga
pHnya 3,5. Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2 yang diperoleh
dimurnikan dari Cl2 dengan cara destilasi.
HALOGEN
4) Pembuatan Iodium (I2)
Iodium dapat dibuat secara reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium hidrogensulfit kedalam
garam Chili (NaIO3). Berikut ini reaksi ion pada proses pembuatan iodin :
Reduksi : IO3- + 6H+ + 5e- → 1⁄2I2 + 3H2O | x 2
Oksidasi : HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e- | x 5
Iodium dapat juga dihasilkan dari ganggang laut yang mengandung KI dikeringkan, abu dari
ganggang laut dicampur dengan air panas dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara
zat-zat yang kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
HALOGEN
5) Pembuatan Astatin (At)
Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He). Astatin bersifat radioaktif dan
mempunyai waktu paropendek (8,1 jam).
HALOGEN
HALOGEN
kegunaan astatin
• Isotop-isotop yang kurang stabil dari astatin tidak mempunyai aplikasi-aplikasi praktis dibanding
studi ilmiah lain karena waktu hidupnya sangat pendek.
• tetapi isotop-isotop yang lebih berat mempunyai penggunaan-penggunaan medis. Astatine-211
adalah suatu emiter alfa dengan umur-paruh yang secara fisik 72 jam. Hal ini sudah
dimanfaatkan penggunaannya di dalam radiasi therapy.
• Suatu penyelidikan kemanjuran dari koloid astatine-
211-tellurium untuk perawatan dari penyakit menular bersifat percobaan di dalam tikus-tikus
mengungkapkan bahwa alfa in memancarkan radiokoloid dapat sedang menyembuhkan tapa
menyebabkan ketoksikan kepada jaringan normal.

Anda mungkin juga menyukai