Kelompok Manajemen Strategi
Kelompok Manajemen Strategi
Untuk menilai hubungan antara animositas konsumen India (non-Muslim) terhadap produk halal dan
keengganan mereka untuk membeli produk halal.
Kami fokus pada boikot (Klein et al., 1998; Klein, 2002),
patriotisme (Marinkovic, 2017), etnosentrisme konsumen (Shimp dan
Sharma, 1987; Klein, 2002), dan religiusitas (Ahmed et al., 2013)
sebagai faktor kunci yang mempengaruhi keengganan konsumen India
untuk membeli barang halal. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi
penjelasan mengapa pelanggan mungkin menghindari barang bertema
keagamaan (barang berlabel halal). Terakhir, kami melihat bagaimana
pelanggan India merespons produk halal khususnya yang ditujukan
untuk Muslim.
Pengumpulan Data
mengumpulkan tanggapan survei online dari 512
konsumen india dan menganalisis datanya
menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.
Seruan untuk memboikot produk halal, terutama boikot terhadap produk berlogo halal
(sehingga mendorong permusuhan terhadap produk halal), merupakan kampanye yang
relatif berhasil. Jutaan konsumen India (Hindu) telah mengikuti permintaan tokoh
politik dan pembawa berita serta mendukung produk dan layanan non-halal.
Klein dkk. (1998, hal. 90), dengan menekankan pada pembeli, menggambarkan
permusuhan konsumen sebagai “sisa-sisa keengganan yang terkait dengan peristiwa
militer, politik, atau ekonomi yang terjadi sebelumnya atau yang sedang berlangsung.” Individu
dengan rasa patriotisme yang tinggi
menganggap keyakinan agamanya lebih unggul dibandingkan agama lain