Anda di halaman 1dari 9

Review kitab Ar-

Risaalah karya Imam


Asy-Syafi’i beserta
komentar ulama
tentang kitab
tersebut


Pembahasan:

• Biografi singkat Imam Syafi’i


• Review Kitab Ar-risalah
• Komentar Ulama Tentang Kitab Ar-risalah
BIOGRAFI SINGKAT IMAM SYAFI’I:
Imam asy-Syafii dilahirkan pada tahun 150 H di Gaza, bertepatan dengan tahun imam Abu Hanifah meninggal dunia.
Bahkan Sebagian ahli sejarah ada yang mengatakan bahwa beliau lahir pada malam meninggalnya Abu Hanifah.Beliau
rahimahullah bernama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin utsman bin syafi’, dan bertemu dengan nasab Rasulullah
di Abdu Manaf. Artinya, imam asy-syafii berasal dari suku Quraisy dan bertemu nasapnya dengan baginda nabi, meski
bukan keturunan beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam.Imam Asy-Syafi’I berkunyah Abu Abdillah dan berlaqab nashirus
sunnah (pembela sunnah). Kendati beliau mampu memperoleh ilmu dan kedudukan yang tinggi, beliau adalah seorang
ulama yang hidup dengan asuhan sang ibu saja, sebab ayah beliau wafat saat imam masih belia.Sang imam tumbuh
kembang di mekkah meski lahir di Gaza. Sebab, pada umur 2 tahun sang ibu membawa beliau untuk menetap di mekkah.
RIHLAH ILMIAH
Diantara hal yang pertama beliau pelajari adalah kefasihan berbahsa arab, yaitu dengan keluar dari mekkah dan menetap di
pedalaman bersama suku Huzhail (sebuah suku arab yang paling fasih Bahasanya).Baru setelah itu beliau belajar fiqih dari
dua kutup keilmuan. Dari imam Malik dan dari murid senior imam Abu Hanifah, Yaitu Abu Yusuf dan Muhammad bin
Hasan Asy-Syaibani.Kepakaran imam syafii tidak lagi diragukan, terlebih dalam bidang fiqih. Dimana beliau mampu
menggabungkan dua jenis fiqih pada saat itu. Madrasah hadistnya imam Malik dan Madrasah ra’yi (akal/logika) imam abu
Hanifah.Lebih jauh, beliau pulalah yang awal mudah menggagas dan membukukan ilmu ushul fiqh dengan kitabnya “Ar-
Risalah”.Beliau berguru pada banyak syeikh, diantaranya adalah imam malik bin anas, ibnu Uyainah, Muhammad bin
Hasan, Abu Yusuf dan masih banyak lagi.Adapun diantara murid beliau adalah al-Humaidi, Abu Tsaur, Ahmad bin Hanbal,
Yusuf bin Yahya al-Buwaithi dan masih banyak lagi.Beliau juga termasuk ulama yang cukup banyak mengarang kitab,
Review Kitab Ar-risaalah
Nama Kitab: Ar-Risaalah
Jumlah Jilid: 1 Jilid
Karya : Imam Syafi’i
Terbitan : Darul Kutub Al-Ilmiyyah
lmam Syafi'i merupakan orang pertama yang memiliki gagasan dan ide cemerlang mengenai metode
penggalian hukum lslam, yang dituangkan secara sistematis ke dalam sebuah karya tulis yang diberi judul
Ar-Risalah (yang berarti sepucuk surat).Upaya pembukuan ini sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan keislaman saat itu. Perkembangan ilmu pengetahuan ini mulai berlangsung pada masa Harun
Al Rasyid (145 H 193 H), dan puncaknya pada masa Al Ma'mun (170H 218 H).

Lahirnya kitab Ar-Risalah merupakan fase awal perkembangan ilmu ushul fikih sebagai suatu disiplin
ilmu. Kitab ini menjadi rujukan utama bagi kalangan ahli ushul pada masa sesudahnya dalam menyusun
karya-karya mereka.

Buku ini merangkum gambaran metodologi lmam Syafi'i dalam mencari dan menggali hukum-hukum
lslam. Buku ini dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa, akademia dan pemerhati studi hukum lslam
Kitab AR-RISALAH Imam Syafi’i merupakan kitab yang pertama tentang ushul
fikih, berisi teori jurisprudensi dalam menentukan hukum fikih. Teori tersebut
berupa kaidah-kaidah fikih yang digunakan untuk mengurai hukum-hukum dalam
al-Quran dan Hadits. Dutulis dari perkataan Imam Syafi’i (767 – 820 M) untuk
menjawab persoalan-persoalan fikih yang terjadi kala itu. Melalui karya ini, Imam
Syafi’i dikenal luas oleh dunia Islam sebagai pelatak dasar-dasar ilmu ushul fikih
dan pendiri madzhab Syafi’i.
Komentar ulama terhadap imam syafi’i
Ahmad bin Hanbal juga berkomentar, "Seandainya tidak ada Asy-Syaf i, maka kita tidak
mengetahui fikih (pemahaman) tentang hadits.“
Sementara itu Daud bin Ali Azh-Zhahiri, Imam dalam kitab Manaqib Asy-Syaf i, berkata,
"Ishak bin Rahawaih berkata kepadanya, '.Aku dan Ahmad bin Hanbal pergi menemui Asy-
Syaf i di Makkah, lalu aku bertanya kepadanya tentang berbagai hal. Ternyata dia orang yang
sangat fasih dan indatr sastranya. Ketika kami meninggalkannya, aku diberitahu satu
kelompok ahli Al Qur'an bahwa ia adalah ulama yang paling tahu makna-makna Al Qur'an
pada zamannya, dan ia dianugerahi Allah pemahaman yang luas. Seandainya aku tahu, maka
aku pasti menjadi pengikutnya’.”
Daud menambahkan, "Aku melihat Ibnu Rahawaih menyesali apa yang belum sempat
diperolehnya dari Asy-Syaf i.“
Badruddin Az-Zarkasyi di dalam kitab Al Bahr Al Muhithfi Al {Jshul (naskah asli) menyatakan, "Asy-Syaf i adalah ulama
pertama yang menulis buku tentang Ushul Fikih.

Abdul Malik bin Hisyam An-Nahwi, penulis kitab As-Sirah, berkata, "Saya telah lama berkumpul dengan Asy-Syaf i, tetapi aku
tidak pernah mendengarnya berbicara tanpa mengikuti gramatika. Saya juga tidak pernah mendengar satu kalimat yang lebih
indah dari kalimatnya."

Abdul Malik juga berkata, "Saya berkumpul dengan AsySyaf i dalam waktu yang lamq namun aku tidak pernatr
mendengarnya berbicara satu kalimat kecuali seseorang menimbangnimbangnya maka ia tidak menemukan kalimat Arab yang
lebih indah darinya.“

Az-Za'farani berkata, "Ada satu kaum Arab yang datang terlambat ke majelis Asy-Syaf i bersama kami, lalu mereka duduk di
pojok. Aku lalu bertanya kepada pemimpin mereka, 'Kalian bukan mencari ilmu, lalu mengapa kalian datang bersama kami?'
Mereka menjawab, 'Untuk mendengarkan bahasa Asy-Syaf i’.”

Tsa'lab berkata, "Sungguh mengagumkan, sebagian orang mengambil bahasa dari Asy-Syafr'i, padahal ia berasal dari
lumbung bahasa! Asy-Syaf i wajib diambil bahasanya, bukan bahasa itu diambil padanya." Maksudnya, mereka harus
berargumen dengan kalimat-kalimat Asy-Syaf i itu sendiri, bukan dengan apa yang diriwayatkannya saja!

Anda mungkin juga menyukai