Anda di halaman 1dari 11

UNSUR HALOGEN

DAN
KEGUNAANNYA
Pengertian Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA
ditabel periodik, yang mempunyai elektron valensi 7 pada sub – kulit ns²np⁵.
Istilah halogen berasal dari bahasa Perancis, yang di adaptasi dari bahasa Yunani
pada abad ke – 18, yaitu ‘halo genes’ yang artinya pembentuk garam karena unsur
– unsur dalam halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Unsur – Unsur Halogen
Unsur – unsur halogen semuanya berwarna. Pada suhu kamar, halogen
mempunyai wujud yang berbeda – beda. Dengan 7 elektron pada kulit terluar,
menyebabkan halogen sangat reaktif sehingga di alam selalu ada dalam bentuk
persenyawaan. Seperti Fluorin yang dapat ditemukan di atas permukaan tanah,
Klorin, Bromin dan Iodin yang dapat ditemukan dalam air laut, Astatin yang
dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
Unsur halogen terdiri dari 5 elemen, yaitu :
• Fluorin ( F )
Fluor adalah unsur halogen paling ringan dan paling reaktif. Ditemukan dalam
fluospar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan berhasil diisolasi oleh Maisson pada
tahun 1866, Fluor merupakan gas beracun yang berwarna kuning kehijauan pada suhu
kamar. Fluor terdapat dalam senyawa
Fluorspar ( CaF2 ), kriolit ( Na3AlF6 ) dan fluorapatit ( Ca ( PO4 ) 3F ).
Fluor harus ditangani dengan hati – hati karena dapat menyebabkan iritasi paru –
paru dan mata dan dapat berbahaya jika terhirup dalam jumlah yang berlebihan.
• Klorin ( Cl )
Klor ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas
Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Memiliki simbol Cl dan
nomor atom 17, Klor adalah gas beracun berwarna kuning kehijauan yang
memiliki bau yang khas. Klor juga merupakan unsur halogen yang paling
melimpah di kerak bumi.
Klor terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2 dan CaCl2. Proses untuk
mendapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat, yang
mana akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2 dan NaOH pada katode.
• Bromin ( Br )
Bromin ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, memiliki nomor atom 35. Bromin
merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada temperatur kamar,
uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata
dan kerongkongan. Terdapat dalam senyawa logam bromide.
• Iodin ( I )
Iodin ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811 dan memiliki nomor atom 53. Iodin
merupakan unsur non – logam, padatan berwarna mengkilap berwarna hitam kebiruan.
Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu – biru, berbau
tidak enak dan perih jika terkena mata. Di alam, ditemukan dalam air laut.
• Astatin ( At )
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil
pemboman Bismuth dengan partikel alfa dan memiliki nomor atom 85. Sifat
kimianya mirip dengan Iodin, dapat membentuk swnyawa antar halogen seperti
AtI, AtBr, AtCl. Namun, beluk bisa diketahui apakah Astatin dapat membentuk
molekul diatom seperti unsur halogen lainnya.
Kegunaan Unsur Halogen
• Fluorin
Digunakan dalam pasta gigi untuk mecegah kerusakan serta memutihkan gigi,
agar tidak mudah terkena karies gigi.
• Klorin
Digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk dalam produksi bahan
kimia seperti PVC ( polivinil klorida ), pemutihan air dan sebagai disinfektan.
• Bromin
Bromin digunakan dalam pembuatan etil bromida dalam campuran bensin
yang berfungsi membuat bensin tidak melekat pada piston dan silinder. Bromin
dapat digunakan dalam produksi bahan kimia seperti pestisida dan obat –
obatan. Selain itu, bromin juga digunakan dalam industri fotografi dan sebagai
bahan anti – api dalam pengasapan.
• Iodin
Iodin dapat digunakan dalam garam beryodium yang ditambahkan ke garam
dapur untuk mencegah kekurangan iodin dalam diet manusia. Iodin juga dapat
digunakan dalam produksi bahan kimia, seperti pembuatan disinfektan, pewarna
dan juga obat – obatan.
• Astatin
Sebagai unsur radioaktif, astatin digunakan dalam penelitian ilmiah,
terutama dalam bidang radiokimia dan radioterapi. Namun, meskipun
astatin memiliki potensi dalam pengobatan kanker, penelitian lebih lanjut
masih diperlukan untuk memahami dan mengoptimalkan penggunaannya.
SEKIAN
PENJELASAN SINGKATNYA.

Anda mungkin juga menyukai