Anda di halaman 1dari 30

MODUL 8

Ulfa Mustika / 858741022


Erina Fadlilatur Rizqi / 858731551
Aplikasi Pengembangan Moral Anak Di Usia Din

Ulfa Mustika
858741022
CONTENT
KB I Aplikasi Pengembangan Moral di Lembaga PA

KB II Aplikasi Penanaman Cinta Lingkungan


Kegiatan Belajar I
Aplikasi Pengembangan Moral di Lembaga Paud
HAKIKAT APLIKASI PENGEMBANGAN MORAL DI LEMBAGA PAUD
Pengembangan moral anak di
taman kanak-kanak adalah
suatu upaya pendidikan yang
bertujuan mengenalkan aturan
kehidupan manusia dalam
konteks hubungan sosial di
antara sesama manusia sejak
KB 1
dini.
Program kegiatan aplikasi moral di lembag

Guru perlu mengetahui kekuatan, minat, dan kebutuhan


setiap individu anak dalam menciptakan pendekatan
pendidikan yang memungkinkan adaptasi tindakan
pendidikan yang efektif dan bersifat responsif pada
keragaman anak.
Pengetahuan tentang konteks sosial kultural di mana anak
hidup akan mampu memberikan pertimbangan bagi guru
dalam menjadikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
anak (meaningful), relevan dengan latar belakang anak,
serta menghargai keterlibatan anak dan unsur keluarganya
(Developmentally Appropriate Practice dalam Al Mabrur,
knik membentuk tingkah laku anak
1. Memahami
2. Mengabaikan Tingkah laku11. Menantang
3. Mengalihkan perhatian 12. Menggunakan akibat
4. Keteladanan yang wajar dan alamiah
5. Hadiah 13. Sugesti
6. Perjanjian 14. Meminta
7. Membentuk 15. Peringatan atau isyarat
8. Mengubah lingkungan 16. Kerutinan dan kebiasaan
rumah 17. Menghadapkan suatu
9. Memuji problem
10. Mengajak 18. Memecahkan
perselisihan
19. Menentukan batas-batas
aturan
20. Menimpakan hukuman
21. Penentuan waktu dan
jumlah hukuman
22. Menggunakan
pengendalian secara fisik
PAN PENGEMBANGAN MORAL DI LEMBAGA PAUD
Pengembangan moral dan nilai-
nilai agama bagi anak usia dini
dapat diwujudkan dalam 7. Memanfaatkan buku
berbagai macam variasi 4. Belajar membantu
cerita dengan penekanan
kegiatan berikut. teman dengan
pengenalan nilai moral
meminjamkan barang atau
kehidupan.
1. Kegiatan rutin sehari-hari mainan yang dibutuhkan
8. Memanfaatkan
(bersalaman dengan guru teman.
peringatan keagamaan dan
dan teman saat datang ke 5. Berdoa sebelum
melibatkannya sebagai
sekolah). melakukan segala sesuatu.
momentum untuk
2. Menyapa dengan salam 6. Memanfaatkan metode
mendekatkan dan
keselamatan pada pagi bercerita dan mendongeng
memberi pengalaman
hari, siang hari, sore hari, sebagai wahana
nyata kepada anak dalam
dan saat waktu tertentu. penanaman moral kepada
penanaman moral dan
3. Bermain bersama di luar anak secara tersembunyi.
nilai-nilai agama.
kelas dengan
membiasakan budaya
antre saat menggunakan
mainan bergantian.
kat Aplikasi Penanaman Nilai – Nilai Cinta Lingkungan

Salah satu unsur erat kaitannya dengan masalah


lingkungan adalah memperhatikan hal – hal
terdekat dengan diri anak dengan dirinya sendiri,
keluarga, tanaman, binatang, pekerjaan, kendaraan,
sampai berbagai peristiwa alam yang mungkin
belum pernah dialami anak.
KB 2
Pendekatan pembelajaran yang seyogyanya
dilakukan guru kepada anak didik agar mampu
mengoptimalkan berbagai pengembangan yang
distimulasikan oleh pendidik dalam kehidupannya
katan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
i Pendidikan Nasional Nomor Kep 07/MMENLH/06/2005—Nomor 05/VI/KB/2005
Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup

Tujuan Kesepakatan Bersama


1. Kerja sama di antara kedua belah pihak dalam menumbuhkan dan
meningkatkan.
2. Pengetahuan dan pemahaman mengenai wawasan lingkungan
hidup kepada peserta didik dan masyarakat.
Ruang Lingkup Kesepakatan Bersama
3. Mutu sumber daya manusia sebagai pelaksana pembangunan dan
1. Koordinasi dalam penyusunan program pendidikan lingkungan
pelestarian lingkungan hidup..
hidup jangka pendek, menengah, dan panjang
2. Pengembangan pendidikan lingkungan hidup sebagai
wadah/sarang menciptakan perubahan perilaku manusia yang
berbudaya lingkungan.
3. Peningkatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada
semua jalur jenjang, dan jenis pendidikan.
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di
bidang pendidikan lingkungan hidup.
eac Health
Cinta
lingkungan di
sekitar diri
sendiri
Cinta
Cinta
lingkungan di
lingkungan
sekitar
hidup
keluarga

Cinta Cinta
lingkungan di lingkungan di
sekitar sekitar
kendaraan Teach
tanaman
er
ed u ca
tion

Cinta Cinta
lingkungan di lingkungan di
sekitar sekitar
pekerjaan binatang
Pendidikan lingkungan hidup: dalam bu

Pada tahun 1986, pendidikan lingkungan


hidup dan kependudukan dimasukkan
dalam pendidikan formal dengan
Untuk membangkitkan kesadaran
dibentuknya mata pelajaran pendidikan
manusia terhadap lingkungan hidup di
kependudukan dan lingkungan hidup
sekitarnya, proses yang paling penting
(PKLH). Depdikbud merasa perlu
dan harus dilakukan adalah menyentuh
mengintegrasikan PKLH dalam semua
hati. Jika proses penyadaran telah terjadi
mata pelajaran. Pada jenjang pendidikan
serta perubahan sikap dan pola pikir
dasar dan menengah (menengah umum
terhadap lingkungan telah terjadi, dapat
dan kejuruan), penyampaian mata ajar
dilakukan peningkatan pengetahuan dan
tentang masalah kependudukan dan
pemahaman mengenai lingkungan hidup
lingkungan hidup secara integratif
serta peningkatan keterampilan dalam
dituangkan dalam sistem kurikulum tahun
mengelola lingkungan hidup.
1984 dengan memasukkan masalah-
masalah kependudukan dan lingkungan
hidup dalam hampir semua mata
pelajaran. Sejak tahun 1989/1990 hingga
Pendidikan lingkungan hidup: bahan dasar
yang dilupakan Pendidikan lingkungan hidup dapat
Pendidikan lingkungan hidup mempermudah pencapaian keterampilan
memasukkan aspek afektif, yaitu tingkat tinggi (higher order skill)
tingkah laku, nilai, dan komitmen
yang diperlukan untuk membangun
masyarakat yang berkelanjutan
(sustainable). Pencapaian tujuan berpikir
berpikir berpikir Memecahka
afektif ini biasanya sukar kritis kreatif
secara
integratif
n masalah
dilakukan. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran, guru perlu
memasukkan metode-metode yang Pilar
memungkinkan berlangsungnyg ekonomi
klarifikasi
Keterampilan dan yang
internalisasi
diperlukannilai-
untuk Indonesian Summit on
nilai.
memecahkan Dalam
masalah pendidikan Sustainable Pilar
lingkungan hidup,
1. Berkomunikasi: mendengarkan, perlu Development (ISSD) di sosial
dimunculkan
berbicara di depan atau
umum,dijelaskan
mesin secara Yogyakarta pada 21
bahwa
persuasif,dalam kehidupan
dan mendesain nyata
grafis Januari 2004, telah Pilar
selalu
2. terdapat
Investigasiperbedaan nilai-
(investigation): ditetapkan tiga pilar lingkunga
n
nilai yang dianut
merancang surveioleh
dan individu.
studi pustaka pembangunan
3. Keterampilan bekerja dalam berkelanjutan
kelompok (group process):
kepemimpinan
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk kegiatan di alam.

Joseph Cornell, seorang Aspek afektif:


pendidik alam (nature • perasaan nyaman, senang, bersemangat, kagum, puas,
educator) yang terkenal dan bangga.
dengan permainan di alam Aspek kognitif
yang dikembangkannya,
• proses pemahaman dan menjaga keseimbangan
sangat memahami psikologi aspekaspek yang lain.
ini. Sekitar tahun 1979, ia Aspek sosial
mengembangkan konsep
belajar beralur (flow learning). • perasaan diterima dalam kelompok.
Berbagai kegiatan atau
permainan disusun sedemikian Aspek sensorik dan motorik
rupa untuk menyinkronkan • bergerak dan merasakan melalui indra, melibatkan
proses belajar dalam pikiran, peserta sebanyak mungkin.
rasa, dan gerak. Ia merancang
Aspek lingkungan
sedemikian rupa agar kondisi
emosi anak dalam keadaan • suasana ruang atau lingkungan.
sebaikbaiknya pada saat
menerima hal-hal yang
penting dalam belajar.
Pendidikan lingkungan hidup
Pendidikan lingkungan hidup: duduk, diam, dan becerminla
terjerumus di jurang pembebanan baru
Becerminlah untuk
Dunia pendidikan
sekadar merefleksikan
sebagai ruang bagi
diri. Ini yang penting
peningkatan kapasitas
dilakukan oleh pegiat
anak bangsa haruslah
PLH. Bukan untuk
dimulai dengan sebuah
berlari mengejar
cara pandang bahwa
ketertinggalan. Tidak
pendidikan adalah
harus cepat mencapai
bagian untuk
garis akhir. Berjalan
mengembangkan
perlahan dengan
potensi, daya pikir, dan
semangat kebersamaan
daya nalar serta
akan lebih
pengembangan
menghasilkan nilai
ATAN DAN METODE PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pendekatan Tatap Muka
terdiri dari:

Metode Metode
diskusi studi kasus

Metode
ceramah Metode
ekskursi

Pendekatan Nontatap Muka


Instruktur/pengajar/narasumber tidak bertemu dengan para peserta
(kelompok sasaran). Materi pendidikan atau isu lingkungan yang
diangkat umumnya disampaikan secara tertulis atau visual melalui
Metode Pembelajaran Metode pembelajaran
didasarkan pada perkembangan belajar
berdasarkan kelompok umur.
Umur 7/8 — 11/12 tahun (sekolah dasar)
1) Mulai menggunakan logika dalam memecahkan
masalah sederhana, mengelompokkan, dan
mengklarifikasikan sesuatu.
2) Mengerti bagaimana panjang, lebar, dan
perbandingan ukuran lainnya serta kemampuan
untuk saling menghubungkan hal tersebut satu
sama lain.
3) Pada tahap ini, anak-anak mulai berpendapat
dengan berdasarkan alasan, dapat mengerti Metode yang disarankan
sebuah perbuatan yang berlawanan atau sebuah
prosedur (jika 2 + 3 = 5, maka 5 — 3Aktivitas
= 2), sertadan permainan untuk mengajarkan
dapat mengklarifikasikan objek dankonsep, eksplorasi dan penemuan, berbagi dan
mengerti
bahwa kelompok-kelompok objek memiliki berempati,
lebih cerita, boneka, drama pendek dan
dari satu sifat (seperti warna, berat, danlucu, bermain peran, strategi tanya-jawab,
ukuran).
4) Berpikiran secara hitam dan putih serta peralatan
percayayang dapat dimanipulasi, pelibatan
pada kenyataan untuk memecahkan masalah. fisik dan alat indra, serta metafora.
KNIK DASAR PRESENTASI DALAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Akan tetapi, lebih penting


lagi bahwa presentasi
Perlu diingat bahwa sebuah presentasi membawa misi untuk dapat:
tidak hanya membawa misi untuk: 1. membangkitkan antusiasme
1. memberi informasi audiens (anak usia dini
2. memberi ilustrasi khususnya),
3. memutuskan suatu materi 2. melakukan persuasi
4. mendiskusikan suatu materi (bujukan),
3. membuat audiens mampu
mengajukan pertanyaan,
4. memotivasi.
1. Pentingnya menciptakan suasana yang tepat dan
membawakan sikap yang tepat pada saat menyajikan
dan sifat presentasi.
Kita Patut
2. Karakter audiens: secara tepat menyesuaikan gaya Mempertimb
untuk menyajikan presentasi. angkan
3. Perlunya melakukan persiapan sebelum menyajikan Hal-hal
presentasi. Penting
Seperti
4. Berbagai teknik untuk menyusun presentasi yang
Berikut Ini.
efektif melalui pemahaman yang tuntas mengenai
berbagai metode penyampaian data statistik dan
diagram serta alat-alat bantu audiovisual yang paling
tepat untuk menyampaikan informasi dalam
presentasi.
5. Suatu pendekatan profesional terhadap penggunaan
alat-alat bantu audiovisual selama menyajikan
presentasi.
6. Pentingnya penggunaan bahasa serta berbagai teknik
public speaking (berbicara di depan umum) secara
KEGIATAN BELAJAR 3

Aplikasi Penanaman Nilai-


nilai Cinta Tanah Air

Presented by
ERINA FADLILATUR RIZQI
A. HAKIKAT APLIKASI PENANAMAN
NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan cinta tanah air mulai dari cra yang sederhana
hingga yang luar biasa. Dulu ketika kita masih kecil belum mengenal dan mendengar berbagai macam
lagu sangat senang dan bersemangat untuk menyanyikan lagu-lagu Nasional.

Fenomena saat ini justru kebaliknnya : sangat jarang anak Indonesia yang hafal menyanyikan lagu-
lgu nasional atau perjuangan. Justru, mereka sangat hafal lagu-lagu Barat. Bahkan, yang lebih
memilukan ada anak bangsa ini yang tidak hafal lagu kebangsaan “Indonesia raya”. Hal ini sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia di masa depan.

Proses pendidikan usi dinin adalah salah satu wahana yang dapat dijadikan momentum untuk dapat
menympaikan pesan-pesan moral dan semangat nasionalisme. Hal itu akan memberikan bekas yang
luar biasa dalam pola berpikirnya. Sebagai generasi muda juga harus dapat berperan seperti para
pahlawan yang telah gugur di medan perang. Pada pahlawan berani mengorbankan diri karena
mereka mencintai tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.
Rasa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan berbagai
macam cara sesperti :

Sebagai mahasiswa, kita harus bertanggung


jawab. Memiliki budi pekerti yang baik dan
berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa.

Mencintai produk-produk dalam negeri:

Bangga sebagai bangsa Indonesia.


B. MEMPERTEBAL CINTA TANAH AIR
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya
bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme
dan cinta tanah air, yang dapat dilakukan dengan senantiasa
memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta bernegara
dalam kehidupan bermasyarakat.

Kehendak untuk bersatu sebagai suatu bangsa memiliki


konsekuensi siap mengorbankan kepentingan pribadi demi
menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tanpa
adanya pengorbanan , mustahil persatuan dan kesatuan dapat
terwujud.

Di samping itu, perlu dikembangkan semangat kebangsaan dan


kebanggaan dalam tiap individu rakyat Indonesia. Kebanggaan
yang harus dikembangkan adalah kebanggaan yang dapat
dirasakan oleh seluruh bangsa sehingga kehendak untuk
bersatu masih tetap berakar dalam hari sanubari.
C. MENANAMKAN SIKAP CINTA
TANAH AIR DAN BEWARGA
NEGARA

Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat
menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya, misalnya
upacara setiap hari Senin dengan menghormat bendera merah putih,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila.

Kegiatan bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku ataupun kemampuan
dasar. Pada aspek sikap perilaku, bercerita tentag menghargai dan mencintai bendera merah
putih, mengenal cara mencintai bendera merah putih dengan merawat dan menympannya
secara baik, serta menghormati bendera ketika dikabarkan. Pada aspek kognitif, anak
mengenal konsep bilangan dan angka 2 ( dua warna ), mengenal konsep warna merah dan
putih, serta mengenal konsep bentuk persegi panjang atau kotak.
Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan
kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka
kebudayaan bangsa secara sederhana dengan menunjukkan
miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan
pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta
mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan
melalui bercerita, atau bermain peran.

Bisa juga diintergrasikan dalam tema lain


melalui pembiasaan sikap dan perilaku,
misalnya menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan, menyanyikan sesama penganut
agama, menyanyikan sesama dan makhluk
Tuhan yang lain, tenggang rasa, dan
menghormati orang lain. Menciptakan
kedamaian bangsa adalah salah satu
perwujudan rasa cinta tanah air.
D. CINTA TANAH AIR DENGAN CARA MELESTARIKAN
BUDAYA
Budaya Indonesia memang memiliki nilai yang unik dan dapat menggugah
kelestarian dari warga mancanegara di belahan dunia. Namun, sayangnya
yang beraneka ragam ini tidak banyak dicintai oleh warganya sendiri.
Terbukti, warga kita lebih tertarik budaya luar.

Besarkah rasa cinta kita terhadap budaya kita ?

Presentations are
communication tools that
Apakah budaya kita sudah betul-betul dijaga dan can be used as lectures,
dilestarikan sebelum adanya klaim dari Malaysia ? speeches, reports, and
more. They’re presented
before an audience.
E. PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MORAL DAN PENANAMAN
NILAI-NILAI CINTA LINGKUNGAN DAN TANAH AIR

Menurut Puji Triwidodo (2008), ada


indikasi bahwa anak didik Indonesia saat
ini kurang memiliki minat terhadap
pendidikan moral dalam pembelajaran di
sekolah. Ini merupakan problem besar bagi
bangsa. Masa depan bangsa berada titangan
generasi muda, khususnya pelajar. Sudah
sepantasnya energi dan perhatian kita Ancaman dan hambatan untuk pelajar
curahkan kepada pelajar demi terwujudnya menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air
masa depan bangsa yang adalah lingkungan dan globalisasi. Mereka
memilikiketahanan nsional yang tangguh. adalah digital native: lahir dan besar di era
digital. Mereka lahir di masa yang
memanjakan fisik dan mobilitas seseorang.
Pelajaran mengenai tugas dan kewajiban
sebagai warga negara dianggap
membosankan dan jadul.
F. PELAKSANAAN PENDIDIKAN CINTA TANAH AIR

Pendidikan di jenjang usia dini sangat


memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal.
Termasuk pelaksanaan pendidikan cinta tanah air,
jika kita mampu mengemasnya, akan memperoleh
respons yang signifikan bagi anak-anak itu sendiri.
Anak usia dini berada pada masa keemasan serta
memiliki kemampuan jelajah/eksplorasi terhadap
berbagai hal yang mereka anggap menarik untuk
dipelajari.
TAHAPAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM

PELAKSANAAN PENDIDIKAN CINTA TANAH AIR

INDONESIA
1. Menyusun program sekolah berbasis karakter kebangsaan
2. Menyusun program kurikulum lokal dengan memperkaya muatan lokal dari
seluruh provinsi yang ada di Republik Indonesia
3. Menyusun program dari setiap satuan kegiatan mingguan dan harian yang
terintegrasi dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia .
4. Memanfaatkan setiap event peringatan hari-hari nasional dengan optimal
5. Membiasakan hidup bangga sebagai bangsa Indonesia
6. Mendekatkan anak didik dengan karya-karya anak bangsa Indonesia
7. Mengunjungi berbagai produk/karya anak bangsa Indonesia
8. Menggunakan produk /karya anak bangsa Indonesia
9. Membuat berbagai penampilan siswa yang bermisikan nilai-nilai perjuangan
bangsa Indonesia
10.Membiasakan menghafal dan menyanyikan lagu-lagu karya anak bangsa,
semangat pratotisme, dan nasinalisme Indonesia .
Thank You
FOR JOINING TODAY'S CLASS

Anda mungkin juga menyukai