Anda di halaman 1dari 17

DIDIN

SAEPUDIN
JUMADIL
AKHIR
MODUL 7
MODUL 7
INTEGRASI NASIONAL
Didin Saepudin
Jumadil akhir

KB. 1
Radikalisme

KB. 2
Fundamentalisme

KB. 3
Konflik dan Integrasi Nasional
INTEGRASI
NASIONAL
MENURUT AHLI
Integrasi nasional merupakan salah satu masalah
penting yang terkait erat dengan pembangunan
politik. Leonard Binder (1964) di dalam
tulisannya tentang kaitan antara integrasi
nasional dengan pembangunan politik
mengindikasikan adanya dua perspektif dalam
melihat hubungan tersebut. Pertama, integrasi
nasional sebagai tujuan akhir dari pembangunan
politik. Kedua, integrasi nasional sebagai
prakondisi bagi pembangunan politik.
KB. 1

RADIKALISME
PENGERTIA
N
RADIKALIS
Radikalisme di dalam ilmu politik
ME
memiliki definisi yang bervariasi
tergantung dari pemakaiannya di dalam
praktik. Secara etimologis, akar kata
radikalisme berasal dari bahasa Latin:
radix, yang berarti akar.
Radikalisme banyak digunakan pada
gerakan politik yang menuntut
perubahan yang 'mengakar atau
mendasar dan menyeluruh. Di dalam
wacana ilmu politik, sebagian ilmuwan
secara terminologis membedakan antara
istilah gerakan radikalisme (radicalist
movement) dengan radikalisme politik
(political radicalism).
FAKTOR-FAKTOR
MUNCULNYA
RADIKALISME

FAKTOR PERTAMA
Terdapatnya persilangan antara
masalah politik dengan masalah sosial.

FAKTOR KEDUA
Kegagalan negara dalam menjalankan
fungsinya bagi masyarakat.
3 ASPEK PEMBEDA
ANTARA
RADIKALISME
DAN PARTISISAPI
PERTAMA
Ideologi dariPOLITIK
kelompok yang mengusungnya
adalah ideologi ekstrim, baik kiri ataupun
kanan.

KEDUA
Sifat partisipasi kelompok-kelompok tersebut
pada umumnya menekan dan cenderung
memaksa. Bentuk partisipasinya bisa
konvensional melalui parlemen ataupun
nonkonvensional melalui aksi protes,
demonstrasi, dan kampanye sosial

KETIGA
Radikalisme menuntut perubahan yang
mendasar hingga ke akar permasalahannya dan
menyeluruh menyangkut banyak dimensi dari
permasalahan tersebut
FAKTOR-
FAKTOR
PENYEBAB

Faktor yang pertama adalah terdapatnya


persilangan antara masalah politik dengan
masalah sosial.

Faktor yang kedua adalah kegagalan negara


dalam menjalankan fungsinya bagi masyarakat
DERADIKAL
ISME
Merupakan program pasca konflik yang
dilakukan untuk merehabilitasi
masyarakat dan mencegah terjadinya
konflik kekerasan di masa depannya.
Ketika terjadi konflik maka pendekatan
keamanan perlu dilakukan untuk
meredam konflik
KB. 2

FUNDAMENTALI
SME
PENGERTIA
N

Suatu gagasan yang menuntut para


penganut ajaran teologi tertentu
untuk kembali pada ajaran yang
asli atau orisinil untuk
mempertahankan kontinuitas dan
akurasi, sebagai reaksi terhadap
nilai-nilai budaya baru, modem
atau terakulturasi (Marsden, 2006).
FUNDAMENTA
• Pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang
sangat konservatif, dengan penekanan pada
literalisme dan keteguhan terhadap doktrin
fundamental agama.
• Cenderung menolak perubahan dalam interpretasi
agama, mempertahankan tradisi dan nilai-nilai yang
dianggap fundamental.
• Cenderung skeptis terhadap budaya dan nilai-nilai
modern, mungkin menganggapnya sebagai
ancaman terhadap ajaran agama.
• Mungkin bersifat lebih eksklusif dan menolak
pengaruh luar yang dianggap bertentangan dengan
ajaran agama.
• Dapat cenderung menentang perkembangan ilmiah
yang dianggap bertentangan dengan keyakinan
agama.

• Upaya untuk membangkitkan semangat keagamaan dan


kehidupan spiritual dalam masyarakat, tanpa harus
bersifat konservatif atau mengutamakan literalisme
agama.
• Lebih terbuka terhadap perubahan dalam konteks
interpretasi agama, dengan fokus pada pembaharuan
spiritual dan moral dalam masyarakat.
• Dapat merangkul aspek-aspek budaya dan modernitas
REVIVALISME

yang sejalan dengan nilai-nilai agama, dengan tujuan


membawa pembaruan spiritual.
• Cenderung berusaha berinteraksi dengan masyarakat
luas, merangkul berbagai kelompok dan
mempromosikan nilai-nilai keagamaan.
• Lebih terbuka terhadap pendidikan dan ilmu
pengetahuan, mencari cara untuk menyelaraskan ajaran
agama dengan pengetahuan modern.
KB. 3

KONFLIK &
INTEGRASI
KONFLIK
Konflik merupakan Interaksi
di antara minimal dua orang
atau kelompok yang memiliki
perbedaan pendapat,
kepentingan atau tujuan
mengenai suatu hal.
UNSUR-
UNSUR
DEFINISI
KONFLIK

• Konflik merupakan suatu bentuk interaksi


antaraktor, bisa jadi individu atau
kelompok. Dua individu yang berbeda
kepentingan namun tidak berinteraksi,
tidak akan terlibat konflik.
• Konflik melibatkan minimal dua pihak.
Jadi, konflik muncul karena interaksi dua
pihak atau lebih.
• Di antara kedua pihak yang berkonflik
terdapat perbedaan pendapat, kepentingan,
atau tujuan mengenai suatu hal.
INTEGRASI
NASIONAL
Secara denotatif, arti dari integrasi nasional adalah
kesatuan bangsa dari unsur-unsur masyarakat yang
berbeda-beda (Rosyada et.al., 2003; Weiner, 1968).
Sebagaimana telah diungkapkan di atas, bahwa konflik
dan kekerasan berkembang dari interaksi aktor-aktor
yang berbeda kepentingan, pendapat atau nilai. Menurut
para teoritisi pembangunan politik, bangsa yang
terintegrasi dengan baik dapat meminimalisir potensi
konflik di dalam politik domestiknya.
Sebaliknya, bangsa yang tidak memiliki integrasi
nasional yang kuat akan rawan konflik dan perpecahan.
Oleh karena itu, integrasi nasional dipandang harus
menjadi salah satu tujuan pembangunan politik, yaitu
apa yang disebut juga sebagai nation building.
MATUR
SUWON

email : dindinn.saepudin@gmail.com
SLOGAN SMT. 7
MAJU KENA, MUNDUR KENA
ANDA SOPAN KAMI SEGAN
KUTUNGGU JANDAMU...

Anda mungkin juga menyukai