Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia
PERTUMBUHAN MANUSIA
Heriditas dengan Pernikahan (partiality) yakni anak yang lahir mewarisi salah satu dari dua sumber aslinya secara keseluruhan atau sebagian besar sifat-sifatnya.
Misalnya, anak laki-laki menerima semua sifat fisik serta mental dari ayahnya, bukan dari ibunya.
Hereditas dengan cara penyatuan (coalition) yakni sifat anak tidak menyalin cabang-cabang dari sumber aslinya. Anaknya tidak menanggung sifat-sifat fisik yang sama
dengan kedua orangtua mereka, dan mungkin anak menyalin sifat dari kakeknya, baik dari pihak ibu maupun ayahnya.
Hereditas dengan cara penggabungan (association) yakni anak menyalin salah satu sifat tertentu dari sumber aslinya, seperti dari ayah dan menyalin sifat lain dari sang
ibu. Seperti anak yang mungkin menerima kecerdasan dan tinggi badan dari sang ayah, namun wajah dan mata dari sang ibu
Dari konsep ini berlanjut dengan lahirnya hukum empirisme, nativisme, dan konvergensi
Hukum empirisme : Teori empirisme ini mengatakan bahwa perkembangan dan pembentukan manusia itu ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, termasuk
pendidikan
Hukum Nativisme : Teori ini dipelopori oleh Athur Schopenhauer yang mengatakan bahwa perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh bawaan (kemampuan dasar),
bakat serta faktor-faktor endogen yang bersifat kodrati. Proses pembentukan dan perkembangan pribadi menurut aliran empirisme ditentukan oleh faktor bawaan ini,
yang tidak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan.
Hukum Konvergensi : Teori konvergensi yang dipelopori oleh William Stern ini, mengatakan bahwa perkembangan manusia itu berlangsung atas peengaruh dari faktor-
faktor bakat atau kemampuan dasar (endogen atau bawaan) dan faktor alam sekitar (eksogen atau ajar) termasuk pendidikan dan sosial budaya.
B. Faktor Warisan
Faktor heriditas akan diwarisi atau ditiru oleh keturunannya. Ilmu yang membahas tentang heriditas telah menetapkan, bahwa anak akan mewarisi sifat-sifat dari kedua orang tuanya, baik moral,
kinestetik, maupun intelektual. Dari sisi lain dapat dipahami juga bahwa, baik faktor heriditas maupun faktor lingkungan secara signifikan membentuk kepribadian manusia.
Bawaan atau heriditas memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau kakek-nenek. Warisan
Salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. Misalnya ada anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya, wajah seperti bapaknya,
Intelegensi
Intelegensi didefinisikan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi seseorang dapat
diketahui secara lebih tepat dengan menggunakan tes intelegensi. Ukuran intelegensi dinyatakan dalam IQ (Intelligence Quotient).
Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau suatu bidang ilmu.
Sifat
Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah, atau kakek dan nenek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir,
pemboros,hemat dan lain sebagainya. Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir.
Penyakit
Beberapa penyakit bisa berasal dari turunan, seperti penyakit kebutaan, syaraf, dan luka sulit kering (darah keluar terus, hemopili). Penyakit yang dibawa sejak lahir akan terus mempengaruhi
Prinsip Reproduksi
Prinsip Konformitas
Prinsip Variasi
Lingkungan adalah alam sekitar diluar diri manusia atau individu. Lebih luas lagi, lingkungan mencakup segala material dan stimuli di
dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural. Dengan demikian, lingkungan dapat diartikan
secara:
Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh, seperti gizi, vitamin, air, zat asam, dan sebagainya.
Psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak zaman konsesi, kelahiran sampai matinya.
Sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun
Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya keadaan tanah, keadaan musim, dan sebagainya. Lingkungan alam yang
Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat yang ditandai dengan adanya interaksi individu yang satu dengan individu
yang lain.