Anda di halaman 1dari 26

HALOGEN

(gol. VIIA)
Anggota 1 “Andes Adi Pamungkas”

Kel. 2 2 “Ayyasy Muhammad Iqbal”


XII-A1
3 “Deah Octafiani”

4 “Siti Ghania M.H”

5 “Tiara Melany Edelweis”

6 “Yoga Dik Prasetiyo”


Golongan VII A disebut
golongan halogen
Halogen berasal dari kata halos dan genes, halos=garam; genes=pembentuk
atau pencipta. Jadi halogen berarti pembentuk garam. Halogen meliputi unsur
flourin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Unsur astatin
bersifat radioaktif. Unsur halogen terdapat sebagai molekul diatomik.
Kelimpahan
Keberadaan unsur halogen di alam berupa senyawa
karena sifatnya yang reaktif. Fluor ditemukan dalam
mineral sebagai flourit (CaF2), kriolit (NaAlF6) dan
fluorapatit (Ca5 (PO4)3F) dalam gigi manusia dan
hewan.

Klor di alam ditemukan dalam bentuk garam NaCl,


KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut. Senyawa
logam bromida ditemukan di air laut mati. Iodin
terdapat secara alami di rumput laut kering atau air
laut sebagai senyawa NaI.
1 Keelektronegatifan sangat tinggi

2 Afinitas electron sangat tinggi (mudah menangkap


elektron)

3 Mudah mengalami reduksi

Sangat reaktif (di alam dalam bentuk


Sifat
4
senyawanya)
Umum
5 Dapat membentuk molekul
diatomic Halogen
Sifat Fisika
• Jari jari atom unsur halogen
bertambah dari F - At

• Titik didih dan titik leleh dari


F – I bertambah besar

• WujudF & Cl gas, Br cair dan


mudah menguap, dan I padat
dan mudah menyublim
• Warna gas F kuning
muda, gas Cl kuning hijau.
Cairan Br merah coklat, dan zat
padat I hitam, sedangkan uap
I berwarna ungu

• Kelarutan F, Cl, Br dalam air bes


ar, sedangkankelarutan I dalam a
ir sangat kecil
Sifat Kimia
Kereaktifan
Dalam satu golongan jari-
jari atom dari unsur halogen
semakin bertambah dari flour
sampai astatin makin besar jari jari at
om semakin kurang reaktif. ( F < Cl
< Br < I )

Kelarutan
Kelarutan halogen dari
fluor sampai iodin dalam air
semakin berkurang.
Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai
pengoksidator kuat karena
kecenderungannya
mudah mengikat elektron atau muda
h
tereduksi.

Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari
unsur halogen, yaitu:
asam halida (HX), dan
oksil halida.
Sifat Asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari
unsur halogen,yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
Reaksi-reaksi Halogen
Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya

Fr
A. Flourin
• Membuat senyawa klorofluoro
karbon (CFC), yang dikenaldengan nama
Freon.
• Membuat Teflon
• Memisahkan isotop U-235 dari U-238
melalui proses difusigas.
• Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca,
karena itu dapatdigunakan untuk membuat
tulisan, lukisan, atau sketsa di ataskaca.
Flourin
Cl
B. Klorin
• Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4)
• Untuk industri sebagai jenis pestisida.
• Sebagai bahan desinfektans dalam air minu
m dan kolam renang
• Senyawanatrium hipoklorit (NaClO)
dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.
• Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pel
arut.

Klorin
Br
C. Bromin
• Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).

• Untuk pembuatan AgBr.

• Untuk pembuatan senyawa organik misalnya


zat warna, obat-obatandan pestisida

• Etil bromide(C2H4Br2) untuk mengikat tibal, sehing


ga tidak melekatpada silinder atau piston.

• Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang


saraf.
Bromin
I
D. Iodin
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodide
• (AgI)

• Untuk menguji adanya amilum dalam tepung


tapioka.

Senyawa Iodin :
• KI digunakan sebagai obat anti jamur.

• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat


antiseptik

Iodin
Pembuatan Unsur Halogen
Di alam, halogen tidak berada dalam keadaan unsur bebasnya karena
kereaktifannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh halogen murni
(dalam bentuk molekul diatomik) diperlukan proses pembuatan sebagai
berikut.
Pembuatan Gas Flourin
Gas F, dapat diperoleh melalui reaksi elektrolisis campuran lelehan HF ke
dalam KHF, cair (kondisi tanpa air). Cara ini disebut sebagai metode Moissan.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut
2HF(l) H2 (g) + F2 (g)
Selain dengan metode Moissan, gas F, dapat diperoleh dari reaksi
heksafluoromanganat(VI) dengan antimoni(V) fluorida pada suhu 1950°C. Cara
ini diperkenalkan oleh Karl Otto Christe pada 1986. Reaksinya secara
keseluruhan adalah sebagai berikut.
2K2MnF6 (s) + 4SbF5 (l) KSbF5 (s) + 2MnF3 (s) + 2F2 (g)
Pembuatan Gas Klorin
Gas klorin dibuat dalam skala industri dengan elektrolisis lelehan NaCI atau
melalui proses klor-alkali, elektrolisis larutan NaCl pekat (brine). Dua jenis sel
yang paling umum digunakan dalam proses klor-alkali adalah sel merkuri dan
sel diafragma. Secara umum reaksinya adalah sebagai berikut.
2NaCl(l) + 2H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g) + 2F2
Dalam reaksi tersebut, terbentuk dua produk lain, yaitu NaOH dan H. Sel
didesain untuk memisahkan klorin dari larutan NaOH dan gas H, untuk
mencegah terbentuknya produk samping, seperti NaOCI, NaCl, dan HCI
Pembuatan Gas Klorin

Sebelum metode elektrolisis digunakan untuk produksi klorin, proses Deacon


digunakan dengan mengoksidasi HCl untuk mendapatkan gas Cl2.
4HCl + O2 → 2Cl2 + 2H₂O
Tembaga(II) klorida (CuCl) digunakan sebagai katalis dan reaksi dilakukan
pada suhu tinggi (sekitar 400°C). Jumlah klorin yang diekstraksi adalah sekitar
80%. Karena campuran reaksi yang sangat korosif, penggunaan metode ini di
industri sulit dilakukan.
Pembuatan Gas Bromin

Gas bromin dapat diperoleh dari air laut melalui oksidasi ion Br dalam larutan
oleh klorin. Ke dalam air laut yang mengandung natrium bromida atau kalium
bromida ditambahkan klorin.
2NaBr + Cl2→ 2NaCl + Br2
Pembuatan Gas Iodin

lodin diperoleh dari senyawanya yaitu NalO, yang kemudian akan direaksikan
dengan reduktor natrium bisulfit agar 10, menjadi I. Reaksinya adalah sebagai
berikut.
IO3- (aq) + 3HSO3 (aq) → I-(aq) + 3SO42-(aq) + 3H+(aq)
5I-(aq) + IO3- (aq) + 6H+ (aq) → 3I2(s) + 3H2O(4)
Mks.

Anda mungkin juga menyukai