Anda di halaman 1dari 16

Teknik Industri 2023

institut teknologi telkom surabaya

INTERAKSI
MANUSIA MESIN
Literature review
kelompok 3
Our Team

Yuanita L Putri D Rifka D Farikhin Firli T


1203202069 1203200057 1203202074 1203200093 1203200073
The Effect of Fear of Missing Out on Problematic
Internet Use in Students at Bandung Islamic
University
Penulis : Aura Nurul Qolbi, Muhammad Ilmi Hatta
Volume : Vol 3, Issue 2
Tahun Terbit : 2023
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat
mengetahui seberapa besar pengaruh Fear of Missing
Out terhadap Problematic Internet Use pada mahasiswa
Universitas Islam Bandung.
Teori Penelitian
Teori penelitian yang dapat ditemukan dalam teks tersebut adalah bahwa "Fear of Missing Out" FOMO) dapat berpengaruh
terhadap "Problematic Internet Use" (PIU) pada mahasiswa. FOMO mengacu pada perasaan cemas, takut, dan khawatir
tentang melewatkan momen berharga dan aktivitas yang terjadi di internet, terutama di media sosial. Dampak dari FOMO
ini adalah peningkatan penggunaan internet, yang pada gilirannya dapat menyebabkan PIU. PIU adalah kegagalan dalam
mengontrol penggunaan internet secara berlebihan yang dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti masalah
pendidikan, fisik, psikologis, dan interpersonal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana FOMO berpengaruh terhadap PIU pada mahasiswa di Universitas
Islam Bandung. Hasil penelitian tersebut akan memberikan wawasan tentang dampak FOMO pada perilaku penggunaan
internet yang berlebihan dan masalah yang mungkin timbul sebagai akibatnya, terutama pada kelompok usia muda, seperti
mahasiswa.
Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode teknik analisis kausalitas non-eksperimental dengan menggunakan


pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survey secara online melalui Google Form dengan menggunakan alat ukur Fear of Missing Out
Scale yang dikembangkan oleh Przybylski et al.
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh Fear of Missing Out (FOMO) terhadap Problematic Internet Use (PIU) pada mahasiswa
di Universitas Islam Bandung, ditemukan beberapa hasil signifikan

Hasil Analisis Regresi Uji Koefisien Determinasi


Uji T (Tabel 2)
Linear Sederhana (Tabel (Tabel 3)
1)

• •Persamaan analisis regresi linear sederhana • Nilai p-value sebesar 0.000 < 0.05, menunjukkan • Nilai koefisien determinasi sebesar 0.122. Ini
adalah Y = 13.994 + 0.156 X. adanya hubungan yang signifikan antara variabel mengindikasikan bahwa variabel FOMO dapat
• Apabila variabel FOMO (independen) sama FOMO terhadap variabel PIU. menjelaskan atau memberikan pengaruh terhadap
dengan nol atau tidak ada, maka nilai PIU • Nilai t yang diperoleh sebesar 7.479 (positif), variabel PIU sebesar 12.2%. Sisanya (87.8%)
sebesar 13.994. artinya jika nilai variabel FOMO naik, nilai dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
• Setiap penambahan 1% nilai FOMO akan variabel PIU juga ikut naik. Sebaliknya, jika nilai dalam penelitian.
mengakibatkan peningkatan nilai PIU sebesar variabel FOMO turun, nilai variabel PIU juga
0.156. ikut turun.
• Jika nilai FOMO memiliki angka negatif, maka
akan terdapat penurunan pada nilai PIU.
Sehingga,
Mahasiswa paling banyak yang mengalami tingkat PIU rendah juga mengalami tingkat FOMO rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat FOMO, maka semakin rendah pula tingkat PIU, menunjukkan hubungan yang
positif secara signifikan antara FOMO dan PIU. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara Fear of Missing Out (FOMO) dan Problematic Internet Use (PIU) pada mahasiswa
di Universitas Islam Bandung. Hasil ini mendukung temuan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa FOMO dapat
menjadi faktor yang berkontribusi pada penggunaan internet yang problematis. Namun, penting untuk diingat bahwa ada
faktor lain yang juga memengaruhi PIU, dan hanya sekitar 12.2% variabilitas dalam PIU yang dapat dijelaskan oleh FOMO
dalam konteks penelitian ini.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan 1
Mayoritas mahasiswa di Universitas Islam Bandung memiliki tingkat FOMO
(Fear of Missing Out) yang rendah

Kesimpulan 2
Mayoritas mahasiswa di Universitas Islam Bandung memiliki tingkat PIU
(Problematic Internet Use) yang rendah.

Kesimpulan 3
Terdapat hubungan yang signifikan antara FOMO dan PIU pada mahasiswa di
Universitas Islam Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel FOMO
memiliki pengaruh terhadap variabel PIU.
The Social Media Party : Fear of Missing Out
(FoMo), Social Media Intensity, Connection, and
Well-Being
Penulis : James A. Roberts, Meredith E. David
Volume : Vol 36, Issue 4
Tahun Terbit : 2020
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan
antara FoMO (Fear of Missing Out) dan kesejahteraan,
dengan merujuk pada Hipotesis Kepentingan
Berkepribadian (The Belongingness Hypothesis) dan
Teori Penjelajahan Informasi (Information Foraging
Theory).
Teori Penelitian
Pada penelitian ini, digunakan Belongingness Hypothesis (Baumeister & Leary, 1995) dan Information Foraging Theory
(Muntinga & Taylor, 2018; Trepass, 2018) untuk menjelaskan mengapa individu cenderung beralih ke media sosial dalam
memenuhi kebutuhan akan hubungan sosial. Penelitian ini mencatat bahwa FoMO merupakan kekhawatiran individu
terhadap pengalaman berharga yang tidak dimiliki orang lain, juga mendorong individu dengan FoMO tinggi akan selalu
terhubung dan mengikuti aktivitas orang lain.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa FoMO berhubungan positif dengan penggunaan media sosial dan smartphone,
serta keinginan individu untuk diterima dan terhubung dengan orang lain. Namun, penelitian juga mencatat dampak negatif
FoMO, termasuk gejala depresi dan gejala fisik yang buruk. Meskipun FoMO mendorong penggunaan media sosial, model
konseptual mengasumsikan bahwa intensitas media sosial yang berasal dari FoMO mungkin memperkuat hubungan sosial
dan kesejahteraan. Namun, ada temuan yang menunjukkan dampak negatif FoMO secara keseluruhan. Sehingga, FoMO
dapat berhubungan positif dengan intensitas media sosial, tetapi berdampak negatif pada kesejahteraan individu.
Metode Penelitian

Dilakukan dua penelitian untuk menguji model konseptual. :


Studi 1 menginvestigasi hubungan antara FoMO, penggunaan media sosial, dan koneksi sosial.
Studi 2 mengevaluasi dampak positif peningkatan penggunaan media sosial pada kesejahteraan
psikologis melalui pengaruh yang positif terhadap hubungan sosial, dengan catatan bahwa FoMO
mungkin berhubungan secara negatif dengan hubungan sosial dan kesejahteraan, kecuali jika
dilakukan penggunaan media sosial secara efektif.
Hasil Penelitian
Uji hubungan antara FoMO dan intensitas media sosial (F(1, 105) = 21.43, p < .01, R2 = .17). Hasil yang diperoleh, bahwa FoMO
berhubungan positif dengan intensitas media sosial (β = 0,44, p <0,01). Lalu, model tersebut menguji apakah FoMO dan intensitas
media sosial berhubungan langsung dengan hubungan sosial. Hasilnya (F(2, 104) = 7.22, p <.01, R2 = .12) menunjukkan bahwa
FoMO berhubungan negatif dengan koneksi sosial (β = −.55, p <.01), dan intensitas media sosial berhubungan positif dengan
hubungan sosial (β = 0,35, p < 0,05). Hal yang penting untuk mendukung mediasi, pengaruh tidak langsung FoMO terhadap
hubungan sosial (melalui intensitas media sosial) adalah signifikan dan positif (β = 0,16, SE = 0,08, 95% CI: 0,01, 0,33).
Secara keseluruhan, hasil yang didapat mendukung prediksi meskipun FoMO dikaitkan secara negatif dengan hubungan sosial, uji
mediasi menunjukkan hasil yang lebih positif seputar FoMO. Secara khusus, FoMO mempunyai efek tidak langsung terhadap
hubungan sosial melalui intensitas media sosial, sehingga menunjukkan bahwa FoMO dalam beberapa hal mungkin merupakan hal
baik yang dapat menimbulkan perasaan keterhubungan sosial yang lebih besar. Studi 2 berupaya memperluas studi 1 dengan
mengkaji hubungan yang sama namun juga mencakup ukuran kesejahteraan dan mengujinya sebagai hasil akhir dari FoMO
(melalui intensitas media sosial dan koneksi sosial).
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan 1
Media sosial memungkinkan koneksi, menunjukkan penurunan kuantitas dan
kualitas hubungan sosial di masyarakat industri, dengan banyak orang melaporkan
ketidakkepercayaan sosial.

Kesimpulan 2
Hubungan positif antara FoMO dan intensitas penggunaan media sosial, meskipun
sebab akibat belum teruji. FoMO cenderung mendorong penggunaan media sosial
untuk menjaga konektivitas.

Kesimpulan 3
Penggunaan media sosial juga dapat meningkatkan FoMO karena melimpahnya
peluang koneksi, menciptakan hubungan sebab-akibat yang rumit yang
memerlukan penelitian lebih lanjut.
TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA

Thank you

Anda mungkin juga menyukai